Mitsubishi GX Developer PEMROGRAMAN PLC DENGAN MENGGUNAKAN MITSUBISHI

49 Tabel 3.7. Tabel kebenaran logika XOR INPUT A INPUT B OUTPUT C= B A ⊕ 1 1 1 1 1 1

3.4. PEMROGRAMAN PLC DENGAN MENGGUNAKAN MITSUBISHI

GX DEVELOPER Programmable logic controller yang digunakan oleh penulis untuk merancang beberapa proses kontrol dalam tugas akhir ini adalah PLC Mitsubishi dengan spesifikasi dapat di lihat pada lampiran 1. Spesifikasi tersebut menunjukkan bahwa PLC yang digunakan dapat beroperasi pada suplai tegangan 100-240 VAC dengan frekuensi 5060 Hz, dan memiliki arus kerja sebesar 2.5 A. Selain itu, PLC ini memiliki jumlah terminal input 16 buah dan terminal output sebanyak 14 buah, sedangkan tegangan kerja sebesar 24 VDC. Sehingga semua input yang digunakan bekerja pada tegangan 24 VDC dan semua terminal output memiliki tegangan 100-240 VAC.

3.4.1. Mitsubishi GX Developer

Pada dasarnya setiap vendor PLC memiliki software pendukungnya masing, seperti : PLC Omron yang menggunakan program CX, PLC Siemens yang menggunakan program Micro Win S7, PLC LG yang menggunakan program KGL_Win, dan Mitsubishi sendiri yang menggunakan Mitsubishi GX Developer. Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009 50 Program pendukung software support ini bertujuan agar setiap pengguna personal komputer yang bermaksud untuk menggunakan PLC sebagai alat kontrol dapat berkomunikasi dengan PLC itu sendiri. Walaupun setiap merk PLC menggunakan software yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sistem operasionalnya sama saja. Mitsubishi GX Developer memiliki enam simbol dasar yang digunakan pada pemrogramannya. Setiap simbol memiliki keunikan tersendiri. Keenam symbol tersebut antara lain : X : digunakan sebagai simbol input PLC Y : digunakan sebagai simbol output PLC T : digunakan sebagai simbol timer pada PLC C : digunakan sebagai simbol counter pencacah pada PLC M dan S : digunakan sebagai internal relay yang ada di dalam PLC Ini berarti bahwa semua peralatan yang diwakili oleh simbol-simbol tersebut akan bekerja hanya pada dua keadaan yaitu : ON atau OFF, logika 1 atau logika 0. Bagian ini akan membahas secara singkat cara menggunakan software Mitsubishi GX Developer. Berikut beberapa langkah awal penggunaan software Mitsubishi GX Developer : 1. Proses penginstalasian software Mitsubishi GX Developer dimulai dengan menginstal Envmel-nya terlebih dahulu. Setelah menginstal Envmel-nya, maka dapat melanjutkan proses instalasi melalui ikon setup. Dapat dilihat pada Gambar 3.10. Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009 51 Gambar 3.10 Menu tampilan proses penginstalan software Mitsubishi GX Developer 2. Pada saat menggunakan program Mitsubishi GX Developer, akan terdapat dua pilihan menu yaitu pilihan menu new project atau open project. Jika hendak merancang program baru maka dapat memilih menu project kemudian memilih new project. Tetapi bila ingin membuka file rancangan program yang sudah ada sebelumnya dan telah tersimpan, maka dapat menggunakan menu project kemudian pilih open project. Seperti pada Gambar 3.11. Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009 52 Gambar 3.11 Menu tampilan awal pada Mitsubishi GX Developer 3. Jika ingin memilih new project, maka akan terlihat tampilan new project seperti Gambar 3.12. Kemudian harus memilih tipe dan seri PLC yang digunakan, misalnya dengan menggunakan seri : FXCPU dengan tipe : FX0S. Setelah itu dapat mengisikan nama project yang akan dirancang. Gambar 3.12 Menu tampilan untuk memilih tipe dan seri PLC Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009 53 4. Untuk menggunakan ladder diagram, gunakan simbol-simbol pada menu bar sebagai berikut. Misalnya, ingin membuat kontak NO, maka klik simbol kemudian isikan kode input X1 kemudian klik OK. Begitu juga dengan simbol alamat output, klik kemudian isikan kode output Y1 kemudian klik OK. Tampak pada Gambar 3.13 dan Gambar 3.14. Gambar 3.13 Menu tampilan untuk membuat input Gambar 3.14 Menu tampilan untuk membuat output Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009 54 5. Pada akhir program Mitsubishi ini, tidak perlu membuat instruksi END, karena secara otomatis instruksi tersebut sudah ada pada program. Selanjutnya klik menu CONVERT, untuk mengecek apakah program yang dibuat sudah benar atau belum. Setelah program di-convert. maka program tersebut dapat ditransfer ke PLC. Dapat dilihat pada Gambar 3.15. Gambar 3.15 Menu tampilan program convert 6. Pilih menu online untuk komunikasi dengan PLC yang digunakan. Kemudian pilih write to PLC jika program tersebut hendak ditransfer dari komputer ke PLC. Jika ingin mengetahui program sebelumnya yang telah tersimpan pada PLC, maka pilih read from PLC. Dapat dilihat pada Gambar 3.16. Gambar 3.16 Menu tampilan untuk proses transfer program ke PLC Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008. USU Repository © 2009 55

3.4.2. Internal relay pada Mitsubishi GX Developer