Sistem Persediaan LANDASAN TEORI

Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009. 14 1. Model persediaan dinamis dengan kepastian dynamic inventory problems under certainly, pada model ini jumlah permintaannya tertentu dalam jangka waktu tertentu. 2. Model persediaan dinamis dengan resiko dynamic inventory problem under risk, pada model ini jumlah permintaan tidak diketahui dan pola distribusi, kemungkinan tidak diketahui. 3. Model persediaan dinamis dengan ketidakpastian dynamic inventory problems under unccertainly, pada model ini jumlah permintaan dan pola distribusi, kemungkinan tidak diketahui. Dari pengertian diatas, maka model persediaan dapat disimpulkan: • Model persediaan statis hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu tertentu dan jumlah terbatas, apabila masih ada persediaan pada akhir periode tersebut sehingga persediaan tidak berfungsi lagi. • Model persediaan dinamis ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat kontinu, apabila ada kelebihan persediaan maka dapat digunakan kembali untuk periode berikutnya.

2.7 Sistem Persediaan

Sistem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelolah masukan-masukan yang berhubungan dengan persediaan menjadi output, dimana untuk ini diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar tertentu. Mekanisme sistem ini adalah pembuatan serangkaian kebijakan yang memonitor tingkat persediaan, menentukan persediaaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan harus dilakukan. Sistem ini bertujuan untuk menetapkan dan menjamin tersedianya produk jadi, barang dalam proses, komponen dan bahan baku secara optimal, dan pada waktu yang optimal. Kriteria optimal adalah minimasi biaya total yang terkait dengan persediaan, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan dan biaya kekurangan persediaan. Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009. 15 Variabel keputusan dalam pengendalian persediaan tradisional dapat diklasifikasikan kedalam variabel kuantitatif dan variabel kualitatif. Secara kuantitatif, variabel keputusan pada pengendalian sistem persediaan adalah sebagai berikut: 1. Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan atau dibuat 2. Kapan pemesanan atau pembuatan harus dilakukan 3. Berapa jumlah persediaan pengaman 4. Bagaimana mengendalikan persediaan. Secara kualitatif, masalah persediaan berkaitan dengan sistem pengoperasian persediaan yang akan menjamin kelancaran pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut: 1. Jenis barang apa yang dimiliki 2. Dimana barang tersebut berada 3. Berapa jumlah barang yang harus dipesan 4. Siapa saja yang menjadi pemasok masing-masing item Secara luas, tujuan dari sistem persediaan adalah menemukan solusi optimal terhadap seluruh masalah yang berkaitan dengan persediaan. Dikaitkan dengan tujuan umum perusahaan, maka ukuran optimalitas pengendalian persediaan sering kali diukur dengan keuntungan maksimum yang dicapai. Karena perusahaan memiliki banyak subitem lain selain persediaan, maka mengukur kontribusi pengendalian persediaan dalam mencapai total keuntungan bukan hal mudah. Optimalisasi pengendalian persediaan biasanya diukur dengan total biaya minimum pada suatu periode tertentu. Dalam sistem pengendalian persediaan, terdapat metode OPP dimana metode ini dibagi atas 2 metode yaitu: 1.Metode Q Dikatakan metode Q karena persediaan dengan jumlah pemesanan tetap, sedangkan jarak waktu pemesanan selalu berubah-ubah. Pada metode ini pemesanan kembali dilakukan pada saat dimana persediaan mencapai suatu titik pemesanan Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009. 16 kembali reorder point dengan memperhitungkan kebutuhan yang berfluktuasi selama waktu ancang-ancang lead time, persediaan untuk meredam fluktuasi selama lead time disebut persediaan keamanan safety stock. Beberapa yang perlu diperhatikan pada sistem Q adalah: 1. Lot Order Economic adalah jumlah pembelian yang ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pesan. 2. Persediaan keamanan safety stock adalah sejumlah bahan sebagai persediaan cadangan jika perusahaan berproduksi melebihi rencana yang telah ditetapkan. 3. Waktu ancang-ancang lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memesan bahan sampai bahan tersebut tiba. 4. Pemakaian atau kebutuhan setiap hari. Ciri-ciri pengendalian persediaan dengan metode Q adalah: • Jumlah barang yang dipesan untuk setiap pemesanan adalah sama. • Pemesanan kembali dilakukan, apabila persediaan telah mencapai titik pemesanan kembali. • Besarnya reorder point sama dengan jumlah pemakaian selama waktu ancang- ancang ditambah dengan persediaan keamanan. • Interval waktu antara pemesanan tidak sama, tergantung pada jumlah barang persediaan. a Diagram pengendalian persediaan metode Q Jumlah persediaan Reorder point Reorder level Safety stock Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009. 17 3 5 7 9 11 Waktu Interval Pemesanan Interval Pemesanan Gambar2.1: Diagram metode Q 2.Metode P Dikatakan metode P, karena sistem persediaan dengan jarak waktu pemesanan tetap, sedangkan jumlah bahan yang dipesan selalu berubah-ubah. Dengan demikian pemesanan dilakukan pada waktu tertentu dimana jarak waktu antara dua pesanan selalu tetap. Persediaan keamanan lebih besar dari sistem Q karena persediaan tersebut juga diperlukan untuk seluruh konsumsi persediaan. Ciri-ciri pengendalian persediaan dengan metode P adalah: • Jumlah barang yang dipesan tidak tetap tergantung pada jumlah persediaan digudang. • Interval waktu pemesanan tetap. • Jumlah yang dipesan sama dengan persediaan maksimum dikurangi dengan persediaan yang ada digudang, kemudian ditambah dengan permintaan yang diharapkan selama waktu ancang-ancang. • Persediaan keamanan dilakukan untuk menghadapi fluktuasi kebutuhan dalam interval pemesanan. b Diagram pengendalian persediaan metode P Jumlah persediaan 2 4 6 8 10 12 waktu Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009.