Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa AI bersikap kooperatif dengan peneliti, hal ini dapat dilihat dari sikap AI dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan peneliti dengan apa adanya tanpa ada yang ditutup- tutupi.
2. Responden II a. Data Diri
Inisial :
MI Usia
: 44 tahun
Suku :
Melayu Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir :
Akademi D III Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Tinggal dengan :
Orang tua ibu dan 1adik Anak ke
: 1 dari 5 bersaudara
b. Gambaran Umum Responden
MI adalah seorang wanita dewasa yang bekerja di salah satu travel di Medan dan belum menikah diusianya yang telah mencapai 44 tahun. Anak
pertama dari lima bersaudara ini tinggal hanya bertiga dengan adik bungsu dan ibu setelah ayahnya meninggal dunia enam tahun yang lalu. Hari-hari MI diisi
dengan bekerja, kegiatan-kegiatan Alumni, bermain tenis seminggu sekali, dan
Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010.
sesekali MI bepergian keluar kota dengan teman-teman untuk memenuhi hobinya yang suka berjalan-jalan dalam hal mencari hiburan dan pengalaman.
Selama ini MI belum pernah menjalin hubungan yang serius dengan seorang pria. Hal ini disebabkan MI belum menemukan pria yang dianggap
dapat melindungi dirinya dan yang dapat membuat MI yakin untuk mempercayakan hidupnya kepada pria itu. Menurut MI hal yang menyebabkan
dirinya sulit untuk menemukan sosok pria pelindung dikarenakan sifat perfectionist yang dimiliki oleh MI. Memang dalam pergaulannya MI selalu
menjadi tempat curahan masalah dari teman-temannya yang membuat MI merasa seperti superwoman yang bisa melindungi dirinya sendiri. Masalah yang
datang selalu MI usahakan untuk bisa menyelesaikannya sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.
MI tidak terlalu memikirkan pernikahan saat ini, ia merasa masih bisa menjalani dan menikmati hidupnya sendiri. Apalagi dengan tidak adanya
tekanan dari keluarga inti membuat MI tidak ingin terlalu tergesa-gesa untuk menikah. MI berpikir jika tidak menikah tidak berdosa mungkin dia akan
memilih untuk tidak menikah saat ini, kecuali dia mendapat pria yang sesuai dengan kriterianya. Menurut MI, laki-laki yang bertanggung jawab saat ini
sangat sulit untuk ditemukan sehingga MI sangat hati-hati dalam mencari pasangan apalagi untuk pernikahan seumur hidup.
Walaupun sekarang MI belum menemukan pasangan yang cocok, tetapi MI percaya bahawa setiap orang tercipta berpasang-pasangan sehingga status
lajang yang dimiliki tidak membuat MI resah. MI selalu membuka diri bagi
Shavreni Oktadi Putri : Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya Yang Bekerja, 2010.
yang ingin berkenalan dengannya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang sekitar mengenai status lajangnya selalu ditanggapi dengan santai oleh MI
tanpa harus pusing memikirkan hal tersebut. MI sangat menikmati kesendiriannya dan berpendapat bahwa suatu
pernikahan belum tentu dapat menjamin kebahagiaan seseorang, tetapi MI masih menginginkan pernikahan bahagia yang penuh dengan kepercayaan antar
pasangan dan MI mengaku tidak akan menunda untuk menikah jika memang telah mendapat sosok pria yang benar-benar baik dan cocok dengannya. Saat ini,
MI lebih memilih untuk berkonsentrasi dalam pekerjaan dan membantu untuk membiayai keponakan-keponakannya.
c. Waktu Wawancara