Dengan demikian laju–laju perpindahan kalor semakin baik karena kontak antara cairan yang hendak didinginkan dalam pipa refrigeran dapat dibuat lebih baik.
Pada gambar 2.9 dibawah ini ditunjukkan konstruksi evaporator.
Gambar 2.9. Konstruksi Evaporator
2.6. Pipa Kapiler Capillary Tube
Pipa kapiler adalah pengatur bahan pendingin atau refrigeran pada sistem pendinginan yang ditempatkan pada antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah.
Refrigeran cairan yang mengalir melalui pipa kapiler terjadi pressure drop yang berarti tekanan dan suhunya diturunkan sesuai dengan kebutuhan evaporator.
Pada gambar 2.10 dibawah ini ditunjukkan konstruksi pipa kapiler.
Gambar 2.10. Konstruksi Pipa Kapiler
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan pipa kapiler pada mesin pendingin akan mempermudah pada waktu start, karena dengan mempergunakan pipa kapiler pada saat sistem tidak
bekerja tekanan pada kondensor dan evaporator selalu sama. Hal ini berarti meringankan tugas kompresor pada waktu start.
2.7. Pengering Dryer
Pengering dryer dalam sistem pendinginan digunakan untuk untuk menyerap uap air dan menyaring kotoran yang tidak diperlukan dalam sistem. Didalam
pengering diisikan bahan pengering dan kawat saringan. Pengering ditempatkan pada sisi tekanan tinggi dari sistem pendinginan, yaitu pada saluran cairan didekat pipa
kapiler. Pengering tersebut sebaiknya dipasang pada posisi kedudukan tegak dengan lubang masuk pada bagian bawah.
Umumnya pengering dipasang secara permanen, hanya ditukar apabila bahan pengering telah tidak dapat menyerap uap air lagi. Jika kompresor rusak atau
motornya terbakar, maka pengering harus ditukar dengan yang baru karena saringan telah kotor bahan pengering juga tidak dapat menyerap uap air lagi. Pada gambar 2.11
dibawah ini ditunjukkan konstruksi pengering.
Gambar 2.11. Konstruksi Pengering Dryer
Universitas Sumatera Utara
2.8. Katup Ekspansi Otomatik Automatic Expansion Valve
Katup ekspansi otomatik digunakan untuk mengatur jumlah refrigeran yang masuk pada evaporator dalam batas yang sama dengan kapasitas isap kompresor.
Selama sistem sedang bekerja, katup tersebut dapat mempertahankan tekanan evaporator dan tekanan saluran isap tetap konstan, sehingga beban
kompresor juga menjadi konstan. Pada gambar 2.12 dibawah ini ditunjukkan bentuk katup ekspansi otomatik.
Gambar 2.12. Katup Ekspansi Otomatik
Pada dasarnya katup tersebut terdiri dari : jarum dan dudukanya, diafragma, sebuah pegas dengan baut pengatur, sebuah saringan pada bagian masuk. Katup
ekspansi otomatik bekerja berdasarkan tekanan yang seimbang pada diafragma, dari dua tekanan yang berlawanan dan saling mengimbangi. Prinsip kerja katup ekspansi
otomatik adalah apabila tekanan evaporator P
2
menekan diafragma keatas, membuat lubang saluran refrigeran menutup.
Universitas Sumatera Utara
Tekanan pegas yang dapat diatur P
3
menekan diafragma pada arah yang berlawanan, membuat lubang saluran refrigeran membuka. Pada gambar 2.13
dibawah ini ditunjukkan prinsip kerja katup ekspansi otomatik.
Gambar 2.13. Prinsip Kerja Katup Ekspansi Otomatik
2.9. Katup Ekspansi Termostatik Thermostatic Expansion Valve