lvi Verivikator anggaran dan perpajakan memiliki wewenang untuk dalam
memonitor penggunaan anggaran dan melaksanakan administrasi perpajakan. Pembukuan memiliki wewenang dalam membukukan, merekapitulasi dan
menyajikan transaksi secara harian. Kasir memiliki wewenang dalam melaksanakan pembayaran dan penerimaan uang tunai secara benar dan akurat.
h. kepala bidang umum dan SDM Kepala bidang umum dan SDM ini bertanggung jawab kepada kepala
kantor cabang. Tugas kepala bidang umum dan SDM antara lain melakukan kinerja karyawan dan mengoordinasikan kegiatan administrasi karyawan,
pengarsipan, pengadaan, pemeliharaan saranaprasarana kerja serta kerumah tangga guna memberikan dukungan optimal terhadap kelancaran operasional.
Kepala bidang umum dan SDM memberikan pengawasan langsung kepada petugas umum, petugas pengadaan dan arsiparis. Petugas umum memiliki
wewenang untuk menata dan melaksanakan administrasi karyawan, rumah tanggapemeliharaan serta keprotokolan. Petugas pangadaan memiliki wewenang
untuk melaksanakan kegiatan pengadaan serta menata administrasi aktiva tetap. Arsiparis memiliki wewenang dalam mengelola dan memelihara arsip aktif dan
in-aktif secara baik dan benar sesuai dengan ketentuan pengarsipan.
2. Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal a. Akuntansi Komersial
Dasar penyajian laporan keuangan perusahaan jamsostek selain mengacu kepada standard akuntansi yang berlaku umum sebagaimana telah diatur dalam
pernyataan standard akuntansi keuangan SAK yang diterbitkan IAI, proses
Universitas Sumatera Utara
lvii penyusunan laporan keuangan perusahaan juga mengacu kepada pedoman
akuntansi jamsostek PAJASTEK 2002 yang disahkan berdasarkan keputusan direksi No. KEP27012003 tanggal 29 Januari 2003. Laporan keuangan disusun
berdasarkan konsep biaya perolehan dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk denda atas keterlambatan pembayaran iuran dan bunga serta penerimaan
iuran dan pembayaran JHT.
b. Akuntansi Fiskal
Untuk kepentingan fiskal pada tahun 2008 alokasi biaya usaha untuk program JHT dan non JHT menggunakan pendekatan rata-rata dana investasi.
Perusahaan melakukan perubahan pendekatan alokasi biaya usaha untuk kepentingan fiskal yaitu dengan menggunakan pendekatan pengahasilan bruto
sesuai surat edaran pajak No.SE-16Pj.41995 tanggal 23 Maret 1995 yang berlaku untuk dana pensiun.
3. Laba Komersial dan Laba Fiskal a. Laba Komersial
Laba Komersial PT Jamsostek bertumpu pada Matching cost against revenue, dalam salah satu prinsip tersebut terhadap konsep bahwa pengeluaran
perusahaan yang tidak mempunyai manfaat untuk masa yang akan datang bukanlah merupakan aset, oleh karena itu harus dibebankan sebgai biaya. Laba
komersial PT Jamsostek per 31 Desember 2004 sebesar Rp. 8.221.798.598,-
sebelum dilakukan koreksi fiskal.
PT JAMSOSTEK PERSERO
Universitas Sumatera Utara
lviii Adapun laba komersial disajikan di dalam laporan laba rugi adalah sebagai
berikut: Sumber : PT Jamsostek Persero Cabang Medan
b. Laba Fiskal
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2008 dalam Rp
1. Pendapatan Iuran 23.473.538.522
2. Beban Jaminan
Beban Jaminan Kecelakaan Kerja 4.963.920.707
Beban Jaminan Kematian 2.112.000.000
Beban Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 8.010.120.090
Beban Jaminan Jasa Konstruksi 296.139.260 +
Total Beban Jaminan 15.382.180.057 -
Pendapatan Bersih Iuran 8.091.358.465
3. Penghasilan Investasi 5.565.786.840