Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010.
3. Responden III a. Data Diri
Inisial :
TK Usia
: 40 tahun
Suku :
Batak Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir :
S
1
Pekerjaan :
Wiraswasta Tinggal dengan
: Sendiri
Anak ke :
6 dari 6 bersaudara
b. Gambaran Umum Responden
TK adalah seorang wanita yang masih berstatus melajang diusianya yang sudah mencapai 40 tahun. Anak terakhir dari enam bersaudara ini baru satu
tahun yang lalu datang dari Batam, setelah bekerja di PJTKI milik abangnya selama 11 tahun. Setelah merasa bisa mandiri, TK membuka sendiri usahanya
tersebut walaupun masih di bawah naungan perusahaan yang sama dengan abangnya. Hari-hari TK diisi dengan bekerja, mengikuti kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan, dan bermain dengan para keponakan. Alasan kepulangan TK ke Medan, selain ingin membuka usaha secara
mandiri, juga disebabkan kematian orang tua TK dua tahun yang lalu. Selama ini TK tinggal seorang diri di rumah orang tuanya, seminggu sekali TK
mengunjungi rumah kakaknya dan bermain dengan keponakan agar tidak
Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010.
merasa kesepian. Status lajang yang dimiliki TK tidak membuat TK sedih, minder, atau menyesal, walaupun selama ini kakak dan abang TK selalu
mendorong TK agar segera menikah. Perjodohan yang diatur oleh keluarga TK pun selalu tidak membuahkan hasil.
Selama di Batam, setidaknya TK pernah tiga kali menjalani hubungan yang serius. Tetapi hubungan tersebut berakhir yang disebabkan oleh perbedaan
agama, perbedaan negara, dan pertimbangan timpat tinggal yang jauh dari keluarga, sehingga TK memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan tersebut
daripada akan menjadi masalah saat sudah menikah nanti. Setiap hubungan yang telah dijalani tanpa diakhiri dengan pernikahan tersebut selalu dianggap TK
sebagai faktor takdir yang memang belum jodoh, walaupun TK mengaku pasangan yang telah didapat selama ini sudah cukup cocok dan nyaman dia
rasakan. Sebenarnya TK tidak terlalu banyak memiliki kriteria untuk dijadikan
pasangan, kecocokan dan kenyamanan sudah dirasakan cukup bagi TK untuk memulai suatu hubungan. Pertanyaan-pertanyaan orang sekitar mengenai
statusnya yang belum menikah selalu ditanggapi dengan santai oleh TK, karena menurut TK status yang dimilikinya ini bukan disebabkan oleh dirinya sendiri
yang terlalu banyak memilih atau memasang kriteria yang tinggi pada pria yang ingin dijadikan pasangan, tetapi karena faktor agama yang memang tidak bisa
diganggu gugat. Dalam pergaulan, TK selalu membuka diri pada siapa saja yang ingin berkenalan dengannya, oleh karena itu TK masih menginginkan adanya
Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010.
suatu pernikahan bahagia yang memiliki tujuan yang sama antara suami dan istri dalam menjalani pernikahan.
Saat ini TK merasa telah siap baik dari segi finansial maupun mental untuk menjalani suatu rumah tangga dengan segala masalah yang ada di dalamnya,
termasuk jika ada perbedaan sikap pasangan ketika sudah menikah dengan selama pacaran. Terkadang TK merasa cemas bila dia belum menikah dalam
kurun waktu 2 tahun lagi, karena memikirkan apakah dia masih bisa memiliki keturunan dan bila memiliki keturunan, apakah dia bisa merawat dan melihat
anaknya sampai dewasa. TK juga sempat merencanakan akan mengadopsi anak untuk
menemaninya dihari tua jika belum juga menikah nantinya. Walaupun kadang- kadang terlintas kecemasan dalam benak TK, tetapi hal tersebut tidak membuat
TK stres atau frustrasi, TK tetap bisa menikmati hidupnya. Sekarang ini, TK disibukkan dengan merintis usahanya sendiri dan membantu usaha kakaknya
serta berharap dapat menemukan jodoh yang tepat untuknya.
c. Waktu Wawancara