BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraikan yang telah penulis paparkan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni sebagai berikut:
1. Setiap Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran maka dikenakan sanksi berupa sanksi administrasi, adapun macam-macam
sanksi administrasi yaitu: a. Paksaan pemerintahan bestuursdwang, merupakan tindakan nyata yang
dilakukan oleh organ pemerintah atau atas nama pemerintah untuk memindahkan, mengosongkan, menghalang-halangi, memperbaiki pada
keadaan semula apa yang telah dilakukan atau sedang dilakukann yang bertentangan dengan kewajiban- kewajiban yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan. b. Penarikan Kembali KTUN yang Menguntungkan, yaitu pencabutan ini
dilakukan dengan mengeluarkan suatu ketetapan baru yang isinya menarik kembali dan atau menyatakan tidak berlaku lagi ketetapan yang
terdahulu. c. Pengenaan Uang Paksa Dwangsom, yaitu uang paksa sebagai” hukuman
atau denda” jumlahnya berdasarkan syarat dalam perjanjian, yang harus dibayar karena tidak menunaikan, tidak sempurna melaksanakan atau
tidak sesuai waktu yang ditentukan, dalam hal ini berbeda dengan biaya ganti kerugian, kerusakan dan pembayaran bunga.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengenaan Denda Administratif, yaitu denda administratif berbeda dengan pengenaan uang paksa administratif yang ditunjukkan untuk
mendapatkan situasi konkret yang sesuai dengan norma, denda administratif tidak lebih dari sekedar reaksi terhadap pelanggaran norma
yang ditunjukkan untuk menambah hukuman yang pasti. 2. Setiap Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran atau
penyalahgunaan wewenang harus bertanggung jawab atas tindakannya. Pegawai Negeri Sipil wajib menanggung segala sesuatunya boleh
dituntut, dipaksa, diperkarakan dan sebagainya. Bentuk dari pertanggung jawaban tersebut yakni:
a. Liability merupakan kondisi tunduk kepada kewajiban secara aktual atau potensial, kondisi bertanggung jawab terhadap hal- hal yang
aktual atau mungkin seperti kerugian, ancaman, kejahatan, biaya atau beban, kondisi yang menciptakan tugas untuk melaksanakan undang-
undang dengan segera atau pada masa yang akan datang. Gugat akibat kesalahan yang dilakukan oleh subjek hukum.
b. Responbility merupakan hal yang dapat dipertanggung jawabkan atas suatu kewajiban termasuk putusan, keterampilan, kemampuan,
kecakapan. Responbility adalah kewajiban bertanggung jawab atas undang-undang yang dilaksanakan, dan memperbaiki atau sebaliknya
memberi ganti rugi atas kerusakan apapun yang telah ditimbulkan. 3. Untuk menjatuhkan hukuman kepada Pegawai Negeri Sipil yang
melakukan pelanggaran yang diperbuatnya tersebut dapat dilakukan dengan cara:
Universitas Sumatera Utara
PNS yang melakukan pelanggaran dipanggil secara tertulis untuk diperiksa oleh atasan langsung atau tim pemeriksa. Pemeriksaan sebagaimana
dimaksud diatas dilakukan secara tertutup, hanya diketahui dan dihadiri oleh PNS yang diperiksa dan pemeriksa. PNS yang diduga melakukan
pelanggaran yang kewenangan penjatuhan disiplinnya menjadi wewenang Presiden dan PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin yang
pemeriksaannya menjadi kewenangan PPK atau Gubernur yang bersangkut kemudian Penjatuhan hukuman disiplin yang menjadi wewenang Presiden
diusulkan oleh PPK dan tembusannya disampaikan kepda BAPEK dengan melampirkan berita acara pemeriksaan, bukti- bukti pelanggaran, bahan-
bahan lain yang diperlukan dan setelah itu dilakukan penjatuhan hukuman disiplin ke PNS yang telah terbukti bersalah.
Universitas Sumatera Utara
B. SARAN.