PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TINJAUAN TEORITIS

22 kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. 6 Rubin menyatakan bahwa pemberdayaan sebagai suatu proses ataupun sebagai tujuan pada dasarnya akan memunculkan keberanian pada individu atau kelompok. Kondisi semula yang cenderung hanya menerima keadaan, selanjutnya akan lebih berani bertindak untuk merubah keadaan.bentuk keberanian itu juga dapat merupakan kekuatan formal guna menghapus ketergantungan. 7 2. Tahap-tahap pemberdayaan Tahapan intervensi sosial dalam program pemberdayaan masyarakat pada satu sisi sebenarnya mempunyai kemiripan dengan tahap pengembangan masyarakat, 8 adapun tahapan pemberdayaan adalah sebagai berikut : a. Tahap Persiapan Enggagement Pada tahap persiapan ini didalamnya sekurang-kurangnya ada dua tahap yang harus dikerjakan yaitu: 1 Penyiapan Petugas, ini terutama diperlukan untuk menyamakan persepsi antar anggota tim agen perubahan change agent mengenai pendekatan apa yang akan di pilih dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. 2 Penyiapan Lapangan, dikenal juga dengan tahap enggagement, petugas pada awalmya melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik dilakukan secara informal maupun formal. 9 6 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Bandung: PT Rafika Aditama. 2005, h. 57-60 7 Rajuminropa, Pemberdayaan Anak dari Keluarga Miskin Universitas Indonesia Jurusan Ilmu Kesejahteraan, 2003, h. 43 8 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.2002, h.179 23 b. Tahap Penkajian Assessment Proses assessment yang dilakukan disini dapat dilakukan secara individual melaui tokoh – tokoh masyarakat key-person, tetapi dapat juga melalui kelompok – kelompok dalam masyarakat. Pada tahap ini, petugas sebagai agen perubah berusha mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan = felt needs dan juga sumber daya yang dimiliki klien. Dalam kebutuhan masyarakat ini ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk melakukan assessment baik itu dengan pendekatan yang kuantitatif maupun kualitatif. c. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan Designing. Pada tahap ini, petugas sebagai agen perubah change agent secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana mereka mengatasinya. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada, masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat mereka lakukan. d. Tahap Formulasian Rencana Aksi Pada tahap ini petugas membantu masing – masing kelompok masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada pihak penyandang dana. e. Tahap Pelaksanaan Program Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam program pemberdayaan masyarakat karena sesuatu yang sudah 9 Ibid, h. 182-183 24 direncanakan dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada kerja sama antara petugas, warga masyarakat, maupun kerja sama antar warga. 10 f. Tahap Evaluasi Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap terhadap program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. g. Tahap Terminasi Disengagement Tahap ini merupakan tahap „pemutusan‟ hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Terminasi dalam suatu program pemberdayaan masyarakat, tidak jarang dilakukan bukan karena masyarakat sudah dapat dia nggap „mandiri‟, tetapi lebih karena proyek sudah harus dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya. 3. Strategi Pemberdayaan Parsons menyatakan bahwa proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif. Menurutnya, tidak ada literatur yang menyatakan bahwa proses pemberdayaan terjadi dalam relasi satu-lawan-satu antara pekerja sosial dan lkien dalam setting pertolongan perseorangan. Dalam beberapa situasi, strategi pemberdayaan dapat saja dilakukan secara individual meskipun pada gilirannya strategi inipun tetap berkaitan dengn kolektivitas, dalam arti mengkaitkan klien dengan sumber atau sistem lain diluar dirinya. Dalam konteks pekerjaan sosial, 10 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pemberdayaan Masyarakat Intervensi Komunitas Pengantar Pada Pemikiran Pendekatan Praktis, Jakarta: UI Press, 2001, Cet. 1, h. 24. 25 pemberdayaan dapat dilakukan melaui tiga aras atau matra pemberdayaan empowerment setting: mikro, mezzo, dan makro. a. Aras mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individual melalui bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien dalam menjalankan tugas – tugas kehidupannya. model ini sering disebut sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas task centered approach. b. Aras Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan dan sikap – sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan permasalah yang dihadapinya. c. Aras Mikro. Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar large-system strategy, karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luasa. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian masyarakat, manajement konflik, adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini. Strategi sistem besar memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk memahami situasi – situasi mereka sendiri, dan untuk memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk bertindak. 26 4. Pendekatan Pemberdayaan Pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan pemberdayaan diatas dicapai melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat menjadi 5P, yaitu: Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan, Penyongkongan dan Pemeliharaan. a. Pemungkinan : menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus mampu membebaskan masyarakat dari sekat – sekat kultural dan struktural yang menghambat b. Penguatan : memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan – kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu menumbuh – kembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang kemandirian mereka c. Perlindungan : melindungi masyarakat terutam kelompok – kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghinndari terjadinya persaingan yang tidak seimbang apalagi tidak sehat antara yang kuat dan yang lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah. Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan segala jenis diskrimanasi dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil d. Penyongkongan : memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu menjalankan peranan dan tugas – tugas kehidupannya. pemberdayaang harus mamapu menyongkong masyarakat agar tidak 27 terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan. e. Pemeliharaan : memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbanga distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan berusaha. 11

C. PROGRAM

Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut J.C. Tukian, dalam pengembangan masyarakat program merupakan kegiatan yang dapat mendukung adanya aktualisasi dan partisipasi aktif dari masyarakat. 12 Program dapat bermacam-macam wujudnya ditinjau dari berbagai aspek, yakni tujuan, jenis, jangka waktu, luas, sempitnya, pelaksana, sifatnya dan sebagainya yaitu sebagai berikut : 1. Ditinjau dari tujuan, ada program yang kegiatannya bertujuan mencari keuntungan kegiatan komersil dan ada yang bertujuan sukarela kegiatan sosial. 2. Ditinjau dari jenis, ada program pendidikan, program koperasi, program kemasyarakatan, program pertanian dan sebagainya yang mengklasifikasikannya didasarkan atas isi kegiatan program tersebut. 11 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Bandung: PT Rafika Aditama. 2005, h. 66-68 12 J. C. Tukian Taruna, Pengembangan Masyarakat dalam Konteks pendidikan Untuk Semua, Jakarta : Penerbit Kanisius, 2000, h. 183-184 28 3. Ditinjau dari jangka waktu, ada program berjangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk ukuran jangka waktu bagi sesuatu program agak relatif. 4. Ditinjau dari keluasannya, ada program sempit, hanya menyangkut variabel yang terbatas. Program luas, menyangkut banyak variabel. 5. Ditinjau dari pelaksana, maka ada program kecil yang hanya dilaksanakan oleh beberapa orang dan program besar yang dilaksnakan berpuluh bahkan beratus orang. 6. Ditinjau dari sifatnya, ada program penting dan program kurang penting. Program penting adalah program yang dampaknya menyangkut nasib orang banyak mengenai hal yang vital, sedangkan program kurang penting adalah sebaliknya. 13

D. POSYANDU

1. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersama Daya Masyarakat UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. 2. Tujuan dan Manfaat Posyandu a. Tujuan Posyandu 13 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, Yogyakarta: Bina Aksara, 1998,h. 1-3 29 Tujuan Umum dari posyandu adalah menunjan percepatan penurunan Angka Kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Sedangkan tujuan khusus posyandu yaitu : 1 Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. 2 Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. 3 Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. b. Manfaat Posyandu 1 Bagi Masyarakat a Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. b Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan teruta terkait kesehatan ibu dan anak. c Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan dan sektor lain terkait. 2 Bagi Kader, Pengurus Posyandu dan Tokoh Masyarakat a Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI dan AKB.

Dokumen yang terkait

Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kelurahan Sunter Jaya

0 9 81

Dampak Program Cahaya 1000 Desa Al-Azhar Peduli Ummat Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Dusun Mekar Asih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan

0 3 158

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (PPMK) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

3 32 67

Kajian Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) sebagai Alternatif Pilihan Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin di DKI Jakarta

0 14 174

Kajian Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) sebagai Alternatif Pilihan Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin di DKI Jakarta

0 4 164

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (COMMUNITY DEVELOPMENT) MELALUI PELATIHAN BAHASA PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (COMMUNITY DEVELOPMENT) MELALUI PELATIHAN BAHASA INGGRIS OLEH DINAS PARIWISATA PROPINSI DIY BAGI MASYARAKAT DI DESA

0 3 9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal).

0 0 21

PEMBERDAYAAN EKONOMI MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP) KELURAHAN KESTALAN DI KOTA SURAKARTA.

0 0 16

Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Perpustakaan Kelurahan di Kelurahan Panularan Kota Surakarta

0 0 198

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN LONTAR BARU KOTA SERANG - FISIP Untirta Repository

0 1 69