Urutan  prioritas  tidak  berubah  dimana  sekolah  B  tetap  menjadi  urutan  prioritas global tertinggi dengan bobot 0, 408 atau 40, 8 disusul A dengan bobot 0, 315 atau 31,
5 dan C dengan bobot 0, 269 atau 26, 9.
Apabila bobot prioritas PBM naik sampai menjadi 0, 600, urutan prioritas global adalah sebagai berikut :
Urutan  prioritas  tidak  berubah  dimana  sekolah  B  tetap  menjadi  urutan  prioritas global tertinggi dengan bobot 0, 466 atau 46, 6 disusul A dengan bobot 0, 330 atau 33
dan C dengan bobot 0, 294 atau 29, 4.
Dari  analisis  sensitivitas  dapat  disimpulkan  bahwa  bobot  prioritas  PBM  sensitif ketika diubah dari 0, 493 menjadi 0, 200.
3.7.2 Analisis Sensitivitas Terhadap Kriteria Lingkungan Pergaulan
Pada keadaan bobot prioritas LP adalah 0, 312 dan pada keadaan tersebut prioritas global  sekolah  B  adalah  prioritas  yang  paling  utama  yaitu  0,  403,  kemudian    prioritas
global sekolah A adalah 0, 313 dan sekolah C dengan bobot prioritas global 0, 267.
Apabila  bobot  prioritas  LP  diturunkan  ke  0,  200,  maka  urutan  prioritas  global adalah sebagai berikut :
294 ,
117 ,
146 ,
654 ,
046 ,
311 ,
312 ,
251 ,
600 ,
466 ,
306 ,
146 ,
210 ,
046 ,
197 ,
312 ,
588 ,
600 ,
330 ,
538 ,
146 ,
132 ,
046 ,
490 ,
312 ,
158 ,
600 ,
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= =
× +
× +
× +
× =
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= C
B A
232 ,
117 ,
146 ,
654 ,
046 ,
311 ,
200 ,
251 ,
493 ,
381 ,
306 ,
146 ,
210 ,
046 ,
197 ,
200 ,
588 ,
493 ,
259 ,
538 ,
146 ,
132 ,
046 ,
490 ,
200 ,
158 ,
493 ,
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= =
× +
× +
× +
× =
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= C
B A
Mindo Mora : Analisis Sensitivitas Pengaruhnya Terhadap Urutan Prioritas Dalam Metode Analytic Hierarchy Process AHP, 2009.
Urutan  prioritas  tidak  berubah  dimana  sekolah  B  tetap  menjadi  urutan  prioritas global tertinggi dengan bobot 0, 381 atau 38, 1 disusul A dengan bobot 0, 259 atau 25,
9 dan C dengan bobot 0, 232 atau 23, 2.
Apabila  bobot  prioritas  LP  diturunkan  ke  0,  100,  maka  urutan  prioritas  global adalah sebagai berikut :
Urutan  prioritas  tidak  berubah  dimana  sekolah  B  tetap  menjadi  urutan  prioritas global tertinggi dengan bobot 0, 361 atau 36, 1 disusul A dengan bobot 0, 210 atau 21
dan C dengan bobot 0, 201 atau 20, 1.
Apabila  bobot  prioritas  LP  naik  menjadi  0,  400,  urutan  prioritas  global  adalah sebagai berikut :
Urutan  prioritas  tidak  berubah  dimana  sekolah  B  tetap  menjadi  urutan  prioritas global tertinggi dengan bobot 0, 420 atau 42 disusul A dengan bobot 0, 357 atau 35, 7
dan C dengan bobot 0, 294 atau 29, 4.
Apabila  bobot  prioritas  LP  naik  menjadi  0,  500,  urutan  prioritas  global  adalah sebagai berikut :
201 ,
117 ,
146 ,
654 ,
046 ,
311 ,
100 ,
251 ,
493 ,
361 ,
306 ,
146 ,
210 ,
046 ,
197 ,
100 ,
588 ,
493 ,
210 ,
538 ,
146 ,
132 ,
046 ,
490 ,
100 ,
158 ,
493 ,
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= =
× +
× +
× +
× =
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= C
B A
294 ,
117 ,
146 ,
654 ,
046 ,
311 ,
400 ,
251 ,
493 ,
420 ,
306 ,
146 ,
210 ,
046 ,
197 ,
400 ,
588 ,
493 ,
357 ,
538 ,
146 ,
132 ,
046 ,
490 ,
400 ,
158 ,
493 ,
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= =
× +
× +
× +
× =
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= C
B A
325 ,
117 ,
146 ,
654 ,
046 ,
311 ,
500 ,
251 ,
493 ,
440 ,
306 ,
146 ,
210 ,
046 ,
197 ,
500 ,
588 ,
493 ,
406 ,
538 ,
146 ,
132 ,
046 ,
490 ,
500 ,
158 ,
493 ,
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= =
× +
× +
× +
× =
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= C
B A
Mindo Mora : Analisis Sensitivitas Pengaruhnya Terhadap Urutan Prioritas Dalam Metode Analytic Hierarchy Process AHP, 2009.
Urutan  prioritas  tidak  berubah  dimana  sekolah  B  tetap  menjadi  urutan  prioritas global tertinggi dengan bobot 0, 440 atau 44 disusul A dengan bobot 0, 406 atau 40, 6
dan C dengan bobot 0, 325 atau 32, 5.
Apabila  bobot  prioritas  LP  naik  menjadi  0,  600,  urutan  prioritas  global  adalah sebagai berikut :
Urutan  prioritas  tidak  berubah  dimana  sekolah  B  tetap  menjadi  urutan  prioritas global tertinggi dengan bobot 0, 460 atau 46 disusul A dengan bobot 0, 455 atau 45, 5
dan C dengan bobot 0, 356 atau 35, 6.
Apabila  bobot  prioritas  LP  naik  menjadi  0,  700,  urutan  prioritas  global  adalah sebagai berikut :
Urutan  prioritas  berubah  dimana  sekolah  A  menjadi  urutan  prioritas  tertinggi dengan bobot 0, 504 atau 50, 4 menggeser B dengan bobot  0, 479 atau 47, 9  dan C
tetap di urutan prioritas ke-3 dengan bobot 0, 387 atau 38, 7.
Apabila  bobot  prioritas  LP  naik  menjadi  0,  800,  urutan  prioritas  global  adalah sebagai berikut :
418 ,
117 ,
146 ,
654 ,
046 ,
311 ,
800 ,
251 ,
493 ,
499 ,
306 ,
146 ,
210 ,
046 ,
197 ,
800 ,
588 ,
493 ,
553 ,
538 ,
146 ,
132 ,
046 ,
490 ,
800 ,
158 ,
493 ,
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= =
× +
× +
× +
× =
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= C
B A
356 ,
117 ,
146 ,
654 ,
046 ,
311 ,
600 ,
251 ,
493 ,
460 ,
306 ,
146 ,
210 ,
046 ,
197 ,
600 ,
588 ,
493 ,
455 ,
538 ,
146 ,
132 ,
046 ,
490 ,
600 ,
158 ,
493 ,
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= =
× +
× +
× +
× =
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= C
B A
387 ,
117 ,
146 ,
654 ,
046 ,
311 ,
700 ,
251 ,
493 ,
479 ,
306 ,
146 ,
210 ,
046 ,
197 ,
700 ,
588 ,
493 ,
504 ,
538 ,
146 ,
132 ,
046 ,
490 ,
700 ,
158 ,
493 ,
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= =
× +
× +
× +
× =
= ×
+ ×
+ ×
+ ×
= C
B A
Mindo Mora : Analisis Sensitivitas Pengaruhnya Terhadap Urutan Prioritas Dalam Metode Analytic Hierarchy Process AHP, 2009.
Urutan  prioritas  berubah  dimana  sekolah  A  menjadi  urutan  prioritas  tertinggi dengan bobot 0, 553 atau 53, 3 menggeser B dengan bobot  0, 499 atau 49, 9  dan C
tetap di urutan prioritas ke-3 dengan bobot 0, 418 atau 41, 8.
Dari  analisis  sensitivitas  dapat  disimpulkan  bahwa  bobot  prioritas  LP  sensitif ketika diubah dari 0, 312 menjadi 0, 700.
3.7.3 Analisis Sensitivitas Terhadap Kriteria Kehidupan Sekolah Secara Umum