Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal a. Akuntansi Komersial Laba Komersial dan Laba Fiskal a. Laba Komersial Pendapatan Iuran 23.473.538.522 Beban Jaminan

lvi Verivikator anggaran dan perpajakan memiliki wewenang untuk dalam memonitor penggunaan anggaran dan melaksanakan administrasi perpajakan. Pembukuan memiliki wewenang dalam membukukan, merekapitulasi dan menyajikan transaksi secara harian. Kasir memiliki wewenang dalam melaksanakan pembayaran dan penerimaan uang tunai secara benar dan akurat. h. kepala bidang umum dan SDM Kepala bidang umum dan SDM ini bertanggung jawab kepada kepala kantor cabang. Tugas kepala bidang umum dan SDM antara lain melakukan kinerja karyawan dan mengoordinasikan kegiatan administrasi karyawan, pengarsipan, pengadaan, pemeliharaan saranaprasarana kerja serta kerumah tangga guna memberikan dukungan optimal terhadap kelancaran operasional. Kepala bidang umum dan SDM memberikan pengawasan langsung kepada petugas umum, petugas pengadaan dan arsiparis. Petugas umum memiliki wewenang untuk menata dan melaksanakan administrasi karyawan, rumah tanggapemeliharaan serta keprotokolan. Petugas pangadaan memiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengadaan serta menata administrasi aktiva tetap. Arsiparis memiliki wewenang dalam mengelola dan memelihara arsip aktif dan in-aktif secara baik dan benar sesuai dengan ketentuan pengarsipan.

2. Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal a. Akuntansi Komersial

Dasar penyajian laporan keuangan perusahaan jamsostek selain mengacu kepada standard akuntansi yang berlaku umum sebagaimana telah diatur dalam pernyataan standard akuntansi keuangan SAK yang diterbitkan IAI, proses Universitas Sumatera Utara lvii penyusunan laporan keuangan perusahaan juga mengacu kepada pedoman akuntansi jamsostek PAJASTEK 2002 yang disahkan berdasarkan keputusan direksi No. KEP27012003 tanggal 29 Januari 2003. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk denda atas keterlambatan pembayaran iuran dan bunga serta penerimaan iuran dan pembayaran JHT.

b. Akuntansi Fiskal

Untuk kepentingan fiskal pada tahun 2008 alokasi biaya usaha untuk program JHT dan non JHT menggunakan pendekatan rata-rata dana investasi. Perusahaan melakukan perubahan pendekatan alokasi biaya usaha untuk kepentingan fiskal yaitu dengan menggunakan pendekatan pengahasilan bruto sesuai surat edaran pajak No.SE-16Pj.41995 tanggal 23 Maret 1995 yang berlaku untuk dana pensiun.

3. Laba Komersial dan Laba Fiskal a. Laba Komersial

Laba Komersial PT Jamsostek bertumpu pada Matching cost against revenue, dalam salah satu prinsip tersebut terhadap konsep bahwa pengeluaran perusahaan yang tidak mempunyai manfaat untuk masa yang akan datang bukanlah merupakan aset, oleh karena itu harus dibebankan sebgai biaya. Laba komersial PT Jamsostek per 31 Desember 2004 sebesar Rp. 8.221.798.598,- sebelum dilakukan koreksi fiskal. PT JAMSOSTEK PERSERO Universitas Sumatera Utara lviii Adapun laba komersial disajikan di dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut: Sumber : PT Jamsostek Persero Cabang Medan

b. Laba Fiskal

LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2008 dalam Rp

1. Pendapatan Iuran 23.473.538.522

2. Beban Jaminan

Beban Jaminan Kecelakaan Kerja 4.963.920.707 Beban Jaminan Kematian 2.112.000.000 Beban Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 8.010.120.090 Beban Jaminan Jasa Konstruksi 296.139.260 + Total Beban Jaminan 15.382.180.057 - Pendapatan Bersih Iuran 8.091.358.465

3. Penghasilan Investasi 5.565.786.840