22
2.3.2.1 Belajar learning
Menurut Morgan C.T dalam Khairuddin, 2002:65, belajar adalah suatu perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku sebagai akibat dari
pengalaman yang lalu. Proses belajar individu berlangsung sepanjang hayat, yaitu dari individu itu lahir sampai ke liang lahat. Ahmadi 2004:154 mengungkapkan
bahwa dalam proses sosialisasi individu mempelajari kebiasaan, sikap, idea-idea, pola-pola dan tingkah laku dalam masyarakat di mana dia hidup. Sosialisasi
adalah masalah belajar. Dalam proses sosialisasi individu belajar tentang kebudayaan dan keterampilan sosial seperti bahasa, cara berpakaian, cara makan,
dan sebagainya. Segala sesuatu yang dipelajari individu mula-mula dipelajari dari orang lain di sekitarnya terutama anggota keluarga. Individu belajar secara sadar
dan tak sadar. Secara sadar individu menerima apa yang diajarkan oleh orang
disekitarnya, misal seorang ibu mengajarkan anaknya berbahasa dan bagaimana cara makan yang benar. Secara tidak sadar, individu belajar dari mendapatkan
informasi dalam berbagai situasi dengan memperhatikan tingkah laku orang lain, menonton televisi, mendengar percakapan orang lain, dan sebagainya.
2.3.2.2 Penyesuaian diri dengan lingkungan
Penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk mengubah diri sesuai dengan lingkungannya, atau sebaliknya mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan dirinya. Penyesuaian diri individu terbagi dua yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan fisik yang sering disebut dengan istilah adaptasi, dan
penyesuaian diri dengan lingkungan sosial yang disebut adjustmen Khairuddin,
23
2002:67. Adaptasi merupakan usaha individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya yang lebih bersifat fisik. Sedangkan adjustmen merupakan
penyesuaian tingkah laku terhadap lingkungan sosialnya, di mana dalam lingkungan tersebut terdapat aturan-aturan atau norma-norma yang mengatur
tingkah laku dalam lingkungan sosial tersebut. Khairuddin 2002:68 menyebutkan bahwa untuk menilai berhasil atau
tidaknya proses penyesuaian diri, ada empat kriteria yang harus digunakan, yaitu: 1.
Kepuasan psikis Penyesuaian diri yang berhasil akan menimbulkan kepuasan psikis,
sedangkan yang gagal akan menimbulkan rasa tidak puas. 2.
Efisiensi kerja Penyesuaian diri yang berhasil akan nampak dalam kerjakegiatan
yang efisien, sedangkan yang gagal akan nampak dalam kerjakegiatan yang tidak efisien. Misal, murud yang gagal dalam pelajaran di sekolah.
3. Gejala-gejala fisik
Penyesuaian diri yang gagal akan nampak dalam gejala-gejala fisik seperti: pusing kepala, sakit perut, dan gangguan pencernaan.
4. Penerimaan sosial
Penyesuaian diri yang berhasil akan menimbulkan reaksi setuju dari masyarakat, sedangkan yang gagal akan mendapatkan reaksi tidak setuju
masyarakat.
24
2.3.3 Peran Keluarga Dalam Proses Sosialisasi Anak