Hal senada dikemukakan oleh Wikipedia bahwa tujuan disiplin sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar
yang nyaman terutama di kelas. Di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan disiplin dengan baik maka siswa mungkin
menjadi kurang termotivasi dan memperoleh penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif untuk mencapai prestasi
belajar siswa. Setiap orang perlu memiliki kemampuan untuk menguasai dan
mengendalikan dirinya sendiri. Hal ini yang dapat menentukan keberhasilan dalam hidupnya. Jika tidak dapat menguasai dan
mengendalikan dirinya sendiri, ia tidak akan menentukan jalan mana yang akan ditempuh dalam hidupnya, serta tidak mempunyai
pendirian yang teguh untuk membawa diri dari kehidupannya pada saat diperlukan ketegasan bertindak.
Demikian pula dengan siswa, mereka perlu memiliki kemampuan untuk mengarahkan kemauannya. Kemauan ini harus
dibina dan dituntun sesuai dengan tingkat perkembangannya. Sehingga mereka dapat mengetahui dengan sadar akan kesalahan
yang mungkin pernah dilakukannya, untuk kemudian tidak mengulanginya kembali.
3. Ciri-Ciri Disiplin
Ketika kita mendengar kata disiplin maka yang terbayang adalah usaha untuk menyekat, mengawal dan mengekang, padahal
sebenarnya tidak demikian. Disiplin selain mendidik, juga dapat membuat siswa tahu dan dapat membedakan hal-hal yang
seharusnya dilakukan, dan yang tak sepatutnya dilakukan. Disiplin yang sudah menyatu dengan diri, maka perbuatan yang dilakukan
tidak dirasakan sebagai beban dan keterpaksaan, melainkan kewajiban yang harus dilakukan.
Adapun ciri-ciri kedisiplinan yang ada di sekolah atau lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
6
a. Patuh pada aturan sekolah b. Melaksanakan tugasnya yaitu belajar
c. Teratur masuk kelas d. Harus tiba pada waktu yang telah ditetapkan
e. Tidak membuat onar di kelas f. Mengerjakan pekerjaan rumah PR.
Dengan demikian, diharapkan kedisiplian yang ada di sekolah akan membentuk kedisiplinan diri tanpa aturan tertulis. Sehingga
kapanpun dan dimanapun dia berada disiplin akan selalu tertanam pada pribadi anak, karena dengan kesadaran yang timbul dari diri
sendirilah disiplin yang sebenarnya. Sujono SK. Membagi disiplin menjadi dua sesuai dengan
keadaannya yaitu sebagai berikut:
7
a. Disiplin pribadi yakni perwujudan disiplin yang lahir dari kepatuhan atas aturan-aturan yang mengatur perilaku
individu. b. Disiplin kelompok yakni perwujudan disiplin yang lahir dari
sikap taat, patuh terhadap aturan-aturan hukum dan norma- norma yang berlaku pada kelompok atau bidang-bidang
kehidupan manusia.
Baik disiplin kelompok maupun disiplin nasional keduanya terlahir dari disiplin pribadi. Disiplin pribadi yang tertanam dalam diri
6
Emile Durkheim, Pendidikan Moral; Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologgis Pendidikan...., h. 106
7
Sujono SK, Kumpulan Materi Kursus Dinas Staf Resimen Mahasiswa Jayakarta..., h. 4
seseorang, akan menjadikan disiplin sebagai bagian dari dirinya sehingga kapanpun dan dimanapun dia berada disiplin akan
diterapkan dalam hidupnya. Sikap dan perilaku disiplin dapat tercipta melalui proses binaan keluarga, pendidikan, pengalaman dan
pengenalan dari keteladanan lingkungannya. Oleh karena itu ditegaskan bahwa anak akan diajarkan berdisiplin
seperti menghormati aturan. Ia akan belajar melaksanakannya, karena ia merasa wajib berbuat demikian sekalipun itu sulit.
Kebiasaan diri semacam itu yang tidak dapat dipenuhi secara lengkap dalam keluarga, maka untuk melanjutkannya harus dibebankan pada
lembaga pendidikan. Dengan demikian, ada sejumlah kewajiban yang harus dibebankan pada lembaga pendidikan dalam menumbuhkan
dan meningkatkan kedisiplinan siswa hingga melekan dalam dirinya menjadi rutinitas sehari-hari.
4. Macam-Macam Disiplin