Peran Keluarga bagi keluarga miskin di Desa Kangkung, Kecamatan

83 rapornya menurun. Hal tersebut menjadi motivasi besar bagi anaknya untuk memperbaiki hasil belajarnya. Selama ini anak beliau jarang mempunyai masalah pergaulan di sekolahnya. Beliau menginginkan anak-anaknya tidak hanya berbekal pendidikan umum saja tetapi juga pendidikan agama sehingga keduanya seimbang.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Peran Keluarga bagi keluarga miskin di Desa Kangkung, Kecamatan

Mranggen, Kabupaten Demak Keluarga adalah suatu struktur kelembagaan yang berkembang melalui upaya masyarakat untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Beberapa tugas- tugas yang biasanya dilakukan melalui keluarga, meliputi fungsi sosial, fungsi afeksi, fungsi status, fungsi perlindungan, dan fungsi ekonomi. 4.2.1.1 Fungsi Sosial Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya keterbukaan masalah antar masing-masing anggota keluarga dan adanya musyawarah bersama dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dalam keluarga pada keluarga Ibu Sofiatun, Ibu Suriati, dan Bapak Romandhon. Namun bagi keluarga Bapak Rohmad, cara penyelesaian masalah tersebut harus tergantung pada permasalahannya dahulu. Menurut Paul B. Horton: 274 Keluarga merupakan kelompok primer yang pertama dari seorang anak dan dari situlah perkembangan kepribadian bermula. Keterbukaan masalah dalam suatu keluarga dapat mengajarkan anak 84 untuk tidak tertutup terhadap masalahnya. Karena dalam suatu keluarga memang dibutuhkan adanya keterbukaan antar masing-masing anggota keluarga. Untuk saling mengenal satu sama lain. 4.2.1.2 Fungsi Afeksi Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa dicintai. Dari beberapa contoh keluarga miskin, yaitu keluarga Bapak Romandhon, Bapak Rohmad, Ibu Suriati, dan Ibu Sofiatun juga berpendapat demikian. Menurut mereka kasih sayang dalam keluarga itu sangat penting. Dengan adanya rasa kasih sayang dalam keluarga dapat menambah kedekatan anatar masing-masing anggota keluarga. Dan juga dapat menciptakan rasa aman dan nyaman dalam suatu keluarga. Menurut pandangan psikiatrik dalam Paul B. Horton berpendapat bahwa barangkali penyebab utama gangguan emosional, masalah perilaku dan bahkan keehatan fisik terbesar adalah ketiadaan cinta, yakni tidak adanya kehangatan, hubungan kasih sayang dalam suatu lingkungan assosiasi yang intim. 4.2.1.3 Fungsi Status Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menurut keluarga Bapak Romandhon, Bapak Rohmad, Ibu Suriati, dan Ibu Sofiatun, meskipun mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka, namun mereka selalu berusaha meluangkan waktunya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Misalnya dengan ikut serta dalam melaksanakan proyek-proyek tertentu demi kepentingan seluruh kampung gotong-royong. Mereka menganggap tetangga sekitar sperti saudara sendiri. Mereka juga bangga akan kehadiran anak di tengah-tengah 85 keluarga mereka, karena selain dapat membantu juga dapat menemani dan merawat orang tuanya nanti saat sudah tua. Menurut Paul B. Horton: 278 dalam masyarakat yang berdasarkan system kelas, status kelas keluarga seorang anak sangat menentukan peluang dan hadiah yang terbuka untuk itu dan harapan yang dapat digunakan orang lain untuk mendorong atau merintangi. 4.2.1.4 Fungsi Perlindungan Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, psikologis bagi seluruh anggotanya. Pada keluarga Bapak Rohmad, Bapak Romandhon, Ibu Suriati, dan Ibu Sofiatun, sangat memperhatikan masalah yang dihadapi oleh anak-anaknya. Namun cara mereka dalam memperhatikan permasalahan ank berbeda-beda. Bagi keluarga Bapak Rohmad dan Ibu Suriati, mereka memperhatikan permasalahan yang dihadapi anak dengan cara mencari tahu dan bertanya permasalahannya tersebut, lalu berusaha membantu menyelesaikannya. Dapat dikatakan mereka tidak terlalu memberi kebebasan anaknya dalam pergaulan. Bapak Rohmad hanya memperbolehkan anaknya untuk bermain di hari libur yaitu sabtu dan minggu. Sedangkan Ibu Suriati tidak memperbolehkan anaknya pergi bermain saat malam hari. Tetapi bagi keluarga bapak Romandhon dan ibu Sofiatun, apabila anak sedang mempunyai masalah, maka mereka menyuruhnya untuk bersabar dalam menghadapi permasalahannya tersebut. Untuk itu mereka memberikan kepercayaan penuh kepada anak-anaknya. 86 4.2.1.5 Fungsi Ekonomi Dari penghasilan Bapak Rohmad, Bapak Romandhon, Ibu Suriati, dan Ibu Sofiatun sebagian mereka utamakan untuk kebutuhan pendidikan anak. Karena mereka ingin anaknya bisa bersekolah walaupun hanya tingkat SMA. Bapak Rohmad, Bapak Romandhon dan Ibu Sofiatun membiayai pendidikan anaknya dengan dibantu oleh anaknya yang sudah bekerja, dan dengan harapan nantinya juga dapat membantu pendidikan adiknya. Namun pada keluarga Ibu Suriati membiayai pendidikan anak seorang diri. Selain seorang janda, Ibu Suriati juga hanya memiliki dua orang anak yang masih bersekolah. Tapi harapan beliau bekerja keras membiayai pendidikan anaknyapun sama seperti pada keluarga Bapak Rohmad, Bapak Romandhon, dan Ibu Sofiatun. Hal ini sesuai dengan pendapat Horton: 279, para anggota keluarga bekerja sama sebagai tim untuk menghasilkan sesuatu. Banyak masyarakat merupakan unit dasar kerja sama dan sepenanggungan, namun yang paling umum adalah keluarga.

4.2.2 Pendidikan Anak meliputi; norma agama, motivasi, proses sosialisasi,