Pengadaan Gabah dan Beras Dalam Negeri

15 Manajemen stock Perum BULOG merupakan manajemen yang tersentralisisir, dengan manajemen yang demikian akan mempermudah pengelolaan penyimpanan serta penyalurannya. Stock pangan yang tersedia disetiap daerah merupakan komponen stock pangan nasional dan merupakan bagian dari perekat bangsa bukan sebaliknya.

2.2.2. Pengadaan Gabah dan Beras Dalam Negeri

Pengadaan beras merupakan pembelian beras yang dilakukan BULOG Divre Jatim di 13 wilayah Subdivre Jatim melalui KUD, Non KUD dan Satgas Pengadaan. Non KUD adalah pihak swasta atau perorangan yang menyetorkan atau menjual berasnya ke BULOG Divre JatimSubdivre, sedangkan Satgas Pengadaan adalah karyawan BULOG yang khusus bertugas melakukan pembelian beras dalam kegiatan pengadaan beras. Pengadaan Gabah dan Beras dalam negeri oleh Perum BULOG dilaksanakan melalui : 1. Mitra Kerja Koperasi maupun Non Koperasi 2. Probis Industri Beras PIB 3. Program Pengadaan Dalam Negeri melalui Pusat Pengolahan Padi Terpadu P3T 4. Satuan Tugas Operasional Pengadaan Gabah Dalam Negeri SATGAS ADA DN 5. Saluran lainnya yang disetujui Perum BULOG Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 Mitra Kerja Perum BULOG adalah perusahaan penggilingan koperasi maupun non koperasi yang telah lulus seleksi yang dilaksanakan oleh Tim seleksi yang dibentuk oleh KadivreKasub-Divre. Perusahaan penggilingan padi di Indonesia berbagai macam jenis, kapasitas dan peralatan yang dimiliki. Pengelompokan penggilingan padi dapat dilakukan seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Pengelompokan Perusahaan Penggilingan Padi dan Mutu Produksi Mitra Kerja NAMA PROSES MUTU Produksi Pengeringan Penggiling an Penyimpanan A Penggilingan Padi Terpadu Pengering Mekanis 50 Toncycle P P T 10 tonjam Silo 3.000 ton Mutu III+ B Penggilingan Padi Besar PPB Lantai Jemur 15 Tonhari Pengering Mekanis 10 Toncycle P P B 3–10 tonjam Gudang Permanen 1.000 ton Mutu III C Penggilingan Padi Kecil PPK Lantai Jemur 10 Tonhari P P K 1-3 tonjam Gudang semi permanen 500-1000 ton Mutu IV D Penggilingan Padi Sederhana PPS Lantai Jemur 5 Tonhari P P S 0.5-1 tonjam Gudang Sederhana 200-500 ton Mutu IV Sumber : Perum BULOG Penggilingan Gabah disebut juga penggilingan padi adalah rangkaian alat dan mesin yang berfungsi melakukan proses pengolahan gabah kering giling GKG sampai menjadi beras putih siap konsumsi. Dengan melihat sarana yang dimiliki, penggilingan padi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 4 empat kelompok, yaitu sebagai berikut : a. Penggilingan Padi Terpadu Yang dimaksud dengan Penggilingan Padi Terpadu adalah unit peralatan teknik yang merupakan gabungan dari beberapa mesin menjadi satu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 kesatuan utuh yang berfungsi sebagai pengolah gabah menjadi beras, dimana kapasitasnya lebih besar dari PPB serta terintegrasi dengan mesin pengeringan dan silo penyimpanan oleh elevtor dan conveyor. b. Penggilingan Padi Besar PPB Yang disebut dengan penggilingan padi besar atau yang disingkat PPB adalah unit peralatan teknik yang merupakan gabungan dari beberapa mesin menjadi satu kesatuan utuh yang berfungsi sebagai pengolah gabah menjadi beras dengan kapasitas antara 3 ton – 10 ton per jam gabah kering giling. System pengolahan ini minimum harus melalui empat proses utama, yaitu : proses pembersihan gabah, proses pecah kulit, proses pemisahan gabah dengan beras pecah kulit, dan proses pemutihan beras pecah kulit secara berulang dua sampai empat kali. c. Penggilingan Padi Kecil PPK Yang disebut dengan penggilingan padi kecil PPK adalah unit peralatan teknik yang merupakan gabungan dari beberapa mesin menjadi satu kesatuan utuh yang berfungsi sebagai pengolah gabah menjadi beras dengan kapasitas lebih kecil dari 2 ton per jam gabah kering giling. System penggilingan padi kecil PPK dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : tipe sederhana dan tipe lengkap. d. Penggilingan Padi Sederhana PPS Yang disebut dengan penggilingan padi sederhana adalah unit peralatan teknik yang berfungsi sebagai mesin pengolah gabah menjadi beras, baik merupakan satu unit tersensiri maupun merupakan gabungan dari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 beberapa mesin, dimana proses satu sama lain dihubungkan dengan tenaga manusia. Makin tinggi dan lengkap teknologi penggilingan padi yang digunakan, maka mutu produk penggilingan padi tersebut juga makin meningkat. Komponen mutu produksi masing-masing dari proses penggilingan padi adalah seperti pada tabel 3. Tabel 3. Mutu Produksi No. Komponen Mutu Satuan Mutu III+ Mutu III Mutu IV 1 Derajat Sosoh Min 100 95 95 2 Kadar Air Max 14 14 14 3 Beras Kepala Min 87 84 78 4 Butir Utuh Min 44 40 35 5 Butir Patah Max 10 15 20 6 Butir Menir Max 1 1 2 7 Butir Merah Max 1 1 3 8 Butir KuningRusak Max 1 1 3 9 Benda Mengapur Max 1 1 3 10 Benda Asing Max 0.02 0.02 0.02 11 Butir Gabah Max Butir100 g 1 1 1 12 Campuran varietas lain Max 5 5 5 Sumber : Perum BULOG Mitra kerja Perum BULOG harus dapat memenuhi persyaratan Teknis dan Kinerja, yaitu : A. Persyaratan Teknis 1. Memiliki sarana dan prasarana pengolahan padi berupa sarana pembersihan awal , pengeringan lantai jemurdryer, pembersihan lanjutan, penyimpanan, penggilingan padi husker, polisher, blower, ayakan menir sesuai dari masing-masing tipe perusahaan penggilingan padi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 2. Sarana pengolahan padi dapat menghasilkan produk sesuai yang ditetapkan sebagai persyaratan kualitas gabahberas dalam negeri 3. Memiliki operator yang menguasai operasi dari masing-masing mesin yang dipunyai dan dianjurkan pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan pasca panen yang dilaksanakan oleh Perum BULOG atau instansi lain yang berwenang 4. Dalam 1 satu Kabupaten setiap Mitra Kerja hanya diperbolehkan mengajukan 1 satu nama perusahaan penggilingan padi sebagai mitra pengadaan B. Persyaratan Kinerja 1. Mitra Kerja memiliki kinerja yang baik di dalam kegiatan pengadaan gabahberas dalam negeri 2. Telah mematuhi seluruh peraturan dan ketentuan Pengadaan Gabah dan Beras Dalam Negeri Perum BULOG yang berlaku dan Kebijakan Perberasan Nasional 3. Berhasil membina petanikelompok tani dalam rangka peningkatan kualitas gabah dan pendapatan petani yang dibuktikan dengan daftar kelompok tani yang dibina 4. Berhasil menjaga Harga Pembelian Pemerintah ditingkat petanikelompok tani 5. Diprioritaskan bagi Mitra Kerja yang berpengalaman pada bidang ini minimal 3 tiga tahun yang dibuktikan dengan dokumendokumen yang dapat diterima dan tidak bermasalahwanprestasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 Kemitraan adalah hubungan pembeli dengan pemasok dalam suatu derajat kerja sama yang saling percaya mempercayai serta memanfaatkan keahliankelebihan setiap mitra usaha, untuk terciptanya keterpaduan. Dengan kata lain kemitraan adalah kerjasama yang saling menguntungkan satu sama lainnya. Pusat Pengolahan Padi Terpadu P3T adalah suatu unit usaha pengolahan gabahberas yang memiliki sarana pasca panen padi secara terpadu. Penggilingan padi tipe A dan tipe B yang bekerjasama dengan penggilingan padi sekitarnya, petani dan kelompok tani dapat digolongkan sebagai P3T. Mitra kerja adalah suatu unit usaha baik berupa Koperasi maupun Non Koperasi atau perusahaan yang berbadan hukum serta memenuhi syarat sebagai Pusat Pengolahan Padi Terpadu yang melakukan kerjasama dengan Perum BULOG di dalam pengadaan gabah petani dan selanjutnya diolah menjadi beras berkualitas. Pengadaan Dalam Negeri melalui mitra kerja Pusat Pengolahan Padi Terpadu P3T adalah kontrak pengadaan gabah dalam jumlah tertentu antara mitra kerja dengan DivreSubdivre dengan persyaratan yang disepakati bersama dalam jangka waktu tertentu. Perum BULOG membeli gabahberas selama harga beli gabah sama atau di bawah harga pembelian yang ditetapkan oleh Pemerintah. Pembelian tersebut dalam bentuk Gabah Kering Giling GKG. Perum BULOG membeli gabah dan beras dari Mitra Kerja ADA DN dalam bentuk Gabah Kering Giling GKG dan atau beras hasil giling produksi dalam negeri tahun berjalan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 Sedangkan Probis Industri Beras dan Satgas ADA DN membeli gabah dari petanikelompok tani dalam bentuk Gabah Kering Panen GKP dan atau Gabah Kering Simpan GKS BULOG, 2005. Tujuan pengadaan adalah melaksanakan pembelian gabah agar petani produsen dalam negeri mendapat harga beli gabah minimal sama dengan harga pembelian pemerintah HPP yang berlaku sehingga mendorong peningkatan pendapatan petani dan peningkatan produksi pangan dalam negeri. Pengadaan yang di lakukan oleh Perum BULOG juga mempunyai tujuan untuk menyediakan stock pangan bagi pemerintah untuk keperluan BULOG, 2005: a. Program beras untuk Keluarga Miskin RASKIN dan rawan pangan b. Golongan Anggaran dan Perusahaan Milik negaraswasta c. Operasi Pasar Murni d. Kebutuhan bahan baku industri e. Cadangan Pangan Nasional untuk kebutuhan Bencana AlamSosial dan lainnya. Perum BULOG menyediakan dana pengadaan dengan cara membuka LC Induk di kantor Bank Pelaksana Kredit Perum BULOG Jakarta yang telah ditetapkan, kemudian akan diteruskan ke Divre melalui Bank Pelaksana Kredit Perum BULOG setempat. Dana pengadaan tersebut meliputi : a. Harga pembelian gabah dan beras b. Biaya Opslag gabah dan beras

c. Biaya pemeriksaan kualitas gabah dan beras