Penawaran Biaya uitslag kemasan

anggota rumah tangga. Pendapatan ini dikonversikan ke dalam ukuran pendapatan setara beras dihitung dalam satuan kilogram dengan tujuan melihat kemiskinan menurut kriteria Sajogyo. Dengan memiliki klasifikasi Sajogyo, petani miskin dikelompokkan ke dalam tiga golongan pendapatan, masing- masing: Paling Miskin : pendapatan per anggota rumah tangga kurang dari 180 kg setara beras. Miskin Sekali : antara 180 – 240 kg setara beras Miskin : antara 240 – 320 kg setara beras

2.2.7. Penawaran

Di balik permintaan demand, terdapatlah penawaran supply, kedua- duanya yaitu penawaran dan permintaan bersama-sama menentukan harga. Ketentuannya adalah bahwa harga terjadi di suatu tingkat dimana penawaran sama dengan permintaan. Pengadaan gabah atau beras dari petani anggota KTNA yang dilakukan oleh Perum BULOG Subdivre Kediri merupakan bentuk dari penawaran. Menurut Winardi 1988 menyebutkan bahwa penawaran adalah berbagai macam jumlah jumlah barang termasuk jasa yang ingin di jual orang dengan berbagai harga. Menurut Michael B. Smith 1999 menyebutkan bahwa penawaran adalah jumlah barang ekonomi yang akan disediakan penjual pada harga tertentu, diwaktu tertentu, dan di pasar tertentu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menurut Rosyidi 2002 penawaran adalah suatu daftar yang menunjukkan jumlah-jumlah barang itu yang ditawarkan untuk dijual pada pelbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada suatu waktu tertentu. Jumlah total komoditas yang ingin dijual oleh penjual produsen disebut Quantity Supplied dari suatu komoditas, dengan demikian Qoantity Supplied bukan berarti jumlah barang yang telah berhasil dijual. Quantity Supplied juga harus dinyatakan dalam jumlah per satuan waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi Quantity Supplied antara lain adalah Ridwan, dkk., 1997 a. Tujuan dan preferensi produsen perusahaan b. Harga komoditas yang bersangkutan dan harga komoditas substitusinya c. Faktor teknologi d. Biaya faktor-faktor produksi Samuelson dan Nordhaus 1993 penawaran diartikan sebagai jumlah barang yang akan diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Lebih tepatnya, menghubungkan jumlah barang yang ditawarkan dengan harga pasarnya, dengan menganggap hal-hal lain seperti biaya produksi, harga barang yang berkaitan dan organisasi pasar tetap tidak berubah. Pengujian berbagai kekuatan yang menentukan penawaran, hal yang paling mendasar untuk memahami perilaku penawaran bisnis adalah bahwa produsen menawarkan komoditi untuk memperoleh keuntungan, bukan untuk mencari kesenangan atau amal, dengan demikian, kunci utama yang mendasari keputusan penawaran adalah biaya produksi. Biaya produksi suatu barang relatif lebih rendah disbanding harga pasar, maka hal ini akan memberikan keuntungan kepada produsen dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menawarkan barang dalam jumlah besar. Jika biaya produksi relatif lebih tinggi disbanding harga, maka perusahaan akan memproduksi dalam jumlah kecil, atau mungkin menghindari bisnis tersebut. Menurut Samuelson dan Nordhaus 1993 terdapat unsure-unsur yang menentukan penawaran, antara lain : a. Harga barang itu sendiri b. Teknologi c. Harga input d. Harga barang yang berkaitan e. Organisasi pasar f. Factor khusus Penawaran berubah karena pengaruh perubahan faktor lain selain perubahan harga komoditi itu sendiri, dalam istilah kurva ini, dikatakan penawaran meningkat menurun jika jumlah yang ditawarkan di pasar meningkat menurun pada setiap harga pasar. Grafik yang menyatakan hubungan antara jumlah produk yang ingin ditawarkan dijual oleh penjual dan harganya disebut kurva penawaran, seperti digambarkan pada Gambar 6. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. P harga S A B C D E S Q jumlah Gambar 2. Kurva Penawaran Menghubungkan Harga Dengan Jumlah Yang ditawarkan Samuelson dan Nordhaus, 1993 Kurva penawaran menempatkan angka pasangan P dan Q garis yang menghubungkan titik-titik disebut kurva penawaran SS dengan kemiringn yang menanjak. Menurut Rosyidi 2001 kurva penawaran sama halnya dengan kurva permintaan, dalam kurva penawaran ini pun sumbu tegak sumbu harga merupakan variabel yang independ tidak tergantung atau bebas, sedangkan sumbu datar sumbu jumlah merupakan variabel depend tergantung atau tak bebas, hal ini memberi arti bahwa jumlah yang ditawarkan Q adalah tergantung pada atau merupakan fungsi daripada P ; atau secara teknis dituliskan: Q = fP Suatu formulasi perumusan yang persis sama dengan apa yang dijumpai dalam masalah permintaan, dengan demikian, pembacaan kurva penawaran itu haruslah : kalau harga naik, maka jumlah yang ditawarkan pun Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. akan naik pula, sedangkan jika harga turun, maka jumlah yang ditawarkan pun akan turun pula. Hukum penawaran yang dinyatakan bahwa harga dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan searah. Kurva penawaran menunjukkan arah ke kanan atas, bentuk kurva penawaran tidaklah hanya berupa sebuah garis lurus seperti Gambar 6 itu saja, melainkan ada yang cembung dan ada yang cekung., tetapi bentuk umumnya adalah sama, yaitu bahwa kurva penawaran selalu condong ke kanan atas.

2.3. Kerangka Pemikiran

Perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia sangat berfluktuasi sehingga sangat berdampak terhadap segala sektor kehidupan termasuk sektor pertanian. Produksi padi yang dihasilkan oleh petani jug tidak luput dari terjadinya fluktuasi harga sehingga sangat mengganggu pendapatan petani dan daya beli konsumen. Harga beras yang dipasaran sangat dipengaruhi oleh biaya produksi yang antara lain adalah saprodi yang meliputi harga pupuk, tenaga kerja, bibit, obat hama serta biaya transportasi. Disinilah peran Perum BULOG sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran melalui pengadaan dalam negeri. Stabilnya harga beras di pasaran juga sangat dipengaruhi oleh eksternal environmental yaitu situasi negara yang kondusif dapat menjaga harga beras untuk tetap stabil. Sehingga dapat menyebabkan kesejahteraan ekonomi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.