Waktu Wawancara Data Observasi Selama Wawancara

Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010. yang ingin berkenalan dengannya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang sekitar mengenai status lajangnya selalu ditanggapi dengan santai oleh MI tanpa harus pusing memikirkan hal tersebut. MI sangat menikmati kesendiriannya dan berpendapat bahwa suatu pernikahan belum tentu dapat menjamin kebahagiaan seseorang, tetapi MI masih menginginkan pernikahan bahagia yang penuh dengan kepercayaan antar pasangan dan MI mengaku tidak akan menunda untuk menikah jika memang telah mendapat sosok pria yang benar-benar baik dan cocok dengannya. Saat ini, MI lebih memilih untuk berkonsentrasi dalam pekerjaan dan membantu untuk membiayai keponakan-keponakannya.

c. Waktu Wawancara

Tabel. 2 No Waktu wawancara Responden Tanggal wawancara Waktu wawancara Tempat wawancara 1 MI 10 April 2009 13.30-15.15 WIB Rumah MI 2 MI 13 Mei 2009 21.00-22.00 WIB Rumah MI 3 MI 12 Desember 2009 21.10-22.00 WIB Rumah MI

d. Data Observasi Selama Wawancara

Proses wawancara dimulai ketika peneliti menjelaskan tentang tujuan dilakukannya penelitian ini kepada MI, dan MI pun menyetujui untuk diwawancarai oleh peneliti. Secara fisik, MI memiliki tinggi badan sekitar 165 cm dengan postur tubuh yang tegap, berat badan sekitar 55 kg, berkulit kuning langsat, dan memiliki rambut hitam sebahu. Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010. Wawancara pertama dilakukan di ruang tamu rumah MI. Rumah MI yang bercat putih ini memiliki dua lantai dan berhimpitan dengan rumah tetangga sebelah kiri dan kanan yang hanya dibatasi dengan dinding rumah. MI mempersilakan peneliti ke ruang tamu. Ruang tamu dengan luas kira-kira 4 x 2 meter ini langsung berbatasan dengan pintu masuk depan rumah yang berada di sebelah kiri. Dalam ruang tamu terdapat dua meja, satu meja bundar untuk duduk lesehan yang dilapisi ambal berwarna merah tua dengan motif daun. Lalu terdapat satu meja kaca bertaplak putih yang dikelilingi oleh dua bangku dan satu sofa yang berwarna hijau. Satu bangku terletak di ujung depan meja dekat jendela, satu bangku lagi terdapat di sisi kiri meja, sedangkan sofa panjang berada di sisi kanan meja. Di jendela ruang tamu terpasang gorden yang juga berwarna hijau yang dihiasi dengan hiasan berbentuk kupu-kupu kecil berwarna keemasan. Saat wawancara, peneliti duduk di sofa panjang yang berhadapan dengan MI yang duduk di bangku yang berada di sisi kiri meja. Saat itu, MI memakai celana ponggol berbahan jeans yang berwarna biru serta baju kaos berwarna putih. Pada proses wawancara, MI dapat langsung menjawab pertanyaan peneliti dengan suara yang bervolume keras tanpa harus berpikir lama, sambil sesekali menyisir rambutnya yang basah dengan menggunakan jari-jari tangan ke arah belakang. Dalam menjawab pertanyaan, kadang-kadang MI menyertainya dengan gurauan sambil tertawa. MI menggunakan kata ibu dan kita, dalam menyebutkan dirinya Tidak ditemukan gangguan yang dapat menghentikan proses wawancara ini. Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010. Wawancara kedua dan ketiga masih dilakukan di ruang tamu yang sama. Pada wawancara kedua, peneliti dan MI duduk bersama di sofa panjang, MI memakai celana pendek bermotif kotak-kotak dan berwarna abu-abu, serta baju kaos berwarna putih. Dalam proses wawancara, MI mengangkat kaki seperti bersila ke atas sofa, sesekali MI menengadahkan wajahnya ke arah atas dan menyisir rambutnya dengan menggunakan jari-jari tangan. Dalam menjawab pertanyaan peneliti, volume suara MI tidak sekeras seperti pada wawancara pertama tetapi masih tetap menyertai gurauan-gurauan. Pada wawancara kedua dan ketiga ini pun tidak ditemukan gangguan yang dapat menghentikan proses wawancara. Pada wawancara ketiga, peneliti dan MI duduk bersama di sofa panjang di ruang tamu yang sama. Hanya saja tempat duduk peneliti dengan MI bertukar posisi dari wawancara kedua. MI memakai pakaian tidur, dengan kaos dan celana pendek berwarna putih yang memiliki motif bunga-bunga di pinggiran baju dan celana yang berwarna biru. Wawancara sempat terhenti beberapa detik dikarenakan keponakan reponden datang untuk mengambil koran di bawah meja ruang tamu. Setelah itu tidak ada lagi gangguan yang dapat menghentikan proses wawancara. Sesekali MI menyertai gurauan diiringi tawa saat menjawab pertanyaan sambil menyisir rambutnya dengan menggunakan jari-jari tangan ke arah belakang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa MI bersikap kooperatif dengan peneliti, hal ini dapat dilihat dari sikap MI yang santai dan langsung dapat menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dengan apa adanya. Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010.

3. Responden III a. Data Diri