Model-Model Persediaan LANDASAN TEORI

Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009. 13 • Biaya kehilangan penjualan • Biaya kehilangan langganan • Biaya pemesanan khusus • Selisih harga • Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya.

2.6 Model-Model Persediaan

Secara umum model persediaan yang dipakai dalam pengendalian persediaan adalah: a Model persediaan bersifat statis Model persediaan statis merupakan model persediaan dimana kuantitas pemesanan hanya dilakukan dalam satu kali artinya, persediaannya selalu tetapterbatas dalam suatu periode tertentu. Model ini dibagi dua yaitu: 1. Model persediaan statis dengan ketidakpastian static inventory problems under uncertainly, dimana model ini berlaku apabila pola distribusi tidak diketahui. 2. Model persediaan statis dengan resiko static inventory problems under risk, dimana model ini berlaku apabila pola distribusi diketahui. b Model Persediaan Dinamis Model persediaan dinamis merupakan model persediaan dimana kuantitas pemesanan bersifat kontinu atau dilakukan secara berulang-ulang tergantung pada permintaan pelanggan. Model ini dibagi tiga yaitu: Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009. 14 1. Model persediaan dinamis dengan kepastian dynamic inventory problems under certainly, pada model ini jumlah permintaannya tertentu dalam jangka waktu tertentu. 2. Model persediaan dinamis dengan resiko dynamic inventory problem under risk, pada model ini jumlah permintaan tidak diketahui dan pola distribusi, kemungkinan tidak diketahui. 3. Model persediaan dinamis dengan ketidakpastian dynamic inventory problems under unccertainly, pada model ini jumlah permintaan dan pola distribusi, kemungkinan tidak diketahui. Dari pengertian diatas, maka model persediaan dapat disimpulkan: • Model persediaan statis hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu tertentu dan jumlah terbatas, apabila masih ada persediaan pada akhir periode tersebut sehingga persediaan tidak berfungsi lagi. • Model persediaan dinamis ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat kontinu, apabila ada kelebihan persediaan maka dapat digunakan kembali untuk periode berikutnya.

2.7 Sistem Persediaan