9 c  Protonasi terhadap salah satu gugus hidroksil yang diikuti pelepasan molekul
air menghasilkan ester [14] Mekanisme reaksi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :
Gambar 2.2 Mekanisme Reaksi Esterifikasi [14] Esterifikasi  tanpa  katalis  juga  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  satu
molekul asam karboksilat dan satu pereaksi secara berlebihan. Pertambahan hasil juga dipengaruhi oleh dehidrasi  yang artinya menarik air  yang terbentuk  sebagai
hasil  samping  reaksi.  Air  dapat  dipisahkan  dengan  cara  menambahkan  pelarut yang  bersifat  non
–  polar  seperti  misalnya  benzene  dan  kloroform  sehingga  air yang  terbentuk  akan  segera  terikat  pada  pelarut  yang  digunakan  atau  dengan
menambahkan molekul sieves [15].
2.2.1  Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Esterifikasi
1. Katalis
Katalisator  mempengaruhi  kecepatan  reaksi  kimia  dalam  satu  atau  dua jalan,  dengan  pembentukan  senyawa  antara,  atau  dengan  adsorpsi.  Proses
esterifikasi  dipercepat  dengan  penambahan  asam  kuat,  sepeti  asam  sulfat  atau asam  klorida.  Titik  keseimbangan  reaksi  tidak  diubah  oleh  katalis  ;  hanya
kecepatan  esterifikasinya  ditingkatkan.  Dalam  setiap  kasus,  sekarang  secara umum digunakan sebuah katalis,  yang biasanya asam sulfat, dalam pencampuran
dengan  alkohol  dan  asam  yang  akan  direaksikan.Katalisator  basa  tidak  efektif karena konversi  dari gugus karboksil  ke ion  karboksilat menggeser kesimbangan
sangat jauh ke kiri; penambahan ke hidrolisis ester [16]. 2.
Temperatur Laju  reaksi  kimia  bertambah  dengan  naiknya  temperatur  Keenan,  et.al.,
1984. Seperti kebanyakan reaksi lain, kecepatan  esterifikasi  kira-kira meningkat dua  kali  dengan  kenaikan  suhu  10
o
C.  Oleh  karena  itu,  panas  digunakan  untuk
Universitas Sumatera Utara
10 mempercepat  reaksi  esterifikasi  Groggins,  1958.  Kita  dapat  menghitung
kenaikan ini dalam kecepatan reaksi dengan dasar bahwa molekul bergerak kira- kira  lebih  cepat  pada  suhu  yang  lebih  tinggi  dan  konsekuensinya  tumbukan  satu
sama  lain  lebih  sering.  Selama  suhu  naik  tidak  hanya  tumbukan  molekul  lebih sering,  tetapi  mereka  bertumbukan  dengan  dampak  yang  lebih  besar  karena
mereka  bergerak  lebih  cepat.  Pada  suhu  tinggi  prosentase  hasil  tumbukan  dalam sebuah  reaksi  kimia  lebih  luas  karena  prosentase  molekul  yang  memiliki  energi
aktivasi yang dibutuhkan untuk bereaksi lebih besar [16]. 3.
Kecepatan Pengadukan Pengadukan  akan  menambah  frekuensi  tumbukan  antara  molekul  zat
pereaksi dengan zat yang bereaksi sehingga mempercepat reaksi dan reaksi terjadi sempurna. Sesuai dengan persamaan Archenius :
k = A e-EaRT dimana,
T = Suhu absolut  ºC R = Konstanta gas umum calgmol ºK
E = Tenaga aktivasi calgmol A = Faktor tumbukan t-1
k = Konstanta kecepatan reaksi t-1 Semakin  besar  tumbukan  maka  semakin  besar  pula  harga  konstanta
kecepatan reaksi [17]
2.2.2  Esterifikasi Gliserol