dihembuskan melalui pipa kedalam bak penampungan limbah yang berisi air. Tahapan selanjutnya adalah membawa sarung tangan latex
yang sudah dikeringkan kebagian pengendalian kualitas untuk sampling penerimaan produk jadi.
3.2. Proses Pendinginan Pada Water Chiller
Proses pendinginan yang dilakukan pada unit produksi pencetakan sarung tangan latex menggunakan air sebagai bahan pendingin di PT. Medisafe
Technologies. Peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pendinginan adalah water chiller DW 150. Pada gambar 3.2 dibawah ini ditunjukkan proses pendinginan
pada water chiller.
M KONDENSOR
FREON R 22
KOMPRESOR EVAPORATOR
FILTER
KATUP SELONOID SIGHT GLASS
TANGKI AIR PENDINGIN
POMPA EVAPORATOR FUSE
GANGAN 380 V 3 PHASA
SAKLAR
AIR TANGKI KATUP EKSPANSI
COOLING TOWER
AIR PENDINGIN TANGKI LATEX
Gambar 3.2. Proses Pendinginan Pada Water chiller
Universitas Sumatera Utara
Apabila motor penggerak berputar, maka akan memutar kompresor. Dengan berputarnya kompresor maka refrigeran pada freon R 22 akan naik suhu maupun
tekanannya. Hal ini disebabkan molekul–molekul dari refrigeran bergerak lebih cepat dan saling bertabrakan akibat adanya kompresi.
Air yang dialirkan kedalam cooling tower akan dialirkan kembali kedalam kondensor akan mengalami proses kondensasi pengembunan yaitu uap panas dari
refrigeran berubah menjadi cairan. Cairan refrigeran mengalir menuju saluran cairan tekanan tinggi menuju filter saringan yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan
partikel–partikel lain yang menempel pada diding pipa tembaga dari kondensor, sehingga refrigeran cair saja yang mengalir masuk kedalam pengontrol refrigeran.
Katup selonoid akan membuka aliran bahan pendingin yang menuju kedalam evaporator. Setelah itu katup ekspansi akan menurunkan cairan refrigeran dari tekanan
tinggi menjadi tekanan rendah sebelum masuk kedalam evaporator. Cairan refrigeran yang telah diekspansi akan dialirkan kedalam evaporator
untuk mendinginkan cairan refrigeran sesuai dengan temperatur yang diinginkan. Setelah cairan refrigeran mengalami proses evaporatif, maka cairan refrigeran telah
menjadi cairan pendingin. Cairan pendingin tersebut akan dialirkan kedalam tangki air pendingin melalui pompa air pendingin.
3.3. Kerusakan–Kerusakan Pada Water Chiller