Studi Empiris Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan yang Indeks LQ45 di Indonesia

(1)

DRAFT SKRIPSI

STUDI EMPIRIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM

PERUSAHAAN INDEKS LQ45 DI INDONESIA

OLEH

AZIZAH LATIFAH 110502031

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ABSTRAK

STUDI EMPIRIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RETURN SAHAM PERUSAHAAN INDEKSLQ45 DI INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Return Saham perusahaan yang mencakup Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Leverage dan Ukuran perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan periode 2010-2013 pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 perusahaan LQ45 yang dipilih dengan beberapa kriteria. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Variabel

Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham perusahaan. Secara simultan Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Leverage dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

Return Saham perusahaan.

Kata Kunci : arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, leverage, ukuran perusahaan dan return saham


(3)

ABSTRACT

EMPIRICAL STUDIES OF THE FACTORS THAT AFFECT STOCK RETURN INDEX LQ45 IN INDONESIA

This study aimed to analyze the factors affect of stock returns listed in LQ45 in Indonesia which include operating cash flow, cash flow investment, financing cash flow, leverage and firm size. The data used are secondary data from the financial statement of the period 2010-2013 in Indonesia Stock Exchange (IDX). Samples were 22 companies included in the Index LQ45 selected by some criteria. The data analysis technique used is the multiple linear regresion analysis. Statistic t test results the variable operating cash flow, cash flow investment and financing cash flow partially no effect on stock returns. Variable leverage positive and significant effect on stock returns, and the firm size negative and significant effect on stock returns. Simultaneously, the operating cash flow, cash flow investment, financing cash flow, leverage and firm size have a significant effect on stock returns.

Keywords : operating cash flow, cash flow investment, financing cash flow, leverage, firm size and stock return


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Empiris Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan yang Indeks LQ45 di Indonesia” tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa dikirimkan kepada Rasulullah SAW, yang selalu memberikan syafaat pada umatnya, semoga kita selalu berada di dalam keridhaan Nya.

Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis, selain itu penelitian ini juga dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E selaku Ketua Departemen S1 Manajemen sekaligus selaku Dosem Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 6. Ibu Dr. Khaira Amalia F, S.E, M.B.A, Ak selaku Dosen Pembaca Penilai

yang senantiasa memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Selanjutkan kepada kedua orang tua saya Ibunda Irawati dan Ayahanda Erisman terima kasih atas support yang tiada henti, doa yang selalu di ucapkan setiap saat, kerja keras yang selalu menjadikan motivasi buat saya, cinta dan kasih sayang yang tak pernah putus dan nasehat yang selalu membuat saya kuat dan tegar sehingga saya bisa mempersembahkan skripsi ini dan terima kasih atas segala kecukupan materi dan non materi selama ini.

8. Kepada kedua adik saya Hayatul Fauzi dan Novadia Risty yang selalu bisa mengobati rasa lelah. Kepada Nenek, Om serta Tante yang telah memberikan dukungan selama ini dan kepada seluruh keluarga tersayang. 9. Tidak lupa juga terima kasih yang tiada terhingga kepada Sahabat-sahabat

saya Dara, Rina, Desi dan Apri yang tak bosan-bosan mendampingi saya, suka-cita kita lewati bersama, berbagi cerita, menangis, tertawa dan melakukan hal bodoh bersama-sama, terima kasih atas pengalaman yang tak akan pernah terlupakan.

10.Terima kasih juga kepada teman-teman les seperjuangan, Farida, Delvi, Ratih, dan Ade, semoga semangat perjuangan kita tak pernah pudar teman.


(6)

Dan kepada seluruh teman-teman Manajemen Jalur Undangan stambuk 2011 dan teman-teman konsentrasi keuangan terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lalui selama lebih dari 3 setengah tahun ini. 11.Terima kasih juga kepada bang Jojo yang telah berbagi ilmu dan

membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada seluruh Staff Departemen Manajemen terima kasih atas bantuan dan kelancaran proses Administrasi selama ini.

13.Kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis dari para pembaca untuk penulisan selanjutnya. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Medan, April 2015 Yang Membuat Pernyataan,

(Azizah Latifah) NIM. 110502031


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...12

2.1 Landasan Teori ... 12

2.1.1 Pasar Modal ... 12

2.1.2 Investasi ... 13

2.1.3 Laporan Keuangan ... 14

2.1.3.1 Pengertian laporan Keuangan ... 14

2.1.3.2 Arus Kas ... 15

2.1.4 Analisis Laporan Keuangan ... 18

2.1.4.1 Analisis Rasio Keuangan ... 18

2.1.4.2 Leverage... 20

2.1.5 Ukuran Perusahaan (Size) ... 22

2.1.5.1 Pengertian Perusahaan ... 22

2.1.5.2 Ukuran Perusahaan (Size) ... 23

2.1.6 Return Saham ... 24

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

2.3 Kerangka Konseptual ... 30

2.4 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

3.3 Batasan Operasional ... 38

3.4 Definisi Operasional ... 39

Lanjutan Tabel 3.1 ... 42

Operasionalisasi Variabel ... 42

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 42

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

3.7 Jenis Data ... 44


(8)

3.9.1 Uji Normalitas ... 45

3.9.2 Uji Autokorelasi ... 45

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas ... 47

3.9.4 Uji Multikolinearitas ... 48

3.10Teknik Analisis Data ... 48

3.10.1Analisis Statistik Deskriptif ... 49

3.10.2Analisis Regresi Linier Berganda ... 49

3.10.3Pengujian Hipotesis ... 50

3.10.3.1 Uji Koefisien Determinasi ... 50

3.10.3.2 Uji Statistik F ... 51

3.10.3.3 Uji Statistik t ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN ...53

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 53

4.2 Hasil Penelitian ... 55

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 55

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 55

4.2.2.2 Uji Autokorelasi ... 57

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 58

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas ... 60

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 62

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

4.2.4 Uji Hipotesis ... 66

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi ... 66

4.2.3.2 Uji Statistik F ... 67

4.2.3.3 Uji Statistik t ... 68

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran...79

DAFTAR PUSTAKA ...80


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Total Arus Kas, Total Hutang, Total Aktiva dan Harga... 7

Saham Perusahaan LQ45 Tahun 2011-2013 2.1 Penelitian Terdahulu... 28

3.1 Operasionalisasi Variabel... 41

3.2 Kriteria Sampel... 43

3.3 Sampel Penelitian... 43

3.4 Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi... 46

4.1 Daftar Sampel Penelitian... 54

4.2 Uji Normalitas... 57

4.3 Uji Autokorelasi... 58

4.4 Uji Heteroskedastisitas...59

4.5 Uji Multikolinearitas... 60

4.6 Koefisien Korelasi... 61

4.7 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... 62

4.8 Coefficients... 64

4.9 Model Summary...66

4.10 Hasil Uji Statistik t... 68

4.11 Hasil Uji Statistik F... 70


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Perkembangan Indeks IHSG, LQ45 dan JII... 3

1.2 Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar... 3

2.1 Kerangka Konseptual... 36

4.1 Uji Normalitas... 56


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kapitalisasi Pasar LQ45 per 17 Juni 2014... 83

2 Perkembangan Saham LQ45 per 7 November 2014... 85

3 Daftar Sampel Penelitian... 87

4 Data Outlier... 88

5 Close Price Periode 2011-2014... 89

6 Arus Kas Operasi... 90

7 Arus Kas Investasi... 91

8 Arus Kas Pendanaan... 92

9 Debt to Equity Ratio (DER)... 93

10 Ukuran Perusahaan... 94


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Acheampong, Prince. Evans Agalega dan Albert Kwabena Shibu, 2014. “The Effect of Financial Leverage and Market Size on Stock Returns on the Ghana Stock Exchange: Evidence from Selected Stock in the Manufacturing Sector”, International Journal of Financial Research, Vol 5 No 1.

Adiwiratama, Jundan, 2012. “Pengaruh Informasi Laba, arus Kas dan Size Perusahaan terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI), Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika JINAH, Vol 2 No 1.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 11, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Brealey, et al. 2007. Dasar-Dasar Manjemen Keuangan Perusahaan, Edisi Kelima, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Daniati, Ninna. Suhairi, 2006. “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham”, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Fahmi, Irham. 2006. Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik.

Refika Aditama, Bandung.

Fransiska, Trianna, 2013. “Pengaruh Laporan Arus Kas, Laba Kotor, Ukuran Perusahaan, DER terhadap Return Saham”, e-Jurnal Binar Akuntansi, Vol 2 No 1.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis multivariate dengan program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.

___________, (2011). Analisis multivariate dengan program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.

Ginting, Surtani. 2012. “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Vol 2 No 1.

Greuning, Hennie Van. 2005. International Reporting Standards a Practical Guide, Salemba Empat, Jakarta.

Griffin, Ricky W dan Ronald J Ebert. 2007. Bisnis, Edisi Delapan, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.


(13)

Husnan, Suad. 1994. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

___________, (2001). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Ibrahim, Hadiasman, 2008. “Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan DER terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006”, Tesis Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang.

Indra, A. Zubaidi, 2006. “Faktor-Faktor Fundamental Keuangan yang Mempengaruhi Risiko Saham”, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol 2 No 3.

Ismanto, Hadi, 2011. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Book to Market Value, dan Beta terhadap Return Saham di BEI”, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Vol 8 No 2.

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta. Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian, Kencana Prenada Media Group,

Jakarta.

Salvatore, Dominick. 2005. Managerial Economics, Buku 1, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta.

Simamora, H. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Sjahrial, Dermawan. 2007. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Solechan, Ahmad, 2009. “Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta, Size dan Rasio Hutang terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Go Public di BEI”, STMIK HIMSYA, Semarang.

Soleman, Rusman, 2008. “Karakteristik Perusahaan terhadap Tingkat Leverage”,

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 12 No 3.

Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.


(14)

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Yunina, Fitri. Islaluddin dan Muhammad Shabri, 2013. “Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage, dan Laba terhadap Return Saham pada Perusahaan Aneka Industri di Indonesia”, Jurnal Akuntansi, Vol 2 No 2 hal 56.

Internet :

http://galerisaham.com/ http://www.idx.co.id/ http://www.ojk.go.id/ http://www.sahamok.com/


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yang memungkinkan para investor untuk melakukan penempatan dananya pada suatu asset sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan (return) yang mereka harapkan. Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara yang menghubungkan antara investor dengan emiten. Banyak informasi yang bisa diperoleh dari pasar modal seperti informasi laporan keuangan, kebijakan manajemen, prospektus, saran dari broken dan informasi penting lainnya.

Istilah investasi sering dihubungkan dengan pasar modal karena investasi adalah salah satu dari aktivitas yang dapat dilakukan di pasar modal. Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang. Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Keputusan seorang investor untuk berinvestasi di pasar modal perlu memperhatikan dua hal penting yaitu return yang diharapkan dan risiko yang mungkin terjadi. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Return yang akan diperoleh investor dapat berupa Yield dan Capital gain. .

Salah satu daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal adalah tingkat return yang akan diperoleh. Perusahaan yang memberikan return

yang tinggi akan lebih diminati oleh para investor dalam menginvestasikan dananya. Akan tetapi tingkat return dapat saja berubah-ubah setiap saat. Maka


(16)

dari itu investor harus teliti dalam memprediksi dan mencari informasi perusahaan yang akan dipilih.

Penelitian ini merujuk kepada beberapa hal yang mempengaruhi return

saham antara lain adalah laporan arus kas, leverage, dan (size) perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ45. Perusahaan ini dipilih sebagai subjek penelitian karena perusahaan yang telah terdaftar dalam Indeks LQ45 merupakan perusahaan dengan saham-saham yang paling aktif diperdagangkan dalam Bursa Efek Indonesia dan merupakan saham-saham unggulan yang dipilih dari tiap-tiap sektor industri sehingga dapat lebih akurat dalam analisisnya secara runtut waktu.

LQ45 adalah Indeks saham yang terdiri dari 45 saham paling likuid diperdagangkan di BEI. 45 saham ini akan terus direview likuiditasnya dan akan di update setiap enam bulan sekali. Total nilai kapitalisasi LQ45 per 17 Juni 2014 adalah Rp2.900,- triliun dengan total kapitalisasi BEI Rp4.840,- triliun. Per 7 November 2014 kapitalisasi LQ45 Rp3.140,- triliun. Ini berarti kapitalisasi LQ45 mencapai 63% dari nilai kapitalisasi BEI yang berjumlah Rp4.990,- triliun.

Jumlah perusahaan yang memperoleh pernyataan efektif untuk menawarkan saham dan obligasi kepada masyarakat sampai dengan tanggal 7 November 2014 sebanyak 846 emiten yang terdiri dari 608 emiten saham, 229 emiten obligasi dan 9 perusahaan publik yang tidak tercatat di bursa yang telah melakukan penawaran umum.

Perkembangan saham LQ45 per 7 November didominasi oleh kenaikan harga saham pada masing-masing emiten. Dari 45 emiten yang terdaftar pada periode Agustus 2014 - Januari 2015, hanya sepuluh emiten yang mengalami


(17)

penurunan harga saham sedangkan 35 lainnya mengalami kenaikan. Perkembangan dari Indeks Harga Saham dan Nilai Kapitalisasi IHSG, LQ45 dan JII hinga bulan Oktober 2014 dapat dilihat pada Grafik berikut:

Sumber: www.ojk.go.id

Dari Grafik 1.1 terlihat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2008 sampai akhir oktober 2014. Hal yang sama juga terjadi pada Indeks LQ45 dan Indeks JII yang juga mengalami kenaikan hingga akhir oktober 2014.

Sumber : www.ojk.go.id

Dari Grafik 1.2 Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar terlihat bahwa kapitalisasi Indeks LQ45 menguasai lebih dari setengah kapitalisasi harga

0,00 1000,00 2000,00 3000,00 4000,00 5000,00 6000,00 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 20 13 20 14 ja n fe b m ar ap r m e i ju

n jul

ags sep okt

In d e ks h ar ga sah am

Grafik 1.1 Perkembangan Indeks IHSG, LQ45 dan JII

indeks IHSG indeks LQ45 indeks JII 0,00 1000000,00 2000000,00 3000000,00 4000000,00 5000000,00 6000000,00 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 20 13 20 14 j

an feb

m ar ap r m e i ju

n jul

ags sep okt

Rp

mi

ll

iar

Grafik 1.2 Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar

Kapitalisasi Pasar IHSG Kapitalisasi Pasar LQ45 Kapitalisasi Pasar JII


(18)

keseluruhan atas Indeks Harga Saham Gabungan. Ini artinya saham yang tergabung dalam indeks LQ45 adalah saham yang likuid sehingga penggunaan indeks LQ45 sebagai objek penelitian akan memberikan hasil yang lebih efektif.

Sebelum menanamkan modal pada suatu perusahaan, investor memerlukan beberapa informasi untuk menilai kemampuan dan kinerja perusahaan. Salah satu cara yang digunakan investor adalah analisis terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Informasi ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi oleh para investor.

Laporan Arus Kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Pelaporan atas Arus kas baik yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas investasi maupun aktivitas pendanaan sangat penting di ketahui oleh investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan dan membandingkannya dengan kewajiban-kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk kemungkinan pembayaran dividen dan prediksi seberapa besar return yang dapat diperoleh dimasa depan.

Informasi laporan arus kas akan dikatakan mempunyai makna apabila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor. Apabila dengan dipublikasikan laporan arus kas menyebabkan investor pasar modal bereaksi melakukan pembelian atau penjualan saham yang selanjutnya tercermin


(19)

pada harga saham, berarti laporan arus kas tersebut dapat dikatakan mempunyai kandungan informasi.

Laporan arus kas diperlukan investor untuk pengambilan keputusan investasi. Informasi laba dan arus kas membawa informasi ke pasar modal sebagai konsekwensi dari manfaatnya dalam memprediksi arus kas masa depan. Investor dan kreditor sangat menaruh perhatian pada arus kas dimasa mendatang. Selain itu informasi arus kas juga berguna bagi investor dan pemakai lainnya sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas tersebut.

Arus kas operasi menunjukkan aktivitas operasi suatu perusahaan, semakin tinggi saldo kas bersih dari aktivitas operasi suatu perusahaan diharapkan dapat meyakinkan investor bahwa operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi dan membayar deviden sehingga harga saham dan return saham dapat meningkat.

Arus kas investasi dapat bernilai positif dan bernilai negatif. Arus Kas investasi yang bernilai positif cenderung memberikan sinyal yang negatif bagi investor karena perusahaan lebih banyak melakukan pelepasan aktiva dan menjual surat berharga, sementara nilai negatif dari arus kas investasi akan dinilai sebagai sinyal yang positif bagi investor karena menunjukkan peningkatan investasi yang akan memberikan arus kas yang lebih besar d masa depan, sehingga perusahaan juga dapat memberikan return yang lebih tinggi seiring meningkatnya harga saham.

Arus kas pendanaan yang bernilai positif juga akan dinilai negatif bagi calon investor karena menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menjual


(20)

saham dan surat berharga, sedangkan arus kas pendanaan yang bernilai negatif akan memberikan sinyal positif bagi calon investor karena ini menggambarkan bahwa perusahaan cenderung mengembalikan hutang jangka panjang dan mampu membayar deviden, dan ini adalah daya tarik bagi investor untuk mendapatkan

return saham yang lebih tinggi.

Perkembangan perusahaan tentunya tidak lepas dari peranan manjemen dan pengelolaan pendanaan yang tepat. Sumber dana perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber dan intern dan sumber dana ekstern. Rasio Hutang merupakan salah satu pendanaan ekstern perusahaan. Rasio Hutang (leverage) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dapat diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya.

Leverage dapat membantu investor dan perusahaan dalam keputusan berinvestasi namun dengan risiko yang lebih besar bagi pemberi pinjaman. Jika tingkat hutang semakin tinggi rasionya, maka semakin mengindikasikan hutang yang berlebihan yang menandakan kemungkinan suatu perusahaan tidak mampu menghasilkan pendapatan yang memadai untuk memenuhi kewajiban.

Tingkat leverage yang terlalu tinggi akan mengakibatkan sebagian investor takut dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut karena beban bunga perusahaan terlalu besar dan dikhawatirkan berisiko sangat besar jika berinvestasi didalamnya.

Disamping rasio keuangan, ukuran perusahaan juga perlu mendapat perhatian para investor. Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya


(21)

suatu perusahaan yang dapat dinilai berdasarkan total aktiva dan jumlah penjualan, dengan kata lain ukuran perusahaan merupakan ukuran besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber. Pada sisi lain perusahaan dengan skala kecil lebih fleksible dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Perusahaan yang berskala besar tentunya tidak lepas dari tingkat risiko yang besar pula, akan tetapi perusahaan yang mempunyai risiko besar biasanya menawarkan

return yang besar untuk menarik investor. Tabel 1.1

Tiga Perusahaan LQ45 dengan Total Aktiva Terbesar

N

o Emiten Tahun

Kas Operasi (Rp M) Kas Investasi (Rp M) Kas Pendana (Rp M) Total Hutang (Rp M) Total Aktiva (Rp M) Harga Saham (Rp)

1 BBRI 2011 15.975 -1.788 -8.722 420.079 469.899 6.750

2012 -1.995 -5.714 -5.951 486.455 551.337 6.950

2013 4.399 -12.377 -2.579 546.855 626.183 7.250

2 GGRM 2011 -90 -1.813 1.752 14.538 39.089 62.050

2012 3.953 -3.754 236 14.904 41.509 56.300

2013 2.472 -5.635 3.726 21.354 50.770 42.000

3 UNTR 2011 10.440 -7.664 2.832 18.936 46.440 26.350

2012 6.306 -6.122 -3.469 18.000 50.300 19.700

2013 12.219 -3.497 -5.308 21.713 57.362 19.000

Sumber : www.idx.co.id

Berdasarkan Tabel 1.1 Total Kas, Total Hutang, Total Aktiva dan Harga Saham yang berfluktuasi setiap tahun. Kenaikan Kas Operasi PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2013 yang semula defisit Rp1.995,- milliar naik menjadi Rp4.399,- milliar diikuti oleh kenaikan harga saham pada tahun tersebut yang pada tahun 2012 Rp6.950,- naik menjadi Rp7.250,-. Begitu juga


(22)

dengan penurunan yang terjadi pada PT.Gudang Garam Tbk dan PT.United Tractors Tbk diikuti oleh penurunan harga saham. Akan tetapi berbeda halnya dengan penurunan kas operasi PT.Bank Rakyat Indonesia tahun 2012 justru diikuti oleh kenaikan harga saham pada tahun tersebut.

Arus Kas Investasi PT.United Tractors Tbk tahun 2012 dan 2013 mengalami kenaikan dan PT.Bank Rakyat Indonesia tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan. Kenaikan yang terjadi diikuti oleh penurunan harga saham pada dua tahun tersebut, demikian sebaliknya penurunan kas investasi diikuti kenaikan harga saham tahun tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Daniati (2006) yang menyatakan bahwa arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap

return saham. Hal yang berbeda terlihat pada PT.Gudang Garam Tbk, yang terus mengalami penurunan dari tahun 2012 hingga tahun 2013, penurunan kas investasi pada tahun tersebut diikuti oleh penurunan harga saham dari Rp62.050,- turun menjadi Rp56.300,- dan turun lagi menjadi Rp42.000,-.

Pada Tabel 1.1 juga dapat dilihat Arus kas pendanaan PT.Gudang Garam Tbk pada tahun 2013 mengalami kenaikan dari Rp236,- menjadi Rp3.726,- yang diikuti oleh penurunan harga saham pada tahun tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Fransiska (2013) yang menyatakan bahwa Arus Kas Pendanaan berpengaruh negatif terhadap Return saham perusahaan. Hal yang berbeda justru terlihat pada PT.Astra International Tbk, penurunan kas pendanaan tahun 2012 hingga tahun 2013 justru diikuti oleh penurunan harga saham pada dua tahun tersebut.


(23)

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Total Hutang PT.Gudang Garam Tbk yang mengalami kenaikan dari tahun 2011 hingga 2013. Kenaikan hutang diikuti oleh penurunan harga saham selama tahun tersebut. Hal Ini sesuai dengan pernyataan Acheampong (2014) dan Yunina (2013) yang menyatakan bahwa

Leverage berpengaruh negatif terhadap Return saham. Sementara hal yang berbeda ditunjukkan oleh Solechan (2009) yang menyatakan bahwa Leverage

berpengaruh positif terhadap Return saham.

Pada Tabel 1.1 juga terlihat Total Aktiva sebagai gambaran dari ukuran perusahaan. Kenaikan Total Aktiva PT.Bank BRI selama tahun 2011 hingga 2013 diikuti dengan kenaikan harga saham perusahaan. Ini sesuai dengan pernyataan Acheampong (2014) dan Fransiska (2013) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Return saham. Hal ini tidak sejalan dengan pernyataan Ismanto (2011) yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap Return saham.

Berdasarkan uraian fenomena dan perbedaan hasil dari penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali dengan mengambil judul : “Studi Empiris terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan Indeks LQ45 di Indonesia” periode 2011 sampai 2013.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas


(24)

Pendanaan, Leverage, dan Ukuran perusahaan (Size) berpengaruh terhadap Return

Saham perusahaan”.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Leverage dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Return Saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45.

1.4Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan investasi saham terutama informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham dan sebagai bahan masukan dalam menentukan perusahaan mana yang dapat memberikan tingkat return yang diharapkan. 2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan serta sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan perusahaan untuk meningkatkan return saham perusahaan.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham seperti arus kas, leverage dan ukuran perusahaan.


(25)

4. Bagi Penelitian Berikutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan acuan dalam melakukan penelitian mengenai arus kas, leverage dan ukuran perusahaan dimasa akan datang.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pasar Modal

Brigham (2010:190) mengatakan bahwa Pasar Modal merupakan pasar keuangan untuk hutang jangka menengah dan jangka panjang serta saham perseroan. Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 1994:3). Sjahrial (2007:15) juga mengungkapkan bahwa pasar modal dalam arti sempit merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Menurut Tandelilin (2001:14) Pasar Modal di Indonesia terbagi atas dua jenis yaitu:

1) Pasar Perdana

Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk pertama kalinya atau biasa disebut Initial Public Offering (IPO).


(27)

2) Pasar Sekunder

Setelah sekuritas emiten dijual dipasar perdana, selanjutnya sekuritas bisa diperjualbelikan oleh dan antar investor dipasar sekunder. Pasar sekunder biasanya dimanfaatkan untuk perdagangan saham biasa, saham preferen, obligasi, waran maupun sekuritas derivatif.

2.1.2 Investasi

Menurut Tandelilin (2001:3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Tingkat keuntungan investasi dalam saham di pasar modal sangat ditentukan oleh harga saham yang bersangkutan. Oleh karena itu untuk memprediksi return

yang akan diterima pemodal harus mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi harga saham.

Pada dasarnya, tinggi rendahnya harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan pembeli dan penjual tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hal ini berkaitan dengan analisis sekuritas yang umumnya dilakukan investor sebelum membeli atau menjual saham. Menurut Husnan (2001:315) untuk menganalisis dan menyeleksi harga saham terdapat dua pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

1) Analisis Fundamental

Analisis fundamental merupakan alat analisis yang disusun berdasarkan atas data-data histories perusahaan yaitu data-data yang telah lewat yaitu berupa laporan keuangan. Analisis ini sering disebut dengan company


(28)

analysis (Ang, 1997) dalam (Husnan, 2001:348). Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai landasan yang kuat yang disebut nilai intrinsik yang dapat ditentukan melalui analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan prospeknya dimasa yang akan datang.

2) Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tesebut (kondisi pasar) diwaktu yang lalu (Husnan, 2001:349). Analisis teknikal menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti harga saham, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknik.

2.1.3 Laporan Keuangan

2.1.3.1 Pengertian laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis diatasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada di balik angka tersebut (Brigham, 2010:84). Menurut Munawir (2007:2) Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.


(29)

Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, dimana setiap transaksi diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa sehingga laporan akhirpun disajikan. Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Fahmi (2006:16) menjelaskan bahwa laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan laba laporan perubahan posisi keuangan (misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2.1.3.2 Arus Kas

Laporan Arus kas menurut Brealey, et al (2007:64) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas dan pembayaran kas perusahaan selama suatu periode waktu. Laporan arus kas menurut Brigham (2010:98) adalah laporan yang melaporkan dampak aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan suatu perusahaan pada arus kas sepanjang periode akuntansi. Laporan arus kas menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi kewajiban keuangannya dan membayar dividen.


(30)

Sedangkan menurut Greuning (2005:43) laporan arus kas adalah laporan yang melaporkan arus kas selama periode pelaporan, yang di klasifikasikan menjadi aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Sementara Arus Kas merupakan arus masuk dan arus keluar atas kas dan setara kas (Greuning, 2005:44)

Laporan Arus Kas terdiri dari tiga komponen yaitu: a) Arus Kas Operasi

Arus Kas Operasi menurut Brigham (2010:98) meliputi laba bersih, penyusutan, dan perubahan dalam modal kerja selain kas dan utang jangka pendek. Aktivitas operasi merupakan aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain selain aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (Greuning, 2005:44). Terdapat dua metode alternatif pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas. Kedua metode tersebut adalah:

1. Metode langsung

Metode ini melaporkan sumber kas operasi dan penggunaan kas operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari para pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari kas operasi meliputi kas yang dibayarkan kepada pemasok atas barang dan jasa serta kas yang dibayarkan kepada pegawai sebagai upah. Perbedaan antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan arus kas bersih dari aktivitas operasi.


(31)

2. Metode tidak langsung

Metode ini melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan laba bersih dan kemudian disesuaikan dengan pendapatan serta beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas. Dengan kata lain, laba bersih akrual disesuaikan dengan menentukan jumlah bersih arus kas dari aktivitas.

b) Arus Kas Investasi

Arus Kas Investasi menurut Brigham (2010:98) meliputi pembelian atau penjualan aset tetap. Ginting (2012) Arus Kas Investasi merupakan arus kas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkkan pendapatan dan arus kas masa depan dan melibatkan aset jangka panjang. Aktivitas investasi merupakan perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi selain investasi setara kas (Greuning, 2005:44).

c) Arus Kas Pendanaan

Arus Kas Pendanaan menurut Brigham (2010:98) meliputi penerimaan kas melalui penerbitan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, saham, menggunakan kas untuk membayar deviden, membeli kembali saham atau obligasi yang beredar. Greuning (2005:44) menyatakan bahwa Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan ukuran dan komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan. Naimah (2000) dalam Ginting (2012) mengatakan bahwa Arus Kas Pendanaan merupakan arus kas yang diperoleh karena


(32)

adanya kegiatan peminjaman dan pembayaran hutang, perolehan sumber daya dari pemilik perusahaan, serta pemberian imbalan atas investasi bagi pemilik perusahaan

2.1.4 Analisis Laporan Keuangan 2.1.4.1 Analisis Rasio Keuangan

Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos neraca akan diketahui atau diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya, sedangkan analisa terhadap laporan laba rugi akan memperoleh gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan suatu perusahaan beserta hasil-hasil yang telah dicapai. Laporan keuangan tersebut selanjutnya dapat dianalisis guna mendukung keputusan manajemen.

Salah satu alat untuk analisis laporan keuangan adalah dengan analisis rasio yang digunakan untuk mengetahui keadaan dan kecenderungan serta mengukur kinerja manajemen. Melalui analisis rasio dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk menilai kinerja manajemen apakah telah mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan mengetahui sejak dini kecenderungan atau trend atas prestasi manajemen sehingga dapat dilakukan antisipasi lebih dini.


(33)

Brigham (2010:134) membagi rasio keuangan menjadi 5 bagian yaitu:

1) Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. Rasio Likuiditas yang sering di bahas terdiri dari 2 yaitu Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rasio Cepat (Quick Ratio).

2) Rasio Manajemen Aset

Rasio Manajemen Aset yaitu rasio yang mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan mengukur asetnya. Rasio ini terbagi atas Rasio perputaran persediaan, Jumlah hari penjualan belum tertagih, Rasio perputaran aset tetap, dan Rasio perputaran total aset.

3) Rasio Manajemen Hutang

Rasio manajemen hutang (Leverage) adalah rasio yang mengukur sampai sejauh mana perusahaan menggunakan pendanaan melalui hutang. Rasio ini terdiri dari Rasio Utang (Debt Ratio), Rasio kelipatan pembayaran bunga,dan Rasio Cakupan EBITDA.

4) Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. Rasio profitabilitas terdiri dari Margin laba atas penjualan, Pengembalian atas total aset, Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba, dan Pengembalian ekuitas biasa.


(34)

5) Rasio Nilai Pasar

Rasio Nilai Pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku persahamnya. Rasio ini terdiri dari Rasio harga/laba, Rasio harga/arus kas, dan Rasio nilai pasar/nilai buku.

2.1.4.2 Leverage

Bagi Investor ada tiga rasio keuangan yang paling dominan yang dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja suatu perusahaan, yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Ketiga rasio ini secara umum selalu menjadi perhatian investor karena secara dasar dianggap sudah merepresentatifkan analisis awal tentang kondisi suatu perusahaan.

Rasio solvabilitas atau Leverage merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola hutangnya dalam rangka memperoleh keuntungan dan juga mampu untuk melunasi kembali hutangnya. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban dalam jangka panjang.

Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibanding total asetnya. Namun bukan berarti perusahaan yang tidak solvabel namun likuid tidak bisa menjalankan aktivitasnya. Karena dengan kemampuan likuiditas yang dimiliki sangat memungkinkan perusahaan tersebut untuk bisa mengembalikan hutangnya dengan cepat dan tepat.


(35)

Menurut Sugiarto (2009:102) Leverage memiliki koefisien negatif signifikan yang menyatakan hubungan negatif antara penggunaan leverage

dengan harga saham. Penggunaan leverage yang tinggi direspon pasar dengan penurunan harga saham. Penurunan harga saham akan mengakibatkan menurunnya return saham perusahaan.

Jenis leverage terbagi menjadi dua yaitu leverage operasi (operating leverage) dan leverage keuangan (financial leverage):

1. Leverage Operasi (Operating Leverage) merupakan ukuran bagi risiko operasi yang dapat diketahui dari biaya tetap untuk kegiatan operasi dan dapat dilihat melalui laporan laba rugi. Operating Leverage timbul karena adanya biaya operasi tetap yang digunakan dalam perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Biaya operasi tetap tidak berubah dengan adanya perubahan penjualan, maka operating leverage dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan di dalam menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh dari perubahan penjualan terhadap laba sebelum bunga dan pajak.

2. Leverage Keuangan (Financial Leverage) merupakan ukuran bagi risiko keuangan dan dapat diketahui dari biaya tetap dari dana utang yang digunakan. Jika financial leverage tinggi maka akan menyebabkan risiko keuangan yang tinggi juga sehingga biaya modal juga tinggi.

Financial Leverage merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Jika perusahaan menggunakan


(36)

hutang semakin banyak, maka semakin besar beban tetap berupa bunga dan angsuran pokok pinjaman yang harus dibayar.

Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur leverage

perusahaan yaitu dengan menggunakan Debt to Equity Ratio. Rasio utang terhadap total ekuitas (Debt to Equity Ratio) diperoleh dari membagi total hutang perusahaan dengan total ekuitasnya. Rasio ini menggambarkan mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari utang jangka panjang dan modal yang berasal dari ekuitas. Jika rasio ini semakin besar, menunjukkan bahwa struktur modal yang berasal dari utang semakin besar digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada.

Menurut Indra (2006:90) Debt to Equity Ratio (DER) yang semakin besar akan mengakibatkan risiko financial perusahaan yang semakin tinggi. Penggunaan hutang yang semakin besar akan mengakibatkan semakin tingginya risiko untuk tidak mampu membayar hutang. Investor biasanya selalu menghindari risiko, maka semakin tinggi DER akan mengakibatkan saham perusahaan tersebut semakin dihindari investor, sehingga harga saham akan semakin rendah.

2.1.5 Ukuran Perusahaan (Size) 2.1.5.1 Pengertian Perusahaan

Perusahaan menurut Griffin dan Ebert (2006:110) adalah bisnis yang secara hukum dianggap sebagai satu entitas yang terpisah dari pemilik-pemiliknya dan bertanggung jawab atas hutang-hutangnya sendiri. Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai suatu perusahaan.


(37)

Penetapan tujuan yang benar akan sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan dan pengukuran kinerja nantinya. Kesalahan menentukan tujuan akan berakibat pada kesalahan strategi yang diambil. Perusahaan adalah suatu organisasi yang menggabungkan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang dan atau jasa untuk dijual (Salvatore, 2005:8).

2.1.5.2 Ukuran Perusahaan (Size)

Ukuran perusahaan menurut Ibrahim (2008:19) merupakan suatu skala pengklasifikasian besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aktiva, total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain. Menurut Jaelani (2001) dalam Adiwiratama (2012:8) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki, atau total penjualan yang diperoleh.

Perusahaan yang besar memiliki aktiva yang besar pula dan mencerminkan bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Selain itu, juga dapat memberikan kepastian untuk prospek masa depan perusahaan bagi investor dalam memprediksi risiko yang akan terjadi jika berinvestasi.

Ismail (2004) dalam Adiwiratama (2012:9) menyatakan bahwa besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul akibat berbagai situasi yang


(38)

dihadapi perusahaan berkaitan dengan operasinya. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar lebih menganekaragamkan risiko dalam menjalankan usahanya untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal.

2.1.6 Return Saham

Menurut Ang dalam Solechan (2009) konsep return (kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya diperusahaan tertentu.

Tandelilin (2001:48) menyebutkan bahwa sumber return saham terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain (loss). Yield

merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika kita membeli saham maka yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang diperoleh. Sedangkan

capital gain (loss) adalah kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.

Investor akan mempertimbangkan tingkat imbalan yang diharapkannya (expected return) dimasa yang akan datang untuk suatu investasi yang dilakukannya saat ini. Imbal hasil yang direalisasikannya belum tentu sesuai dengan yang diharapkannya, ketidakpastian ini disebut risiko.

Return saham dapat dihitung menggunakan rumus :


(39)

Return yang tinggi menunjukkan saham memiliki tingkat keuntungan yang tinggi pula, sehingga investor dapat menggunakannya sebagai patokan kapan saat yang tepat untuk berinvestasi dengan melakukan pembelian saham atau menunda investasi agar tidak mengalami kerugian.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan return saham adalah sebagai berikut:

1. Acheampong, et al (2014) dalam penelitiannya yang berjudul The Effect of Financial Leverage and Merket Size on Stock Returns on the Ghana

stock Exchange: Evidence from Selected Stocks in the Manufacturing

Sector. Periode waktu yang digunakan adalah 2006-2010 dengan menghasilkan kesimpulan bahwa Financial Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham dan Market Size berpengaruh positif terhadap return saham.

2. Fransiska (2013) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Laporan Arus Kas, Laba Kotor, Ukuran Perusahaan, DER terhadap Return Saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2009-2011 dengan jumlah sampel berdasarkan kriteria sebanyak 17 perusahaan. Penelitian ini berkesimpulan bahwa secara parsial hanya ukuran perusahaan dan laporan arus kas aktivitas pendanaan yang berpengaruh signifikan terhadap return saham, namun secara simultan laporan arus kas (aktivitas operasi, investasi, pendanaan),


(40)

laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham.

3. Yunina, et al (2013) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage, dan Laba terhadap Return Saham pada Perusahaan Aneka Industri di Indonesia. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 42 perusahaan selama periode 2007-2011. Hasil penelitian ini mengindentifikasikan bahwa risiko sitematik, leverage, dan laba secara simultan berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan secara parsial risiko sistematik berpengaruh positif terhadap return saham,

leverage berpengaruh negatif terhadap return saham dan laba berpengaruh positif terhadap return saham.

4. Adiwiratama (2012) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Informasi Laba, arus Kas dan Size Perusahaan terhadap Return Saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur periode 2008-2010 dengan total perusahaan yang menjadi sample adalah 46 perusahaan. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa perubahan arus kas operasi, perubahan arus kas investasi, perubahan arus kas pendanaan, perubahan laba akuntansi, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan secara parsial laporan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham.

5. Ginting (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas terhadap Return Saham Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini


(41)

sebanyak 45 perusahaan yang berasal dari indeks LQ45, dan diperoleh sampel sebanyak 20 perusahaan. Periode waktu yang digunakan yaitu Agustus 2005 – Agustus 2010. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara parsial variabel arus kas operasi dan Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap return saham.

6. Ismanto (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Book to Market Value, dan Beta terhadap Return

Saham di BEI. Saham yang menjadi sampel adalah saham yang masuk dalam Indeks LQ45 periode 2008-2010. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara simultan ukuran perusahaan, book to market value, dan beta berpengaruh terhadap return saham perusahaan. Sementara secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap return saham dan beta berpengaruh positif terhadap return saham.

7. Solechan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Earning,

Manajemen Laba, IOS, Beta, Size dan Rasio Hutang terhadap Return

Saham pada Perusahaan yang Go Public di BEI menunjukkan bahwa secara bersama-sama ke enam variabel berpengaruh terhadap return

saham. Secara parsial earning per share berpengaruh positif terhadap

return saham dan rasio hutang berpengaruh negatif terhadap return


(42)

dengan jumlah sample sebanyak 152 perusahaan yang telah melewati beberapa kriteria yang ditentukan.

8. Daniati dan Suhairi (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan

Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 perusahaan yang tergabung dalan Industri Textile dan Automotive selama tahun 1999-2004. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Laba Kotor dan Size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Expected Return Saham.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Acheampong,

et al (2014), International

Journal of Financial Research

The Effect of Financial

Leverage and

Merket Size on Stock Returns on the Ghana stock Exchange: Evidence from Selected Stocks

in the

Manufacturing Sector. Dependen: Return Saham Independen: Financial Leverage dan Market Size Least Square Regression Model Financial Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham dan

Market Size

berpengaruh positif terhadap return saham.

2 Fransiska

(2013), e-Jurnal Binar

Akuntansi

Pengaruh

Laporan Arus

Kas, Laba Kotor, Ukuran

Perusahaan, DER terhadap Return Saham.

Dependen: Return Saham Independen:

Arus kas

operasi, arus kas investasi,

arus kas

pendanaan, laba kotor, ukuran perusahaan, dan DER. Model Regresi Data Panel ukuran

perusahaan dan laporan arus kas aktivitas

pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham.


(43)

Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian 3 Yunina, et al

(2013), Jurnal Akuntansi

Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage, dan Laba terhadap

Return Saham

pada Perusahaan Aneka Industri di Indonesia. Dependen: Return saham Independen: Risiko Sistematik, Leverage, dan Laba Model Regresi Linier Berganda

risiko sistematik berpengaruh positif terhadap return saham, leverage

berpengaruh negatif terhadap return saham dan laba berpengaruh positif terhadap return saham.

4 Adiwiratama

(2012), Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika JINAH Pengaruh

Informasi Laba, arus Kas dan Size Perusahaan terhadap Return Saaham.

Dependen: Return Saham Independen: Informasi

Laba, Arus

Kas Operasi,

Arus Kas

Investasi,

Arus Kas

Pendanaan, Size Perusahaan Model Regresi Linier Berganda

secara parsial laporan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham. Secara simultan semua variabel

berpengaruh terhadap Return saham.

5 Ginting

(2012), Jurnal Wira Ekonomi Mokroskil Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas terhadap Return Saham

Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia

Dependen: Return Saham Independen:

Arus Kas

Operasi, Arus Kas Investasi,

Erus Kas

Pendanaan,

Return on

Asset, Return on Equity, dan Net Profit Margin

Model Regresi Linier Berganda

aruskas operasi dan Return on Asset

berpengaruh signifikan terhadap return saham.

6 Ismanto

(2011), Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Book to Market Value, dan Beta terhadap Return Saham di BEI.

Dependen: Return Saham Independen: Ukuran Perusahaan,

Book to

Market Value, dan Beta Model Regresi Linier Berganda ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap return saham dan beta berpengaruh positif terhadap return saham.


(44)

Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

7 Solechan

(2009), STMIK HIMSYA Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta, Size, dan Rasio Hutang terhadap

Return Sahan

pada Perusahaan yang Go Public di BEI. Dependen: Return Saham Independen: Earning, manajemen laba, IOS, Beta, Size,

dan Rasio

Hutang Model Regresi Linier Berganda Earning berpengaruh positif terhadap return,

sedangkan rasio hutang

berpengaruh negatif terhadap return saham

8 Daniati

(2006), Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang Pengaruh Kandungan Informasi Komponen

Laporan Arus

Kas, Laba Kotor,

dan Size

Perusahaan terhadap

Expected Return Saham

Dependen: Expected Return Independen:

Arus Kas

Operasi, Arus Kas Investasi,

Arus Kas

Pendanaan, Laba Kotor, dan Size

Model Regresi Linier Berganda

Arus Kas

Investasi, Arus Kas Pendanaan, Laba Kotor dan Size berpengaruh terhadap

Expected Return Saham.

2.3 Kerangka Konseptual

1. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return saham.

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Pada umumnya arus kas operasi berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Arus Kas Operasi dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman, membayar deviden, memelihara kemampuan operasi perusahaan dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Dengan adanya penerimaan kas tersebut, maka kas tersebut kemudian akan dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan aktivitas operasi perusahaan.


(45)

Ginting (2012) mengatakan bahwa Arus Kas Operasi (operating activities) meliputi kas yang dihasilkan dan dikeluarkan yang masuk dalam determinasi penentuan laba bersih Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Apabila arus kas bersih dari aktivitas operasi tinggi, maka perusahaan dikatakan telah dapat meningkatkan nilai perusahaan dan aktivitas operasi perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan arus kas dari aktivitas operasi mempengaruhi ekspektasi investor untuk memperoleh arus kas setiap periode. Hal ini dapat menarik investor untuk melakukan investasinya pada perusahaan tersebut yang kemudian menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap saham sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi return saham.

Ginting (2012) telah membuktikan bahwa Arus Kas Operasi berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Livnat dan Zarowin (1992) dalam Daniati (2006) yang menguji komponen arus kas juga telah membuktikan bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan expected return saham.

Secara teori, semakin tinggi arus kas operasi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada nilai perusahaan tersebut, sehingga semakin


(46)

besar pula return sahamnya. Dengan demikian arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham.

2. Pengaruh Arus Kas Investasi terhadap Return saham.

Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Perusahaan melakukan investasi atas kelebihan kas yang dimiliki. Penerimaan atas investasinya tersebut yang kemudian digunakan untuk menjalankan operasi bisnisnya.

Arus kas investasi dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus Kas Investasi yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh kas dengan melakukan pelepasan aktiva jangka panjang dan menjual surat berharga, sedangkan Arus Kas Investasi negatif menunjukkan adanya peningkatan Investasi yang diartikan oleh para investor sebagai sinyal positif bagi mereka, yaitu bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi. Karena itulah perusahaan mampu untuk berinvestasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Kenaikan investasi memungkinkan timbulnya aliran kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan baik. Perusahaan yang memiliki kinerja baik akan mampu memaksimalkan keuntungan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, sehingga bisa menarik investor untuk melakukan investasinya yang kemudian akan menyebabkan kenaikan harga saham dan naiknya return saham.


(47)

Daniati (2006) dalam penelitiannya berhasil menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Arus Kas Investasi terhadap Return Saham perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Miller dan Rock (1985) dalam Daniati (2006) menemukan hasil bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh positif dengan Return Saham pada saat pengumuman investasi baru.

Secara teori, arus kas investasi perusahaan dengan investasi tinggi akan menimbulkan kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula return sahamnya. Dengan demikian Arus Kas Investasi berpengaruh terhadap return saham.

3. Pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Return saham

Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan, salah satunya adalah penerbitan utang berupa obligasi atau utang berupa uang tunai. Perusahaan akan menerima kas atas penerbitan obligasi dan utang tersebut. Kas yang diperoleh tersebut kemudian digunakan sebagai sumber pendanaan untuk menjalankan bisnisnya dan untuk mensejahterakan para pemegang saham.

Arus Kas Pendanaan dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus Kas Pendanaan positif menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menjual saham dan surat-surat berharga sementara Arus Kas Pendanaan negatif perusahaan cendrung mengembalikan hutang jangka panjang atau menarik


(48)

saham yang beredar. Perusahaan dengan Arus Kas Pendanaan positif akan ditanggapi negatif oleh investor karena perusahaan lebih banyak menerbitkan hutang sehingga akan mengurangi arus kas operasi masa depan dan mengurangi penghasilan perusahaan. Arus Kas Pendanaan yang negatif memberikan gambaran bahwa perusahaan mampu membayar hutang jangka panjang dan memberikan devuden dan Return yang lebih besar kepada investor.

Miller dan Rock (1985) dalam Daniati (2006) dengan signaling theory

menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, selain itu sinyal ini juga berpengaruh terhadap keputusan berinvestasi para investor dan mengakibatkan perubahan terhadap deviden yang sangat erat hubungannya dengan Return Saham. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Fransiska (2013) dan Adiwiratama (2012) yang menyimpulkan bahwa Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan.

4. Pengaruh Leverage terhadap Return saham

Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban dengan modal sendiri yang dimiliki. Leverage merupakan perbandingan total hutang dan total ekuitas. Leverage yang tinggi mengindikasikan bahwa risiko investasi terhadap perusahaan juga tinggi dan sebaliknya. Rasio Leverage akan menunjukkan berapa besarnya pembiayaan perusahaan yang berasal dari hutang.


(49)

Apabila perusahaan memiliki leverage yang tinggi, maka kemampuan perusahaan dinilai buruk karena mempunyai tingkat kebangkrutan yang tinggi karena proporsi hutang lebih tinggi dari modal, sehingga investor menilai sebagai sesuatu yang kurang baik. Apabila penilaian investor kurang baik, maka akan merubah permintaan atas saham perusahaan, sehingga harga saham akan berubah, dan perubahan harga saham akan mempengaruhi terhadap return saham.

Jika ukuran utang semakin tinggi rasionya, maka semakin mengindikasikan utang yang berlebihan pada perusahaan yang menandakan kemungkinan suatu perusahaan tidak mampu dalam menghasilkan pendapatan yang memadai untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya. Jadi secara teori, semakin tinggi rasio leverage perusahaan, maka semakin rendah tingkat return yang akan diterima oleh pemegang saham.

Penelitian Acheampong (2014) membuktikan bahwa Financial Leverage berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Hal yang sama juga dibuktikan oleh Yunina (2013) dan Solechan (2009) yang memberikan kesimpulan bahwa Leverage berpengaruh negatif terhadap Return Saham.

5. Pengaruh Size terhadap Return saham

Ukuran perusahaan (Size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan (Size) diukur menggunakan total aktiva. Semakin besar total aktiva atau kekayaan perusahaan, maka semakin besar pula laba yang akan


(50)

dihasilkan perusahaan. Semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan maka deviden yang dibagikan akan semakin besar dan itu akan berdampak pada kenaikan harga saham. Kenaikan harga saham perusahaan juga akan meningkatkan tingkat pengembalian (return) saham perusahaan, sehingga akan menarik minat para investor untuk melakukan investasi. Hal ini berarti bahwa size perusahaan berpengaruh terhadap return saham.

Hal ini didukung oleh penelitian Fransiska (2013) dan Daniati (2006) yang membuktikan bahwa Size berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Sementara Ismanto (2011) menyatakan bahwa Size berpengaruh negatif terhadap Return Saham perusahaan.

Penelitian ini merujuk kepada faktor-faktor yang mempengaruhi return

saham diantaranya adalah Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Leverage, dan Ukuran Perusahaan (Size) dan dapat digambarkan dalam bentuk kerangka pemikiran sebagai berikut:

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Arus Kas Operasi

(X1) Arus Kas Investasi

(X2)

Arus Kas Pendanaan (X3)

Leverage (X4) Size (X5)

Return Saham (Y)


(51)

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara atas penelitian yang akan dilakukan pengujian. Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah “Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Leverage

dan Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh dan signifikan terhadap Return


(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, leverage, dan size terhadap return saham. 3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs www.idx.co.id. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2015 sampai April 2015.

3.3Batasan Operasional

Batasan Operasional pada penelitian ini terbatas pada:

1. Variabel Independen : merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) variabel lain (Sugiyono, 2012:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah laporan arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, leverage, dan ukuran perusahaan (size). 2. Variabel Dependen : merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah return saham perusahaan.


(53)

3.4Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep/variabel (Noor, 2011:97). Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Bebas (Independen Variable)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah: a. Arus Kas Operasi

Arus Kas Operasi merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan, diperoleh dari aktivitas utama pendapatan perusahaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Arus Kas Operasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Dimana : CFOt = Arus Kas Operasi pada tahun t CFOt-1= Arus Kas Operasi tahun t-1 b. Arus Kas Investasi

Arus Kas Investasi merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan investasi perusahaan yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lainnya yang dikelompokkan dalam


(54)

aktiva tidak lancar. Arus Kas Investasi dapat dihitung menggunakan rumus:

Dimana : CFIt = Arus Kas Investasi pada tahun t CFIt-1 = Arus Kas Investasi tahun t-1 c. Arus Kas Pendanaan

Arus Kas Pendanaan merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan pendanaan perusahaan, yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Arus Kas Pendanaan dapat dihitung dengan rumus:

Dimana : CFFt = Arus Kas Pendanaan pada tahun t CFFt-1 = Arus Kas Pendanaan tahun t-1 d. Leverage

Leverage adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.

Leverage dapat dihitung menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) dengan rumus:

e. Ukuran perusahaan (Size)

Size adalah rasio yang menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan,


(55)

rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan (Size) diukur menggunakan

Logaritma Natural dari Total Aktiva.

Size = LnTotalAsset 2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

return saham. Return saham adalah pengembalian yang diterima oleh para pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan, dapat berupa dividen dan capital gain (loss). Menurut Jogiyanto (2000) dalam Solechan (2009) return secara keseluruhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana: Pt = Harga Saham sekarang saat closing price Pt-1 = Harga Saham sebelumnya saat closing price

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Rumus Skala

1 Arus Kas Operasi

arus kas yang berasal dari kegiatan

operasional perusahaan

Rasio 2 Arus Kas

Investasi

arus kas yang berasal dari kegiatan investasi

perusahaan

Rasio 3 Arus Kas

Pendanaan

arus kas yang berasal dari kegiatan pendanaan

perusahaan

Rasio 4 Leverage rasio untuk mengukur

seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai

dengan hutang

DER =


(56)

Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Rumus Skala

5 Size rasio yang

menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total

aktiva

Size = LnTotalAsset Rasio

6 Return Saham

pengembalian yang diterima pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan

Return saham =

Rasio

3.5Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengkuantifikasi informasi yang diberikan (Noor, 2011:125). Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala rasio.

3.6Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2011 yaitu sebanyak 45 perusahaan.

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan populasi sasaran dengan beberapa kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditentukan oleh penulis adalah:

1) Perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45 di BEI periode Agustus 2011.


(57)

2) Terdaftar dalam indeks LQ45 periode Agustus 2011 sampai Agustus 2013 secara berturut-turut.

3) Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah selama tiga tahun berturut-turut.

Tabel 3.2 Kriteria Sampel

No Kriteria Sampel Jumlah

1 Perusahaan masuk dalam indeks LQ45 periode Agustus 2011 45 2 Tidak terdaftar dalam indeks LQ45 periode Agustus 2011

sampai Agustus 2013 berturut-turut

(17) 3 Perusahaan yang tidak melaporkan laporan keuangan dalam

mata uang Rupiah tiga tahun berturut-turut

(6)

Jumlah Sampel 22

Berdasarkan kriteria tersebut, penulis menetapkan sebanyak 22 sampel perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini akan disajikan dalam Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ASII Astra International Tbk 3 BBCA Bank Central Asia Tbk 4 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk

5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

7 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 8 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 9 EXCL XL Axiata Tbk

10 GGRM Gudang Garam Tbk

11 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 13 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 14 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk

15 KLBF Kalbe Farma Tbk 16 LPKR Lippo Karawaci Tbk


(58)

Lanjutan Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Kode Nama Perusahaan 17 LSIP PP London Sumatera Tbk

18 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 19 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

20 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 21 UNTR United Tractor Tbk

22 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id

3.7Jenis Data

Jenis Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpu data. Data sekunder berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia tentang data laporan keuangan yang diperoleh dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, data harga saham, buku-buku referensi dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian. 3.8Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi atas data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan LQ45 yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs www.idx.co.id, data harga saham, finance.yahoo.com, ICMD, data pendukung literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk memperoleh gambaran masalah yang akan diteliti.

3.9Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan


(1)

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.796 .699 2.568 .013

AKO .070 .042 .253 1.659 .103 .659 1.518

AKI .037 .033 .145 1.105 .274 .896 1.116

AKP -.029 .015 -.250 -1.910 .062 .893 1.120

DER .077 .025 .683 3.004 .004 .296 3.374

Size -.109 .042 -.538 -2.599 .012 .358 2.797 a. Dependent Variable: Return

Sumber : Data diolah, 2015

Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.161 .400 -.402 .689

AKO .022 .024 .146 .907 .369

AKI .036 .019 .258 1.874 .067

AKP -.007 .009 -.118 -.856 .396

DER -.014 .015 -.232 -.971 .336

Size .021 .024 .194 .889 .378

a. Dependent Variable: Abs_res


(2)

Sumber : Data diolah, 2015

Uji Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Return 58 -.797 .674 .04336 .272975

CFO 58 -3.204 2.444 -.13005 .992998

CFI 58 -3.247 2.706 .19941 1.075070

CFF 58 -10.530 8.153 -.33572 2.384568


(3)

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Mod el R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F Chang

e df1 df2

Sig. F Change

1 .450a .203 .126 .255158 .203 2.648 5 52 .033 2.088 a. Predictors: (Constant), Size, CFF, CFI, CFO, DER

b. Dependent Variable: Return

Sumber : Data diolah, 2015

Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.796 .699 2.568 .013

CFO .070 .042 .253 1.659 .103 .659 1.518

CFI .037 .033 .145 1.105 .274 .896 1.116

CFF -.029 .015 -.250 -1.910 .062 .893 1.120

DER .077 .025 .683 3.004 .004 .296 3.374

Size -.109 .042 -.538 -2.599 .012 .358 2.797 a. Dependent Variable: Return


(4)

Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .862 5 .172 2.648 .033a

Residual 3.385 52 .065

Total 4.247 57

a. Predictors: (Constant), Size, CFF, CFI, CFO, DER b. Dependent Variable: Return

Sumber : Data diolah, 2015

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Return .04336 .272975 58

CFO -.13005 .992998 58

CFI .19941 1.075070 58

CFF -.33572 2.384568 58

DER 1.84897 2.436386 58

Size 17.52179 1.353265 58

Sumber : Data diolah,2015

Collinearity Diagnosticsa

Model Dime nsion

Eigenvalu e

Condition Index

Variance Proportions

(Constant) CFO CFI CFF DER Size

1 1 2.712 1.000 .00 .02 .00 .01 .02 .00


(5)

Correlations

Return CFO CFI CFF DER Size

Pearson Correlation Return 1.000 .025 .076 -.200 .119 -.101 CFO .025 1.000 .018 .265 -.526 -.362 CFI .076 .018 1.000 .181 -.222 -.230 CFF -.200 .265 .181 1.000 -.120 -.071 DER .119 -.526 -.222 -.120 1.000 .797 Size -.101 -.362 -.230 -.071 .797 1.000 Sig. (1-tailed) Return . .425 .285 .066 .187 .226

CFO .425 . .446 .022 .000 .003

CFI .285 .446 . .087 .047 .041

CFF .066 .022 .087 . .186 .297

DER .187 .000 .047 .186 . .000

Size .226 .003 .041 .297 .000 .

N Return 58 58 58 58 58 58

CFO 58 58 58 58 58 58

CFI 58 58 58 58 58 58

CFF 58 58 58 58 58 58

DER 58 58 58 58 58 58

Size 58 58 58 58 58 58

Sumber : Data diolah, 2015

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Size, CFF, CFI,

CFO, DERa

. Enter

a. All requested variables entered.


(6)

Coefficient Correlationsa

Model Size CFF CFI CFO DER

1 Correlations Size 1.000 -.030 .083 -.090 -.749

CFF -.030 1.000 -.197 -.259 -.026

CFI .083 -.197 1.000 .155 .108

CFO -.090 -.259 .155 1.000 .419

DER -.749 -.026 .108 .419 1.000

Covariances Size .002 -1.875E-5 .000 .000 .000 CFF -1.875E-5 .000 -9.803E-5 .000 -9.900E-6 CFI .000 -9.803E-5 .001 .000 9.181E-5

CFO .000 .000 .000 .002 .000

DER .000 -9.900E-6 9.181E-5 .000 .001 a. Dependent Variable: Return

Sumber : Data diolah, 2015

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value -.22665 .44220 .04336 .122966 58

Std. Predicted Value -2.196 3.243 .000 1.000 58

Standard Error of Predicted Value

.035 .178 .076 .031 58

Adjusted Predicted Value -.23161 .75802 .04870 .144699 58

Residual -.646198 .563183 .000000 .243710 58

Std. Residual -2.533 2.207 .000 .955 58

Stud. Residual -2.695 2.277 -.009 1.015 58

Deleted Residual -.731798 .599133 -.005335 .278171 58 Stud. Deleted Residual -2.878 2.376 -.015 1.040 58