34
4.3.1 Pengaruh Persen Berat Katalis H-Zeolit Terhadap Rendemen Gliserol Tribenzoat
Percobaan dilangsungkan dengan menggunakan katalis H- Zeolit yang telah diaktivasi dengan variasi persen berat katalis terhadap gliserol, yaitu 5 ,
6, 7 dan 8 untuk melihat pengaruhnya terhadap rendemen gliserol tribenzoat yang diperoleh.
Berikut merupakan grafik hubungan antara persen berat katalis H-zeolit terhadap rendemen gliserol tribenzoat yang diperoleh melalui reaksi esterifikasi:
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Persen Berat Katalis H-Zeolit dengan Rendemen Gliserol Tribenzoat
Dari gambar diatas diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan nilai rendemen yang signifikan antara penambahan katalis 5 dan 6, namun setelah
itu terjadi penurunan nilai rendemen saat persen katalis 7 dan 8, sehingga diperoleh rendemen gliserol tribenzoat tertinggi pada saat persen berat katalis H-
Zeolit 6, yaitu 68.992. Penurunan nilai rendemen ini, sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Abddurakhman, dkk 2013 dimana dengan kondisi operasi dan perbandingan mol yang sama, diperoleh rendemen 71,87 pada persen katalis
7, dan terjadi penurunan yang drastis pada penambahan katalis sebanyak 9,963 menjadi 49,55.
56.0 58.0
60.0 62.0
64.0 66.0
68.0 70.0
4 5
6 7
8
Re n
d em
en
Berat Katalis ww gliserol
Katalis segar Katalis recycle 1
Katalis recycle 2 Katalis recycle 3
Universitas Sumatera Utara
35 Penurunan rendemen pada persen katalis 7 dan 8 dimungkinkan terjadi
akibat tahanan difusi, karena kondisi reaksi yang menjadi sangat viskos [41]. Difusi molekul menuju sisi aktif katalis dapat menjadi pembatas proses pada
penggunaan katalis padat asam berpori seperti zeolit [42] hal ini menyebabkan penambahan katalis lebih lanjut tidak akan meningkatkan nilai rendemen. Hal lain
yang mungkin menyebabkan penurunan rendemen adalah penurunan selektivitas zeolit terhadap gliserol tribenzoat seiring dengan penambahan katalis [43],
sehingga katalis justru lebih selektif terhadap reaksi samping yang mungkin terjadi didalam sistem.
Namun proses hambatan difusi pada zeolit dapat menjadi suatu keuntungan pada proses katalitik karena dapat meningkatkan nilai selektivitas dari
reaksi [44], karena zeolit memiliki kemampuan untuk mendiskriminasi antara rekatan dan produk melalui ukuran dan bentuk, sehingga menghasilkan
perbedaaan laju difusivitas melalui pori [34], sehingga akan dihasilkan produk dengan kemurnian yang baik dibanding dengan penggunaan katalis homogen.
Faktor lain yang menyebabkan penurunan nilai rendemen adalah pada penambahan katalis sebanyak 7 dan 8 mengakibatkan semakin banyak anion
yang terbentuk oleh katalis karena situs asam bronsted pada zeolit telah melepaskan proton untuk proses katalitik [45], hal ini menyebabkan tugas
metanol sebagai pelarut protik menjadi lebih berat sedangkan jumlah metanol yang digunakan untuk meyeimbangkan anion konstan untuk setiap perlakuan, hal
ini memungkinkan sistem yang kelebihan anion menjadi tidak seimbang untuk terjadinya proses katalisis yang baik
4.3.2 Pengaruh Recycle Katalis H-Zeolit Terhadap Rendemen Gliserol