Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan disegala bidang dewasa ini, berlangsung ditengah – tengah suasana yang cukup dinamis, dimana perubahan selalu terjadi disana – sini dan pada filosofinya perubahan adalah sesuatu hal yang pasti. Dalam hal ini timbul suatu masa yang ditandai dengan semakin gencarnya inovasi teknologi yang berdampak luas pada arus globalisasi. Sebagai salah satu inovasi teknologi pada arus globalisasi, sekarang ini televisi mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat dengan sejumlah kelebihan yang dimilikinya , televisi telah menyentuh kepentingan masyarakat yang dirasakan semakin mendasar, yakni kebutuhan – kebutuhan akan informasi yang semakin hari semakin kompleks dan bervariasi. Karena kelebihan televisi ini para ahli mengasumsikan bahwa televisi mempunyai daya tarik yang kuat akibat adanya unsur seperti musik, kata – kata dan sound effect serta unsur visual dari televisi itu sendiri Effendi , 1993 : 177 . Televisi mampu menguasai jarak dan ruang, juga menjangkau massa yang cukup besar. Pemberitaannya sangat cepat dan juga lebih singkat, jelas dan sistematis Effendy, 1993:21. Televisi saat ini bahkan telah mendominasi kehidupan masyarakat sehari – hari. Oleh karena itu, televisi harus menyajikan acara yang bermutu. Weis dalam Rakhmat,1993:236 menyatakan media massa memenuhi kebutuhan akan hiburan dan informasi. Sehubungan dengan itu, televisi yang ada akan menyajikan acara yang Universitas Sumatera Utara sedapat mungkin memberikan hiburan dan informasi. Acara yang sifatnya informatif adalah berita, sedangkan acara yang bersifat hiburan seperti musik, kuis, komedi situasi, telenovela dan juga film. Khalayak sebagai sasaran dari media merupakan kumpulan berbagai individu yang berbeda dalam minat, perhatian maupun kepentingannya. Khalayak akan mengikuti secara lengkap dan seksama berita dan laporan permasalahan yang secara langsung mempengaruhi kehidupannya dan menjadi minat perhatiannya. Dalam hal ini, khalayak sadar akan kebutuhan serta menyadari alasan mereka untuk menggunakan media sehingga sikap khalayak terhadap pesan yang disampaikan adalah selektif. Khalayak berusaha mengikuti setiap informasi yang disampaikan media massa. Bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk mencari sumber – sumber informasi yang digemarinya melalui berbagai media yang diangga mampu memenuhi kebutuhannya. Mahasiswa sebagai kaum intelektual dapat dikatakan sebagai khalayak sadar dimana mahasiswa dapat mengetahui dan menyadari kebutuhannya dalam menggunakan media. Realita kampus hari ini dimana adanya kebijakan BHMN Badan Hukum Milik Negara tentang masa studi yang mewajibkan mahasiswa untuk tamat dalam kurun waktu maksimal 6 tahun. Berangkat dari realita ini, mahasiswa dituntut untuk lebih giat dalam menjalani perkuliahannya yang dibebani oleh tugas-tugas kuliah, beban dalam menghadapi ujian tengah semester ataupun ujian akhir semester. Hal ini membuat mahasiswa membutuhkan suatu pelarian akan ketegangan emosi atau kebutuhan akan hiburan agar ketegangan-ketegangan yang dialaminya selama menjalani proses perkuliahan dapat berkurang. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya dalam memenuhi kebutuhannya akan hiburan, mahasiswa melakukan berbagai aktivitas yang bersifat positif, misalnya dengan cara berkumpul bersama teman- temannya, menonton film di bioskop, berolah raga, menonton acara hiburan di televisi, ataupun memilih melakukan kegiatan-kegiatan di organisasi yang diikutinya, seperti berdiskusi dan lain sabagainya. Jika kebutuhan akan hiburan ini tidak mengarah pada hal yang bersifat positif maka akibat yang ditimbulkan pada umumnya cenderung mengarah pada hal-hal yang bersifat negatif, misalnya mahasiswa melakukan kekerasan, tawuran ataupun mengkonsumsi obat-obatan terlarang, sek.s bebas dan hal negatif lainnya. Kondisi perkuliahan yang cukup menguras energi ini membuat mahasiswa harus dapat lebih bijak dan lebih pintar dalam menghadapinya. Demikian pula dalam memenuhi kebutuhannya akan pelepasan ketegangan emosi atau kebutuhan akan hiburan escapism, mahasiswa harus lebih selektif dalam memilih aktivitas untuk dapat memenuhi kebutuhannya akan hiburan yang lebih mengarah ke hal yang bersifat positif. Hal inilah yang dimaksudkan ke dalam sasaran komunikasi. Effendy 1993:37 menyatakan, untuk mencapai sasaran komunikasi, kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan tekhnik yang akan dipergunakan. Semakin tingginya kebutuhan akan informasi memungkinkan media massa tumbuh subur dan hal ini membuat kompetisi media khususnya tetlvisi sangatlah ketat. Saat ini di Indonesia ada sepuluh stasiun televisi swasta nasional, yaitu : RCTI, ANTV, TPI, Indosiar, Trans TV, Metro TV TRANS 7, Global TV, TV One, SCTV. Universitas Sumatera Utara Suatu media akan digemari apabila media tersebut mempunyai daya tarik yang dapat memenuhi kebutuhan khalayak sesuai dengan motif penggunaan media tersebut. Sebaliknya, media khususnya televisi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan khalayak maka akan ditinggalkan oleh pemirsanya. Penyajian film di televisi – televisi swasta, baik buatan dalam negeri sendiri maupun luar negeri merupakan hiburan tersendiri bagi pemirsa yang selalu mencari film – film yang bermutu tinggi dan terbaru. Hiburan film lebih banyak dinikmati pemirsa daripada hiburan – hiburan lain yang bersifat sementara, seperti kuis, musik, olah raga dan lain sebagainya. Pemutaran film – film di televisi swasta tersebut telah mempengaruhi penonton untuk selalu menunggu film – film apa yang akan ditayangkan. Tak heran banyak pemirsa yang menggonta – ganti channel televisi untuk mencari program – program film sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu televisi swasta yang banyak tayangan film dan acara hiburan adalah TRANS 7, dari sekian banyak program acara, peneliti tertarik untuk meneliti sebuah program acara “Opera Van Java” dimana program acara ini ditayangkan di TRANS 7 pada pukul 20:00 WIB sampai dengan 21:00 WIB dan mulai disiarkan pada awal Juni tahun 2009. Jika film hiburan lainnya hanya menengahkan si kaya dan si miskin, si jahat dan si baik hati, maka pada program acara ini banyak variasinya. Dimana program acara tersebut berasal dari sebuah budaya jawa yaitu wayang orang tetapi dikemas pada jalan cerita yang modern, terkadang wayang dan dalang kadang – kadang seperti tidak mempunyai garis koordinasi untuk menjalankan sebuah cerita pada program tersebut. Namun hal itu pula lah yang membuat program acara tersebut terlihat lucu dan konyol, untuk itu sang dalang memiliki pantun yang berbunyi : “ Disana gunung , disini gunung ditengah – tengah pulau jawa. Universitas Sumatera Utara Wayangnya bingung, dalangnya lebih bingung. Yang penting bisa tetap ketawa. “ Dalam program acara tersebut yang selalu menjadi tokoh utama wayangnya adalah Sule, Azis Gagap, Andre Taulany, Nunung, Mpo’ Nori dan terkadang beberapa artis ternama untuk mendukung jalan cerita, dan tak terlepas pula Parto Patrio sebagai dalangnya dan kedua sinden disisi kanan dan kiri, Sinden Winda dan Sinden Dewi Gita. Pada pemutaran program acara yang berdurasi satu jam ini, terkadang ada adegan kekerasan yang dilakukan oleh wayang dan dalang, dan seakan – akan tabu untuk ditonton pemirsa televisi, misalnya ketika dalang memukul wayang dengan menggunakan batu yang terbuat dari gabus. Tetapi hal itu pula yang membuat pemirsa televisi tertarik untuk melihat acara ini. Paparan yang telah dikemukakan, menarik peneliti untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan Uses and Gratifications yang menekankan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukan apa yang dilakukan media kepada khalayak tetapi apa yang dilakukan khalayak kepada media. Peneliti disini tertarik untuk meneliti bagaimana motivasi konsumsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara angkatan 2007 – 2009 terhadap program acara tayangan Opera Van Java dan sejauh mana akan kebutuhan akan hiburan escapism dapat mereka peroleh melalui media televisi dalam kaitannya dengan pendekatan Uses and Gratifications. Alasan memilih mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2007 – 2009 dikarenakan mahasiswa angkatan tersebut masih aktif dan intens mengikuti proses perkuliahan. Universitas Sumatera Utara

I.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

4 62 66

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

16 157 111

Analisa Ketertarikan Mahasiswa FMIPA USU Dalam Memilih Bank Sebagai Tempat Menabung Dengan Menggunakan Analisis Konjoin

4 64 71

Tindakan Mahasiswa FISIP USU Terhadap Cyberbullying yang Dialami Melalui Media Online

3 55 132

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pernyataan Tokoh Agama” (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pemberitaan Pernyataan Tokoh Agama tentang Kebohongan Pemerintahan SBY di Harian Kompas)

1 66 107

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Fenomena Plagiat Dengan Memanfaatkan Situs Google Pada Mahasiswa FISIP USU “ (Studi Kasus pada Skripsi Mahasiswa Departemen Sosiologi)

12 257 57

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117