BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1 Belajar
Disamping kepandaian-kepandaian yang bersifat jasmaniah seperti: merangkak, duduk, berjalan tegak, naik sepeda, makan dengan sendok, dan
sebagainya, anak juga membutuhkan kepandaian-kepandaian yang bersifat rohaniah. Manusia peserta didik bukan hanya mahluk biologis seperti halnya
dengan hewan. Manusia peserta didik adalah mahluk sosial dan budaya, sehingga belajar sangat penting bagi kehidupan seorang manusia. Manusia selalu
dan senantiasa belajar dimanapun dan kapanpun dia berada. Definisi belajar menurut beberapa ahli sebagai berikut.
1 Menurut Morgan et.al dalam Anni dkk, 2006:2, ”belajar merupakan
perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil praktik atau pengalaman”.
2 Menurut Gagne dan Berlinerdalam Anni dkk, 2006:2, “belajar merupakan
perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses
pertumbuhan”.
11
Beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar sebagai berikut.
1 Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku.
2 Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman. 3
Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang.
4 Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.
2.1.1.2 Pembelajaran
Pembelajaran merupakan upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam
agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Dalam pembelajaran terdapat proses belajar mengajar yaitu suatu proses
mentransformasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada peserta didik melalui interaksi belajar mengajar di sekolah. Menurut Suyitno 2004:2
pengertian pembelajaran matematika sebagai berikut. Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata
pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada para siswanya, yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan
iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa tentang matematika yang amat beragam agar terjadi
interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa dalam mempelajari matematika tersebut.
Tujuan pembelajaran adalah membantu peserta didik agar memperoleh berbagi pengalaman dan dengan itu tingkah laku peserta didik bertambah, baik
kuantitas maupun kualitas. Menurut Darsono 2000 pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1 Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
2 Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi peserta didik
dalam belajar. 3
Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi peserta didik.
4 Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
5 Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi peserta didik. 6
Pembelajaran dapat membuat peserta didik siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis.
Guru mata pelajaran matematika juga perlu memilih model pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.1.2 Pengertian Matematika