Keterbatasan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

citra departemen SDM dan kontribusinya terhadap perusahaan. Departemen yang efektif memenuhi tujuan perusahaan dan kebutuhan perusahaan 4.3.5 Pengaruh Motivasi Z terhadap Kinerja Karyawan Y Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja Martoyo, 2007. Pada hipotesis kelima pada penelitian ini disebutkan bahwa motivasi Z berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Y pada PT Perkebunan Nusantara X Persero Kebun Kertosari Kabupaten Jember. Analisis jalur yang telah dilakukan mendapatkan nilai dai p-value = 0,000, yang berarti lebih kecil dari taraf signifikansi α sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi Z dengan kinerja Y. Uji t yang telah dilakukan pun mendapatkan hasil bahwa H ditolak dan H a diterima dengan hasil t hitung t tabel , yaitu 7,226 1,657. Hasil perolehan dari kedua analisis tersebut menunjukkan bahwa motivasi Z berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Y pada PT Perkebunan Nusantara X Persero Kebun Kertosari Kabupaten Jember. Hasil penelitian tersebut, didukung oleh Farten 2011 yang berpendapat bahwa semakin baik tingkat motivasi karyawan maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan. Selain itu, pendapat lain mengungkapkan bahwa suasana batin atau psikologi seorang pekerja sebagai individu dalam masyarakat organisasi atau masyarakat pada pelaksanaan pekerjaannya. Suasana batin terlihat dalam semangat atau gairah kerja yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai dorongan bagi pencapaian bisnis organisasi perusahaan tempatnya bekerja Nawawi, 2003.

4.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menjelaskan tentang hubungan langsung dan tidak langsung upah X1 dan audit sumber daya manusia X2 sebagai variabel bebas terhadap kinerja karyawan Y sebagai variabel terikat melalui motivasi Z sebagai variabel perantara pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara X Persero Kebun Kertosari Kabupaten Jember. Dalam prakteknya, penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan di dalamnya. Seperti halnya tentang masalah variabel yang diangkat pada penelitian ini hanya terdapat lima variabel yang diteliti akan keberdaannya. Padahal dalam suatu perusahaan banyak berbagai permasalahan dan hal-hal yang menarik untuk diuji dan diteliti akan kebenaran serta pengaruhnya. Hasil dari penelitian ini pun mendapatkan korelasi yang tidak signifikan antara upah X1 terhadap kinerja karyawan Y. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan responden yang kurang serius dalam mengisi jawaban kuesioner yang disebabkan pada kondisi perusahaan memasuki kegiatan musim tanam sehingga segala pikiran dan tenaga tertuju pada aktivitas tersebut, aktivitas yang mejadi ujung tombak keberhasilan target perusahaan. Penggunaan sampel pada penelitian ini juga menjadi salah satu keterbatasan peneliti. Sampel yang mampu peneliti gunakan hanya sejumlah 128 orang dari total seluruh populasi sebanyak 189 orang. Hal tersebut mengakibatkan keberagaman responden yang menurun. Data yang diambil pada responden penelitian ini juga menjadi kekurangan, yaitu data primer yang sifatnya cross section saja bukan time series, sehingga peneliti kurang bisa mengekplor akan perubahan yang terjadi selama beberapa periode dalam perusahaan. Selain itu, penelitian yang hanya dilakukan pada satu objek yaitu, PT. Perkebunan Nusantara X Persero Kebun Kertosari Kabupaten Jember, sehingga minimnya keberagaman data serta tidak mampu membandingkan hasil diantara objek penelitian yang lain. Terlepas dari keterbatasan tersebut, peneliti memanfaatkan waktu yang minimal secara maksimal untuk memperoleh data yang dibutuhkan berkaitan dengan kebutuhan penelitian sehingga peneliti dapat memperoleh data sesuai dengan apa yang dibutuhkan, dan dapat mengolah serta membahas hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN