2.1.6 Hasil Belajar
“Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar” Anni, 2006:4. “Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya” Sudjana. 2001:22. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan atau
tingkat penguasaan yang dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Hasil belajar sebagai suatu hasil
pencapaian belajar yang dinilai berdasarkan hasil tes yang dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Menurut Permadani 2006:12, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1 Faktor internal
Faktor internal berasal dari dalam individu yang belajar, meliputi faktor fisik misalnya keadaan badan lemah, sakit atau kurang fit dan faktor mental
psikologi misalnya kecerdasan, minat, konsentrasi, ingatan, dorongan, rasa ingin tahu, dan sebagainya.
2 Faktor Eksternal
Faktor ini berasal dari luar individu yang belajar, meliputi faktor alam fisik, lingkungan, sarana fisik dan non fisik, pengajar serta strategi pembelajaran
yang dipilih pengajar dalam menunjang proses belajar mengajar. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan mengandung 3 unsur yaitu
unsur afektif, kognitif, dan psikomotorik, namun tidak semua perubahan
merupakan hasil belajar. Ciri-ciri perubahan tingkah laku yang merupakan ciri-ciri belajar sebagai berikut.
1 Perubahan yang terjadi secara sadar.
2 Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.
3 Perubahan bersifat positif dan aktif.
4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
5 Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6 Perubahan dalam belajar mencakup seluruh aspek tingkah laku Djamarah,
2008:15.
2.1.7 Model Pembelajaran
Menurut Joyce dalam Trianto, 2007:5, “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, dan lain-lain”.
Setiap model pembelajaran mengarahkan guru ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Kardi dan Nur dalam Trianto, 2007:6 mengemukakan
empat ciri model pembelajaran yaitu sebagai berikut. 1
Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau para pengembangnya.
2 Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. 3
Tingkah laku mengajar yang dibutuhkan agar model tersebut dilaksanakan dengan berhasil.
4 Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Selain ciri-ciri khusus pada suatu model pembelajaran, menurut Nieveen dalam Trianto, 2007: 8 suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi
kriteria sebagai berikut. 1
Sahih valid Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu:
a apakah dalam model pembelajaran yang dikembangkan didasarkan pada
rasional teoritik yang kuat, dan b
apakah dalam model pembelajaran terdapat konsistensi internal. 2
Praktis Aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika:
a para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat
diterapkan, dan b
kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan.
3 Efektif
Berkaitan dengan aspek efektivitas ini, Nieveen memberikan parameter sebagai berikut.
a Ahli dan praktisi berdasar pengalamannya menyatakan bahwa model
pembelajaran tersebut efektif. b
Secara operasional model pembelajaran tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Penerapan model pembelajaran harus disesuaikan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan sehingga diperoleh penyelesaian yang tepat. Penerapan
model pembelajaran akan mampu memberikan beberapa perubahan hasil belajar maupun tingkah laku peserta didik. Dengan demikian, penerapan model
pembelajaran yang tepat dapat memudahkan dalam mencapai tujuan pembelajaran
2.1.8 Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education RME