commit to user
17
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasar latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka rumusan masalah yang penulis adalah apakah sistem pengendalian intern
pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi divisi Garment sudah baik?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah yang telah di kemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik dan
buruknya sistem pengendalian inten pengeluaran kas PT. Batik Danar Hadi divisi Garment, dilihat dari adanya pengamatan dan teori yang ada.
E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dappat memberikan manfaat untuk berbagai pihak sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dari pihak luar
supaya menjadi lebih baik lagi. Penelitian ini juga di gunakan sebagai alat ukur seberapa berkembangnya sistem akuntansi yang dijalankan
pada perusahaan tersebut. Peneltian ini juga bsa digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan
yang dapat
digunakan guna
menanggulangi adanya kelemahan sistem akuntansi, supaya lebih baik lagi dalam penerapan sistem akuntansinya.
commit to user
18
2. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penambah wawasan
pengetahuan yang berhubungan dengan sistem pengendalian
pengeluaran kas dan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.
commit to user
19
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Sistem
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Mulyadi, 2001: 2. Sementara itu, menurut Baridwan 1990: 1 sistem merupakan suatu kerangka, suatu kegiatan, dan prosedur-
prosedur yang paling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau
fungsii utama dari perusahaan. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah serangkaian unsur suatu kegiatan dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya yang disusun dengan
suatu skema untuk mencapai tujuan tertentu dari sebuah perusahaan.
2. Definisi Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern meliputi stuktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi danmendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Mulyadi, 2008: 163.
commit to user
20
Sistem pengendalian intern terdiri atas berbagai kebijakan, praktik dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat
tujuan umum perusahaan James, 2007: 181. Sedangkan menurut Harngren dan Harrison, 2007: 390
mendefinisikan pengendalian intern adalah rencana organisasional dan suatu tindakan terkait yang dirancang untuk: a mengamankan aktiva,
b mendorong karyawan untuk mengikuti kebijakan perusahaan, c meningkatkan efisiensi operasi, dan c memasukan catatan yang
akurat dan dapat diandalkan.
3. Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan pengendalian intern dikategorikan menjadi tiga yaitu adalah keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hokum dan
peraturan yang berlaku, dan efektivitas dan efisiensi operasi. Boynton.
2008: 373.
Menurut Mulyadi 2008: 134 ada empat sasaran atau tujuan pengendalian intern adalah:
a. menjaga kekayaan organisasi, b. mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
c. mendorong efektivitas dan efisiensi operasi, dan d. mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut Rama dan Jones 2008: 134 ada empat sasaran atau tujuan pengendalian intern adalah:
a. efektivitas dan efisiensi operasi,
commit to user
21
b. keandalan pelaporan keuangan, c. ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
d. pengamanan asset. Menurut James 2007: 181 tujuan intern dalam perusahaan adalah:
menjaga aktiva perusahaan, memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam
operasional perusahaan, mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.
4. Elemen-Elemen Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi 2008: 164, disebutkan bahwa unsur-unsur
pokok sistem pengendalian intern ada 4 empat yaitu:
a. struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas,
b. sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup
terhadap kekayaan,
utang, pendapatan dan biaya,
c. praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi,
d. karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggunng jawab.
commit to user
22
Untuk lebih memahami elemen-elemen sistem pengendalian intern di atas, maka harus memahami tiap elemen tersebut.
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
Pengertian struktur organisasi menurut James 2007: 22 bahwa struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggungjawab, otorisasi dan
akuntabilitas diseluruh perusahaan. Struktur organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis-garis wewenang dan tanggungjawab yang jelas.
Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Boynton 2008: 382 struktur organisasi entitas biasanya digambarkan dengan suatu bagan organisasi
yang harus secara akurat merefleksikan garis wewenang dan hubungan pelaporan. Untuk dapat memenuhi syarat adanya suatu pengawasan yang
baik, hendaknya struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan Mulyadi, 2008: 165.
Menurut Boynton 2008: 387 pemisahan tanggung jawab untuk melaksanakan transaksi, mencatat transaksi dan memelihara penjagaan
aktiva yang dihasilkan dari transaksi harus dibebankan kepada individu atau departemen yang berbeda. Menurut Mulyadi 2008: 165 untuk
memperjelas pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada beberapa prinsip berikut ini.
1. Harus dipisahkan fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi,
commit to user
23
Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang
memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Sedangkan fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk
mencatat peristiwa keuangan perusahaan. 2. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi dapat terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam suatu organisasi harus dibuat sebuah sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi. Mulyadi, 2008: 168 Menurut James 2007: 191 tujuan dari otorisasi transaction
authorization adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi yang diproses oleh sistem informasi itu valid dan sesuai dengan tujuan pihak
manajemen. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat di dalam catatan akuntansi dengan tingkat
ketelitian dan keandalannya reliability yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang
commit to user
24
dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
Menurut Mulyadi 2008: 169 cara-cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan praktik sehat adalah :
1. penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang,
2. pemeriksaan mendadak surprise audit yang dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa dan
dengan jadwal yang tidak teratur, 3. setiap transaksi tidak boleh dilakukan dari awal sampai akhir oleh satu
orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain,
4. perputaran jabatan job rotation yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya,
5. setiap karyawan berhak atas keharusan pengambilan cuti. Selama cuti, jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan sementara oleh
pejabat lain, sehingga seandainnya terjadi kecurangan dalam unit yang bersangkutan diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang
menggantikan karyawan tersebut, 6. secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatannya. Untuk menjaga persaingan organisasi dan mengecek
commit to user
25
ketelitian serta keandalan catatan akuntansinya, secara periodik harus dilakukan rekonsiliasi antara kekayaan secara fisik dengan catatan
akuntansi yang bersangkutan dengan kekayaan tersebut, 7. pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. Unit organisasi ini disebut dengan unit pengawas intern atau staff
pemeriksa intern. Adanya unit pengawas intern atau staff pemeriksa intern dalam perusahaan akan menjamin efektivitas unsur-unsur
sistem pengendalian intern, sehingga kekayaan perusahaan akan terjamin keamanannya dan data akuntansi akan terjamin ketelitian dan
keandalannya.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggunng jawab.
Menurut Horngren dan Harrison 2007: 392, dalam prosedur pengendalian internal termasuk adanya karyawan yang kompeten, dapat
diandalkan dan etis. Unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern
yang penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsure pengendalian intern yang lain dapat dikurangi sampai batas
yang minimum dan perusahaan tetap mampu mempertanggungjawabkan keuangan yang dapat diandalkan Mulyadi, 2008: 173.
commit to user
26
5. Pengertian Kas
Pengertian kas menurut buku pedoman standar akuntansi keuangan PSAK no. 2 adalah: kas terdiri dari saldo kas cash on hand dan
rekening giro dan setara kas cash equivalent adalah investasi yang sifatnya likuid berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas
dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. IAI, 2009: 2.2
Kas adalah uang tunai dan setara dengan uang tunai serta saldo rekening giro yang tidak dibatasi penggunaannya untuk membiayai
kegiatan entitas. Sedangkan setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang siap dikonversikan menjadi kas dengan jumlah
tertentu, tergantung pada resiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Bastian, 2007: 118
Sedangkan pengeluaran kas adalah kas yang digunakan untuk membiayai berbagai macam kegiatan operasional sehari-hari
perusahaan
6. Pengertian Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan
pembelian serta pembayaran barang dan jasa Romney dan Steinbart, 2004: 74. Menurut Hall 2006: 318 tujuan dari siklus pengeluaran
adalah untuk mengubah kas perusahaan ke dalam bentuk bahan baku
commit to user
27
fisik serta sumber daya manusia yang membutuhkannya untuk menjalankan bisnis.
7. Sistem Pengendalian Internal Pengeluaran Kas
Sistem pengendalian intern yang baik dalam sistem kas mensyaratkan agar dilibatkan pihak luar bank ikut serta dalam
mengawasi kas perusahaan dengan cara sebagai berikut Mulyadi, 2001: 516-517.
a. Semua penerimaan kas harus disetorkan penuh ke bank pada hari yang sama dengan penerimaan kas atau pada hari kerja berikutnya.
b. Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek. c. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek karena
jumlahnya kecil dilakukan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan imprest system.
B. SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PT. BATIK DANAR HADI
DIVISI GARMENT 1. Unit Organisasi dan Bagian-bagian yang Terkait
Unit-unit organisasi PT. Batik Danar Hadi divisi Garment yang terkait dengan transaksi pengeluaran kas ini antara lain:
a pembelian, b seksi personalia,
c seksi akuntansi, d manager keuangan,
commit to user
28
e bagian umum. 2. Deskripsi Tugas dan Wewenang
Dari unit organisasi dan bagian-bagian yang terkait dengan sistem pengeluaran kas di atas, memiliki tugas yang dan wewenang yang
berbeda-beda dalam sistem pengeluaran kas ini. Diskripsi tugas dan wewenang yang dimiliki oleh setiap bagian dari organisasi terebut adalah
sebagai berikut: a pembelian
Bagian pembelian memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan pembelian bahan pembantu secara keseluruhan. Selain melakukan
pembelian bagian pembelian juga harus mencatat pembelian dan mengumpulkan faktur dan bukti transaksi pembelian.
b seksi personalia Bagian personalia memiliki tanggung jawab dalam pengawasan
absensi kayawan yang di gunakan sebagai acuan penghitungan gaji karyawan.
c seksi akuntansi Seksi akuntansi dalam sistem pengeluaran kas ini bertugas untuk
memberikan otorisasi pengeluaran kas yang diajukan oleh bagian yang mengajukan pengeluaran kas. Selain itu seksi akuntansi juga bertugas
untuk mencatat transaksi pengeluaran kas yang dilakukan ke dalam situasi kas harian dan cash flow.
commit to user
29
d manager akuntansi Manager keuangan bertugas untuk memberikan otorisasi
penggajian dan melakukan pembayaran listrik, air, dan juga telepon. e bagian umum
Bagian umum memiliki tanggung jawab melakuakn pembelian bahan pembantu non operasi maupun pembayaran-pembayaran yang
berhubungan dengan operasional perusahaan.
3. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem Pengeluaran kas PT.
Batik Danar Hadi divisi Garment adalah sebagai berikut: a Bon Sementara
Bon sementara digunakan untuk mencatat pengajuan bahan pembantu yang akan dibeli.
b Nota Kas Keluar Nota kas keluar digunakan untuk melakukan pencatatan
pengeluaran kas sementara yang digunakan untuk pembelian bahan pembantu.
c Slip gaji Slip gaji digunakan untuk pengajuan otorisasi ke manager
keuangan yang lalu di gunakan sebagai dasar pencatatan seksi akuntasi.
commit to user
30
d Surat Tagihan Surat tagihan merupakan penagihan pebayaran yang berbentuk
seperti nota pembayaran listrik, air, dan telepon. e Nota Pembelian
Nota pembelian merupakan bukti transaksi pembelian bahan pembantu yang telah dilakukan.
f Bukti Kas Keluar Bukti kas keluar ini digunakan untuk bukti pengeluaran kas
yang telah dilakukan oleh bagian akuntansi.Dalam sistem akuntansi pembelian ini bukti kas keluar berfungsi sebagai pencatatan kas
keluar yang digunakan untuk pembelian bahan pembantu yang dilakukan.
g Situasi Kas Harian Situasi kas harian digunakan untuk pencatatan pengeluaran dan
pemasukan kas perusahaan dengan periode harian.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas PT. Batik Danar Hadi divisi Garment adalah sebagai berikut:
a Buku Ispidisi Buku Ispidisi digunakan oleh perusahaan untuk melakukan
pencatatan pembelian bahan pembantu maupun pembelian biaya
commit to user
31
non operasi. Buku ini untuk membantu perekapan bahan pembantu yang dibeli berdasarkan nota yang diperoleh oleh perusahaan.
b Laporan Aliran Kas Cash Flow Cash flow merupakan laporan keuangan yang dibuat oleh
perusahaan untuk menggambarkan pergerakan kas yang dilakukan oleh perusahaan selama periode tertentu.
5. Prosedur Pembelian Bahan Pembantu Prosedur-prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian
bahan pembantu yang dilaksanakan oleh PT. Batik Danar Hadi divisi Garment adalah sebagai berikut:
a Bagian pembelian mengajukan Bon Sementara kepada Seksi Akutansi untuk mendapatkan kas yang akan digunakan untuk
melakukan pembelian bahan pembantu. b Seksi Akuntansi mengotorisasi Bon Sementara yang diajukan oleh
fungsi pembelian dan membuat Nota Kas Keluar 2 lembar dengan jumlah kas sesuai dengan jumlah yang diajukan oleh bagian
pembelian sebagai bukti pemberian kas kepada bagian pembelian. Seksi akuntansi mendapat Bon Sementara lembar kedua yang telah
dibuat oleh bagian pembelian. c Bagian pembelian mencatat pembelian ke dalam buku Ispidisi
sesuai dengan nota yang telah diterima dari hasil pembelian bahan pembantu.
commit to user
32
d Bagian pembelian menyerahkan Surat Penyerahan Barang lembar 2 ke Bagian Gudang Bahan Pembantu untuk diarsipkan. Lembar 1
dan 3 Surat Penyerahan Barang, serta nota pembelian diserahkan ke seksi akuntansi. Lembar 4 diarsipkan oleh bagian pembelian.
e Seksi akuntansi membuat bukti kas keluar sesuai dengan kategori masing-masing, sesuai dengan nota yang diterima dari fungsi
pembelian sebagai bukti pembelian bahan pembantu. f Dengan dasar Nota pembelian bahan pembantu, surat penyerahan
barang, bon sementara, dan bukti kas keluar, maka seksi akuntansi membuat buku Situasi Kas Harian 2 lembar.
g Bukti-bukti pembelian dan buku situasi kas harian diarsipkan. Seksi akuntansi kemudian membuat laporan berdasarkan dokumen
dan catatan yang telah diterima ke dalam cash flow harian.
6. Prosedur Pengeluaran Kas untuk Penggajian a Seksi personalia mengajukan permintaan pembayaran gaji kepada
seksi akuntansi dengan menggunakan rekap gaji karyawan. b Seksi akuntansi mengajukan rekap gaji karyawan tersebut ke
akuntansi keuangan untuk mendapatkan otorisasi. c Seksi akuntansi lalu meng- otorisasi rekap gaji tersebut dan
membuat nota kas keluar. d Dengan dasar rekap gaji karyawan dan nota kas keluar, maka seksi
akuntansi membuat buku Situasi Kas Harian 2 lembar.
commit to user
33
e Rekap gaji karyawan, nota kas keluar dan Situasi Kas Harian lalu di arsipkan. Seksi akutansi kemudian membuat laporan yang
berdasarkan dokumen dan catatan yang di gunakan kedalam cash flow harian.
7. Proseedur Pengeluaran Kas Lainnya a Bagian yang memerlukan pengeluaran kas mengajukan permintaan
pengeluaran kas dengan membuat bon sementara. b Seksi Akuntansi mengotorisasi Bon Sementara yang diajukan oleh
fungsi yang terkait dan membuat Nota Kas Keluar 2 lembar dengan jumlah kas sesuai dengan jumlah yang diajukan oleh
bagian terkait sebagai bukti pemberian kas kepada bagian terkait. Seksi akuntansi mendapat Bon Sementara lembar kedua yang telah
dibuat oleh bagian terkait. c Bagian yang terkait mencatat pengeluaran ke dalam buku Ispidisi
sesuai dengan nota yang telah diterima dari hasil pembelian atau pembayaran.
d Seksi akuntansi membuat bukti kas keluar sesuai dengan kategori masing-masing, sesuai dengan nota yang diterima dari yang
melakukan transaksi sebagai bukti adanya pembelian atau pembayaran.
commit to user
34
e Dengan dasar Nota pembelian atau pembayaranbon sementara, dan bukti kas keluar, maka seksi akuntansi membuat buku Situasi Kas
Harian 2 lembar. f Dengan dasar Nota Pembelian non operasi, pembayaran, bon
sementara, dan bukti kas keluara, maka seksi akuntansi membuat buku Situasi Kas Harian 2 lembar.
g Bukti-bukti pembelian atau pembayaran dan buku situasi kas harian diarsipkan. Seksi akuntansi kemudian membuat laporan
berdasarkan dokumen dan catatan yang telah diterima ke dalam cash flow harian.
8. Praktik yang Sehat Berikut adalah praktik yang sehat yang dilakukan oleh PT. Batik
Danar Hadi divisi Garment. a Penggunaan formulir urut tercetak yang pemakaiannya dapat
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. b Setiap karyawan berhak atas keharusan pengambilan cuti, karena
selama cuti jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan sementara oleh pejabat lain, sehingga seandainya terjadi
kecurangan dalam unit yang bersangkutan diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikannya tersebut.
c Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan atau pengguaan yang tidak semestinya.
commit to user
35
d Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah
bukuan. e Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada
ditangan denggan jumlah kas menurut catatan akuntansi. f Kasir dilengkapi dengan alat- alat yang mencegah terjadinya
pencurian terhadap kas yang ada di tangan misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room.
g Semua nomor cek harus dipertanggung jawabkan oleh bagian kasir.
9. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawab Mutu karyawan yang baik merupakan unsur sistem pengendalian
intern yang penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur usur pengendalian yang lain dimungkinkan dapat
dikurangi dari porsi yang sudah ditentukan, tetapi dengan catatan perusahaan mampu mempertanggung jawabkan keuangan yang dapat
diandalkan.
10. BAGAN ALIR DOKUMEN FLOW CHART Bagan Alir dokumen dari sistem pembelian bahan pembantu
yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi divisi Garment adalah:
commit to user
36
Bagian Pembelian
Catatan: BS
: Bon Sementara BSOAK : Bon Sementara Otorisasi Akuntansi
NKK : Nota Kas Keluar
Gambar II. 1 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas PT. Batik Danar Hadi divisi
Garment
2
BSOAK 2
NKK 1
Melakukan Pembelian
3 Faktur
4 3
2 SPB
1
T
3
Buku Ispidisi
Mencatat Pembelian
Mulai
Membuat Bon
Sementara
2 BS
1
Mengajukan otorisasi
pembelian
1
commit to user
37
Akuntansi
Catatan: BS: Bon Sementara telah
BSOAK: Bon Sementara telah Otorisasi Akt
SPB : Surat Penyerahan Barang Beserta Kas
BKK: Bukti Kas Keluar SKH : Situasi Kas Harian
Gambar II. 1 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas PT. Batik Danar Hadi divisi
Garment Lanjutan
1
2
BS 1
Otorisasi permintaan
pembelian dan kas
Membuat pengeluaran kas
sementara 2
BSO AK 1
2
Nota 1 Kas Keluar
2 2
3 T
Mengumpulkan dokumen dan
melakukan pencocokan
3
3 3
3 SPB 1
Faktur
Nota Kas 1 keluar
Membuat Bukti
pengeluaran kas
Membuat laporan
pengeluaran kas
Cash Flow
T
2 SKH 1
2 BKK 1
Faktur 3
SPB 1 Nota Kas 1
keluar
commit to user
38
Seksi Personalia
Catatan: RGOMA: Rekap Gaji Otorisasi Manager Akuntansi
NKK : Nota Kas Keluar
Gambar II. 1 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas PT. Batik Danar Hadi divisi
Garment Lanjutan
Mulai
Membuat Permintaan
Gaji
2 Rekap 1
Gaji
1
T
4
RGOMA 1 1
NKK
Membuat Slip Gaji
Slip Gaji
Pembayaran Gaji
commit to user
39
Akuntansi
Catatan: RGOMA : Rekap Gaji Otorisasi Manager Akuntansi
NKK : Nota Kas Keluar
SKH : Situasi Kas Harian
Gambar II. 1 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas PT. Batik Danar Hadi divisi
Garment Lanjutan
1
2 Rekap 1
Gaji
Pengajuan Otorisasi
2
Rekap 1 Gaji otorisasi
2
Beserta kas 2
2
Otorisasi
2 1
RGOMA
5 4
Membuat Nota Kas
Keluar
5 4
1 RGOMA
2
NKK 1 2
RGOMA NKK 1
Membuat Situasi Kas
Harian
2 SKH 1
T Melakukan
Pembukuan
RGOMA 2 NKK 1
SKH 2
Cash Flow
5 5
commit to user
40
Bagian Umum
Catatan: BS
: Bon Sementara BSOAK : Bon Sementara Otorisasi Akuntansi
NKK : Nota Kas Keluar
Gambar II. 1 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas PT. Batik Danar Hadi divisi
Garment Lanjutan
Mulai
Membuat Bon
Sementara
2 BS
1
Mengajukan otorisasi
pembelian
1 2
BSOAK 2
NKK 1
Melakukan Pembelian pembayaran
3 Faktur
Buku Ispidisi
Mencatat Pembelian
commit to user
41
Akuntansi
Catatan: BSOAK : Bon Sementara Otorisasi Akuntansi
BKK : Bukti Kas Keluar
SKH : Situasi Kas Harian
Gambar II. 1 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas PT. Batik Danar Hadi divisi
Garment Lanjutan
2 1
2
BS 1
Otorisasi permintaan pembelian non operasi
pembayaran dan kas
Membuat pengeluaran kas
sementara 2
BSO AK 1
2
Nota 1 Kas Keluar
2
3 T
Beserta kas
Mengumpulkan dokumen dan
melakukan pencocokan
3
Faktur
Nota Kas 1 keluar
3
Faktur Nota Kas 1
keluar
Membuat Bukti
pengeluaran kas
Membuat laporan
pengeluaran kas
Cash Flow
T
2 SKH 1
2 BKK
1
commit to user
42
C. EVALUASI TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN INTERN