Sikap Responden Tentang Pencegahan HIV

Enda Mora Dalimunthe : Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Tentang Penularan Hiv Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009

5.3.2. Sikap Responden Tentang Pencegahan HIV

Berdasarkan tabel 4.19 diatas bahwa sebagian besar sikap responden tentang Penderita HIV harus diasingkan dan dikucilkan dari masyarakat yaitu sebanyak 93,4 menjawab tidak setuju, sedangkan sebagian kecil menjawab setuju yaitu sebanyak 6,6. Sikap responden yang tidak setuju tentang penderita HIV harus diasingkan dan dikucilkan dari masyarakat menurut asumsi peneliti responden sudah benar sadar akan tidak berbahanya dalam hal kemungkinan menularkan HIV seorang yang tertular HIV di dalam satu lingkungan komunitas selama ia tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan tertularnya penyakitnya kepada orang lain, tidak melakukan perbuatan asusila dan meresahkan masyarakat dan ini sesuai dengan Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2007-2010 Komisi Penanggulangan AIDS yakni perlu memperhatikan dampak terhadap tatanan sosial serta meminimalisir stigma dan diskriminasi terhadap pengidap HIV. Selanjutnya menurut asumsi peneliti responden yang setuju tentang penderita HIV harus diasingkan dan dikucilkan dari masyarakat sebanyak 6,6 dikarenakan adanya ketakutan besar akan kemungkinan dia dapat tertular di tambah lagi responden tersebut mencari wilayah amannya dengan cara menjauhi orang yang tertular HIV ataupun dengan jalan mengasingkan ataupun mengucilkan dalam satu lingkungan tertentu yang di anggap dapat menjauhkan dirinya dari kemungkinan tertular. Berdasarkan tabel 4.20 diatas bahwa sebagian besar sikap responden tentang janin yg dikandung seorang ibu hamil yg terjangkit HIV sebaiknya digugurkan saja yaitu sebanyak 86,8 menjawab tidak setuju, sedangkan sebagian kecil menjawab setuju yaitu sebanyak 13,2. Sebagian besar responden memiliki sikap tidak setuju Enda Mora Dalimunthe : Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Tentang Penularan Hiv Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 tentang janin yg dikandung seorang ibu hamil yg terjangkit HIV sebaiknya digugurkan saja menurut peneliti dikarenakan rasa kasihan responden dan ingin memberikan kesempatan untuk hidup bagi calon bayi dikarenakan dari sudut pandang responden di tambah lagi pengetahuan yang di dapat ketika di bangku kuliah tentang HIV bahwasanya ada kesempatan untuk dapat hidup selamat serta hidup secara normal bagi bayi yang dikandung oleh penderita HIV. Hal ini sejalan dengan pendapat Umar 2006, tanpa intervensi resiko penularan HIV dari ibu ke janin berkisar 15-45. Peluang janin untuk selamat lebih besar daripada kemungkinan tertular, sehingga semestinya janin yang di kandung ibu hamil diberikan kesempatan untuk hidup. Berdasarkan tabel 4.22 bahwa sebagian besar sikap responden tentang yang sebaiknya dilakukan terhadap penderita HIV yaitu sebanyak 75,8 menjawab dirawat di rumah sakit, sedangka n sebagian kecil menjawab dikurung dan dibiarkan saja yaitu sebanyak 3,3. Sikap sebagian besar responden tentang penderita HIV sebaiknya dirawat di rumah sakit menurut asumsi peneliti dikarenakan pengetahuan responden jika ada penderita HIV dapat di pantau untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin dapat terjadi disamping untuk proses pengobatan jika terjadi sakit pada penderita HIV dapat lebih mudah karena tersedia sarana pengobatan dan tenaga kesehatan yang dapat menangani di banding jika penderita di kurung dan dibiarkan saja yang dapat semakin menambah penderitaan orang yang tertular HIV. Hal ini sesuai dengan Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2007-2010 Komisi Penanggulangan AIDS yang salah satu tujuan khususnya menyediakan dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan, pengobatan, dan dukungan kepada ODHA Enda Mora Dalimunthe : Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Tentang Penularan Hiv Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 yang terintegrasi dengan upaya pencegahan, walaupun tetap saja masih ada 3 responden yang memiliki sikap agar penderita HIV dibiarkan saja. Berdasarkan tabel 4.23 diatas dapat diambil kesimpulan sebanyak 86,8 responden memiliki tingkat sikap baik, 5,5 memiliki tingkat sikap sedang sedangkan sebanyak 7,7 lagi memiliki tingkat sikap kurang. Hal ini menurut asumsi peneliti dikarenakan tingkat pengetahuan responden yang juga berada pada kategori baik sehingga mempengaruhi sikap responden yang sebagian besar juga pada kategori baik, disamping sumber informasi tentang HIV baik elektronik maupun cetak bagaimana seharusnya bersikap terhadap penderita HIV. Selain itu sikap responden ini dapat dipengaruhi tingkat pendidikan responden yang pada umumnya mendapatkan sumber informasi tentang HIV dari kurikulummata kuliah sebesar 29,7 Tabel 4.29. Sikap merupakan kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap obyek, artinya bagaimana penilaian orang tersebut terhadap obyek tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Janz, et al 2002, yang menyatakan bahwa sikap responden positif tentang pencegahan penularan HIV, hal ini disebabakan merasa adanya kerentanan dan keseriusan terhadap suatu penyakit.

5.4. Tindakan Responden