Pembatasan Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah
didalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individu dan sosial, serta dalam hubungannya dengan alam sekitar dimana dia hidup. Proses tersebut
senantiasa berada didalam nilai-nilai Islami. Sayyid Sabiq sebagaimana dikemukakan oleh Agus Basri
mendefinisikan pendidikan Islam sebagai usaha mempersiapkan anak dalam membentuk kepribadiannya, agar menjadi anggota masyarakat yang baik.
Dalam kaitan ini, hasil rumusan seminar-seminar pendidikan Islam se Indonesia tahun 1960, memberikan pengertian pendidikan Islam sebagai
bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan tujuan mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan
mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Melalui pendidikan Islam, pertumbuhan jasmani dan rohani dapat dibimbing ke arah kedewasaan
dengan berpedoman pada nilai-nilai Islam serta menggunakan pendekatan psikologis dalam pelaksanaannya.
Syed Muhammad Al-Naquib Al-Attas mendefinisikan pendidikan Islam sebagai pengenalan dan pengakuan, yang berangsur-angsur
ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa sehingga membimbing
ke arah pengenalan dan pengakuan terhadap Tuhan yang tepat.
6
Muhammad Fadhil Al-Djamali, menyatakan pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan
mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar dan kemampuan ajarnya. Argumentasinya adalah firman Allah dalam Al-
Qur’an: maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah
itu....,Q.S Al-Rum:30 dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu
pandangan, penglihatan, dan hati,Q.S Al-Nahl: 78
6
Armai Arief, Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau, Jakarta: Suara ADI, 2009,h 33- 35
Oleh karena itu, menurut pendekatan secara operasional dalam pendidikan mengandung dua aspek: menjaga atau memperbaiki dan aspek
menumbuhkan atau membina. Sedangkan Marwan Saridjo menyatakan: “pendidikan Islam dalam
konteks dunia pendidikan di Indonesia pengertiannya mencakup dua hal: pertama, lembaga pendidikan agama atau perguruanlembaga pendidikan
agamaIslam yang lazim dikenal masyarakat, dan menjadi binaan Departemen Agama, meliputi: Raudatul Athfal, madrasah terdiri dari tingkat
ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah negeri dan swasta, pendidikan Guru Agama Negeri, pondok pesantren, madrasah Diniyahsekolah Agama, terdiri
dari tingkat Awaliyah, Wustha dan Aliyah.” Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian
pendidikan Islam adalah “suatu proses penanaman nilai-nilai Islam melalui pengajaran, bimbingan, dan latihan yang dilakukan dengan sadar dan penuh
tanggungjawab dalam rangka pembentukan, pembinaan, pendayagunaan, dan pengembangan pikir, zikir, dan kreasi manusia, sehingga terbentuk
pribadi muslim sejati, yang mampu menngembangkan kehidupannya dengan penuh tanggung jawab dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
Untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat
.”
7