Motif menggunakan Media Massa Sikap Eskapisme

tertentu, seperti kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif dan kecenderungan mendapat kesenangan. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian motivasi menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. Sejalan dengan apa yang telah diuraikan di atas, Hoy dan Mistel dalam buku Educational Administration mengemukakan bahwa motivasi dapat didefenisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan dan kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan ketegangan tention states atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan ke arah pencapaian tujuan-tujuan personal. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu. Setiap tindakan motivasi mempunyai tujuan. makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi dilakukan.

II.5 Motif menggunakan Media Massa

Secara umum Katz, Guveritch dan Haas berkeyakinan terhadap tipologi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media yang diklasifikasikan dalam lima kelompok yaitu : 1 Kebutuhan Kognitif Yaitu kebutuhan – kebutuhan yang berkaitan dengan usaha – usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan kita. Kebutuhan ini didasarkan pada keinginan untuk mengerti dan menguasai lingkungan. Kebutuhan kognitif juga dapat terpenuhi Universitas Sumatera Utara oleh adanya dorongan – dorongan seperti keingintahuan curiosity dan menjelejahan exploratory pada diri kita. 2 Kebutuhan Afektif Yaitu kebutuhan – kebutuhan yang berhubungan dengan usaha – usaha untuk memperkuat pengalaman – pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan, dan emosional. 3 Kebutuhan Integratif Personal Yaitu kebutuhan – kebutuhan yang berhubungan dengan usaha – usaha untuk memperkuat kepercayaan, kesetiaan, status pribadi. Kebutuhan seperti ini dapat diperoleh dari adanya keinginan setiap individu untuk meningkatkan harga diri. 4 Kebutuhan Integratif Sosial Yaitu kebutuhan – kebutuhan yang berkaitan dengan usaha – usaha untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman – teman dan dengan alam sekelilingnya. Kebutuhan tersebut didasarkan oleh adanya keinginan setiap individu untuk berafiliasi. 5 Kebutuhan akan pelarian eskapisme Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat untuk melarikan diri dari kenyataan, melepaskan ketegangan, dan kebutuhan akan hiburan. Universitas Sumatera Utara

II.6. Sikap Eskapisme

Eskapisme adalah sebuah kehendak atau kecenderungan menghindar dari kenyataan dengan mencari hiburan dan ketenteraman di dalam khayal atau situasi rekaan. Kecenderungan sikap eskapis semacam ini bisa kita atasi dengan berbagai cara, antara lain dengan relaksasi. Relaksasi merupakan suatu bentuk eskapisme yang sehat dan banyak kita jalankan. Disini peneliti menaruh perhatian sikap eskapisme terhadap menonton film. Gagasan tentang eskapisme ini awalnya dikemukakan oleh Richard S. Lazarus dalam pandangan psikologis. Eskapisme ini termasuk dalam suatu tindakan penyelesaian terhadap masalah atau disebut sebagai coping.

II.7 Proses Coping

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

4 62 66

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

16 157 111

Analisa Ketertarikan Mahasiswa FMIPA USU Dalam Memilih Bank Sebagai Tempat Menabung Dengan Menggunakan Analisis Konjoin

4 64 71

Tindakan Mahasiswa FISIP USU Terhadap Cyberbullying yang Dialami Melalui Media Online

3 55 132

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pernyataan Tokoh Agama” (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pemberitaan Pernyataan Tokoh Agama tentang Kebohongan Pemerintahan SBY di Harian Kompas)

1 66 107

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Fenomena Plagiat Dengan Memanfaatkan Situs Google Pada Mahasiswa FISIP USU “ (Studi Kasus pada Skripsi Mahasiswa Departemen Sosiologi)

12 257 57

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117