Pengertian Implementasi dan Pendidikan
dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang. Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal
itu disukai, diinginkan, dikejar, berguna dan dapat membuat orang yang menghayatinya menjadi bermartabat. Nilai adalah sesuatu yang memberi
makna pada hidup, yang memberi acuan, titik tolak dan tujuan hidup. Nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi, yang dapat mewarnai dan menjiwai
tindakan seseorang. Nilai itu lebih dari sekedar keyakinan, nilai menjiwai tindakan seseorang. Nilai itu lebih dari sekedar keyakinan, nilai selalu
menyangkut pola pikir dan tindakan, sehingga ada hubungan yang amat erat antara nilai dan etika. Nilai merupakan preferensi yang tercermin dari
perilaku seseorang. Sehingga seseorang akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu tergantung pada sistem nilai yang dipegangnya.
Nilai akan selalu berhubungan dengan kebaikan, kebaikan dan keluhuran budi serta akan menjadi sesuatu yang dihargai dan dijunjung
tinggi serta dikejar oleh seseorang sehingga ia merasakan adanya suatu kepuasan, dan ia merasa menjadi manusia yang sebenarnya. yang
dimaksudkan dengan nilai adalah standar-standar perbuatan dan sikap yang menentukan siapa kita, bagaimana kita hidup, dan bagaimana kita
memperlakukan orang lain. Tentu saja, nilai-nilai yang baik yang bisa menjadikan orang lebih baik, hidup lebih baik, dan memperlakukan orang
lain secara lebih baik. Sedangkan yang dimaksudkan dengan moralitas adalah perilaku yang diyakini banyak orang sebagai benar dan sudah
terbukti tidak menyusahkan orang lain, bahkan sebaliknya.”
9
Nilai tidak selalu sama bagi seluruh warga masyarakat, karena dalam suatu masyarakat sering terdapat kelompok-kelompok yang berbeda secara
sosio-ekonomis, politik, agama, etnis, budaya, dimana masing-masing kelompok yang sering memiliki sistem nilai yang berbeda-beda. Konflik
dapat muncul antara pribadi, atau antar kelompok karena sistem nilai yang tidak sama berbenturan satu sama lain. Oleh karena itu, jika terjadi konflik,
9
Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012, h. 56-57
dialog merupakan salah satu solusi terbaik sebab dalam dialog terjadi usaha untuk
Saling mengerti, memahami dan menghargai sistem nilai kelompok lain, sehingga dapat memutuskan apakah orang harus menghormati dan
bersikap toleran terhadapnya atau menerimanya atau mengintegrasikan dalam sistem nilainya sendiri.
Nilai sebagai sesuatu yang abstrak menurut Raths, mempunyai sejumlah indikator yang dapat kita cermati yaitu:
1. Nilai memberi tujuan atau arah kemana kehidupan harus maju, harus dikembangkan atau harus diarahkan
2. Nilai memberi aspirasi atau inspirasi kepada seseorang untuk hal yang berguna, yang baik yang positif bagi kehidupan
3. Nilai mengarahkan seseorang untuk bertingkah laku Attitudes, atau bersikap sesuai dengan moralitas masyarakat, jadi nilai itu memberi
acuan atau pedoman bagaimana seharusnya seseorang harus bertingkah laku
4. Nilai itu menarik, memikat hati seseorang untuk dipikirkan, untuk direnungkan, untuk dimiliki, untuk diperjuangkan dan untuk dihayati.
10
Sehubungan dengan peranan nilai dalam kehidupan manusia, ahli pendidikan nilai dari Amerika Serikat, Raths, Harmin dan Simon
mengatakan; “valu are general guides to behavior which tend to give direction
to life.” Jadi, nilai itu merupakan panduan umum untuk membimbing tingkah laku dalam rangka mencapai tujuan seseorang.
Sehubungan dengan tahapan pelaksanaan nilaimoral dalam kehidupan manusia, pengetahuan nilaimoral, sikap nilaimoral dan tindakan
nilaimoral sebagai berikut: pendidikan nilaimoral yang menghasilkan karakter, ada tiga
komponen karakter yang baik yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral, dan moral action
atau perbuatan moral. Ketiga komponen itu menunjuk pada tahapan
10
Ibid., h. 57-58