Kampung Basmol SEKILAS TENTANG BIOGRAFI

39 3. Karya KH. Ahmad Syarifudin Abdul Ghani KH. Ahmad Syarifuddin mempunyai karya satu buah karangan kitab yaitu “Al-Badru Munir fi Takhriji Ahadist Syarhil Kabir. Kitab ini terdiri dari dua puluh delapan 28 jus, yang setiap jusnya dikarang oleh satu orang, sementara KH. Ahmad Syarifuddin mengarang pada juz empat 4 yang terdiri dari empat ratus lima puluh delapan 458 halaman. kitab ini dijadikan sebuah kenang-kenangan oleh lulusan mahasiswa S2 Islamic University Medina, Madina Saudi Arabia Jurusan as-Sunah Hadis angkatan 1982. Dalam kitab ini menjelaskan tentang hadis shoheh yang berhubungan dengan Al-Toharoh bersuci madzhab al-Imam Abi Hafidz Umar bin Ahmad al-Anshori al- Syafi’I Imam Syafi’i. Kitab al- Badru Munir diterbitkan oleh percetakan Daarul ‘Ashima Riyadh Saudi Arabia pada tahun 2009 ”. 10

B. Kampung Basmol

Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat, diperoleh informasi bahwa “pada mulanya kampung Basmol bernama kampung Pesalo. Kemudian ada seorang guru besar Jakarta yang berasal dari Depok bernama K.H. Abdul Majid yang memberikan nama Basmol لمسب yang artinya membaca bismillah ” . 11 Jarak kampung Basmol ke pusat pemerintahan yaitu kurang lebih 500 lima ratus meter dari kantor kecamatan Kembangan dan 2 dua Kilo Meter KM dari kantor wali kota Jakara Barat serta dengan batas-batas sebagai berkut; 10 Wawancara pribadi dengan kiai Ahmad Syarifuddin, Jakarta 28 Maret 2011. 11 Wawancara dengan Ust. H. Asmat Arsyad sesepuh kampung Basmol, Jakarta 02 Maret 2011 40 1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kampung KaplingRW 08 Kelurahan Kedaung Kali Angke. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kampung Baru 3. Sebelah Timur berbatasan dengan RW 05 Kembangan 4. Sebelah Barat berbatasan dengan kali Cengkareng Drain Kelurahan Cengkareng. 1. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk kampung Basmol pada bulan februari 2011 sebanyak 4.549 jiwa, terdiri dari 2238 orang laki-laki dan 2311 orang perempuan dengan jumlah kepala keluarga KK Sebanyak 1.183 Jiwa. Jumlah penduduk ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di RW se-Kelurahan Kembangan Utara, hal ini disebabkan karena terjadi pemekaran jumlah RT yang semulanya hanya 12 RT kini menjadi 15 RT dimana areal tanah yang semula perkebunan kini menjadi tempat pemukiman penduduk. Dibandingkan dengan jumlah penduduk asli Betawi yang hanya 40 maka jumlah penduduk pendatang 60. Hal ini terjadi karena banyak penduduk asli yang membuat rumah-rumah kontrakan yang penghuninya sebagian besar adalah pendatang 12 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini. 12 Wawancara dengan Bapak Madinah Ketua RW. 06 Hari Selasa tgl 01 Maret 2011 41 Tabel 1 Tentang Jumlah Penduduk Masyarakat Kampung Basmol NO TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 2008 2098 2298 4396 2 2009 2211 2064 4275 3 2010 2199 2293 4492 4 2011 2238 2311 4549 2. Keadaan Ekonomi, agama dan Budaya. a. Ekonomi Menurut data yang saya dapat pada bulan maret 2011, bahwa “di RW 06 Kampung Basmol mempunyai jumlah penduduk 4549 jiwa, 3639 jiwa 80 terdiri dari orang dewasa, yaitu yang tidak lagi berhubungan dengan pendidikan formal. Sedangkan anak-anak atau remaja terdiri dari 910 20, yaitu yang masih dalam pendidikan formal. Di tinjau dari status ekonomi pada umumnya, masyarakat kampung Basmol sangat beragam mata pencariannya mulai dari buruh pabrik, guru, pedagang, sampai kepada pegawai baik swasta maupun negeri. Sebagian besar dari mereka adalah laki-laki, sedangkan perempuan sebagian besar tinggal dirumah sebagai ibu rumah tangga meskipun ada yang ikut sibuk membantu ekonomi keluarga dengan berdagang dirumah. ” 13 Untuk lebih jelanya dapat dilihat dari tabel dibawah ini. 13 Wawancara dengan Bapak Madinah Ketua RW. 06 Hari Selasa tgl 01 Maret 2011 42 Tabel 2 Tentang Pekerjaan Masyarakat Kampung Basmol NO Pekerjaan Jumlah Jiwa 1 Pedagang 1455 40 2 Guru 546 15 3 PegawaiKaryawan 1092 30 4 Wiraswasta 182 5 5 Lain-lain 364 10 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa masyarakat Kampung Basmol 40 berprofesi sebgai pedagang, 15 berprofesi sebagai guru, 30 berprofesi sebagai karyawan, 5 berprofesi sebagai wiraswasta, jadi dapat disimpulkan bahwa, penduduk warga Kampung Basmol dalam status ekonomi adalah menengah kebawah. b. Agama Dilihat dari jumlah agama, 96 penduduk masyarakat kampung Basmol RW 05 menganut agama Islam, sedangkan yang lainnya menganut agama Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Budha, akan tetapi kerukunan dan kehidupan beragama sehari-hari berlangsung sangat harmonis, sampai dengan penulis mengadakan peneletian belum pernah terjadi hal-hal yang membuat perpecahan dikalangan umat beragama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini. 43 Tabel 3 Tentang Agama Yang Dianut Masyarakat Kampung Basmol NO Agama Jumlah jiwa 1 Islam 4339 96 2 Protestan 59 1,12 3 Katolik 64 1,22 4 Hindu 5 Budha 87 1,66 “Dari tabel diatas terlihat jumlah penduduk yang beragama Islam berjumlah 96, dengan demikian agama Islam di RW 06 Basmol cukup potensial terlebih kampung Basmol berdampingan dengan Pondok Pesantren al- Hidayah serta didukung sarana ibadah yaitu: satu buah masjid, 12 musolah dan majls taklim ”. 14 c. Budaya Budaya Betawi terasa sangat mewarnai masyarakat kampung Basmol, terutama tampak dari segi bahasa yang digunakan sehari-hari. Kehidupan bergotong royong sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka, hal ini dapat dilihat seperti pada acara walimah, ta’ziah, pembangunan rumah warga dan pembangunan sarana umum. Budaya dan tradisi di kampung Basmol adalah budaya yang bernuansa islami, budaya ini merupakan peninggalan dari orang tua terdahulu yang sampai 14 Wawancara dengan Bapak Madinah Ketua RW. 06 Hari Selasa tgl 01 Maret 2011 44 sekarang masih di budayakan. Misalnya budaya memakai busana yang muslim dan muslimah, tradisi makan bersama dalam satu tempat hidangan yang diletakan di atas nampan untuk empat orang dalam acara sedekahan baik di masid ataupun dirumah-rumah, tradisi melaksanakan haulan para alim ulama yang dimakamkan di kampung Basmol, tradisi pemisahan tempat duduk antara laki-laki dan wanita, dan ketika suatu keluarga yang melakuskan hajat pernikahan atau lainnya, biasanya mengundang hiburan seperti hadroh dan marawis bukan dangdut dan sejenisnya. Mayoritas masyarakat yang melestarikan budaya tersebut adalah masyarakat Betawi, namun ada sebagian masyarakat pendatang yang mengikuti tardisi dan budaya tersebut. 3. Tingkat Pendidikan Keadaan penduduk menurut pendidikan dapat dikatakan relatif cukup, karena hampir seluruh masyarakat Basmol pernah mengenyam pendidikan meskipun tidak sampai menyelesaikan sekolah dasar, dan tidak sedikit juga yang mampu menyelesaikan sampai perguruan tinggi. 4. Sarana Prasarana a. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada di kampung Basmol terdapat 2 yayasan pendidikan, yaitu YAPPIA Yayasan Pembinaan dan Pendidikan Islam al- Hidayah yang terdiri dari: 1 satu Pondok Pesantren al-Hidayah, 1 satu MI Hidayatul Istiqomah, 1 satu MTs Madrasah Tsanawiyah al-Hidayah, 1 satu MA Madrah aliyah al-Hidayah, dan yayasan PGRI yang terdiri dari: 1 satu 45 SMK Sekolah Menengah Kejuruan PGRI dan 1 satu Perguruan Tinggi PGRI. Selanjutnya ada 5 lima TPA Taman Pendidikan Al-Qur`an, 1 satu TK taman kanak-kanak, 2 dua buah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini, 1 satu SDN 09, dan mobil perpustkaan keliling yang beroprasi satu bulan sekali. b. Sarana Olahraga Sarana olahraga yang terdapat di kampung Basmol yaitu 2 dua lapangan sepak bola, 1 satu lapangan bulu tangkis dan 1 satu bulapangan basket. c. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan di kampung Basmol, ada PUSKESMAS Pusat Kesehatan Masyarakat keliling yang hadir dua kali dalam seminggu yaitu pada hari senen dan hari rabu.

C. Sekilas Pondok Pesantren al-Hidayah