119 2008 pada masing-masing semua perusahaan sektor Food and Beverages yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan mayoritas positif, antara lain PT PT Aqua Gollden Mississipi AQUA, PT Delta Djakarta Tbk DLTA, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF, PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI, PT Mayora Indah Tbk MYOR, PT Sari Husada Tbk SHDA, PT Sekar Laut
Tbk SKLT, PT Smart Tbk SMAR, PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA, PT Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ, PT Fast Food Indonesia Tbk FAST, PT Siantar
Top Tbk STTP, PT Tiga Pilar Sejahtera food TBK AISA, dan PT Prashida Aneka Niaga Tbk PSDN Bila EVA positif, menunnjukkan aset besar dan
ekspansi usaha yang dilakukan malah akan mempercantik kinerja perusahaan Namun, ketika spread EVA negatif, aset besar malah dapat semakin
memperburuk kinerja perusahaan ,dan ini pertanda saat yang tepat bagi perusahaan mempertimbangkan mendivestasi asetnya itu.
C. Penemuan
1. Pengujian Model 1 a. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum digunakan dalam analisis penelitian ini dilakukan pengujian persyaratan analisis data terlebih dahulu yang meliputi uji normalitas data, uji
autokorelasi, uji multikolineritas, dan uji heterokedastisitas Namun untuk mengatasi masalah- masalah asumsi klsik seperti no multicolinearity, no
autocorrelation, dan no heteroscedasticity, penulis menerapkan metode
generalized least
square cross
section weight
, dan metode
white
120 heteroscedasticity
consistent covariance dalam mengestimasi persamaan kedua treatment tersebut sudah disediakan dalam software EViews dengan transformasi
logaritma. Dalam pengujian pada penelitian ini diterapkan variabel-variabel independent seperti DER, PER, ROA, dan beta. Return saham sebagai variabel
dependent Y Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian terhadap variabel- variabel independent yaitu uji normalitas data, uji autokorelasi, uji
multikolineritas, dan uji heterokedastisitas. Berikut ini pengujian yang diterapkan
1 Uji Normalitas Data Sebelum dilakukan analisis korelasi Product Moment maka dilakukan uji
asumsi normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio Duwi Priyatno, 2008. Setelah dilaksanakan uji
normalitas data, hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar 7. berikut ini :
GAMBAR 7 Uji Normalitas Data Pengujian Model 1
1 2
3 4
5 6
-1.0 -0.5
0.0 0.5
Series: Residuals Sample 1 14
Observations 13 Mean
-5.21e-16 Median
0.185258 Maximum
0.540917 Minimum
-1.062991 Std. Dev.
0.476316 Skewness
-0.867093 Kurtosis
2.813408 Jarque-Bera
1.647867 Probability
0.438703
Sumber : Output EViews
121 Dari penjelasan gambar di atas menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji
normalitas data dengan menggunakan fasilitas pada Eviews maka semua variabel pada pengujian model 1 menunjukkan bahwa penelitian di atas berdistribusi
normal k atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas dapat dipenuhi. Hal ini dapat dilihat dari nilai Jarque Beta pada penelitian ini sebesar 1.648
Berdasarkan uji statistik Jarque beta, nilai statistiknya sebesar 1.648 dengan probabilitasnya 43.87 dimana probabilitas lebih dari = 0.05. Oleh karena itu
kita tidak bisa menolak hipotesis nol dan menunjukkan bahwa penelitian tersebut berdistribusi normal, sehingga dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas
dapat dipenuhi.
2 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada suatu tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi Duwi
Priyatno, 2008. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu bentuk model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-l Ghozali,2001:67 Berdasarkan hasil perhitungan diketahui hasil uji autokorelasi dengan metode Uji Breusch-Godfrey
Serial Correlation LM Test yaitu :
122
TABEL 8 Uji Autokorelasi Menggunakan
Uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic
0.105397 Probability 0.974460
ObsR-squared 1.239525 Probability
0.871549 Test Equation:
Dependent Variable: RESID Method: Least Squares
Date: 030210 Time: 16:31 Presample and interior missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. LOGDER
-0.032706 0.530814
-0.061615 0.9538
LOGPER 0.261379
0.539556 0.484434
0.6534 LOGROA
-0.032364 0.315172
-0.102686 0.9232
LOGBETA -35.55973
63.37496 -0.561101
0.6047 C
-0.301393 1.274022
-0.236568 0.8246
RESID-1 -0.957952
0.880051 -1.088519
0.3376 RESID-2
0.030007 0.755837
0.039700 0.9702
RESID-3 0.538557
0.751937 0.716227
0.5134 RESID-4
1.067257 0.990820
1.077146 0.3420
R-squared 0.095348 Mean dependent var
-5.21E-16 Adjusted R-squared
-1.713956 S.D. dependent var 0.476316
S.E. of regression 0.784687 Akaike info criterion
2.558898 Sum squared resid
2.462937 Schwarz criterion 2.950016
Log likelihood -7.632834 F-statistic
0.052699 Durbin-Watson stat
0.841996 ProbF-statistic 0.999618
Sumber : Output EViews
Dari hasil output di atas menunjukkan bahwa nilai ObsR Squared mempunyai probabilita sebesar 0.8715 dimana probabilitas lebih dari = 0.05
atau 5 . Berarti probabilitas tersebut memberikan putusan untuk tidak dapat menolak hipotesis. Dengan hipotesis :
123 Ho
: Tidak ada autokorelasi
H
1
: Tidak demikian
Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan sudah tidak mengandung autokorelasi lagi. Sedangkan pada bagian merupakan persamaan yang digunakan
dalam LM Test untuk menguji autokorelasi, sebagaimana yang telah dipelajari. Terlihat bahwa residual tidak dipengaruhi secara signifikan oleh variabel residual
lag 1 dan residual lag 1, residual lag 2, residual lag 3, dan residual lag 4, juga oleh variabel LOGDER, LOGPER, LOGROA, dan LOG Beta. Dengan kondisi
demikian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model sudah tidak mengandung autokorelasi.
3 Uji Multikolineritas Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel independent dalam model regresi. Uji tentang multikolinieritas ini
dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas independent satu dengan variabel bebas
independent yang lain.Sudarmanto,2005. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui hasil uji multikolinieritas dengan metode Melihat Korelasi Antara
Kedua Variabel Bebas yaitu
124
TABEL 9 Uji Multikolineritas dengan
Metode Melihat Korelasi antara Kedua Variabel Bebas
VARIABEL LOGRETURN LOGDER LOGPER
LOGROA LOGBETA
LOGRETURN 1.000000
-0.027634 -0.322032
0.445627 -0.759771
LOGDER -0.027634
1.000000 0.588472
0.138791 -0.257624
LOGPER -0.322032
0.588472 1.000000
-0.177527 0.115771
LOGROA 0.445627
0.138791 -0.177527
1.000000 -0.125846
LOGBETA -0.759771
-0.257624 0.115771
-0.125846 1.000000
Sumber : Output EViews
Dari hasil kolerasi diatas menunujukkan bahwa LOG DER mempunyai korelasi sebesar -0.027634, LOG PER sebesar -0.322032 , LOG ROA sebesar
0.445627, dan LOG Beta sebesar -0.759771
.
Pada semua variabel menunjukkan korelasi yang tidak kuat dalam arti besarnya kurang dari 0.8, bahwa diduga semua
variabel tidak terjadi multikolilieritas.
4 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi Duwi Priyatno,
2008. Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui hasil uji heterokedastisitas sebagai berikut :
125
TABEL 10 Uji Heterokedastisitas dengan Metode White Heteroskedasticity Test
White Heteroskedasticity Test: F-statistic
0.367484 Probability
0.893550 ObsR-squared
5.507065 Probability
0.702257
Sumber : Output EViews
Dari output yang dihasilkan dapat dilihat bahwa setelah diuji dengan White Heteroscedasticity no cross term nilai probabilitas RObs Squared sebesar
0.702. Hasilnya dapat dilihat bahwa probabilitas lebih besar dari = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya heteroskedastisitas.
b. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial, yaitu menguji masing masing
pengaruh variabel Debt to Equity Ratio DER, Price Earning Ratio PER, Return On Assets ROA
, dan beta dengan menggunakan uji t dan dengan menguji secara serempak dengan uji F, serta uji regresi linear berganda. Berikut ini adalah
pengujian hipotesis yang dilakukan beserta hasilnya :
1 Uji t Uji t adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel independent X
1
X
2
X
3,……
X
n
.secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Dalam sub bab ini diuraikan bahwa
hasil pengujian hipotesis dari hasil uji t dengan melalui langkah-langkah yang
126 telah disebutkan dalam bab sebelumnya. Berikut hasil pengujian hipotesis pada
model 1 :
a Variabel Debt to Equity Ratio DER
Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi LOG Debt to Equity Ratio DER sebesar 0.2574 yang lebih besar dari tingkat signifikansi
= 5 , Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini -1.2119596. Ho
1
diterima atau Ha
1
ditolak karena P.LOG DER , artinya bahwa statistik variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap return saham. Koefisien regresi variabel LOG DER X
1
sebesar -0.426926, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG DER mengalami kenaikan 1
, maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar -0.426926. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara LOG DER dan
LOG Return saham, semakin naik LOG DER maka semakin turun LOG return saham.
Hasil pengujian hipotesis variabel DER menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel independent DER terhadap variabel dependen
return saham.
127 b
Variabel Price Earning Ratio PER Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi LOG Price
Earning Ratio PER sebesar 0.9744 yang lebih besar dari tingkat signifikansi =
5 , Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini 0.033159. Ho
2
diterima atau Ha
2
ditolak karena P.LOG PER , artinya bahwa statistik variabel Price Earning Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham. Koefisien regresi variabel LOG PER X
2
sebesar 0.011944, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG PER mengalami kenaikan 1
, maka return saham Y akan mengalami kenaikan sebesar 0.011944. Koefisien bernilai positif antara LOG PER dan LOG return saham, semakin naik LOG
PER maka semakin meningkat LOG return saham Hasil pengujian hipotesis variabel PER menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan dari variabel independent PER terhadap variabel dependen return
saham.
c Variabel Return On Asset ROA
Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi LOG Return On Assets ROA
sebesar 0.0617 yang lebih besar dari tingkat signifikansi = 5
, Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini 2.171648. Ho
3
ditolak atau Ha
3
diterima karena P.LOG ROA , artinya bahwa statistik variabel Return On Assets tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham.
128 Koefisien regresi variabel LOG ROA X
3
sebesar 0.439660, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG ROA mengalami kenaikan 1
, maka LOG return saham Y akan mengalami kenaikan sebesar 0.439660. Koefisien bernilai positif antara LOG ROA dan LOG return saham, semakin
naik ROA maka semakin meningkat return saham Hasil pengujian hipotesis variabel ROA menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan dari variabel independent ROA terhadap variabel dependen return
saham.
d Variabel beta Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi LOG beta
sebesar 0.0028 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi = 5 , Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini -4.262325.
Ho
4
ditolak atau Ha
4
diterima karena P.LOG beta , artinya bahwa statistik variabel beta berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Koefisien regresi variabel LOG Beta X
4
sebesar -138.2511, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG beta mengalami kenaikan 1 ,
maka return saham Y akan mengalami penurunan sebesar -138.2511. Koefisien bernilai negatif antara LOG beta dan LOG return saham, semakin naik LOG
beta maka semakin turun LOG return saham. Hasil pengujian hipotesis variabel beta menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan dari variabel independent beta terhadap variabel dependen return saham.
129 2 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent X
1
X
2
X
3,……
X
n
.secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan
untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Dari hasil olah data menggunakan Eviews di dapat nilai signifikan 0.010376,
Kriteria yang diterapkan untuk nilai probabilitas signifikansi adalah sebagai berikut Santoso,2003 :202 :
Ho ditolak jika profitabilitas 0.05 Ho diterima jika profitabilitas 0.05
Berdasarkan kriteria ini maka dapat diketahui bahwa Ho ditolak atau variabel variabel bebas dalam model regresi ini secara simultan bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari 4 empat variabel bebas yang diteliti terdapat variabel
yang menunjukkan signifikansi terhadap return saham. Pada Tabel 11 di atas besar R squared yaitu 0.775749. Semakin tinggi R² yang
disesuaikan atau adjusted R² akan semakin baik suatu model regresi, karena variabel bebas bisa menjelaskan variabel terikat lebih besar. Dari tabel di atas
menunjukkan bahwa 77.57 return saham bisa dijelaskan oleh LOG DER, LOG PER, LOG ROA, dan LOG beta. Sedangkan sisanya 22.43 ,
dijelaskan oleh faktor-faktor atau variabel lain yang tidak dimasukkan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini.
130 3 Uji Regresi Linear Berganda
Analisis linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independent X
1
X
2
X
3,……
X
n
.dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antar variabel independent dengan variabel
dependen apakah masing-masing variabel independent berhubungan positif atau negative dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabell independent mengalami kenaikan atau penurunan. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui hasil uji regresi linear berganda sebagai berikut :
TABEL 11 Uji Regresi Berganda
Dependent Variable: LOGRETURN Method: Least Squares
Date: 032910 Time: 18:16 Sample: 1 14
Included observations: 13 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
LOGDER -0.426926
0.350055 -1.219596
0.2574 LOGPER
0.011944 0.360200
0.033159 0.9744
LOGROA 0.439660
0.202455 2.171648
0.0617 LOGBETA
-138.2511 32.43560
-4.262325 0.0028
C -1.425050
0.889479 -1.602118
0.1478 R-squared
0.775749 Mean dependent var -3.709175
Adjusted R-squared 0.663623 S.D. dependent var
1.005838 S.E. of regression
0.583366 Akaike info criterion 2.043718
Sum squared resid 2.722524 Schwarz criterion
2.261006 Log likelihood
-8.284166 F-statistic 6.918572
Durbin-Watson stat 2.302792 ProbF-statistic
0.010376
Sumber : Output EViews
Dari hasil output yang dihasilkan dapat dirumuskan persamaan, setelah dilakukan transformasi maka regresi yang dihasilkan adalah
131
LOG Y = -1.425050- 138.2511 LOG X
4
+ é
i
Keterangan : LOG Y
= LOG Return
LOG X
4
= LOG Beta
= konstanta
i
= Komponen pengganggu
Persamaan regresinya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar
-1.425050; artinya jika LOG X
3
, dan LOG X
4
, nilainya adalah 0, maka return saham LOG Y nilainya -1.425050
b. Koefisien regresi variabel LOG Beta X
4
sebesar -138.2511, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan beta mengalami kenaikan 1 ,
maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar -138.2511. Koefisien bernilai negatif antara LOG beta dan LOG return saham, semakin
naik LOG beta maka semakin turun LOG return saham.
2. Pengujian Model 2 a. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum digunakan dalam analisis penelitian ini dilakukan pengujian persyaratan analisis data terlebih dahulu yang meliputi uji normalitas data,
autokorelasi, uji multikolineritas, dan uji heterokedastisitas. Namun untuk mengatasi masalah- masalah asumsi klsik seperti no multicolinearity, no
autocorrelation, dan no heteroscedasticity, penulis menerapkan metode
132 generalized
least square
cross section
weight , dan
metode white
heteroscedasticity consistent covariance dalam mengestimasi persamaan kedua
treatment tersebut sudah disediakan dalam software Eviews dengan transformasi
logaritma. Dalam pengujian pada penelitian ini diterapkan variabel-variabel independent
seperti DER, PER, ROA, beta, DER.EVA, PER.EVA, ROA.EVA, dan Beta.EVA. Return
saham sebagai variabel dependent Y, DER, PER, ROA, beta, DER.EVA, PER.EVA, ROA.EVA, dan Beta.EVA merupakan variabel independen,.EVA
dalam penelitian ini merupakan variabel moderat. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian terhadap variabel-variabel independent yaitu uji normalitas data, uji
autokorelasi, uji multikolineritas, dan uji heterokedastisitas. Berikut ini pengujian yang diterapkan :
1 Uji Normalitas Data Sebelum dilakukan analisis korelasi Product Moment maka dilakukan uji
asumsi normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio Duwi Priyatno,2008. Setelah dilaksanakan uji
normalitas data, hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar 8. berikut ini :
133
GAMBAR 8 Uji Normalitas Data
Pengujian Model 2
1 2
3 4
5 6
-0.3 -0.2
-0.1 -0.0
0.1 0.2
0.3 0.4
Series: Residuals Sample 1 13
Observations 12 Mean
1.82e-14 Median
-0.074266 Maximum
0.336399 Minimum
-0.229155 Std. Dev.
0.195414 Skewness
0.665589 Kurtosis
2.029799 Jarque-Bera
1.356662 Probability
0.507463
Sumber : Output EViews
Dari penjelasan gambar di atas menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan fasilitas pada Eviews maka semua variabel
pada pengujian model 2 menunjukkan bahwa penelitian di atas berdistribusi normal k atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas dapat dipenuhi. Hal
ini dapat dilihat dari nilai Jarque Beta pada penelitian ini sebesar 1.3567. Berdasarkan uji statistik Jarque beta, nilai statistiknya sebesar 1.3567 dengan
probabilitasnya 50.74 dimana probabilitas lebih besar dari = 0.05 atau 5 . Oleh karena itu kita tidak bisa menolak hipotesis nol dan menunjukkan bahwa
penelitian tersebut berdistribusi normal, sehingga dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas dapat dipenuhi.
134 2 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada suatu tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi Duwi Priyatno, 2008. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
bentuk model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-l Ghozali,2001:67 Berdasarkan hasil
perhitungan diketahui hasil uji autokorelasi berikut ini :
TABEL 12 Uji Autokorelasi Menggunakan
Uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic
0.135238 Probability 0.887190
ObsR-squared 2.554720 Probability
0.278772 Test Equation:
Dependent Variable: RESID Method: Least Squares
Date: 030210 Time: 16:34 Presample and interior missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. LOGDER
-0.350628 1.251373
-0.280195 0.8261
LOGPER 1.017441
8.684243 0.117159
0.9258 LOGROA
-0.094961 1.280584
-0.074154 0.9529
LOGBETA -36.34512
94.40045 -0.385010
0.7660 LOGDER_EVA
0.214962 1.236357
0.173867 0.8904
LOGPER_EVA -1.023892
9.176160 -0.111582
0.9293 LOGROA_EVA
0.051182 1.826206
0.028027 0.9822
LOGBETA_EVA 0.767994
7.431356 0.103345
0.9344 C
0.046245 3.172226
0.014578 0.9907
RESID-1 0.584288
3.208672 0.182096
0.8853 RESID-2
-1.591736 3.723092
-0.427531 0.7428
135
R-squared 0.212893 Mean dependent var
1.82E-14 Adjusted R-squared
-7.658173 S.D. dependent var 0.195414
S.E. of regression 0.575001 Akaike info criterion
1.079537 Sum squared resid
0.330626 Schwarz criterion 1.524035
Log likelihood 4.522775 F-statistic
0.027048 Durbin-Watson stat
1.728212 ProbF-statistic 0.999881
Sumber : Output EViews
Dari hasil output di atas menunjukkan bahwa nilai ObsR Squared mempunyai probabilita sebesar 0.278772 dimana probabilitas lebih besar dari =
0.05 atau 5 . Berarti probabilitas tersebut memberikan putusan untuk tidak dapat menolak hipotesis. Dengan hipotesis :
Ho :
Tidak ada autokorelasi H
1
: Tidak demikian
Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan sudah tidak mengandung autokorelasi lagi. Sedangkan pada bagian merupakan persamaan yang digunakan
dalam LM Test untuk menguji autokorelasi, sebagaimana yang telah dipelajari. Terlihat bahwa residual tidak dipengaruhi secara signifikan oleh variabel residual
juga oleh variabel LOG DER, LOG PER, LOG ROA, LOG Beta, LOG DER.EVA, LOG PER.EVA, LOG ROA.EVA, dan LOG Beta.EVA.
Dengan kondisi demikian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model sudah tidak mengandung autokorelasi.
3 Uji Multikolineritas Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linear antar
136 variabel independent dalam model regresi. Uji multikolinieritas bertujuan untuk
mengetahui adanya hubungan yang sempurna antara variabel dalam model regresi. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini maka
digunakan korelasi matriks. Uji tentang multikolinieritas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel
bebas independent satu dengan variabel bebas independent yang lain.Sudarmanto, 2005. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui hasil uji
multikolinieritas dengan metode berikut ini :
TABEL 13 Uji Multikolineritas dengan
Metode Melihat Korelasi antara Kedua Variabel Bebas.
Variabel Korelasi
LOGRETURN 1.000000
LOGDER -0.140206
LOGPER -0.478444
LOGROA 0.432122
LOGBETA -0.740202
LOGDER_EVA -0.033743
LOGPER_EVA -0.093942
LOGROA_EVA 0.133712
LOGBETA_EVA 0.017046
Sumber : Output EViews
Dari hasil kolerasi diatas menunujukkan bahwa LOG DER mempunyai korelasi sebesar -0.140206, LOG PER sebesar -0.478444, LOG ROA
0.432122, LOG Beta sebesar -0.740202, LOG DER.EVA sebesar -0.033743, LOG PER.EVA sebesar -0.093942, LOG ROA.EVA sebesar 0.133712, dan
LOG beta.EVA sebesar 0.017046. Pada semua variabel menunjukkan korelasi
137 yang tidak kuat dalam arti besarnya kurang dari 0.8 bahwa diduga semua variabel
tidak terjadi multikolilieritas.
4 Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi Duwi Priyatno,
2008. Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui hasil uji heterokedastisitas sebagai berikut :
TABEL 14 Uji Heterokedastisitas dengan Metode White Heteroskedasticity Test
White Heteroskedasticity Test: F-statistic
0.624476 Probability 0.744373
ObsR-squared 8.178963 Probability
0.516217
Sumber : Output EViews
Dari output yang dihasilkan dapat dilihat bahwa setelah diuji dengan White Heteroscedasticity no cross term nilai probabilitas RObs Squared sebesar
0.516217 Hasilnya dapat dilihat bahwa probabilitas lebih besar dari = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya heteroskedastisitas.
138 b. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial, yaitu menguji masing masing pengaruh variabel Debt to Equity Ratio DER, Price Earning Ratio PER, Return
On Assets ROA, beta, DER.EVA, PER.EVA, ROA.EVA, dan Beta,EVA dengan menggunakan uji t dan dengan menguji secara serempak dengan uji F, dan
Uji regresi linear berganda. Berikut ini adalah pengujian hipotesis yang dilakukan beserta hasilnya :
1 Uji t Uji t adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel independent X
1
X
2
X
3,……
X
n
.secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Dalam sub bab ini diuraikan bahwa
hasil pengujian hipotesis dari hasil uji t dengan melalui langkah-langkah yang telah disebutkan dalam bab sebelumnya. Berikut hasil pengujian hipotesis pada
model 2 :
a Variabel Debt to Equity Ratio DER Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi LOG Debt
to Equity Ratio DER sebesar 0.3088 yang lebih besar dari tingkat signifikansi = 5 , Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini -1.222647.
Ho
1
diterima atau Ha
1
ditolak karena P.LOG DER , artinya bahwa statistik variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap return saham.
139 Koefisien regresi variabel LOG DER X
1
sebesar –0.9046415 , artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG DER mengalami kenaikan 1
, maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar –0.9046415. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara LOG DER dan
LOG return saham, semakin naik LOG DER maka semakin turun LOG return saham.
Hasil pengujian hipotesis variabel DER menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel independent DER terhadap variabel dependen
return saham.
b Variabel Price Earning Ratio PER Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi LOG Price
Earning Ratio PER sebesar 0.0341 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi = 5 , Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini -3.707500.
Ho
2
ditolak atau Ha
2
diterima karena P.LOG PER , artinya bahwa statistik variabel Price Earning Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham. Koefisien regresi variabel LOG PER X
2
sebesar – 5.3985834, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG PER mengalami kenaikan 1
, maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar – 5.3985834 Koefisien bernilai negatif antara LOG PER dan LOG return saham, semakin
naik LOG PER maka semakin menurun LOG return saham
140 Hasil pengujian hipotesis variabel PER menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dari variabel independent PER terhadap variabel dependen return
saham.
c Variabel Return On Asset ROA Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi LOG Return
On Assets ROA sebesar 0.1755 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi = 5 , Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini 1.766328.
Ho
3
diterima atau Ha
3
ditolak karena P.LOG ROA , artinya bahwa statistik variabel Return On Assets tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham.
Koefisien regresi variabel LOG ROA X
3
sebesar 0.56323455, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap LOG ROA mengalami kenaikan 1 ,
maka LOG return saham Y akan mengalami kenaikan sebesar 0.56323455. Koefisien bernilai positif antara LOG ROA dan LOG return saham, semakin
naik LOG ROA maka semakin meningkat LOG return saham. Hasil pengujian hipotesis variabel ROA menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan dari variabel independent ROA terhadap variabel dependen return
saham.
141 d Variabel beta
Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi LOG beta sebesar 0.0441 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi = 5 , Sedangkan nilai
t hitung dari variabel ini -3.252624 Ho
4
ditolak atau Ha
4
diterima karena P.LOG beta , artinya bahwa statistik variabel beta berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Koefisien regresi variabel LOG Beta X
4
sebesar –87.544034, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG beta mengalami kenaikan 1 ,
maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar -87.544034. Koefisien bernilai negatif antara LOG beta dan LOG return saham, semakin naik
LOG beta maka semakin turun LOG return saham Hasil pengujian hipotesis variabel beta menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan dari variabel independent beta terhadap variabel dependen return saham.
e Variabel DER.EVA Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi variabel
LOG DER.EVA sebesar 0.5013 yang lebih besar dari tingkat signifikansi = 5 , Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini 0.762434.
Ho
5
diterima atau Ha
5
ditolak karena P.LOG DER.EVA , artinya bahwa statistik variabel DER.EVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham.
142 Koefisien regresi variabel DER.EVA X
1
X
5
sebesar 0.57658919, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG DER.EVA mengalami
kenaikan 1 , maka LOG return saham Y akan mengalami kenaikan sebesar 0.57658919. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara LOG
DER.EVA dan LOG Return saham, semakin naik LOG DER.EVA maka semakin naik LOG return saham.
Hasil pengujian hipotesis variabel DER.EVA menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel independent DER.EVA terhadap
variabel dependen return saham.
f Variabel PER.EVA Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi variabel
LOG PER.EVA sebesar 0.0369 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi = 5 , Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini 3.594420.
Ho
6
ditolak atau Ha
6
diterima karena P.LOG PER.EVA , artinya bahwa statistik variabel PER.EVA berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Koefisien regresi variabel PER.EVA X
2
X
5
sebesar 5.56309719, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG PER.EVA mengalami
kenaikan 1 , maka LOG return saham Y akan mengalami kenaikan sebesar 5.56309719. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara LOG
PER.EVA dan LOG Return saham, semakin naik LOG PER.EVA maka semakin naik LOG return saham.
143 Hasil pengujian hipotesis variabel PER.EVA menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dari variabel independent PER.EVA terhadap variabel dependen return saham.
g Variabel ROA.EVA Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi variabel
LOG ROA.EVA sebesar 0.7435 yang lebih besar dari tingkat signifikansi = 5 , Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini -0.358829
Ho
7
diterima atau Ha
7
ditolak karena P.LOG ROA.EVA , artinya bahwa statistik variabel ROA.EVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham. Koefisien regresi variabel ROA.EVA X
3
X
5
sebesar -0.16646075, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG ROA.EVA mengalami
kenaikan 1 , maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar - 0.16646075. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara
LOG ROA.EVA dan LOG Return saham, semakin naik LOG ROA.EVA maka semakin turun LOG return saham.
Hasil pengujian hipotesis variabel ROA.EVA menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel independent ROA.EVA terhadap
variabel dependen return saham.
144 h Variabel Beta.EVA
Dari hasil olah data menggunakan Eviews dapat nilai signifikansi variabel LOG Beta.EVA sebesar 0.0372 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi = 5
, Sedangkan nilai t hitung dari variabel ini -3.58470. Ho
8
ditolak atau Ha
8
diterima karena P.LOG Beta.EVA , artinya bahwa statistik variabel Beta.EVA berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Koefisien regresi variabel Beta.EVA X
4
X
5
sebesar -6.0400004, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG Beta.EVA mengalami
kenaikan 1 , maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar - 6.0400004. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara LOG
Beta.EVA dan LOG Return saham, semakin naik LOG Beta.EVA maka semakin turun LOG return saham.
Hasil pengujian hipotesis variabel Beta.EVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabel independent Beta.EVA terhadap variabel
dependen return saham.
2 Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent X
1
X
2
X
3,……
X
n
.secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan
untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.
145 Dari hasil olah data menggunakan Eviews di dapat nilai signifikan 0.043682
Kriteria yang diterapkan untuk nilai probabilitas signifikansi adalah sebagai berikut Santoso,2003 :202 :
Ho ditolak jika profitabilitas 0.05 Ho diterima jika profitabilitas 0.05
Berdasarkan kriteria ini maka dapat diketahui bahwa Ho ditolak atau variabel variabel bebas dalam model regresi ini secara simultan bersama-sama tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari 5 lima variabel yang diteliti tidak terdapat variabel yang
menunjukkan signifikansi terhadap return saham. Pada Tabel 17.di atas besar R squared yaitu 0.962997. Semakin tinggi R² yang
disesuaikan atau adjusted R² akan semakin baik suatu model regresi, karena variabel bebas bisa menjelaskan variabel terikat lebih besar. Dari tabel di atas
menunjukkan bahwa 96.30 return saham bisa dijelaskan oleh variabel LOG DER, LOG PER, LOG ROA, LOG beta, LOG DER.EVA, LOG
PER.EVA, LOG ROA.EVA, dan LOG Beta.EVA. Sedangkan sisanya 3.7 , dijelaskan oleh faktor-faktor atau variabel lain yang tidak dimasukkan sebagai
variabel bebas dalam penelitian ini.
3 Uji Regresi Linear Berganda Analisis linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih
variabel independent X
1
X
2
X
3,……
X
n
.dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antar variabel independent dengan variabel
146 dependen apakah masing-masing variabel independent berhubungan positif atau
negative dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabell independent mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan
biasanya berskala interval atau rasio. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui hasil uji regresi linear berganda
sebagai berikut :
TABEL 15 Uji Regresi Berganda
Dependent Variable: LOGRETURN Method: Least Squares
Date: 030210 Time: 16:34 Sample adjusted: 1 13
Included observations: 12 after adjustments Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
LOGDER -0.904642
0.739904 -1.222647
0.3088 LOGPER
-5.398583 1.456125
-3.707500 0.0341
LOGROA 0.563235
0.318873 1.766328
0.1755 LOGBETA
-87.54403 26.91490
-3.252624 0.0474
LOGDER_EVA 0.576589
0.756248 0.762434
0.5013 LOGPER_EVA
5.563097 1.547704
3.594420 0.0369
LOGROA_EVA -0.166461
0.463901 -0.358829
0.7435 LOGBETA_EVA
-6.040000 1.684936
-3.584706 0.0372
C -0.903231
1.919623 -0.470525
0.6701 R-squared
0.962997 Mean dependent var -3.780276
Adjusted R-squared 0.864323 S.D. dependent var
1.015869 S.E. of regression
0.374189 Akaike info criterion 0.985596
Sum squared resid 0.420053 Schwarz criterion
1.349276 Log likelihood
3.086426 F-statistic 9.759342
Durbin-Watson stat 1.279998 ProbF-statistic
0.043682
Sumber : Output EViews
Dari hasil output yang dihasilkan dapat dirumuskan persamaan, setelah dilakukan transformasi maka regresi yang dihasilkan adalah
147
LOG Y = -0.903231- 5.398583 LOG X
2
- 87.54403 LOG X
4
+ 5.563097 LOG X
2.
X
5
- 6.040000 LOG X
4
X
5
+ é
i
Keterangan : LOG Y
= LOG Return
LOG X
2
= LOG PER
LOG X
4
= LOG Beta
LOG X
2.
X
5
= LOG PER.EVA
LOG X
4.
X
5
= LOG Beta.EVA
i
= Komponen pengganggu
Persamaan regresinya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar -0.903230
; artinya jika LOG PER X
2
, LOG beta X
4
, LOG PER.EVA X
2.
X
5
, dan LOG Beta.EVA X
4.
X
5
nilainya adalah 0, maka return
saham Y nilainya -0.903230 b. Koefisien regresi variabel LOG PER X
2
sebesar – 5.3985834, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG PER mengalami kenaikan
1 , maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar – 5.3985834 Koefisien bernilai negatif antara LOG PER dan LOG return
saham, semakin naik LOG PER maka semakin menurun LOG return saham. c. Koefisien regresi variabel LOG Beta X
4
sebesar –87.544034, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG beta mengalami kenaikan
1 , maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar -
148 87.544034. Koefisien bernilai negatif antara LOG beta dan LOG return
saham, semakin naik LOG beta maka semakin turun LOG return saham. c. Koefisien regresi variabel PER.EVA X
2
X
5
sebesar 5.56309719, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG PER.EVA mengalami
kenaikan 1 , maka LOG return saham Y akan mengalami kenaikan sebesar 5.56309719. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
LOG PER.EVA dan LOG Return saham, semakin naik LOG PER.EVA maka semakin naik LOG return saham.
d. Koefisien regresi variabel Beta.EVA X
4
X
5
sebesar -6.0400004, artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan LOG Beta.EVA mengalami
kenaikan 1 , maka LOG return saham Y akan mengalami penurunan sebesar -6.0400004. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif
antara LOG Beta.EVA dan LOG Return saham, semakin naik LOG Beta.EVA maka semakin turun LOG return saham.
D. Pembahasan.