58 Dari Gambar 3.20 menunjukkan bahwa ketika input X000 berada dalam
keadaan ON maka input tersebut akan mengaktifkan master control M1. Pengaktifan M1 akan mengakibatkan input X001 dan input X002 tidak dapat mengaktifkan
output Y001 dan Y003. Perlu diingat bahwa relay kontrol induk M1 hanya mengontrol bagian antara tempatnya beroperasi dengan tempat relay reset M1
berada.
3.4.3 Timer pada Mitsubishi GX Developer
PLC memiliki beberapa bentuk timer yang memilliki fungsi tersendiri. Pada PLC yang berukuran kecil biasanya hanya dijumpai satu jenis timer saja, yaitu timer
on-delay. PLC Mitsubishi model FXOS 30 MR-ESUL yang digunakan oleh penulis
dalam penulisan tugas akhir ini juga hanya memiliki timer on-delay saja. Beberapa jenis timer pada PLC antara lain :
1. Timer on-delay : merupakan jenis timer yang akan aktif setelah waktu tunda
yang telah ditetapkan tercapai. 2.
Timer off-delay : merupakan jenis timer yang akan matinon-aktif setelah waktu tunda yang telah ditetapkan tercapai
3. Timer pulsa : merupakan jenis timer yang berubah menjadi aktif atau
tidak aktif selama periode selang waktu yang telah ditetapkan.
Durasi waktu yang ditetapkan untuk sebuah timer disebut sebagai waktu preset
, yang besarnya merupakan kelipatan dari satuan basis waktu yang digunakan pada PLC tersebut. Beberapa basis waktu yang biasa digunakan antara lain 10 msec,
100 msec, 1 sec, 10 sec, dan 100 sec. PLC Mitsubishi model FXOS 30 MR-ESUL ini menggunakan basis waktu 10 msec dan 100 msec dengan konstanta K yang
Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009
59 menyatakan kelipatan waktu basis yang digunakan. Untuk nilai K = 500, maka timer
akan bekerja setelah tunda waktu 500 x 10 msec = 5 sec atau 500 x 100 msec = 50 sec. Pada Mitsubishi FXOS 30 MR-ESUL, terdapat internal relay khusus untuk
mengaktifkan timer dengan basis waktu 10 msec, yaitu M8028. Ketika internal relay M8028 diaktifkan, maka timer 32 – timer 55 24poin akan direset menjadi timer
dengan basis waktu 10 msec. Gambar 3.21 menunjukkan pengunaan timer pada Mitsubishi FXOS 30 MR-ESUL. Dari Gambar tersebut, apabila kontak X000
diaktifkan, maka kontak tersebut akan mengaktifkan timer T0. Setelah selang waktu selama K20 = 20 x 100 msec = 2 sec telah tercapai, maka kontak T0 akan
mengaktifkan output Y0.
Gambar 3.21 Operasi timer
3.4.4 Counter pada Mitsubishi GX Developer Sebuah counter pencacah memungkinkan dilakukannya pencacahan
penghitungan terhadap sebuah input. Jika sebuah counter ditetapkan menghitung suatu nilai jumlah tertentu, dan ketika jumlah atau nilai telah tercapai, maka
counter tersebut akan mengoperasikan kontak-kontaknya. Konstanta K juga
Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009
60 digunakan untuk menyatakan besar pencacahan yang akan mengaktifkan kontak-
kontak counter yang digunakan. Terdapat dua tipe counter yaitu : up-counter pencacah maju dan down-counter pencacah mudur. Up-counter pencacah maju
melakukan penghitungan maju dari nilai nol hingga mencapai suatu nilai yang telah ditetapkan. Sedangkan down-counter pencacah mundur melakukan perhitungan
mundur dari harga yang telah ditetapkan sampai counter mencapai nilai nol.
Gambar 3.22 Operasi Counter pada Mitsubishi Dari Gambar 3.24, dapat dilihat bahwa ketika input X000 diaktifkan, maka
input ini akan mengaktifkan counter C0. output kontak ini akan aktif mulai menghitung bila koilnya diaktifkan selama harga yang telah ditetapkan yaitu 25 kali.
Ketika nilai 25 ini tercapai, maka kontak C0 akan mengaktifkan output Y000. Counter Co dapat di-reset pada saat input X001 diaktifkan.
Pada Mitsubishi FXOS 30 MR-ESUL ini juga dikenal high speed counter yaitu counter yang dapat mencacah dengan cepat seperti pada penghitungan jumlah
ekslempar surat kabar yang dicetak dan lain sebagainya. Counter 235 sampai dengan counter 255 merupakan high speed counter pada Mitsubishi.
Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009
61 Tetapi penggunaan 21 counter ini terbagi atas beberapa jenis yaitu :
1. Counter 1 phase dengan penggunaan startreset : C235 – C240 2.
Counter 1 phase dengan penggerak startreset : C241 – C245 3.
Counter 2 phase bi-directional : C246 – C250
4. Counter tipe phase AB : C251 – C255
Perlu diingat penggunaan counter ini hanya tetras pada input X0, X1, X2, dan X3. di luar input tersebut, maka input lainnya tidak akan dapat mengaktifkan
counter-counter yang telah disebutkan di atas. Tabel 3.8 memperlihatkan daftar high speed counter
yang tersedia pada PLC Mitsubishi FXOS 30 MR – ESUL. Counter C235, C241, C244, C246, C247, C249, C251, C252, dan C 254 merupakan high
speed counter yang memiliki back-up, sehingga counter tersebut tetap mampu
menyimpan data terakhir jika sewaktu-waktu terjadi kegagalan catu daya. Penggunaan high speed counter yang berbeda pada satu kondisi dapat
diizinkan, tetapi penggunaan inputnya tidak boleh bersamaan. Sebagai contoh, input X0-X3 tidak dapat digunakan untuk lebih dari satu high speed counter. Sehingga
apabila input X0 telah digunakan untuk mengaktifkan high speed counter C235, maka input tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk mengaktifkan high speed
counter yang lainnya.
Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009
62 Tabel 3.8. Daftar high speed counter
Counter 1 phase dengan penggunaan startreset
Counter 1 phase dengan penggerak
startreset Counter 2 phase bi-
directional Counter tipe phase
AB
I N
P U
T C235 C236 C237 C238 C241 C242 C244 C246 C247 C249 C251 C252 C254
X0 UD
UD UD
U U
U A
A A
X1 UD
R R
D D
D B
B B
X2 UD
UD R
R R
R X3
UD R
S S
S
Keterangan Tabel : U : input up-counter D : input down-counter
A : input counter phase A B : input counter phase B
S : input start counter
Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009
63
BAB IV APLIKASI SMART SISTEM GEDUNG PERKANTORAN
DENGAN MENGGUNAKAN PLC MITSUBISHI FX0S-30MR-ES
4.1 PERANCANGAN DAN APLIKASI SISTEM
Dalam dunia otomasi, Programmable Logic Controller PLC dikenal sebagai salah satu alat kontrol. Alat ini bukan hanya mampu menggantikan
penggunaan relay sebagai alat kontrol, tetapi juga memiliki tambahan fungsi kontrol. Pada bab ini akan dibahas perancangan smart system untuk mengontrol
sistem secara otomasi seperti sistem penerangan, saluran telepon, sistem keamanan dan sistem pendinginan dengan menggunakan PLC Mitsubishi FX0S-30MR-ES.
Perancangan sistem ini dirancang dapat bekerja setiap hari. Pada hari senin sampai dengan hari jumat para staff bekerja seperti biasanya antara pukul 08.00
sampai dengan pukul 17.00, sedangkan pada hari sabtu para staff hanya bekerja setengah hari antara pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00. pada hari minggu tidak
terdapat kegiatan pada gedung perkantoran. Pukul 17.00 sampai dengan pukul 08.00 lampu yang terdapat pada halaman gedung perkantoran akan hidup.
Waktu kerja secara nyata adalah 9 jam antara pukul 08.00 sampai pukul 17.00 tetapi pada aplikasi ini waktu tersebut diasumsikan selama 9 detik dan diberi
simbol T0. Sedangkan waktu malam hingga pagi hari adalah 15 jam antara pukul 17.00 sampai dengan pukul 08.00 dan pada aplikasi ini diasumsikan selama 15 detik
dan diberi simbol T1. sedangkan pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 adalah 5 jam, pada aplikasi ini diasumsikan selama 5 detik dan diberi simbol T2.
Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009