D. Tujuan dan Manfaat Sanksi Administrasi Bagi PNS.
Setiap perbuatan dari setiap manusia pasti mempunyai suatu tujuan, dimana perbuatan tersebut ada yang memiliki tujuan dengan manfaat yang baik kepada
orang lain atau sebaliknya tujuan tersebut tidak memliki manfaat apapun kepada orang lain. Begitu juga dengan perbuatan dari Pegawai Negeri Sipil dan Aparat
Pemerintah lainnya. Tidak semua perbuatan dari Pegawai Negeri Sipil memiliki tujuan yang baik
terkadang tujuan tersebut hanya memiliki manfaat yang baik terhadap dirinya sendiri dan hanya merugikan orang lain. Sedangkan Pegawai Negeri Sipil harus
mementingkan kepentingan publik dibandingkan dengan kepentingannya sendiri. Tujuan dari dikenakannya sanksi administrasi kepada pegawai negeri yang
melanggar peraturan merupakan salah satu bentuk penyelesaian suatu masalah yang bertujuan agar perbuatan yang melanggar hukum atau tidak memenuhi persyaratan
berhenti atau kembalikan kepada keadaan sebelum terjadi pelanggaran. Sanksi ini sangat penting untuk mncegah para pegawai negeri atau pejabat lainnya dalam
melakukan tugasnya yang dapat merugikan orang lain. Dikenakannya sanksi administrasi terhadap pegawai negeri lainnya bertujuan agar mereka tidak
mengulangi tindakan tersebut dan memiliki efek jera pada diri masing- masing. Pemberian sanksi administrasi akan menimbulkan dampak baik bagi Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan yang langsung memperoleh sanksi administrasi tersebut maupun pegawai negeri sipil lainnya. Adanya pemberian sanksi tersebut
setidaknya akan memberikan efek kepada PNS tersebut dimana kekhawatiran adanya sanksi lebih lanjut yang lebih berat. Adanya sanksi administrasi yang dijatuhkan
kepada PNS hendaknya dijadikan pembelajaran bagi pegawai tersebut dan rekannya.
Universitas Sumatera Utara
Namun yang lebih penting lagi dilakukan adalah adanya pembinaan dan pengawasan agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran lain.
Tujuan dan manfaat lain dari pemberian sanksi bagi PNS yang melakukan pelanggaran yaitu untuk penegakan hukum. Seperti telah diketahui pemerintah
memiliki dua kedudukan hukum yaitu sebagai wakil rakyat dari badan hukum publik publik rechtpersoon public legal entity dan sabagai pejabat ambtstrags dari
jabatan pemerintah. Ketika pemerintah melakukan tindakan hukum dalam kepastiannya sebagai
wakil dari badan hukum, maka tindakan tersebut diatur dan tunduk pada ketentuan hukum keperdataan, sedangkan ketika pemerintah bertindak dalam kapasitasnya
sebagai pejabat, maka tindakan itu diatur dan tunduk pada Hukum Administrasi Negara. Baik tindakan hukum “Keperdataan” maupun “Hukum Aministrasi Negara
publik” dapat menjadi peluang munculnya “ perbuatan yang bertentangan dengan hukum” yang melanggar hak- hak warga negara. Oleh karena itu, hukum harus
memberikan perlindungan kepada warga negara. Soetjipto Raharjo mengemukakan bahwa penegakan hukum merupakan suatu
usaha untuk mewujudkan ide- ide tentang keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan sosial menjadi kenyataan. Proses perwujudan ide-ide itulah yang
merupakan hakikat dari penegakan hukum. Sedangkan Soerjono Soekanto mengemukakan penegakan hukum adalah kegiatan menyerasikan hubungan nilai-
nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai pada tahap akhir, untuk
menciptakan, memelihara, dan mempertaankan kedamaian pergaulan hidup.
Universitas Sumatera Utara
Penegakan hukum pada hakikatnya merupakan upaya menyelaraskan nilai- nilai hukum dengan merefleksikan di dalam bersikap dan bertindak di dalam
pergaulan demi terwujudnya keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan keadilan dengan menerapkan sanksi- sanksi. Penegakan hukum law enforcement sebagai
bagian dari yuridiksi negara, berisikan tentang beberapa hal, antara lain: Pertama, wewenang memuat aturan- aturan hukum untuk mengatur berbagai kepentingan
nasional; Kedua, wewenang menegakkan aturan hukum yang berlaku. Dengan terselenggaranya kegiatan-kegiatan penegakan hukum oleh negara
atau aparatnya pada hakikatnya adalah terselenggaranya penegakan kedaulatan negara itu karena kewenangan dan kemampuan penyelenggaraan kegiatan penegakan
hukum pada hakikatnya adalah bersumber dari kedaulatan dan sekaligus merupakan pengejawantahan daripada kedaulatan itu sendiri.
36
36
Titik Triwulan dan Ismu Gunadi. . . op. cit hal 339
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERTANGGUNG JAWABAN PNS
A. Contoh Kasus Dalam Penyalahgunaan Wewenang oleh PNS
Tentu semua warga negara Indonesia menghendaki agar negara dikelola dan diurus oleh pemerintahan yang baik. Di mana pemerintahan yang baik good
governance tentu saja akan berbuat yang terbaik bagi rakyat dan bangsanya dengan berupaya memikirkan bagaimana agar rakyat yang dipimpinnya dapat hidup lebih
sejahtera. Pemerintahan yang baik memiliki komitmen yang jelas, bahwa kebijakan- kebijakan yang dikeluarkannya bersifat respontif, populis, dan visioner dengan selalu
berorientasi kepada kepentingan rakyat banyak. Bukan seperti saat ini, dimana pemerintah hanya memikirkan urusan sendiri atau kelompoknya agar tampuk
kekuasaannya dapat terus bertahan lebih lama. Bila hal itu terjadi, maka segala cara akan ditempuh demi kekuasaan, termasuk prilaku yang menyimpang dari
pemerintah. Perbuatan pemerintah yang tercela dalam hukum tata administrasi negara
sering disebut perbuatan penguasa yang sewenang- wenang willekeur. Perbuatan sewenang- wenang pemerintah frekuensinya lebih banyak terjadi dalam
penyelenggara pemerintahan yang bersifat bebas vrij bestuur. Dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat mengikat gebonden bestuur perbuatan
tersebut jarang terjadi.
37
Di indonesia banyak terdapat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil. Banyak pejabat negara atau PNS yang menyalahgunakan
37
Darda Syahrizal. . . op. cit hal 92
Universitas Sumatera Utara