Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009.
7
Sebaliknya, apabila persediaaan bahan yang terlalu kecil maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan antara lain disebabkan oleh;
Kemacetan dalam produksi
Ongkos pemesanan
Ongkos kekurangan persediaan
Persediaan barang akan berkaitan erat dengan permintaankebutuhan dan kapasitas produksi. Persediaan yang besar yang selalu menjamin tersedianya barang
yang diperlukan oleh bagian operasi atau produksi setiap saat diperlukan, tentunya akan menunjang kelancaran pelaksanaan produksi atau operasi.
Persediaan yang dilakukan oleh perusahaan memiliki beberapa kegunaan antar lain:
Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang
Mempertahankam stabilitas operasi perusahaan
Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik
Memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi Adapun faktor utama dalam pengendalian produksi antar lain:
Keuntungan yang diperoleh dengan adanya persediaan yaitu dalam bentuk
waktu dan modal.
Pengeluaran yang harus dipikul dengan adanya persediaan. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku adalah:
Perkiraan pemakaian.
Harga bahan baku.
Biaya-biaya dari persediaan, yang meliputi biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan.
Pemakaian senyatanya, artinya pemakaian yang real yang sesuai dengan data perusahaan.
Waktu tunggu lead time, yaitu waktu yang diperlukan untuk memesan
barang sampai barang tersebut tiba. Waktu tunggu ini tidak selamanya konstan, cenderung bervariasi karena tergantung dari jumlah barang yang
dipesan dan waktu pemesanan.
2.2 Pengendalian Produksi
Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009.
8
a. Pengertian Pengendalian Produksi Pengendalian produksi adalah suatu tehnik untuk menjalankan suatu rencana
dengan cara mengatur pengeluaran-pengeluaran, perintah-perintah kerja, pengawasan, pencatatan proses produksi sehingga dapat dibandingkan secara kontinu dengan
pelaksanaan sebelumnya T.Hani Handoko.
b. Fungsi Pengendalian Produksi
Meramalkan jumlah penjualan produk sebagai fungsi dari waktu.
Memonitor penjualan nyata dan membandingkan dengan ramalan penjualan dan bila perlu mengadakan revisi terhadap ramalan penjualan.
Menetapkan ukuran lot ekonomis lot economic size untuk pembelian dan
unit yang akan diproduksi.
Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
Menetapkan jumlah produksi dan tingkat persediaan setiap saat.
Memonitor tingkat persediaan, membandingkan dengan rencana persediaan dan bila perlu mengadakan revisi terhadap rencana produksi.
Membuat jadwal produksi.
2.3 Fungsi-Fungsi Persediaan
a. Pipe Line Transit Inventories Persediaan penghubung Fungsi Pipe Line Inventories adalah fungsi penghubung antara produsen barang
dengan pemasok ataupun konsumen yang dipisahkan oleh geografis yang berjarak jauh dan memerlukan waktu lama untuk masa penyerahan barang.
b. Decoupling Inventoriesin-process inventory Persediaan dalam proses Decoupling Inventories sering disebut in-process inventory dimana persediaan dibuat
agar setiap tahapan produksi bisa lebih bebas tidak saling tergantung dengan proses yang lain, yang diaplikasikan untuk setiap produksi yang lintasan prosesnya sulit
untuk dibuat seimbang. Fungsi ini merupakan persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier.
Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung
Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009.
9
pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam proses diadakan agar proses-proses individual perusahaan terjaga
kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti daripada langganan. Persediaan yang diperlukan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan yang sering disebut dengan “fluctuation stock”.
c. Economic Order Quantities Jumlah pemesanan ekonomis Economic Order Quantities adalah fungsi untuk menetapkan berapa jumlah pesanan
produk yang harus dibuat setiap kali pesanan akan dilakukan. Kuantitas produk yang dipesan diharapkan mampu memberi keseimbangan dalam hal biaya penyimpanan
barang dalam jumlah besar dan pesanan dalam jumlah kecil dengan frekuensi pesanan yang jarang. Economi Order Quantities ini perlu mempertimbangkan penghematan-
penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian dalam
kuantitas besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan.
d. SafetyBuffer Stock Persediaan pengaman SafetyBuffer Stock merupakan fungsi antisipasi terhadap kondisi acak, fluktuasi,
ketidakpastian, dan diluar kendali sistem industri yang berkaitan dengan tingkat kebutuhanpermintaan, laju produksi, waktu yang dibutuhkan untuk penggantian, dan
lain-lain. Extra stock barang harus selalu disiapkan untuk mengantisipasi segala macam kondisi tak terduga.
e. Seasonal Inventories Persediaan musiman Seasonal Inventories merupakan fungsi persediaan yang dibuat untuk mengantisipasi
fluktuasi permintaan produkbarang pada musim yang berbeda. Dalam hal ini dilakukan pemanfaatan kapasias produksi seoptimal mungkin pada musim tertentu
dan dijadikan sebagai bentuk persediaan untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan pada musim yang lain. Disamping itu, perusahaan juga sering menghadapi
ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang selama
Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah CPO Dengan Menggunakan Metode Q Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan, 2009.
10
periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman safety stock inventories .
2.4 Jenis-Jenis Persediaan