55
3.4.2. Internal relay pada Mitsubishi GX Developer
PLC memiliki elemen-elemen yang digunakan untuk menyimpan data, yaitu bit-bit
. Bit-bit tersebut menjalankan fungsi-fungsi relay yang dapat memutus dan menyambungkan perangkat-perangkat lain. Elemen ini disebut internal relay.
Internal relay ini bukanlah seperti relay pada umumnya, namun hanya merupakan bit-bit
di dalam memori yang bekerja sebagaimana layaknya sebuah relay.
Perlu di ingat bahwa internal relay ini tidak dapat digunakan secara langsung untuk mengaktifkan sebuah output eksternal. Internal relay ini hanya berfungsi untuk
mengaktifkan sebuah kontak internal yang secara bersama-sama akan mengaktifkan sebuah output eksternal. Internal relay ini terdiri dari kontak-kontak NC Normally
Close dan NO Normally Open dengan menggunakan simbol M dan S. 3.4.2.1 Pemrograman internal relay
1. Latching Penahan Internal relay di sini berfungsi untuk menahan suatu keluaran output untuk
suatu masukan yang sifatnya sementara. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 3.17 di bawah ini.
Gambar 3. 17 Internal relay sebagai pengunci latching
Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009
56 Pada Gambar 3.17 tersebut, ketika input X000 dalam kondisi ON maka
internal relay M0 akan mengunci output Y000 tetap dalam kondisi ON walaupun input X000 kembali pada kondisi OFF.
2. Operasi one-shot Salah satu fungsi lain dari sebuah internal relay adalah kemampuannya untuk
dapat diaktifkan hanya pada satu siklusscan saja. Sehingga relay tersebut mampu menghasilkan sebuah pulsa berdurasi tetap pada kontak-kontaknya ketika
dioperasikan. Fungsi ini sering juga disebut fungsi one-shot. Fungsi one-shot ini diperlihatkan pada gambar 3.18 berikut.
Gambar 3.18 Operasi One-shot Gambar 3.18 memperlihatkan bahwa saat kontak X000 berada pada kondisi
ON, maka kontak M0 juga akan ON, ini akan mengaktifkan relay M0. Selama satu siklusscan, relay M0 akan On tetapi, pada siklus berikutnya M0 akan kembali pada
kondisi OFF walaupun kontak X000 dan MO berada pada kondisi ON.
3. Fungsi Set dan reset Instruksi set akan mengakibatkan relay mempertahankan keadaannya sampai
fungsi resetnya di eksekusi. Operasi ini sering juga disebut flip-flop. Fungsi set dan reset
ini diperlihatkan pada Gambar 3.19. Pada Gambar 3.19 tersebut, ketika X000
Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009
57 berada dalam kondisi ON, maka X000 akan mengaktifkan relay M0. Relay ini akan
terus aktif walaupun X000 telah OFF. Untuk menonaktifkannya maka kontak X001 harus diaktifkan sehingga kontaknya akan mengaktifkan reset relay M0.
Gambar 3. 19 Fungsi Set dan Reset
4. Relay kontrol induk Master Control Relay kontrol induk induk Master Control merupakan salah satu bentuk
aplikasi internal relay yang berfungsi untuk mengendalikan seluruh bagian yang ada pada ladder diagram. Ilustrasi relay kontrol induk Master Control Relay ini
diperlihatkan pada Gambar 3.20 berikut.
Gambar 3.20 Fungsi Master Control
Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009
58 Dari Gambar 3.20 menunjukkan bahwa ketika input X000 berada dalam
keadaan ON maka input tersebut akan mengaktifkan master control M1. Pengaktifan M1 akan mengakibatkan input X001 dan input X002 tidak dapat mengaktifkan
output Y001 dan Y003. Perlu diingat bahwa relay kontrol induk M1 hanya mengontrol bagian antara tempatnya beroperasi dengan tempat relay reset M1
berada.
3.4.3 Timer pada Mitsubishi GX Developer