Enda Mora Dalimunthe : Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Tentang Penularan Hiv Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
masyarakat secara konseptual maupun secara langsung dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
2.7.3 Fakultas Kedokteran Gigi FKG
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara memiliki visi sebagai pusat pendidikan ilmu kedokteran gigi mampu menghasilkan lulusan yang
berkualitas, mampu bersaing secara global dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja; sebagai pusat penelitian mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di bidang kedokteran gigi; sebagai pusat pengabdian pada masyarakat mampu berperan sebagai pusat konsultasi
dan rujukan dibidang ilmu kedokteran gigi; sedangkan misinya Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di bidang ilmu kedokteran
gigi serta meningkatkan peranan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dalam membina masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
membina masyarakat ilmiah yang sehat, melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kedokteran gigi.
2.7.4 Program Studi Ilmu Keperawatan PSIK
Program Studi Ilmu Keperawatan memiliki visi Menjadi pusat pendidikan keperawatanterbaik di wilayah Regional dan menghasilkan lulusan kerja yang siap
pakai dengan kompetensi Internasional. Sedangkan misinya terdiri dari : 1. Menyediakan pendidikan keperawatan yang berkualitas melalui kegiatan
pembelajaran dan aktivitas akademik bermutu lainnya yang berfokus pada kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat.
Enda Mora Dalimunthe : Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Tentang Penularan Hiv Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
2. Menyediakan lingkungan belajar yang inovatif untuk belajar dan penelaahan ilmiah untuk menyiapakan perawat sebagai klinisi, pemimpin, peneliti dan
agen pembaharu. 3. Mengembangkan kemitraan yang dirancang untuk menyediakan pelayanan
kesehatan, dan menciptakan ilmu pengetahuan baru dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.
4. Meningkatkan ilmu dan disiplin keperawatan melalui pengembangan, diseminasi, dan penggunaan pengetahuan yang baru.
2.8 HIVAIDS
Virus HIV Human Immunodeficiency Virus merupakan penyebab AIDS Acquired Immuno Deficiency Sindrome. Virus ini dapat merusak sel-sel system
imun yang menyebabkan kekebalan tubuh hilang, sehingga sangat mudah terserang berbagai jenis penyakit Djoerban, 2001.
AIDS adalah penyakit yang fatal, sudah banyak penderita AIDS yang meninggal. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan
penyakit AIDS. Obat yang ada sekarang ini hanya bermanfaat mengurangi penderitaan, memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang lama hidup penderita
AIDS. Pembagian tingkat klinis infeksi HIV tersebut adalah : 1 Tingkat klinik 1 AsimtomatikLPG; 2 Tingkat klinik 2 dini; 3 tingkat klinik3 Menengah dan
4 Tingkat klinik 4 lanjut. Ada pula yang membagi gambaran klinik AIDS dalam 3 kelompok yaitu : 1 Akibat langsung HIV; 2 Gejala infeksi Opurtunistik dan 3
kanker Djoerban, 2001.
Enda Mora Dalimunthe : Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Tentang Penularan Hiv Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Virus HIV terdapat di dalam darah, mani, cairan vagina, cairan otak, air susu penderita HIV, namun HIV ditularkan hanya melalui virus yang terdapat dalam
darah, air mani, dan cairan vagina. Penularan virus ini adalah melalui hubungan seksual, suntikan jarum yang terkontaminasi HIV. Transfusi darah atau komponen
darah terkontaminasi HIV, ibu yang hamil ke bayi yang dikandungnya dan sperma terinfeksi HIV yang di simpan di bank sperma, yang dimaksud hubungan seksual
adalah hubungan seksual dengan jenis lelaki – perempuan , hubungan homoseksual lelaki-lelaki atau biseksual, yaitu lelaki kadang-kadang berhubungan seksual
dengan lelaki dan kadang-kadang juga dengan wanita Djoerban, 2001 . Walaupun secara umum semua orang dapat tertular HIV namun beberapa
kelompok mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan perilaku seksualnya.
Masyarakat menjadi sasaran program kegiatan penanggulangan HIVAIDS dibedakan berdasarkan resiko, yaitu: 1 kelompok resiko tinggi yang mencakup:
pekerja seks komersil, pengguna narkotika dengan jarum suntik yang bergantian, mitra pekerja seks komersil, pengemudi barang, nelayan dan narapidana. 2
Kelompok resiko rendah yang mencakup remajagenerasi muda, pasangan usia subur, calon pasangan suami-istri, tenaga kerja wanita, karyawan Pegawai Negeri dan
Swasta dan aparat keamanan TNIPolri Djoerban, 2001.
Enda Mora Dalimunthe : Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Tentang Penularan Hiv Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
2.8.1 Etiologi Penyebab AIDS