12 Corma  et  al,  menginvestigasi  basa  lewis  yaitu  hidrotalsit  sebagai  katalis
untyuk  mengkonversi  metal  oleat  dengan  gliserol  menjadi  ester  yang  bernilai sebagai surfaktan dan emulsifier.
Roice  et  al,  mempublikasikan  sebuah  tulisan  tentang  kegunaan  gliserol dimetalkrilat  sebagai  monomer.  Diester  ini  dapat  digunakan  untuk  mensintesa
kopolimer dengan sifat baru yang menarik [12].
2.3 ASAM BENZOAT
Asam  benzoat  bewarna  putih,  dan  berbentuk  kristal  seperti  pasir.  Asam benzoate digunakan untuk membuat bahan kimia lainnya, seperti didalam parfum
dan penyedap rasa, dan berfungsi sebagai pengawet makanan dan agen anti jamur. Adapun sifat fisika dari asam benzoate adalah sebagai berikut :
1. Titik leleh
: 122
o
C 2.
Titik didih : 250
o
C 3.
Berat molekul : 122,1 grmol
4. Tekanan uap : 1 mmHg pada 96
o
C 5. Kelarutan dalam air
: sedikit larut 6. Densitas uap
: 4,2 udara =1 7.
Spesific Gravity : 1,3 air =1
[21] Penelitian  oleh  Gui  dan  rekannya  menunjukkan  bahwa  esterifikasi  dari
asam  aromatik lebih sulit  dibanding dengan asam  alifatik dan waktu  reaksi  yang lebih  lama  16  jam  dilakukan  dengan  menggunakan  ionic  liquid  SO
3
sebagai katalis [22]
Ketika  asam  benzoate  direaksikan  dengan  etanol,  n-propanol,  i-propanol, n-butanol,  i-buatanol,  s-butanol,  t-butanol,  ionic  liquids  asam  Novel  Bronsted
dengan kation benzothiazolium terlarut didalam campuran reaktan homogen pada temperature  operasi  dan  kemudian  media  reaksi  berubah  dari  system  homogen
menjadi  system  dua  fasa  liquid –  solid  ketika  reaksi  telah  selesai  dan  sistem
didinginkan pada temperatur ruangan. Namun, pada saat dengan methanol sistem esterifikasi  tetap  homogen  selama  reaksi.  Fenomena  reaksi  bervariasi  terhadap
kelarutan dari katalis dalam reaktan [23].
Universitas Sumatera Utara
13
2.4 ASAM KLORIDA
Asam  klorida  adalah  cairan  yang  tidak  mudah  terbakar,  transparan  dan tidak berwarna atau kuning. Meskipun asam klorida tidak mudah meledak ataupun
terbakar, tetapi merusak berbagai jenis logam untuk membentuk hydrogen. Adapun sifat fisika dari asam klorida adalah sebagai berikut :
1. Titik leleh
: -66
o
C konsentrasi 35 2.
Titik didih : 108,6
o
C Konsentrasi 20,2 3.
Berat molekul : 36,46 grmol
4. Tekanan uap
: 10 mmHg  20
o
C, konsentrasi 30
5. Spesific Gravity
: 1,18 15
o
C, konsentrasi 35 [24]
Kinerja  katalis  dan  kemampuan  untuk  pemulihan  kembali  dari  beberapa katalis  asam  homogen  asam  klorida,  asam  sulfat,  dan  asam  nitrat  untuk
esterifikasi asam lemak bebas FFA yang dihidrolisa dengan enzim dan methanol telah  diteliti.  Untuk  meningkatkan  laju  reaksi,  katalis  homogen  seperti  asam
sulfat,  asam  klorida  dan  asam  nitrat  dapat  digunakan  untuk  mengkatalisa  reaksi esterifikasi karena katalis asam homogen ini memiliki aktivitas katalisa yang lebih
unggul  dibanding  dengan  katalis  heterogen.  Hal  ini  telah  diobservasi  bahwa dihasilkan laju reaksi yang lebih cepat ketika diberikan katalis yang lebih banyak,
karena asam klorida menyediakan proton kepada FFA dalam jumlah  yang cukup untuk mengkatalisa reaksi pada laju yang rasional. Namun, katalis homogen pada
umumnya  dipandang  berpotensi  terlarut  dan  terdistribusi  dalam  biodiesel  setelah proses esterifikasi.
Meskipun  semua  katalis  diatas  memberikan  yield  yang  tinggi,  asam klorida  adalah  satu
–  satunya  katalis  yang  dapat  dipertimbangkan  untuk dipulihkan kembali dan digunakan kembali. Asam klorida yang dipulihkan dapat
mencapai  yield  yang tinggi  pada reaksi  esterifikasi  FFA dalam 5 kali pemakaian ulang.  Semua  asam  klorida  masih  tetap  pada  fasa  methanol  hal  ini  mungkin
dikarenakan 63 air yang miuncul dalam katalis meningkatkan polaritas dari fasa methanol [8].
Universitas Sumatera Utara
14
2.5 KATALIS PADAT