20
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. PELAKSANAAN
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pelaksanaan adalah proses, cara, atau perbuatan melaksanakanrancangan, keputusan, dll.
1
Istilah pelaksanaan dalam ilmu manajemen adalah actuacting yang berarti sebagai usaha menggerakan anggota
– anggota kelompok demikian rupa sehingga mereka ingin mencapai sesuatu dan berusha untuk mencapai sasaran yang diinginkan
oleh pihak manajer oleh karena mereka ingin mencapainya.
2
Jadi pelaksanaan adalah proses atau cara yang dilakukan perorangan atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan yang mereka inginkan.
B. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber- menjadi kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya
kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Kata berdaya apabila diberi awalan pe- dengan mesisipkan m- dan akhiran
–an menjadi “pemberdayaan” artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai daya atau mempunyai
kekuata.
3
Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan empowerment, berasal dari kata „power‟ kekuasaan atau keberdayaan. Karenanya ide utama
1
Pusat Bahasa DEPDIK, Kamus besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, hal.627
2
Aliminsyah dan Pat ji, “ Kamus Istilah Manajemen”, Bandung : CV Yrama Widya, 2004
3
H. Roesmidi, dan Riza Risyanti, Pemberdayaan Masyaraka, Sumedang: ALQAPRINT, 2006, h.1
21
pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Ilmu sosial tradisional menekankan bahwa kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan
kontrol. Pengertian ini mengasumsikan bahwa kekuasaan sebagai sesuatu yang tidak berubah atau tidak dapat diubah.
Pemberdayaan atau pemberkuasaan dapat dipahami sebagai upaya memberikan atau meningkatkan kekuasaan power kepada pihak yang lemah
atau kurang beruntung, dimana pemberdayaan dilaksanakan dengan bertolak dari situasi ketidak berdayaan yang dialami oleh sekolompok masyarakat baik secara
perseorangan, kelompok maupun komunitas.
4
Dalam pemberdayaan diharapkan masyarakat yang kurang berdaya menjadi masyarakat yang berdaya dan kuat dengan menggali serta mengoptimalkan
potensi yang dimilikinya. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah untuk mencapai tujuan akhir yang disebut dengan masyarakat sejahtera dan mandiri
yang mempunyai kekuatan hidup atas potensi dirinya sendiri.
5
Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau kebedayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjukan pada keadaan atau hasil yang dicapai
oleh sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik,
ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam
4
Syamsir Salam dan Amir Fadhilah, Sosiologi Pedesaan, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h.232.
5
Owin Jamasy, Keadilan, Pemberdayaan dan Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta: Belantik, 2004, cet pertama, h. 108.