dalam kenyataan praktik pemerintahan ternyata membuka peluang bagi penyalahgunaan kewenangan. Penyalahgunaan kewenangan akan membuka
kemungkinan benturan kepentingan antara pejabat administrasi Negara dengan rakyat yang merasa dirugikan akibat penyalahgunaan kewenangan tersebut. Oleh
karena itu, untuk menilai apakah tindakan pemerintah sejalan dengan asas Negara hukum atau tidak, dapat menggunakan asas- asas umum pemerintahan yang baik.
6
Sistem penyelenggara pemerintahan negara merupakan unsur peningkatan dalam suatu negara. Oleh karena itu, maka tidak berlebihan apabila salah satu faktor-
faktor penentu krisis nasional dan berbagai persoalan yang melanda bangsa Indonesia bersumber dari kelemahan pada bidang manajemen pemerintahan terutama
pada bidang birokrasi, yang tidak menerapkan prinsip- prinsip tata pemerintahan yang baik.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik tersebut maka jelas sangat dibutuhkan aparatur- aparatur negara, penyelenggara negara atau pegawai negeri
yang bersih, propesional, disiplin dan menjunjung tinggi etika kepegawaian tersebut. Dalam mewujudkan pemerintahan yang baik tersebut aparatur negara dituntut untuk
dapat terbuka kepada masyarakat agar tidak terjadinya penyalahgunaan wewenang.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas maka Skripsi yang berjudul ”Pertanggung Jawaban Hukum Bagi Pegawai Negeri Sipil PNS Dalam
Penyalahgunaan Wewenang Ditinjau Dari Prespektif Hukum Administrasi Negara” akan dibatasi pada permasalahannya sebagai berikut:
6
Hotma P. Sibuea. . . op. cit hal 151
Universitas Sumatera Utara
a. Apa sajakah sanksi- sanksi Administrasi Negara yang diberlakukan terhadap Pegawai Negeri Sipil yang Menyalahgunakan Wewenang.
b. Bagaimanakah Pertanggung jawaban Pegawai Negeri Sipil yang Menyalahgunakan Wewenang.
c. Bagaimana prosedur penjatuhan sanksi administrasi terhadap Pegawai Negeri Sipil yang Menyalahgunakan Wewenang.
C. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari permasalah yang dikemukakan diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Mengetahui pemberlakuan sanksi administrasi bagi Pegawai Negeri Sipil yang Menyalahgunakan Wewenang.
b. Mengetahui apa saja bentuk Pertanggung Jawaban Pegawai Negeri Sipil dalam hal Penyalahgunaan Wewenang.
c. Untuk mengetahui bagaimana Prosedur penjatuhan sanksi administrasi bagi Pegawai Negeri Sipil yang menyalahgunakan Wewenang.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat pemikiran baik secara teoritis maupun secara praktis.
a. Manfaat secara teoritis Dapat memberikan suatu bahan masukan informasi bagi kalangan Akademis
dalam bentuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pemikiran dalam hal Penyalahgunaan Wewenang oleh PNS.
Universitas Sumatera Utara
b. Manfaat secara praktis Dapat memberikan masukan bagi instansi yang terkait, dan informasi untuk
pemahaman bagi instansi Negara maupun masyarakat demi meningkatkan kesadaran hukum, disiplin pegawai negeri sipil dalam melaksanakan tugas
sebagai abdi Negara.
E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal doctrinal research
yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis di dalam buku law as it is written in the book, maupun hukum yang diputus oleh hakim melalui
proses pengadilan law it is decided by the judge through judicial process.
7
Data yang disajikan dalam skripsi ini diambil dari data sekunder, antara lain : a Bahan hukum primer, berupa peraturan perundang-undangan yang mengikat dan
ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Bahan hukum primer dalam tulisan ini diantaranya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil. . . b Bahan hukum sekunder, semua dokumen yang merupakan informasi, atau kajian
yang berkaitan dengan Pegawai Negeri Sipil, seperti: seminar-seminar, jurnal- jurnal hukum, majalah-majalah, koran-koran, karya tulis ilmiah, dan beberapa
sumber dari internet yang berkaitan dengan persoalan di atas.
7
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2006, hlm 118
Universitas Sumatera Utara
c Bahan hukum tersier, semua dokumen yang berisi konsep-konsep dan keterangan yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti:
kamus, ensiklopedia dan lain-lain. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
penelitian kepustakaan library research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan yang disebut dengan data sekunder. Adapun
data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku-buku baik koleksi pribadi maupun dari perpustakaan, artikel-artikel baik yang
diambil dari media cetak maupun elektronik, dokumen-dokumen pemerintah, termasuk peraturan perundang-undangan.
F. Keaslian Penelitian.