Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

2.1.10 Soal Cerita

Soal cerita merupakan salah satu bahasan yang melatih kemampuan berpikir peserta didik secara logis, kritis, kreatif dan inisiatif. Sukestiyarno 2006:2 mengemukakan bahwa “mencari solusi pada materi soal cerita membutuhkan pemahaman yang tinggi, karena materi tersebut sudah merupakan tingkatan transfer dan terjemahan dari obyek-obyek ke bentuk-bentuk simbolik”. Guru di sekolah pada umumnya mengajarkan materi soal cerita dengan mengikuti langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Polya dalam Suherman dkk, 2003:105 yaitu: ”memahami masalah, merencanakan masalah, menyelesaikan masalah, serta memerika kembali”. Memahami masalah biasanya ditunjukkan dengan menuliskan apa yang diketahui, serta apa yang ditanyakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan langkah atau proses penyelesaian soal. Bagi beberapa peserta didik yang memiliki kemampuan rendah, langkah-langkah penyelesaian dalam menyelesaikan soal cerita tersebut rumit dan agak menyulitkan. Sementara bagi beberapa peserta didik lain, langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita tersebut bisa dianggap membosankan.

2.1.11 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

2.1.11.1 Persamaan Linear dengan Dua Variabel

Persamaan linear dengan dua variabel adalah suatu persamaan yang tepat mempunyai dua variabel. Bentuk umum persamaan linear dua variabel: c by ax = + keterangan: a, b adalah koefisien, x dan y adalah variabel c adalah konstansta serta Contoh Persamaan Linear dengan Dua Variabel. 1. 2x – y = 4 2. 2x + 3y = 12 3. m = 3n – 7 4. + = 12

2.1.11.2 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV

Sistem persamaan linear adalah dua persamaan linear atau lebih yang menggunakan variabel-variabel yang sama. Jadi sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear atau lebih dimana masing-masing persamaannya mempunyai dua variabel yang sama. Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel: 1 1 1 c y b x a = + 2 2 2 c y b x a = + dengan 1 1 1 , , c b a , 2 2 2 , , c b a adalah bilangan real x dan y adalah variabel , , 1 1 b a 2 2 ,b a adalah koefisien 1 c , dan 2 c adalah konstanta jika 2 1 0danc c = =0 maka sistem persamaan linear disebut homogen. Jika 2 1 ≠ ≠ danc c maka sistem persamaan linear disebut tak homogen. Menyelesaikan sistem persamaan linear adalah mencari anggota himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear itu yang merupakan nilai dari variabel – variabel yang memenuhi sistem persamaan linearnya. Beberapa cara mencari Himpunan Penyelesaian 1 Metode grafik 2 Metode eliminasi 3 Metode substitusi Dalam materi kali ini yang akan kita bahas adalah menyelesaikan sistem persamaan linear dengan metode eliminasi dan substitusi 2.1.11.2.1 Metode Grafik Persamaan linear dua variabel secara grafik merupakan garis lurus yang dapat dilukiskan pada bidang cartesius. Langkah-langkah menggunakan metode grafik adalah sebagai berikut. 1 Gambarlah grafik masing-masing persamaan pada bidang cartesius di kertas berpetak. 2 Jika kedua garis berpotongan pada satu titik, maka himpunan penyelesaiannya tepat memiliki satu anggota dan koordinat titik tersebut adalah penyelesaiannya. Jika kedua garis sejajar, maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong. Jika kedua garis berimpit, maka himpunan penyelesaiannya mempunyai anggota yang tak hingga banyaknya. Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan x + y = 4 x – y = 2 Penyelesaian: Gambar 2.2. penyelesaian SPLDV dengan metode grafik Persamaan x + y = 4, himpunan penyelesaiannya adalah garis lurus yang melewati titik 4,0 dan 0,4. Persamaan x – y = 2, himpunan penyelesaiannya adalah garis lurus yang melewati titik 2,0 dan 0,-2. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di atas ditunjukkkan oleh himpunan titik potong kedua garis, titik potongnya adalah 3,1. Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {3,1} 2.1.11.2.2 Metode eliminasi Eliminasi artinya menghilangkan salah satu varibel dengan menjumlahkan atau mengurangkan dua persamaan dalam suatu sistem persaman. Pada metode eliminasi, angka dari koefisien variabel yang akan dihilangkan harus sama atau dibuat menjadi sama, sedangkan tandanya tidak harus sama. Langkah-langkah untuk mengeliminasi variabel x atau y yaitu: 1 Misalkan kita mempunyai variabel x atau y pada masing-masing persamaan. Perhatikan koefisien x atau y, jika sama tanda maka kurangi kedua persamaan tersebut, dan jika berbeda tanda, maka tambahkan kedua persamaan tersebut. x Y x-y=2 x+y=4 0,4 4,0 2,0 0,-2 2 Jika koefisiennya berbeda, samakan koefisiennya dengan mengalikan persamaan-persamaan dengan konstanta yang sesuai, lalu lakukan operasi penjumlahan dan pengurangan seperti pada langkah pertama. Contoh : Tentukan nilai x dan y dari persamaan x + 3y = 3 2x + y = 1 Solusi : Menghilangkan variabel x Agar variabel x dapat dihilangkan, maka koefisien x pada kedua persamaan harus sama. Caranya kalikan masing – masing persamaan itu terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga koefisien x dari kedua persamaan tersebut menjadi sama, kemudian kurangkan. x + 3 y =3 x 2 2x + 6y = 6 2x + y = 1 x 1 2x + y = 1 5y = 5 y = 1 Menghilangkan variabel y Agar variabel y dapat dihilangkan, maka koefisien y pada kedua persamaan harus sama. Caranya kalikan masing – masing persamaan itu terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga koefisien y dari kedua persamaan tersebut menjadi sama, kemudian kurangkan. x + 3y = 3 x 1 x + 3y = 3 2x + y = 1 x 3 6x + 3y = 3 -5x = 0 x = x = 0 Jadi, nilai x dan y yang memenuhi sistem persamaan diatas adalah 0,1 2.1.11.2.3 Metode substitusi Substitusi artinya menggantimenyatakan nilai variabel yang satu dengan nilai variabel lainnya. Menurut Priyadi dkk 2008:91 langkah-langkah dalam menyelesaikan SPLDV dengan cara substitusi yaitu: 1 Nyatakan salah satu persamaan dalam bentuk y = ax + b atau x = cy + d. 2 Substitusikan y atau x pada langkah a ke persamaan yang lainnya. 3 Selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai x = x 1 atau y = y 1 4 Substitusikan nilai x = x 1 yang diperoleh untuk mendapatkan y 1 atau subtitusikan nilai y 1 yang diperoleh untuk mendapatkan nilai x 1 . 5 Himpunan penyelesaiannya adalah { x 1 , y 1 }. Contoh : Tentukan nilai x dan y dari sistem persamaan x + y = 5 x + 3y=7 Solusi : Ambil salah satu persamaan usahakan yang koefisien variabelnya 1 untuk dijadikan sebagai pensubstitusinyapenggantinya. x + y = 5 . . . . . 1 x + 3y= 7 . . . . . .2 misal diambil persamaan 1 : x + y = 5 lalu diubah menjadi x = 5 – y substitusikan nilai x = 5 – y kedalam persamaan 2,yaitu x + 3y = 7 maka diperoleh : x + 3y = 7 5 – y + 3y = 7 ⇔ 5 – y + 3y = 7 ⇔ - y + 3y = 7 – 5 ⇔ 2 y = 2 ⇔ y = 1 sekarang substitusikan nilai y = 1 kepersamaan x = 5 – y, maka menjadi x = 5 – 1 = 4. Jadi nilai x dan y yang memenuhi sistem persamaan diatas adalah 4,1.

2.1.12. Implikasi Pembelajaran RME Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 10 91

KEEFEKTIFAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK BALOK KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANGGUNGHARJO

0 20 206

Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas VIII SMP N 30 Semarang dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

1 19 131

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Melalui Strategi Guided Discovery Dan Strategi Pembelajara

0 1 15

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI STRATEGI GUIDED Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Melalui Strategi Guided Discovery Dan Stra

0 2 13

Keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa di kelas X

0 11 215

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 12 MAGELANG.

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik SMK N 6 Semarang pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabe.

0 3 122

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION SETTING KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGGUMINA

1 7 308