Optimasi Perencanaan Produksi dengan Metode Goal Programming pada PT. Latexindo Toba Perkasa

(1)

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN METODE

GOAL PROGRAMMING PADA PT. LATEXINDO TOBA

PERKASA

DRAFT TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh

HENRY MARCO SIPAYUNG NIM : 100403088

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini.

Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul untuk tugas

sarjana ini adalah “Optimasi Perencanaan Produksi dengan Metode Goal

Programming pada PT. Latexindo Toba Perkasa”.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas sarjana ini. Penulis juga mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Laporan tugas sarjana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, jurusan teknik industri, perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan pembaca lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS MEDAN, MEI 2015


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk merasakan dan mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah memberikan nikmat kesehatan dan ilmu kepada penulis selama masa kuliah dan penulisan laporan tugas sarjana ini.

Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada::

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan

2. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan

3. Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing I atas waktu, bimbingan, pengarahan, tuntunan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

4. Ibu Rahmi M. Sari, ST, MM(T) selaku Dosen Pembimbing II Tugas Sarjana yang juga telah membimbing dan mengajarkan ilmunya untuk penulis dalam penyelesaian laporan Tugas Sarjana ini.


(7)

5. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dan dosen fakultas lainnya yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan yang menjadi bekal dalam penulisan tugas sarjana ini. 6. Kedua Orang tua, yaitu Ayah Jabetlin Sipayung dan Ibu Sri Bulan br. Barus

yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril maupun materil sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari tidak dapat membalas segala kebaikan dan kasih sayang dari keduanya, oleh karena itu izinkanlah penulis memberikan karya ini sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Ayah dan Ibu.

7. Kakak dan adik penulis Eflin Sri Oktavia Sipayung dan Ita Christin Sipayung yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam penulisan tugas sarjana ini.

8. Pimpinan serta seluruh staf dan karyawan PT. Latexindo Toba Perkasa yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian.

9. Staff pegawai Teknik Industri, Bang Mijo, Bang Ridho, Kak Dina, Bang Nurmansyah, Kak Rahma, dan Ibu Ani, terimakasih atas bantuannya dalam masalah administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.

10. Ibu Yasmarita selaku Pembimbing Lapangan di PT Latexindo Toba Perkasa yang telah memberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, serta informasi dan data selama melakukan penelitian.

11. Teman terdekat penulis Tanesia Krisman Sinaga yang selalu membantu dan memotivasi penulis dalam penyelesaian penelitian.


(8)

12. Sahabat-sahabat seperjuangan di Departemen Teknik Industri, Gavrilo Jose, Nixon, Aven Tampubolon, Willy, Edgard, Cici Sinaga, Rahel, Liyana Fadhilah, Yoko Andreas, Arnoldus, Jevier, Dedi, Reza, Joseph, Donny Rudi serta rekan-rekan angkatan 2010 Teknik Industri FT USU (TITEN) yang juga membantu dan memberi dukungan dan semangat selama penelitian.

13. Seluruh keluarga Asisten Laboratorium Komputasi, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU, Robby Hidayat, Calvin Setiawan, Mayang Palupi, Ivana, Aven R.A.V. Tampubolon, Putra Jaya, Vita Rahmayani, Puja Satria Lie, Melisa, Inka Havvy Stella Sitorus, Jevi Mulyati, Steven, Bryan N. I. Aruan, Askari Muflihin, dan Josep Subastian yang selama ini selalu membantu dan mendukung dalam setiap kegiatan perkuliahan, serta memberi semangat dan motivasi dalam penyelesaian laporan ini.

14. Seluruh pihak yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis dalam penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu..

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS


(9)

DAFTAR ISI

BAB

HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

ABSTRAK ... xx

I PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Perumusan Masalah ... I-8 1.3. Tujuan dan Manfaat ... I-8 1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian ... I-8 1.5. Sistematika Penulisan Laporan ... I-9

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1

2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-2 2.3. Lokasi Perusahaan ... II-2


(10)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB

HALAMAN

2.4. Daerah Pemasaran ... II-2 2.5. Organisasi dan Manajemen ... II-2 2.5.1. Struktur Organisasi ... II-2 2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-5 2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... II-12 2.7. Proses Produksi ... II-13 2.7.1. Standar Mutu Bahan/ Produk ... II-14 2.7.2. Bahan yang Digunakan ... II-16 2.7.2.1. Bahan Baku ... II-16 2.7.2.2. Bahan Penolong ... II-17 2.7.2.3. Bahan Tambahan ... II-17 2.7.3. Uraian Proses ... II-18 2.8. Mesin dan Peralatan ... II-23 2.8.1. Mesin ... II-23 2.8.2. Peralatan ... II-26

III LANDASAN TEORI ... III-1


(11)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB

HALAMAN

3.1.1. Tujuan Perencanaan Produksi ... III-2 3.1.2. Karakteristik Perencanaan Produksi ... III-3 3.1.3. Sifat-sifat Perencanaan Produksi... III-3 3.2. Goal Programming ... III-8

3.2.1. Model dan Perumusan Goal Programming ... III-10

3.2.2. Bentuk Umum Goal Programming ... III-11 3.2.3. Kendala-Kendala Sasaran ... III-12 3.3. Peramalan ... III-13 3.3.1. Konsep Dasar dan Pengertian Peramalan ... III-13 3.3.2. Karakterisitik Permalan yang Baik ... III-14 3.3.3. Teknik Peramalan... III-15 3.3.4. Kriteria Performance Peramalan... III-26

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1

4.2. Jenis Penelitian ... IV-1 4.3. Objek Penelitian ... IV-1 4.4. Variabel Penelitian ... IV-2 4.5. Kerangka Berpikir Penelitian ... IV-2 4.6. Rancangan Penelitian ... IV-3


(12)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB

HALAMAN

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1 5.1. Pengumpulan Data ... V-1

5.1.1. Data Penjualan Produk Sarung Tangan Karet dari Januari 2014 sampai dengan Desember

2014 ... V-1 5.1.2. Data Harga Pokok dan Harga Penjualan ... V-1 5.1.3. Data Pemakaian dan Ketersediaan Bahan ... V-3 5.1.4. Data Waktu Penyelesaian Produk dan

Ketersediaan Jam Kerja ... V-4 5.2. Pengolahan Data ... V-6 5.2.1. Peramalan Jumlah Penjualan Produk Bulan

Januari 2014 – Desember 2014 ... V-6 5.2.2. Formulasi Fungsi Optimasi Perencanaan

Produksi dengan Goal Programming ... V-22

5.2.2.1. Variabel Keputusan Goal

Programming ... V-22 5.2.2.2. Fungsi Kendala Goal Programming ... V-22

5.2.2.2.1. Perhitungan Waktu Penyelesaian

Produk dan Ketersediaan


(13)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB

HALAMAN

5.2.2.2.2. Perhitungan Pemakaian dan

Ketersediaan Bahan Baku ... V-24

5.2.2.3. Memformulasikan Fungsi Sasaran ... V-28 5.2.2.4. Perhitungan Break Event Point (BEP) .... V-31

5.2.2.5. Memformulasikan Fungsi Pencapaian

Untuk Goal Programming ... V-33 5.2.2.6. Penyelesaian Fungsi Pencapaian

Goal Programming ... V-47

VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... VI-1 6.1. Analisis Hasil Peramalan ... VI-1 6.2. Analisis Pencapaian Sasaran Memaksimalkan Volume

Produksi ... VI-1 6.3. Analisis Pencapaian Sasaran Memaksimalkan

Keuntungan ... VI-4

6.4. Analisis Kendala Pemakaian Jam Kerja ... VI-5 6.5. Analisis Kendala Pemakaian dan Ketersediaan

Bahan Baku ... VI-6 6.6. Analisis Perencanaan Produksi dan Break Event Point .... VI-10


(14)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB

HALAMAN

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1

7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.1. Saran ... VII-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(15)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1. Jumlah Produksi dan Permintaan Produk PPM-5.0

Januari 2014-Desember 2014 ... I-3 1.2. Jumlah Produksi dan Permintaan Produk PPNW

Januari 2014-Desember 2014 ... I-3 1.3. Jumlah produksi dan Permintaan Produk PPHW

Januari 2014-Desember 2014 ... I-4 2.1. Standard Indonesian Rubber (SIR) ... II-14

2.2. Jenis dan Spesifikasi Produk Sarung Tangan

PT. Latexindo Toba Perkasa ... II-15 5.1. Data Penjualan Produk Sarung Tangan Karet

PT. Latexindo Toba Perkasa Tahun 2014 ... V-2 5.2. Data Harga Produk Sarung Tangan Karet PT. Latexindo

Toba Perkasa ... V-2 5.3. Data Pemakaian Bahan perUnit ... V-3 5.4. Data Ketersediaan Bahan ... V-3 5.5. Data Jumlah Jam Kerja Bagian Produksi ... V-5 5.6. Data Kecepatan Produksi ... V-5 5.7. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode

Regresi dengan Kecenderungan Siklis ... V-8 5.8. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Rata-rata Per 4 Periode ... V-9


(16)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.9. Perhitungan Nilai Indeks Musim ... V-11 5.10. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Linier ... V-11 5.11. Perhitungan Nilai Persamaan Garis Trend ... V-13 5.12. Perhitungan SEE untuk Metode Regresi dengan

Kecenderungan Siklis... V-14 5.13. Perhitungan SEE untuk Metode Dekomposisi ... V-15 5.14. Rekapitulasi Hasil Perhitungaan SEE ... V-15 5.15. Perhitungan Hasil Verifikasi ... V-17 5.16. Hasil Peramalan Permintaan Produk Sarung

Tangan Karet PPM-5.0 Periode

Januari 2015-Desember 2015 ... V-18 5.17. Hasil Peramalan Permintaan Produk PPNW

Periode Januari 2015-Desember 2015 ... V-20 5.18. Hasil Peramalan Permintaan Produk PPHW Periode

Januari 2015-Desember 2015 ... V-21 5.19. Kecepatan Mesin Produksi ... V-23 5.20. Komposisi Pemakaian Bahan Baku untuk

1 Unit Produk ... V-25 5.21. Proyeksi Keuntungan Penjualan Produk


(17)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.22. Biaya Produksi dan Harga Jual Produk ... V-31 5.23. Fixed Cost Perusahaan (Bagian Produksi) ... V-31

5.24. Fixed Cost Setiap Jenis Produk ... V-32 5.25. Formulasi Perencanaan Produksi Tiap Bulan ... V-35 5.26. Solusi Optimal Perencanaan Produksi

Januari 2015-Desember 2015 dengan

Pendekatan Goal Programming ... V-52

6.1. Hasil Perencanaan Produksi dengan Menggunakan Goal Programming Periode Januari

s/d Desember 2015 ... VI-2 6.2. Rekapitulasi Hasil Perencanaan Produksi ... VI-7 6.3. Variabel Deviasional ... VI-10


(18)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi PT. Latexindo Toba Perkasa ... II-4 2.2. Latex ... II-16

2.3. Pearl Mill ... II-24 2.4. Mesin Dipping Line ... II-25

4.1. Kerangka Berpikir Penelitian ... IV-3 4.2. Langkah-langkah Proses Penelitian ... IV-5 5.1. Grafik Penjualan Produk PPM-5.0 Jan 2014-Des 2014 .... V-7 5.2. Moving Range Chart ... V-18 5.3. Grafik Perbandingan Data Aktual PPM-5.0 dengan

Hasil Peramalan ... V-19 5.4. Grafik Perbandingan Data Aktual PPNW dengan

Hasil Peramalan ... V-20 5.5. Grafik Perbandingan Data Aktual PPHW dengan

Hasil Peramalan ... V-41 5.6. Formulasi Input dalam Software LINDO ... V-47 5.7. Tombol Solution pada Software LINDO ... V-47

5.8. Optimizer Output dalam Software LINDO ... V-48

5.9. Hasil Akhir dalam Softare LINDO ... V-48 5.10 Grafik Perencanaan Produksi PPM-5.0 Periode


(19)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.11. Grafik Perencanaan Produksi PPNW Periode

Januari 2015-Desember 2015 ... V-53 5.12. Grafik Perencanaan Produksi PPHW Periode

Januari 2015-Desember 2015 ... V-54 6.1. Grafik Perbandingan Perencanaan Produksi PPM-5.0

Dengan Peramalan Tahun 2015 ... V-3 6.2. Grafik Perbandingan Perencanaan Produksi PPNW

Dengan Peramalan Tahun 2015 ... V-3 6.3. Grafik Perbandingan Perencanaan Produksi PPHW


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Diagram Pencar dan Perhitungan Parameter

Peramalan Setiap Produk ... L-1 2. Hasil Penyelesaian Perencanaan Produksi dengan Goal

Programming Menggunakan Software LINDO... L-2

3. Tugas Permohonan Tugas Sarjana Halaman 1... L-3 4. Tugas Permohonan Tugas Sarjana Halaman 2... L-4 5. Surat Permohonan Riset Tugas Sarjana di

PT. Latexindo Toba Perkasa ... L-5 6. Surat Balasan Penerimaan Riset Tugas Sarjana di PT.

Latexindo Toba Perkasa ... L-6 7. Surat Keputusan Tugas Sarjana Mahasiswa ... L-7


(21)

ABSTRAK

PT. Latexindo Toba Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan sarung tangan berbahan baku karet (latex). Jenis sarung tangan karet yang diproduksi oleh PT. Latexindo Toba Perkasa adalah PPM-5.0, PPNW dan PPHW. Dalam melaksanakan proses produksinya, PT. Latexindo Toba Perkasa sering mengalami kelebihan stok produk. Permintaan yang berfluktuasi membuat jumlah produksi sering melebihi jumlah permintaan sehingga menyebabkan tujuan dari perencanaan produksi seringkali tidak tercapai, maka diperlukan perencanan produksi yang optimal. Metode Goal Programming digunakan untuk

mendapatkan solusi yang optimal dalam merencanakan produksi. Optimasi perencanaan produksi pada penelitian memiliki dua sasaran yaitu, memaksimalkan volume produksi dan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Kendala yang digunakan pada penelitian adalah kendala pemakaian dan ketersediaan bahan baku, kendala kecepatan produksi dan ketersediaan jam kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sasaran untuk memaksimalkan volume produksi tercapai, hal ini dapat dilihat dengan membandingkan hasil perencanaan produksi dengan Break Event Point (BEP) perusahaan dan variabel deviasionalnya 0. Sasaran untuk memaksimalkan keuntungan tercapai, hal ini dilihat juga dari jumlah produksi pada perencanaan produksi yang lebih besar dari BEP. Keuntungan paling besar terjadi pada Mei 2015 yaitu sebesar Rp. 1.742.007.895 . Kendala pemakaian bahan baku tercapai, dimana perusahaan tidak mengalami kekurangan bahan baku selama periode perencanaan produksi, Kendala pemakaian jam kerja tercapai selama 10 bulan, namun tidak tercapai pada bulan Februari dan November, sehingga perlu dilakukan penambahan jam kerja pada bulan tersebut.


(22)

ABSTRAK

PT. Latexindo Toba Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan sarung tangan berbahan baku karet (latex). Jenis sarung tangan karet yang diproduksi oleh PT. Latexindo Toba Perkasa adalah PPM-5.0, PPNW dan PPHW. Dalam melaksanakan proses produksinya, PT. Latexindo Toba Perkasa sering mengalami kelebihan stok produk. Permintaan yang berfluktuasi membuat jumlah produksi sering melebihi jumlah permintaan sehingga menyebabkan tujuan dari perencanaan produksi seringkali tidak tercapai, maka diperlukan perencanan produksi yang optimal. Metode Goal Programming digunakan untuk

mendapatkan solusi yang optimal dalam merencanakan produksi. Optimasi perencanaan produksi pada penelitian memiliki dua sasaran yaitu, memaksimalkan volume produksi dan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Kendala yang digunakan pada penelitian adalah kendala pemakaian dan ketersediaan bahan baku, kendala kecepatan produksi dan ketersediaan jam kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sasaran untuk memaksimalkan volume produksi tercapai, hal ini dapat dilihat dengan membandingkan hasil perencanaan produksi dengan Break Event Point (BEP) perusahaan dan variabel deviasionalnya 0. Sasaran untuk memaksimalkan keuntungan tercapai, hal ini dilihat juga dari jumlah produksi pada perencanaan produksi yang lebih besar dari BEP. Keuntungan paling besar terjadi pada Mei 2015 yaitu sebesar Rp. 1.742.007.895 . Kendala pemakaian bahan baku tercapai, dimana perusahaan tidak mengalami kekurangan bahan baku selama periode perencanaan produksi, Kendala pemakaian jam kerja tercapai selama 10 bulan, namun tidak tercapai pada bulan Februari dan November, sehingga perlu dilakukan penambahan jam kerja pada bulan tersebut.


(23)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas yang sangat penting dalam menentukan kontinuitas operasional produksi. Di dalam praktek, manajer produksi harus membuat keputusan mengenai rencana produksi yang sesuai agar diperoleh biaya yang minimum sehingga keuntungan yang akan didapatkan bisa semaksimal mungkin. Dalam melakukan perencanaan produksi pihak perusahaan harus memperhitungkan seluruh kemampuan dan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya.

Perencanaan produksi umumnya dilakukan dengan taksiran berdasarkan pengalaman masa lalu. Untuk mencapai keuntungan maksimum pada prinsipnya dibutuhkan perencanaan produksi yang teliti dengan memperhatikan keterbatasan yang terdapat pada sistem produksi. Batasan-batasan yang digunakan dalam memformulasikan fungsi tujuan perencanaan produksi yang optimal adalah data penjualan pada periode tertentu, biaya produksi, pemakaian bahan baku, jam kerja tersedia dan waktu penyelesaian produk. Karena data tersebut merupakan hal yang menentukan jumlah produksi yang akan dilaksanakan perusahaan Untuk menyelesaikan masalah pengoptimalan jumlah produksi seperti ini, model-model perencanaan produksi telah banyak dikembangkan


(24)

PT. Latexindo Toba Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan sarung tangan berbahan baku karet (latex). Produk yang dihasilkan ada tiga tipe yaitu:

1. PPM-5.0 (Pre-Powdered Medium Weight), yaitu jenis sarung tangan

berketebalan tipis dengan berat hanya 5,0 gr. Digunakan oleh konsumen industri ringan seperti industri makanan, sparepart dan sebagainya.

2. PPNW (Pre-Powdered Normal Weight), yaitu jenis sarung tangan

berketebalan normal dengan berat 5,7 gr. Digunakan untuk konsumen medis secara umum seperti rumah sakit, dokter gigi atau industri makanan.

3. PPHW (Pre-Powdered High Weight), yaitu jenis sarung tangan berketebalan

tinggi dengan berat 6,0 gr. Umumnya digunakan oleh konsumen untuk industri yang lebih berat seperti industri perakitan kendaraan.

Dalam melakukan proses produksi guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang fluktuatif, maka perusahaan ini sering dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk menentukan perencanaan produksi yang optimal. Jumlah produksi yang lebih besar dari pada permintaan yang mengakibatkan persediaan produk menumpuk setiap bulan. Jumlah produksi dan permintaan pada periode Januari 2014 – Desember 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1.


(25)

Tabel 1.1. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PPM-5,0 Januari 2014-Desember 2014

Bulan Produksi (unit) Permintaan (unit) Selisih (unit) Selisih (%) Jan-14 30.480.000 26.867.910 3.612.090 11,9

Feb-14 28.080.000 20.491.000 7.589.000 27,0 Mar-14 28.296.000 24.775.740 3.520.260 12,4 Apr-14 39.040.000 34.246.400 4.793.600 12,3 Mei-14 32.256.000 28.329.280 3.926.720 12,2 Jun-14 24.800.000 21.745.250 3.054.750 12,3 Jul-14 15.096.000 13.289.410 1.806.590 12,0 Agust-14 24.600.000 21.640.750 2.959.250 12,0 Sep-14 29.490.000 25.891.200 3.598.800 12,2 Okt-14 30.960.000 27.276.600 3.683.400 11,9 Nop-14 20.000.000 17.584.600 2.415.400 12,1 Des-14 24.336.000 21.394.360 2.941.640 12,1 TOTAL 327.434.000 283.532.500 43.901.500 13,0

Sumber: Departemen Pemasaran PT. Latexindo Toba Perkasa

Tabel 1.2. Jumlah Produksi dan Permintaan Produk PPNW Januari 2014-Desember 2014

Bulan Produksi (unit) Permintaan (unit) Selisih (unit) Selisih (%) Jan-14 60.960.000 53.735.820 7.224.180 11,9

Feb-14 56.160.000 53.276.600 2.883.400 5,1 Mar-14 66.024.000 57.810.060 8.213.940 12,4 Apr-14 53.680.000 47.088.800 6.591.200 12,3 Mei-14 58.464.000 51.346.820 7.117.180 12,2 Jun-14 59.520.000 52.188.600 7.331.400 12,3 Jul-14 55.056.000 48.467.260 6.588.740 12,0 Agust-14 64.944.000 57.131.580 7.812.420 12,0 Sep-14 49.150.000 43.152.000 5.998.000 12,2 Okt-14 61.920.000 54.553.200 7.366.800 11,9 Nop-14 60.000.000 52.753.800 7.246.200 12,1 Des-14 65.520.000 57.600.200 7.919.800 12,1 TOTAL 711.398.000 629.104.740 82.293.260 11,5


(26)

Tabel 1.3. Jumlah Produksi dan Permintaan Produk PPHW Januari 2014-Desember 2014

Bulan Produksi (unit)

Permintaan (unit)

Selisih (unit)

Selisih (%) Jan-14 10.160.000 8.955.970 1.204.030 11,9

Feb-14 9.360.000 8.196.400 1.163.600 12,4 Mar-14 10.480.000 9.176.200 1.303.800 12,4 Apr-14 4.880.000 4.280.800 599.200 12,3 Mei-14 10.080.000 8.852.900 1.227.100 12,2 Jun-14 14.880.000 13.047.150 1.832.850 12,3 Jul-14 18.648.000 16.416.330 2.231.670 12,0 Agust-14 1.968.000 1.731.260 236.740 12,0 Sep-14 19.660.000 17.260.800 2.399.200 12,2 Okt-14 10.320.000 9.092.200 1.227.800 11,9 Nop-14 20.000.000 17.584.600 2.415.400 12,1 Des-14 3.744.000 3.291.440 452.560 12,1 TOTAL 134.180.000 117.886.050 16.293.950 12,1

Sumber: Departemen Pemasaran PT. Latexindo Toba Perkasa

Data tahun 2014 menunjukkan rata-rata terjadinya kelebihan produksi setiap bulannya adalah 12% dari jumlah yang diproduksi. Dimana total produksi jenis PPM-5,0 pada 2014 adalah 327.434.000 dengan penjualan total 283.532.500 maka terjadi selisih sebesar 43.901.500 unit pada tahun 2014.

Data tersebut menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi permasalahan kelebihan jumlah produksi yang terjadi setiap bulan dan bahkan cukup besar pada bulan-bulan tertentu. Dalam hal ini, tentunya perusahaan bertujuan agar keadaan kelebihan stock dapat diminimalkan, untuk itu selisih diharapkan seminimum mungkin.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi PT. Latexindo Toba Perkasa, perlu dilakukan optimasi perencanaan produksi yang bertujuan untuk


(27)

menentukan jumlah produksi yang optimal untuk masing-masing produk yang dihasilkan serta memaksimalkan keuntungan dengan memperhatikan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah ini adalah dengan menggunakan metode Linear Programming. Linear Programming

merupakan pemodelan matematis yang dalam hal ini dapat digunakan untuk menentukan tingkat jumlah produksi yang optimum dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada. Namun Linear Programming hanya mampu digunakan untuk mencapai satu tujuan saja misalnya: memaksimalkan laba; atau meminimumkan biaya produksi , atau meminimalkan waktu kerja dan lain-lain berdasarkan kendala-kendala yang ada di dalam perusahaan. Sedangkan untuk mengoptimalkan suatu permasalahan dengan multitujuan dan berbagai kendala metode Linear Programming memiliki kelemahan. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan suatu model yang mampu untuk mengoptimalkan suatu permasalahan dengan berbagai tujuan berdasarkan kendala-kendala yang ada yaitu dengan menggunakan Goal Programming.1

Model Goal Programming merupakan perluasan dari model pemrograman linier yang dikembangkan oleh A. Charles dan W. M. Cooper pada tahun 1956. Model Goal Programming merupakan perluasan dari model pemrograman linier,

sehingga seluruh asumsi, notasi, formula model matematis, prosedur perumusan model dan penyelesaiannya tidak berbeda. Perbedaan hanya terletak pada kehadiran sepasang variabel deviasional yang akan muncul di fungsi tujuan dan di

1

Sri Mulyono.1991. Operation Research. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hal 1.


(28)

fungsi-fungsi kendala. Oleh karena itu, konsep dasar pemrograman linier akan selalu melandasi pembahasan model Goal Programming.

Analisis goal programming bertujuan untuk meminimumkan jarak antara atau deviasi terhadap tujuan, target atau sasaran yang telah ditetapkan dengan usaha yang dapat ditempuh untuk mencapai target atau tujuan tersebut secara memuaskan sesuai dengan syarat ikatan yang ada, yang membatasinya berupa sumber daya yang tersedia, teknologi yang ada, kendala tujuan, dan sebagainya.

Keunggulan dari metode Goal Programming ini adalah model ini mampu menyelesaikan kasus-kasus pemrograman linier yang memiliki lebih dari satu tujuan yang hendak dicapai. Didalam model Goal Programming juga dihadirkan

sepasang variabel yang dinamakan variabel deviasional yang berfungsi untuk menampung penyimpangan atau deviasi yang akan terjadi pada nilai ruas kiri suatu persamaan kendala terhadap nilai ruas kananya. Agar deviasi itu minimum, artinya nilai ruas kiri suatu persamaan kendala sebisa mungkin mendekati nilai ruas kanannya maka variabel deviasional itu harus diminimumkan di dalam fungsi tujuan, karena itu metode Goal Programming dipilih sebagai metode penyelesaian masalah optimasi pada PT. Latexindo Toba Perkasa.

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa metode Goal Programming

digunakan sebagai solusi pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan multitujuan. Suresh Chand Sharma dan Devendra Singh hada (2012) dalam

penelitiannya yang berjudul “A Goal Programming Approach in Dairy Waste

Minimization” meneliti mengenai penggunaan goal programming pada industri


(29)

olahan susu. Goal programming dibutuhkan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu memaksimumkan penggunaan bahan baku, mengetahui jumlah produk, memaksimumkan penggunaan mesin, meminimasikan biaya produksi dengan kendala kapasitas mesin pendingin dan kapasitas tenaga kerja, meminimasikan penggunaan air limbah dan meminimasikan penggunaan uap. Hasil menunjukkan bahwa kemungkinan meningkat 52,36% untuk susu bubuk dan penurunan sebesar 19,92% untuk tujuan susu standard. Tujuan meminimasi penggunaan uap berada di bawah target, dan tujuan meminimasi penggunaan air limbah melebihi target, dan tujuan lainnya tercapai.

Beberapa penelitian telah dilakukan selama tiga tahun terakhir, dimana

Goal Programming digunakan sebagai metode penyelesaian. Wiwik Angraeni (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Production Planning optimization Using Goal Programming method in Habibah Busana” meneliti penggunaan goal programming di bidang garmen yang memproduksi berbagai jenis produk. Goal programming digunakan untuk menentukan jumlah kombinasi produk dengan memperhatikan beberapa tujuan seperti memaksimumkan pendapatan, meminimumkan biaya produksi dan memaksimumkan penggunaan mesin. Hasil perencanaan produksi multitujuan yang dilakukan adalah menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari target keuntungan hingga 4 kali lipat, biaya produksi lebih kecil dari target biaya produksi yang diharapkan dan penggunaan mesin yang masih di bawah target penggunaan mesin sehingga dapat dikatakan proses perencanaan produksi telah optimal karena seluruh variabel deviasi sasaran bernilai 0.


(30)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka pokok permasalahan yang terdapat pada perusahaan adalah fluktuasi permintaan setiap bulan yang menimbulkan terjadinya kelebihan jumlah produksi.

.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah menghasilkan perencanaan produksi yang optimal bagi perusahaan untuk mongoptimalkan volume produksi dan laba perusahaan.

Manfaat melakukan penelitian ini bagi perusahaan adalah hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk perbaikan sistem perencanaan produksi yang optimal di perusahaan

1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian

Adapun pembatasan masalah yang dilakukan dari penelitian ini adalah: 1. Data penjualan yang digunakan untuk memprediksi permintaan adalah data

penjualan mulai dari Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.. 2. Metode penyelesaian masalah yang digunakan adalah Goal Programming

3. Software LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer) digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan optimasi.

4. Tidak dilakukan perbandingan hasil yang didapatkan dengan perusahaan sejenis yang ada.


(31)

Adapun asumsi yang dilakukan dari penelitian ini adalah:

1. Proses produksi berlangsung secara normal dimana mesin bekerja dengan baik dan tidak terjadi gangguan lain pada lantai produksi.

2. Jumlah persediaan bahan baku dan harga jual produk tidak berubah selama masa penelitian berlangsung

3. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi produk.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II Gambaran Umum PT. Latexindo Toba Perkasa, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi , tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,

Bab III Landasan Teori, berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah dan teori-teori pendukung lainnya untuk menunjang dalam menyelesaikan pokok permasalahan yang ada seperti, optimasi produksi, perencanaan produksi, kapasitas, perencanaan kapasitas, program linier, fungsi tujuan, kendala-kendala fungsional, goal programming dan sebagainya.


(32)

Pada Bab IV Metodologi Penelitian, diuraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta tahapan-tahapan penelitian dimulai dari identifikasi masalah sampai akhir serta tahapan dalam pengolahan data dan analisis pemecahan masalah.

Pada Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, diuraikan tentang data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi penelitian. Data primer yang diambil adalah waktu proses pengerjaan produk. Sedangkan data sekundernya adalah data penjualan periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014, harga pokok produksi dan harga jual produk, jumlah pemakaian dan ketersediaan bahan serta jumlah jam kerja. Data yang diperoleh diolah dengan metode pengolahan data yang dipilih untuk memberikan solusi pemecahan masalah.

Pada Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dijelaskan analisis hasil pengolahan data untuk memperoleh pemecahan masalah.

Pada Bab VII Kesimpulan dan Saran, diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan masalah serta saran-saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.


(33)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan pada tahun 1988. Perusahaan ini terletak di Jalan Medan – Binjai Km. 11, Kabupaten Deliserdang.

PT. Latexindo Toba-Perkasa memiliki ±750 pekerja dengan 14 lini produksi dengan kapasitas produksi 135 juta pasang sarung tangan/bulan. Hasil produksi perusahaan ini seluruhnya di ekspor ke luar negeri. Negara yang menjadi tujuan ekspor adalah negara-negara di Amerika Utara, Amerika Selatan, Amerika Latin, Eropa, Timur Tengan dan Asia terutama Jepang.

PT. Latexindo Toba-Perkasa memperoleh izin dari United States Food and Drug Administration (FDA 510K dan FDA Medical Device Listing Approval) untuk pemasaran sarung tangan di wilayah Amerika Serikat. Perusahaan ini telah memperoleh GM-Mark (Gepruftes Medizinprodukt) yang disertifikasi oleh TÜV Rheinland. Hal ini membuktikan bahwa produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini memiliki kualitas yang sesuai dengan standard. Perusahaan ini juga telah tersertifikasi oleh International Standard Organization (ISO) ISO 9001:2008 dan ISO 13485:2003.


(34)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Latexindo Toba – Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex dengan jenis powdered dan powder free.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Latexindo Toba-Perkasa terletak di Jalan Medan – Binjai Km. 11, Kabupaten Deliserdang.

2.4. Daerah Pemasaran

PT. Latexindo Perkasa merupakan perusahaan yang daerah pemasarannya di luar Indonesia. Daerah pemasarannya antara lain negara-negara yang berada di Amerika Utara, Amerika Selatan, Amerika Latin, Eropa, Timur Tengah dan Asia terutama Jepang.

2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi

PT. Latexindo Toba Perkasa memiliki bentuk organisasi yaitu lini (garis) dan fungsional. Bentuk atau hubungan garis ditunjukkan dengan adanya spesialisasi atau pembagian tugas setiap unit organisasi (departemen) sehingga pelimpahan wewenang dari pimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu dapat langsung dilimpahkan kepada departemen yang menangani pekerjaan tersebut. Mampu atau tidaknya perusahaan dalam memajukan usahanya tergantung kepada karyawan dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai salah satu aktor produksi


(35)

yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Setiap karyawan yang bekerja di PT. Latexindo Toba Perkasa harus memiliki keterampilan, pemahaman, kesadaran, jadwal, dan target untuk setiap pekerjaan yang diberikan oleh atasannya.

Struktur organisasi di PT. Latexindo Toba Perkasa adalah dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut saling diintegrasikan (koordinasi). Dalam menjalankan aktivitas sehari - hari pada suatu organisasi dibutuhkan personil - personil untuk menduduki jabatan tertentu yang mampu menjalankan wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan sesuai dengan jabatan tersebut. Uraian tanggung jawab dan wewenang untuk masing-masing jabatan pada PT. Latexindo Toba Perkasa adalah sebagai berikut: 1. President Director

a. Tanggung Jawab

1) Menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan

2) Menetapkan strategi perusahaan dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan

Mengawasi pelaksanaan tugas manajemen perusahaan apakah telah sesuai dengan kebijakan yang ditentukan


(36)

President Director General Manager Vice General Manager Production Manager Quality Assurance Manager Human Resources Manager Marketing Manager Purchasing Accounting Finance &Accounting Manager Management Represntative (MR)

Cashier Boiler Control Operator Head Compound & Latex Stocker Chemical Stock Keeper Lab Analyst Production Assistant Maintenance Supervisor Electrician Supervisor

Security Cleaning Operator Driver & Forklift Operator Administration HRD

Prod. ADM

Boiler Control Operator

Charcoal Transporter

Pearl Mill & Ball Mill Operator Production Supervisor Machine Operator Stripping & Tumbling Operator Building Maintenance Maintenance Electrician QA/QC Administration QA/QC Manager Assistant QA/QC Stocking Manager Assistant QC Assistant

QC 2nd Level QC Sampler QC Sortation Packing Water Test

Operator Stock Mover

Packaging & Stocking Material Opr. Marketing Manager Assistant Export Customs Documentation Officer Keterangan:

= Hubungan Fungsional = Hubungan Lini


(37)

b. Wewenang

1) Membuat keputusan atas pemakaian bahan yang sesuai dengan kebijakan mutu perusahaan

2) Mengawasi pelaksanaan tugas manajemen perusahaan apakah telah sesuai dengan kebijakan

3) Mempelopori pelaksanaan sistem manajemen mutu di perusahaan 2. General Manager

a. Tanggung Jawab

1) Membangun dan mengkomunikasikan kebijakan mutu dalam perusahaan

2) Memastikan implementasi kebijakan mutu dengan sumber daya yang terbatas dalam perusahaan

3) Memelihara hubungan baik dengan pelanggan 4) Mengelola dan mengembangkan bisnis perusahaan

5) Memimpin dan mengkoordinasi kegiatan bawahannya sesuai dengan divisi masing-masing: operasional dan non operasional, dalam melaksanakan kebijakan mutu perusahaan

b. Wewenang

1) Mengevaluasi hasil kegiatan bawahannya

2) Menetapkan apakah kebijakan mutu perusahaan telah dilaksanakan, jika tidak harus diputuskan tindakan perbaikan yang diperlukan

3. Vice General Manager


(38)

1) Membantu General Manager membangun dan mengkomunikasikan

kebijakan mutu perusahaan kepada departemen operasional atau non-operasional

2) Memastikan pelaksanaan sistem manajemen mutu yang efektif pada departemen operasional dan non-operasional

3) Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan departemen operasional untuk melaksanakan kebijakan mutu perusahaan

b. Wewenang

1) Menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan bila terjadi penyimpangan sistem pada departemen operasional ataupun non operasional.

2) Mengevaluasi hasil kerja departemen yang dipimpinannya. 4. Marketing Manager

a. Tanggung Jawab

1) Membantu Vice GM menyusun strategi pemasaran untuk produk yang

sudah ada maupun produk baru

2) Membina hubungan baik dengan pelanggan

3) Melaksanakan kegiatan pemasaran dan penjualan seperti menginformasikan produk baru, negosiasi harga dan jangka waktu pembayaran, penetapan tanggal pengiriman

b. Wewenang

1) Menerima dan menindaklanjuti keluhan pelanggan kepada departemen terkait untuk diambil tindakan perbaikan yang tepat


(39)

5. Marketing Manager Assistant

a. Tanggung Jawab

1) Membantu tugas-tugas Marketing Manager melaksanakan kegiatan

pemasaran dan penjualan produk

2) Menangani permintaan pelanggan serta memberikan info tambahan yang diperlukan oleh pelanggan

b. Wewenang

1) Menindaklanjuti informasi yang diberikan oleh pelanggan, seperti perubahan kontrak, informasi tambahan dari pelanggan dan masalah-masalah lainnya

2) Menggantikan Marketing Manager saat tidak berada di kantor 6. Export

a. Tanggung Jawab

1) Menganalisa hasil pre-shipment test

2) Mengurus dokumen-dokumen ekspor

3) Mencari perusahaan jasa pelayaran yang dibutuhkan b. Wewenang

1) Memutuskan pengiriman atau penolakan pengiriman produk 7. Customs Documentation Officer

a. Tanggung Jawab

1) Mengontrol kegiatan ekspor-impor di perusahaan

2) Menyiapkan laporan ekspor-impor yang berhubungan dengan bea cukai b. Wewenang


(40)

1) Melaporkan hasil kerja pada atasannya 8. Export Assistant

a. Tanggung Jawab

1) Membantu staf ekspor mengontrol kuantiti dan kondisi bahan yang siap diekspor

2) Memeriksa kontainer setelah dimuat dan sebelum di segel 3) Memberikan seal/segel pada kontainer setelah dimuat b. Wewenang

1) Melaporkan kepada staf ekspor bila ditemukan masalah 9. Finance & Accounting Manager

a. Tanggung Jawab

1) Menyusun dan menganalisa laporan keuangan

2) Membuat anggaran biaya dan laporan hutang-piutang

3) Memastikan semua pembayaran yang dilakukan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan

b. Wewenang

1) Menerima atau menolak tagihan pembayaran berdasarkan kelengkapan administrasi dan kebenaran transaksi

2) Menetapkan prosedur pembukaan yang akan digunakan 10. Accounting

a. Tanggung Jawab


(41)

2) Membantu Finance & Accounting Manager membuat laporan

keuangan.

3) Memeriksa tagihan hutang-piutang serta mengajukan pembayaran hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo

b. Wewenang

1) Meminta kelengkapan administrasi atas pembayaran yang telah dilakukan bila diperlukan

2) Mengajukan pembayaran hutang perusahaan yang jatuh tempo 11. Cashier

a. Tanggung Jawab

1) Membuat laporan kas 2) Membuat laporan bank

3) Melaksanakan pembayaran gaji dan transaksi keuangan lainnya b. Wewenang

1) Mengontrol saldo bank setiap hari

2) Melakukan pembayaran gaji dan transaksi keuangan lainnya 12. Management Representative

a. Tanggung Jawab

1) Menerapkan dan memastikan sistem manajemen mutu dilaksanakan secara efisien

2) Melakukan verifikasi sistem dengan melaksanakan audit mutu dan rapat tinjauan manajemen


(42)

3) Membuat proposal untuk perubahan sistem manajemen mutu perusahaan

b. Wewenang

1) Berhubungan dengan pihak luar dalam kaitan dengan sistem manajemen mutu

2) Membuat dan melaksanakan rencana-rencana yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman sistem manajemen mutu di dalam perusahaan 13. Human Resources Manager

a. Tanggung Jawab

1) Menyeleksi dan menerima karyawan baru yang sesuai dengan kualifikasi jabatan yang akan diisi

2) Melaksanakan training untuk karyawan baru maupun yang sudah ada sesuai dengan permintaan atasan yang bersangkutan

3) Menyimpan data karyawan dan pelatihan yang pernah dilaksanakan 4) Memastikan peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan benar-benar

diterapkan b. Wewenang

1) Memberikan instruksi kepada bawahannya tentang pekerjaan dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pekerjaannya

2) Memberikan peringatan kepada karyawan yang tidak disiplin dalam melakukan pekerjaannya

3) Menyelesaikan masalah perusahaan dengan pihak luar, misalnya masalah kontrak, masalah tenaga kerja


(43)

14. HRD Administrator

a. Tanggung Jawab

1) Membantu Human Resource Manager untuk urusan administrasi

2) Menyimpan data karyawan 3) Menghitung upah karyawan b. Wewenang


(44)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Perencanaan Produksi2

Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan proses produksi tersebut.

Perbedaan antara perencanaan produk dengan perencanaan produksi ini adalah bahwa perencanaan produk tersebut akan lebih banyak menyangkut aspek-aspek teknis, sedangkan perencanan produksi ini akan lebih banyak menyangkut aspek-aspek ekonomis. Suatu produk yang secara teknis dapat diproduksikan oleh suatu perusahaan, namun dikarenakan dalam suatu periode tertentu tidak ekonomis untuk diproduksikan, akan ditinggalkan di dalam penyusunan perencanaan produksi pada periode tersebut. Perbedqaan yang lain dalah bahwa jangka waktu pakai dari perencanaan produk tersebut adalah jangka panjang, sedangkan pada perencanaan produksi ini adalah jangka pendek.

Titik berat dari perencanaan produk adalah kepada produk apa, produk yang bagaimana dan berapa yang akan dapat diproduksikan oleh perusahaan.

2


(45)

Desain teknis, bahan apa yang dipergunakan, berapa standar pemakaian bahan untuk masing-masing unit produk serta bagaimana proses produksinya merupakan masalah-masalah teknis yang harus diselesaikan dalam rangka perencanaan produk tersebut. Di dalam perencanaan produksi, dengan mendasarkan diri kepada data teknis yang ada, akan dibicarakan apa dan berapa produk yang segera akan diproduksikan dalam satu periode yang akan datang, berapa kebuthan masukan (input) untuk penyelenggaraan produksi tersebut (misalnya berapa bahan baku yang akan dipergunakan, berapa tenaga kerja langsung yang akan dipergunakan, jam mesin yang diperlukan dan lain sebagainya), yang kesemuanya akan diadakan perhitungan-perhitungan yang teliti dan secermat-cermatnya. Dengan demikian diharapkan bahwa proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut akan dapat berhasil dengan baik, ekonomis serta tidak menimbulkan berbagai kerugian dan hambatan terhadap kegiatan operasi dari perusahaan yang bersangkutan.

3.1.1. Tujuan Perencanaan Produksi

Adapun tujuan perencanaan produksi adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu. 2. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana

persediaan dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan. 3. Membuat jadwal produksi, penugasan serta pembebanan mesin dan tenaga

kerja yang terperinci.


(46)

3.1.2. Karakteristik Perencanaan Produksi

Pengendalian produksi dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang direncanakan, baik mengenai jumlah, kualitas, harga maupun waktunya. Menurut Agus Ahyari (1992,) pengendalian produksi bila ditinjau secara terperinci maka akan dapat dilihat ciri-ciri masing-masing, antara lain sebagai berikut:

1. Pengendalian proses produksi

Pengendalian produksi ini akan menyangkut beberapa masalah tentang perencanaan dan pengawasan dari proses produksi dari suatu perusahaan. Mengenai jenis produk dan jumlah produk yang akan diproduksi pada suatu periode yang akan datang.

2. Pengendalian bahan baku

Bahan baku merupakan unsur yang sangat penting dalam perencanaan produksi.

3. Pengendalian tenaga kerja 4. Pengendalian kualitas

5. Pengendalian pemeliharaan peralatan

3.1.3. Sifat-Sifat Perencanaan Produksi3

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sebuah perencanaan produksi adalah sebagai berikut:

3


(47)

1. Berjangka Waktu

Proses produksi merupakan proses yang sangat kompleks yang memerlukan keterlibatan bermacam-macam tingkat keterampilan tenaga kerja, peralatan, modal, dan informasi yang biasanya dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang sangat lama. Lingkungan yang dihadapi perusahaan, pola permintaan, tersedianya bahan baku dan bahan penunjang, iklim usaha, peraturan pemerintahan, persaingan, dan lain-lain selalu menunjukkan pola yang tidak menentu dan akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, suatu perusahaan tidak mungkin dapat membuat suatu rencana produksi yang dapat digunakan selamanya. Rencana baru harus dapat dibuat bila keadaan yang digunakan sebagai dasar pembuatan rencana yang lama sudah berubah. Karena perubahan yang akan terjadi bersifat sulit untuk diramalkan sebelumnya, maka secara periodik harus diadakan pengecekan apakah rencana produksi yang sudah dibuat masih berlaku. Pendekatan yang biasa dilakukan adalah dengan membuat rencana produksi yang mencakup periode waktu tertentu dan akan diperbaharui bila periode waktu tersebut sudah dicapai.

Ada tiga jenis perencanaan produksi yang didasarkan pada periode waktu, yaitu:

a. Perencanaan produksi jangka panjang b. Perencanaan produksi jangka menengah c. Perencanaan produksi jangka pendek


(48)

2. Bertahap

Pembuatan rencana produksi tidak bisa dilakukan hanya sekali dan digunakan untuk selamanya. Perencanaan produksi harus dilakukan secara bertahap. Artinya perencanaan produksi akan bertingkat dari perencanaan produksi level tinggi sampai perencanaan produksi level rendah, dimana perencanaan produksi level yang lebih rendah adalah merupakan penjabaran dari perencanaan produksi level yang lebih tinggi.

Berdasarkan pengelompokkan perencanaan produksi atas dasar jangka waktu diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan produksi jangka panjang biasanya melihat 1 sampai 5 tahun atau lebih ke depan. Jangka waktu terpendeknya adalah ditentukan oleh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah kapasitas yang tersedia. Hal ini meliputi waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan desain dari bangunan dan peralatan pabrik yang baru, konstruksinya, instalasinya, dan hal-hal lainnya sampai fasilitas baru tersebut siap dioperasikan.

b. Perencanaan produksi jangka menengah mempunyai horizon perencanaan antara 1 sampai 12 bulan, dan dikembangkan berdasarkan kerangka yang telah ditetapkan pada perencanaan produksi jangka panjang. Perencanaan jangka menengah didasarkan pada peramalan permintaan tahunan dari bulan dan sumber daya produktif yang ada (jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, biaya produksi, jumlah suplier dan sub kontraktor), dengan asumsi kapasitas produksi relatif tetap.


(49)

c. Perencanaan produksi jangka pendek mempunyai horizon perencanaan kurang dari 1 bulan, dan bentuk perencanaannya adalah berupa jadwal produksi. Tujuan dari jadwal produksi adalah menyeimbangkan permintaan aktual (yang dinyatakan dengan jumlah pesanan yang diterima) dengan sumber daya yang tersedia (jumlah departemen, waktu shift yang tersedia, banyaknya operator, tingkat persediaan yang dimiliki dan peralatan yang ada), sesuai dengan batasan-batasan yang ditetapkan pada perencanaan jangka menengah.

3. Terpadu

Perencanaan produksi akan melibatkan banyak faktor, seperti bahan baku, mesin/ peralatan, tenaga kerja, dan waktu, dimana ke semua faktor tersebut harus sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan dalam mencapai target produksi tertentu yang didasarkan atas perkiraan. Masing-masing faktor tersebut tidak harus direncanakan sendiri-sendiri sesuai dengan keterbatasan yang ada pada masing-masing faktor yang dimiliki perusahaan, tetapi rencana tersebut harus dibuat dengan mengacu pada satu rencana terpadu untuk produksi. Rencana produksi tersebut juga harus terkait dengan rencana produksi, seperti pemeliharaan, rencana tenaga kerja, rencana pengadaan material, dan sebagainya. Keterpaduan ini tidak hanya secara horizontal saja, tetapi juga secara vertikal. Hal ini berarti rencana jangka pendek harus mengacu pada rencana jangka menengah harus terpadu dengan rencana jangka panjang, demikian juga sebaliknya.


(50)

4. Berkelanjutan

Perencanaan produksi disusun untuk satu periode tertentu yang merupakan masa berlakunya rencana tersebut. Setelah habis masa berlakunya, maka harus dibuat rencana baru untuk periode waktu berikutnya lagi. Rencana baru ini harus dibuat berdasarkan hasil evaluasi terhadap rencana sebelumnya, apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum dilakukan, apa yang dihasilkan dan bagaimana perbandingan hasilnya dengan target yang telah ditetapkan. Dengan demikian, rencana baru tersebut haruslah merupakan kelanjutan dari rencana yang dibuat sebelumnya.

5. Terukur

Selama pelaksanaan produksi, realisasi dari rencana produksi akan selalu dimonitori untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan, maka rencana produksi harus menetapkan suatu nilai yang dapat diukur, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan ada tidaknya penyimpangan. Nilai-nilai tersebut dapat berupa target produksi dan jika dalam realisasinya tidak memenuhi target produksi, maka kita dengan mudah dapat mengukur berapa besar penyimpangan menyusun rencana berikutnya. 6. Realistis

Rencana produksi yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi yang ada di perusahan, sehingga target yang ditetapkan merupakan nilai yang realistis untuk dapat dicapai dengan kondisi yang dimiliki perusahaan pada saat rencana tersebut dibuat. Jika recana produksi dibuat tanpa memperhitungkan


(51)

kondisi yang ada pada perusahaan, maka perencanaan yang dibuat tidak akan ada gunanya karena target produksi yang ditetapkan sudah pasti tidak akan dapat dicapai. Selain itu, penyimpangan pelaksanaannya tidak dapat diketahui karena pelaksanaannya tidak akan pernah tepat sesuai dengan rencana. Dengan membuat suatu rencana yang realistis, maka akan dapat memotivasi pelaksana untuk berusaha mencapai apa yang telah disusun pada rencana tersebut.

7. Akurat

Perencanaan produksi harus dibuat berdasarkan informasi-informasi yang akurat tentang kondisi internal dan eksternal sehingga angka-angka yang dimunculkan dalam target produksi dapat dipertanggungjawabkan. Kesalahan dalam membuat perkiraan nilai parameter produksi harus dilakukan seteliti mungkin, sehingga tidak akan terjadi kesalahan yang sama.

8. Menantang

Meskipun rencana produksi harus dibuat serealistis mungkin, hal ini bukan berarti rencana produksi harus menetapkan target yang dengan mudah dapat dicapai dengan usaha yang sungguh-sungguh.

3.2. Goal Programming

Goal Programming merupakan suatu teknik penyelesaian problema pengambilan keputusan yang melibatkan jamak sasaran.. Pendekatan dasar yang digunakan dalam goal programming adalah meminimalkan deviasi antara sasaran yang ditetapkan dan usaha yang akan dilakukan dalam suatu himpunan kendala


(52)

sistem. Dengan demikian, model program sasaran hanya melibatkan problema meminimalkan.

Dalam goal programming selalu diterapkan dalam problema pengambilan

keputusan untuk alokasi sumber daya, perencanaa dan penjadwalan, dan analisis kebijaksanaan, baik di tingkat perusahan publik atau instansi pemerintah maupun lembaga sosial nonkomersial, seperti perencanaan sumber daya manusia (tenaga kerja), perencanaa produksi dan pengendalian inventory, analisis kebijakan ekonomi, logistik transportasi dan lain-lainnya.

Model Goal Programming merupakan perluasan dari model pemrogaman linier, sehingga seluruh asumsi, notasi formulasi model matematis, prosedur perumusan model dan penyelesaiannya tidak berbeda. Perbedaannya hanya terletak pada kehadiran sepasang variabel deviasioanal yang akan muncul difungsi tujuan dan fungsi-fungsi kendala. Goal Programming adalah salah satu model

matematis (empiris) yang dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan karenanya pendekatan Goal Programming ini disebut dengan pendekatan

kuantitatif. Goal Programming dipakai untuk menjawab berbagai masalah yang

pemecahannya sesuai dengan menggunakan Goal Programming daripada menggunakan teknik lainnya.

Metode goal programming telah banyak diterapkan dalam penelitian-penelitian terdahulu sebagai solusi pemecahan masalah dalam pengambilan masalah multi sasaran. Boppana Chowdary & Jannes Slomp (2002), dalam paper

Production Planning Under Dynamic Product Enviroment : A Multi-objective Goal Programming Approach”, memaparkan bahwa goal programming dapat


(53)

diterapkan secara efektif dalam perencanaan produksi, karena metode goal programming potensial untuk menyelesaikan aspek-aspek yang bertentangan antara elemen-elemen dalam perencanaan produksi, yaitu konsumen, produk, dan proses manufaktur. Metode goal programming juga efektif bila digunakan untuk

menentukan kombinasi produk yang optimal dan sekaligus mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan perusahaan.

3.2.1. Model dan Perumusan Goal Programming

Model umum dari program tujuan ganda (tanpa faktor prioritas di dalam strukturnya) adalah sebagai berikut:

Untuk menentukan nilai variabel keputusan X dilakukan dengan meminimumkan fungsi linear variabel simpangan. Selanjutnya perumusan fungsi pencapaian dilakukan dengan menggabungkan setiap tujuan yang berbentuk minimasi variabel simpangan sesuai tujuan prioritas (Mulyono,2007).


(54)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Latexindo Toba Perkasa yang beralamat di Jl. Medan – Binjai Km 11 Deliserdang, Sumatera Utara. Penelitian mulai dilakukan pada Januari 2014.

4.2. Jenis Penelitian4

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mencari atau mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek atau populasi tertentu.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah produk sarung tangan karet, jumlah penjualan, biaya produksi, pemakaian bahan baku dan waktu proses pembuatan produk.


(55)

4.4. Variabel Penelitian5

Variabel adalah sesuatu yang memiliki nilai yang berbeda-beda atau bervariasi. Nilai dari variabel dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data penjualan, merupakan jumlah produk yang diminta oleh konsumen selama periode 12 bulan terakhir dari januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

2. Waktu proses pengerjaan produk merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu jenis produk sarung tangan karet..

3. Ketersediaan material yaitu ketersediaan bahan baku berupa latex, bahan kimia dan air pada gudang bahan baku.

4. Jumlah jam kerja, yaitu total lama kerja dari 3 shift pada departemen produksi selama satu bulan tidak termasuk waktu istirahat.

4.5. Kerangka Berpikir Penelitian

Penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedia sebuah perancangan kerangka berpikir yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis. Kerangka berpikir inilah yang merupakan landasan awal dalam melaksanakan penelitian. Kerangka berpikir menguraikan konsep berpikir sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah dengan bentuk diagram yang memperhatikan hubungan antarvariabel keputusan untuk dapat dianalisis. Adapun kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1

5 Ibid, h 77.


(56)

Perencanaan Produksi menggunakan Goal

Programming Data Penjualan

tahun sebelumnya

Pemakaian Bahan

Baku Jam Kerja Tersedia Waktu Pengerjaan

Produk

Hasil Perencanaan

Produksi

.Gambar 4.1. Kerangka Berpikir Penelitian

4.6. Rancangan Penelitian

Perancangan Penelitian merupakan langkah-langkah detail dalam penelitian untuk menghasilkan model yang diinginkan. Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tahap awal penelitian yaitu studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi awal perusahaan, proses produksi sarung tangan karet, dan informasi pendukung yang diperlukan serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.

2. Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu:

a. Data primer, yaitu data observatif yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap kondisi nyata di lantai produksi. Data primer ini ialah proses pengerjaan produk.


(57)

b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara atau juga melalui catatan-catatan perusahaan. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi:

i. Data jumlah penjualan periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

ii. Waktu pengerjaan produk dan jam kerja tersedia iii. Harga pokok dan harga penjualan produk yang diteliti. iv. Ketersediaan dan pemakaian bahan baku.

v. Jenis atau tipe produk

3. Pengolahan data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan a. Peramalan permintaan

Peramalan dilakukan untuk mengetahui perkiraan permintaan untuk 12 bulan dari Januari 2015 sampai dengan Desember 2015, dimana data yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan peramalan adalah data penjualan 12 bulan sebelumnya. Metode peramalan yang digunakan disesuaikan dengan pola atau trend dari data yang digunakan.

b. Formulasi fungsi optimasi perencanaan produksi dengan Goal Programming

Formulasi fungsi optimasi perencanaan produksi dilakukan dengan menentukan variabel keputusan yaitu jumlah produksi dari setiap jenis sarung tangan karet, menentukan fungsi kendala yaitu kendala ketersediaan waktu penyelesaian produk, ketersediaan jam kerja dan bahan baku serta pemakaian bahan baku, memformulasikan fungsi sasaran


(58)

optimasi perencanaan produksi yaitu memaksimalkan volume produksi dan memaksimalkan keuntungan dan memformulasikan fungsi pencapaian

goal programming.

c.

Penyelesaian fungsi pencapaian goal programming dengan menggunakan software LINDO (Linier Interactive Discrete Optimizer)

4. Analisis terhadap hasil pengolahan data

5. Kesimpulan dan saran diberikan untuk penelitian.

Langkah-langkah proses penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Penetapan Tujuan Penelitian

Studi Literatur 1. Studi Pusaka 2. Jurnal Studi Pendahuluan

Melakukan penelitian awal mengenai proses produksi dan

perencanaan proses di PT. Latexindo Toba Perkasa

Pengumpulan Data

Data Sekunder 1. Penjualan produk bulan Januari 2014 –

Desember 2014

2. Harga pokok dan harga jual produk 3. Ketersediaan bahan baku 4. Jenis atau tipe produk 5. Jam kerja yang tersedia Data Primer

1. Waktu proses pengerjaan produk

Pengolahan Data 1. Peramalan permintaan 2. Perhitungan waktu penyelesaian produk

3. Perhitungan ketersediaan hari kerja 4. Formulasi dengan Goal Programming 5. Menentukan model Goal Programming dengan software LINDO

Pembahasan Analisis Pengolahan Datra

Kesimpulan dan Saran 1. Menyimpulkan hasil penelitian sesuai tujuan

2. Masukan untuk perbaikan perusahaan


(59)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk menganalisa permasalahan perencanaan produksi pada PT. Latexindo Toba Perkasa adalah:

1. Data penjualan mulai dari Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 dalam periode bulanan

2. Harga pokok, harga jual produk serta keuntungan tiap jenis produk yang akan dianalisa

3. Pemakaian dan ketersediaan bahan baku produksi dan pembatas pemakaian bahan baku

4. Jam kerja yang tersedia

5.1.1. Data Penjualan Produk Sarung Tangan Karet dari Januari 2014 sampai dengan Desember 2014

Data penjualan produk sarung tangan karet pada PT. Latexindo Toba Perkasa dapat dilihat pada Tabel 5.1.

5.1.2. Data Harga Pokok dan Harga Penjualan


(60)

Tabel 5.1. Data Penjualan Produk Sarung Tangan Karet PT. Latexindo Toba Perkasa Tahun 2014

Bulan

Produk TOTAL

(unit) PP M-5.0 (unit) PPNW (unit) PPHW (unit)

Januari 26.867.910 53.735.820 8.955.970 89.559.700 Februari 20.491.000 53.276.600 8.196.400 81.964.000 Maret 24.775.740 57.810.060 9.176.200 91.762.000 April 34.246.400 47.088.800 4.280.800 85.616.000

Mei 28.329.280 51.346.820 8.852.900 88.529.000

Juni 21.745.250 52.188.600 13.047.150 86.981.000 Juli 13.289.410 48.467.260 16.416.330 78.173.000 Agustus 21.640.750 57.131.580 1.731.260 80.503.590 September 25.891.200 43.152.000 17.260.800 86.304.000 Oktober 27.276.600 54.553.200 9.092.200 90.922.000 November 17.584.600 52.753.800 17.584.600 87.923.000 Desember 21.394.360 57.600.200 3.291.440 82.286.000 Sumber: Departemen Pemasaran PT. Latexindo Toba Perkasa

Tabel 5.2. Data Harga Produk Sarung Tangan Karet PT. Latexindo Toba Perkasa

Produk Biaya Produksi/unit Harga Jual/unit Keuntungan/unit

PP M-5.0 Rp. 230 Rp. 245 Rp.15

PPNW Rp. 240 Rp. 260 Rp.20

PPHW Rp. 250 Rp. 275 Rp.25


(61)

5.1.3. Data Pemakaian dan Ketersediaan Bahan

Pemakaian bahan baku untuk setiap jenis produk berbeda-beda tergantung dari komposisi masing-masing produk yang akan diproduksi. Pemakaian bahan baku untuk membuat setiap unit dari masing-masing produk dapat dilihat pada Tabel 5.3, data ketersediaan bahan baku setiap bulan dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.3. Data Pemakaian Bahan perUnit

Bahan baku Satuan Produk

PP M-5.0 PPNW PPHW

Latex Kg 0,00255 0,00291 0,00306

Sulfur Kg 0,00007 0,00008 0,00008

ZnO Kg 0,00004 0,00005 0,00005

ZDEC Kg 0,00003 0,00003 0,00004

CaCO3 Kg 0,00122 0,00139 0,00146

ZDBC Kg 0,00002 0,00002 0,00002

Ca(NO3)2 Kg 0,00105 0,00120 0,00126

Air Kg 0,00002 0,00002 0,00002

Sumber: PT. Latexindo Toba Perkasa

Tabel 5.4. Data Ketersediaan Bahan Bahan Satuan Ketersediaan/bulan

Latex Kg 350.000

Sulfur Kg 10.000

ZnO Kg 10.000

ZDEC Kg 5.000

CaCO3 Kg 180.000

ZDBC Kg 2.500

Ca(NO3)2 Kg 150.000

Air Kg 3.000


(62)

5.1.4. Data Waktu Penyelesaian Produk dan Ketersediaan Jam Kerja

Jumlah pekerja pada bagian produksi dibagi atas 3 shift, dimana jam kerjanya adalah 7 jam/hari pada hari senin – minggu. Jadwal shift karyawan

bagian produksi adalah sebagai berikut.

Shift 1 Pukul 07.00 – 12.00 waktu kerja Pukul 12.00 – 13.00 waktu istirahat Pukul 13.00 – 15.00 waktu kerja

Shift 2 Pukul 15.00 – 19.00 waktu kerja

Pukul 19.00 – 20.00 waktu istirahat Pukul 20.00 – 23.00 waktu kerja

Shift 3 Pukul 23.00 – 03.00 waktu kerja

Pukul 03.00 – 04.00 waktu istirahat Pukul 04.00 – 07.00 waktu kerja

Untuk menentukan jam kerja yang tersedia, dapat digunakan rumus:

Waktu kerja yang tersedia = (jumlah shift x waktu kerja/shift x jumlah hari kerja/bulan).


(63)

Tabel 5.5. Data Jumlah Jam Kerja Bagian Produksi

Bulan Jlh Hari Kerja Jlh Waktu Kerja (Jam)

Jlh Waktu Kerja (Menit)

Jlh Waktu Kerja (Detik)

Jan-14 31 651 39.060 2.343.600

Feb-14 28 588 35.280 2.116.800

Mar-14 31 651 39.060 2.343.600

Apr-14 30 630 37.800 2.268.000

Mei-14 31 651 39.060 2.343.600

Jun-14 30 630 37.800 2.268.000

Jul-14 31 651 39.060 2.343.600

Agust-14 31 651 39.060 2.343.600

Sep-14 30 630 37.800 2.268.000

Okt-14 31 651 39.060 2.343.600

Nop-14 30 630 37.800 2.268.000

Des-14 31 651 39.060 2.343.600

Sumber: PT. Latexindo Toba Perkasa

Tabel 5.6. Data Kecepatan Produksi

Produk Produk yang

Dikerjakan (unit/menit)

Waktu yang Dibutuhkan/unit

(detik)

PP M-5.0 3.500 pcs/min 0.017

PPNW 2.500 pcs/min 0.024

PPHW 1.900 pcs/min 0.031


(64)

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Peramalan Jumlah Penjualan Produk Bulan Januari 2014 Desember 2014

Penentuan jumlah penjualan produk untuk periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015 dilakukan dengan cara melihat data penjualan pada periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Peramalan penjualan produk sarung tangan karet jenis PPM-5.0 untuk periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan peramalan

Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan jumlah penjualan produk pada bulan Januari 2015 – Desember 2015.

2. Menentukan horizon peramalan

Horizon peramalan yaitu peramalan jangka panjang dengan periode bulanan sebanyak 12 periode atau 1 tahun.

3. Membuat diagram pencar

Bertujuan untuk melihat trend data masa lalu sebagai acuan untuk memilih

metode peramalan. Diagram permintaan peroduk sarung tangan karet PPM-5.0 dapat dilihat pada Gambar 5.1.


(65)

Gambar 5.1. Grafik Penjualan Produk PPM-5.0 Jan 2014-Des 2014 4. Memilih metode peramalan

Dilihat dari pola data, data cendrung tidak stasioner, berfluktuasi, tidak membentuk pola musiman dan cendrung tidak membentuk tren.

Metode peramalan yang digunakan adalah: a. Metode regresi dengan kecenderungan siklis b. Metode dekomposisi

5. Menghitung parameter peramalan

a. Metode regresi dengan kecenderungan siklis Fungsi peramalan : Yt = a + b sin 2 π x

n + c cos 2 π x

n

Adapun perhitungan parameter peramalan untuk metode siklis dapat dilihat pada Tabel 5.7.

0 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 35000000 40000000

0 5 10 15

Ju m la h pe nj ua la n pr o du k BULAN

Produk PPM-5.0

Produk…


(66)

Tabel 5.7. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Regresi dengan Kecenderungan Siklis

X Y Sin(2πx/n) Cos(2πx/n) Sin*Cos Sin2 Cos2 Y* Sin(2πx/n) Y* Cos(2πx/n)

1 26.867.910 0,866 0,500 0,433 0,750 0,250 23267610,06 13433955

2 20.491.000 0,866 -0,500 -0,433 0,750 0,250 17745206,00 -10245500

3 24.775.740 0,000 -1,000 0,000 0,000 1,000 0,00 -24775740

4 34.246.400 -0,866 -0,500 0,433 0,750 0,250 -29657382,40 -17123200

5 28.329.280 -0,866 0,500 -0,433 0,750 0,250 -24533156,48 14164640

6 21.745.250 0,000 1,000 0,000 0,000 1,000 0,00 21745250

7 13.289.410 0,866 0,500 0,433 0,750 0,250 11508629,06 6644705

8 21.640.750 0,866 -0,500 -0,433 0,750 0,250 18740889,50 -10820375

9 25.891.200 0,000 -1,000 0,000 0,000 1,000 0,00 -25891200

10 27.276.600 -0,866 -0,500 0,433 0,750 0,250 -23621535,60 -13638300

11 17.584.600 -0,866 0,500 -0,433 0,750 0,250 -15228263,60 8792300

12 21.394.360 0,000 1,000 0,000 0,000 1,000 0,00 21394360

78 283532500 0,000 0,000 0,000 6,000 6,000

-21778003,460

-16319105,000

∑ y = n a + b ∑ sin 2πx

n + c ∑ cos 2πx

n

283.532.500 = 12 a + (0) + c (0)

a =

12

= 23.627.708

∑ y sin 2πxn = a ∑ sin 2πxn + b ∑ sin2 2πx

n + c ∑ sin 2πx

n cos 2πx

n

-21.778.003,46= a (0) + b (6) + c (0)

b = - ,

6

= -3.629.667,2

∑ y cos 2πxn = a ∑ cos 2πxn + c ∑ cos2 2πx

n + b ∑ sin 2πx

n cos 2πx

n

-16319105 = a (0) + c (6) + b(0)

c =

-6


(67)

Dengan metode siklis diperoleh fungsi peramalan:

Yt = 23.627.708 -3.629.667,2 sin 2 π x

n - 2.719.850,8 cos 2 π x

n b. Metode dekomposisi

Langkah – langkah peramalan metode dekomposisi, yaitu: 1. Menghitung nilai rata-rata per 4 periode

Nilai rata-rata bergerak yang dihitung adalah rata-rata dalam kurun waktu per 4 periode selama 12 periode yakni dari periode Januari 2014-Desember 2014. Contoh perhitungan rata-rata dari periode Januari 2014-April 2014 :

Nilai rata-rata per 4 periode :

= . . + . . + . . + . .

= 26.595.263

Nilai rata-rata per 4 periode dari periode Januari 2014 – April 2014 sebesar 26.595.263. Perhitungan rata-rata per 4 periode untuk periode selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama. Rekapitulasi perhitungan nilai rata-rata per 4 periode Januari 2014-Desember 2014 2014 dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Rata-rata Per 4 Periode

No Periode Permintaan (unit)

Nilai Rata-rata Per 4 Periode

1 Januari 26.867.910

26.595.263 2 Februari 20.491.000

3 Maret 24.775.740 4 April 34.246.400


(68)

Tabel 5.8. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Rata-rata Per 4 Periode (Lanjutan)

No Periode Permintaan (unit)

Nilai Rata-rata Per 4 Periode

5 Mei 28.329.280

21.251.173

6 Juni 21.745.250

7 Juli 13.289.410

8 Agustus 21.640.750 9 September 25.891.200

23.036.690 10 Oktober 27.276.600

11 Nopember 17.584.600 12 Desember 21.394.360

2. Menghitung nilai indeks musim

Nilai indeks musim dihitung dengan mengunakan nilai indeks rata-rata bergerak yang telah dihitung sebelumnya. Hal pertama yang dilakukan adalah menghitung nilai faktor musim dengan cara membagikan hasil rata-rata per 4 periode dengan permintaan setiap periode, kemudian menghitung nilai indeks musim dengan cara merata-ratakan nilai dari faktor musim yang ada. Contoh perhitungan nilai faktor musim, yaitu: Nilai faktor musim = . .

. .

= 1,01

Contoh perhitungan nilai indeks musim untuk periode pembagian I, yaitu :

Nilai indeks musim = , + , + , = 1,16


(69)

Perhitungan nilai indeks musim selama periode Januari 2014-Desember 2014 dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9. Perhitungan Nilai Indeks Musim Periode

Pembagia n

Periode Permintaan

Rata-rata Per 4 Periode Faktor Musim Indeks Musim 1 Januari 26.867.910

26.595.263

1,01 1,16

2 Februari 20.491.000 0,77 0,99

3 Maret 24.775.740 0,93 0,77

4 April 34.246.400 1,29 1,08

5 Mei 28.329.280

21.251.173

1,33 1,16

6 Juni 21.745.250 1,02 0,99

7 Juli 13.289.410 0,63 0,77

8 Agustus 21.640.750 1,02 1,08

9 September 25.891.200

23.036.690

1,12 1,16

10 Oktober 27.276.600 1,18 0,99

11 Nopember 17.584.600 0,76 0,77

12 Desember 21.394.360 0,93 1,08

3. Mencari persamaan garis trend

Garis trend dapat dicari dengan menggunakan persamaan Fungsi peramalan: Yt = a + bx

Berdasarkan persamaan tersebut maka langkah pertama yang harus dilakukan untuk mencari persamaan garis trend adalah dengan menghitung nilai a dan b seperti yang tampak pada Tabel 5.10.

Tabel 5.10. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Linier

X Y X^2 XY

1 26.867.910 1 26.867.910 2 20.491.000 4 40.982.000 3 24.775.740 9 74.327.220 4 34.246.400 16 136.985.600 5 28.329.280 25 141.646.400


(70)

Tabel 5.10. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Linier (Lanjutan)

X Y X^2 XY

6 21.745.250 36 130.471.500 7 13.289.410 49 93.025.870 8 21.640.750 64 173.126.000 9 25.891.200 81 233.020.800 10 27.276.600 100 272.766.000 11 17.584.600 121 193.430.600 12 21.394.360 144 256.732.320 ∑78 283.532.500 650 1.773.382.220

Parameter peramalan : Yt = a + bx

   

 

12 650 (78) 486.567

) 500 . 532 . 83 ( 78 ) 220 . 382 . 773 ( 12 2 2

2   

    

 

1. 2

x x n y x xy n b

a = �−

=

. . − −

=

26.790.392

Persamaan peramalan: Yt = 26.790.392 – 486.567x 4. Menghitung nilai persamaan garis trend

Nilai persamaan garis trend dihitung di setiap periode peramalan yang diinginkan, yaitu selama periode Januari 2015-Desember 2015. Nilai persamaan garis trend dapat dihitung dengan memasukkan nilai periode yang diinginkan. Untuk menghitung nilai garis trend periode Januari 2015, maka nilai periode yang dimasukkan ke dalam persamaan garis trend adalah 13. Nilai dari persamaan garis trend selama periode Januari 2015-Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.11.


(71)

Tabel 5.11. Perhitungan Nilai Persamaan Garis Trend

Periode X Nilai Persamaan

Garis Trend

Januari 13 20.465.025

Februari 14 19.978.459

Maret 15 19.491.892

April 16 19.005.325

Mei 17 18.518.759

Juni 18 18.032.192

Juli 19 17.545.625

Agustus 20 17.059.059

September 21 16.572.492

Oktober 22 16.085.925

November 23 15.599.359

Desember 24 15.112.792

5. Menghitung nilai ramalan akhir

Nilai ramalan akhir didapatkan dengan cara mengalikan persamaan garis trend dengan nilai indeks musim.

Fungsi peramalannya adalah :

Yt = 26.790.392 – (486.567)(X)(Indeks Musim)

6. Menghitung kesalahan peramalan

Perhitungan kesalahan peramalan menggunakan metode SEE (Standard Error of Estimation) bertujuan untuk memilih metode peramalan yang lebih tepat digunakan dengan SEE terkecil.

SEE =

(y - y

') n

x = 1 2


(72)

a. Metode regresi dengan kecenderungan siklis Derajat kebebasan (f) = 3

Perhitungan SEE untuk metode regresi dengan kecenderungan siklis dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12. Perhitungan SEE untuk Metode Regresi dengan Kecenderungan Siklis

X Y Y' Y-Y' (Y-Y')^2

1 26.867.910 19124491 7743419 59960536490702 2 20.491.000 21844342 -1353342 1831534339329 3 24.775.740 26347559 -1571819 2470615471743 4 34.246.400 28130926 6115474 37399027444786 5 28.329.280 25411075 2918205 8515921911243 6 21.745.250 20907858 837393 701226199056 7 13.289.410 19124491 -5835081 34048171270392 8 21.640.750 21844342 -203592 41449667919 9 25.891.200 26347559 -456359 208263682916 10 27.276.600 28130926 -854326 729872187826 11 17.584.600 25411075 -7826475 61253706931618 12 21.394.360 20907858 486503 236684682506 78 283.532.500 283.532.500 0 207397010280036

SEE =

(y - y')

n

x = 1 2

n - f =

12-3 = 4.157.292,892

b. Metode dekomposisi Derajat kebebasan (f) = 2


(73)

Tabel 5.13. Perhitungan SEE untuk Metode Dekomposisi

X Y Y' Y-Y' (Y-Y')^2

1 26.867.910 23.652.332 3.215.578 10.339.944.427.740 2 20.491.000 19.830.453 660.547 436.321.736.390 3 24.775.740 15.075.447 9.700.293 94.095.678.101.479 4 34.246.400 20.492.353 13.754.047 189.173.802.665.613 5 28.329.280 21.402.946 6.926.334 47.974.109.071.522 6 21.745.250 17.898.605 3.846.645 14.796.675.626.378 7 13.289.410 13.570.163 -280.753 78.822.246.183 8 21.640.750 18.393.805 3.246.945 10.542.648.610.643 9 25.891.200 19.153.559 6.737.641 45.395.799.854.552 10 27.276.600 15.966.757 11.309.843 127.912.546.482.981 11 17.584.600 12.064.879 5.519.721 30.467.323.469.405 12 21.394.360 16.295.258 5.099.102 26.000.843.586.775 78 283532500 213796558 69735942,07 597214515879660

SEE =

(y - y')

n

x = 1 2

n - f

=

12

-

2

= 7.727.965,6

Hasil rekapitulasi nilai SEE dapat dilihat pada Tabel 5.14.

Tabel 5.14. Rekapitulasi Hasil Perhitungaan SEE

Metode Peramalan Hasil Perhitungan SEE

Dekomposisi 7.727.965,6

Regresi dengan kecenderungan

Siklis 4.157.292,89

Dari Tabel 5.14. dapat dilihat bahwa SEE regresi dengan kecenderungan siklis < SEE dekomposisi


(74)

7. Pengujian hipotesa

Pengujian hipotesa dilakukan dengan mencari SEE yang terkecil yaitu metode peramalan dekomposisi dengan regresi dengan kecenderungan siklis.

Ho = Metode siklis lebih baik dari metode dekomposisi Hi = Metode siklis tidak lebih baik dari metode dekomposisi

α = 0,05 Uji statistik :

2 2               7.727.966 89 4.157.292, sisi SEEdekompo SEEsiklis hitung

F = 0,28

Ftabel = α (v1, v2) dimana v1 bernilai 9 (12-3) untuk metode regresi

dengan kecenderungan siklis dan v2 bernilai 10 (10-2).

Maka didapatkan Ftabel = 0,05 (9,10) = 3,02 Didapatkan Fhitung ≤ Ftabelmaka Ho diterima

Kesimpulan: Metode yang digunakan untuk meramalkan produk tipe PPM-5.0 adalah metode regresi dengan kecenderungan siklis dengan fungsi sebagai berikut.

Yt = 23.627.708- 3.629.667,2 sin 2 π x

n - 2.719.850,8 cos 2 π x

n 8. Verifikasi peramalan

Tujuan dilakukannya proses verifikasi adalah untuk mengetahui apakah fungsi yang telah ditentukan dapat mewakili data yang akan diramalkan. Adapun perhitungan hasil verifikasi dapat dilihat pada Tabel 5.15.


(75)

Tabel 5.15. Perhitungan Hasil Verifikasi

x Y Y' Y-Y' MR

1 26.867.910 19.124.491 7743418,915

2 20.491.000 21.844.342 -1353341,915 9096760,83 3 24.775.740 26.347.559 -1571819,16 2925161,075 4 34.246.400 28.130.926 6115474,425 7687293,585 5 28.329.280 25.411.075 2918205,255 9033679,68 6 21.745.250 20.907.858 837392,5 3755597,755 7 13.289.410 19.124.491 -5835081,085 6672473,585 8 21.640.750 21.844.342 -203591,9152 6038673 9 25.891.200 26.347.559 -456359,16 659951,0752 10 27.276.600 28.130.926 -854325,5748 1310684,735 11 17.584.600 25.411.075 -7826474,745 8680800,32 12 21.394.360 20.907.858 486502,5 8312977,245 78 283.532.500 283.532.500 0 64174052,89

MR = 

1

n MR

1 12

9 64174052,8

= 5834004,81

BKA = 2,66 x MR = 2,66 x 5834004,81 = 15518452,8

2/3 BKA = 2/3 x 15518452,8 = 10345635,2 1/3 BKA = 1/3 x 15518452,8 = 5172817,6

BKB = - 2,66 x MR= -2,66 x 5834004,81 = -15518452,8

2/3 BKB = 2/3 x -15518452,8= -10345635,2 1/3 BKB = 1/3 x -15518452,8 = -5172817,6


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)