Dasar Lapisan Masyarakat Status Sosial Ekonomi

1. Metode Obyektif, stratifikasi ditentukan berdasarkan kriteria obyektif antara lain jumlah pendapatan, lama atau tinggi pendidikan, jenis pekerjaan. 2. Metode Subyektif, dalam metode ini golongan sosial dirumuskan menurut pandangan anggota masyarakat menilai dirinya dalam hierarki kedudukan dalam mesyarakat itu. 3. Metode Reputasi, metode ini dikembangkan oleh W. Lyod Warner cs. Dalam metode ini golongan sosial dirumuskan menurut bagaimana anggota masyarakat menempatkan masing- masing dalam stratifikasi masyarakat itu. Kesulitan penggolongan obyektif dan subyektif adalah bahwa penggolongan itu sering tidak sesuai dengan tanggapan orang dalam kehidupan sehari-hari yang nyata tentang golongan sosial masing-masing. 8 Ukuran yang biasa dipakai untuk menggolongkan masyarakat dapat dilihat dengan ukuran kekayaan ilmu pengetahuan. Kriteria sosial ekonomi dapat dibedakan dari jabatan, jumlah dan sumber pendapatan, tingkat pendidikan, agama, jenis dan luas rumah, lokasi rumah, asal keturunan, partisipasi dalam kegiatan organisasi. Status seseorang tercermin pula dari tipe dan letak tempat tinggalnya, seperti perbedaan ukuran rumah dan tanah, desain rumah, perlengkapan rumah. Tidak hanya itu, kegiatan rekreasi pun merupakan simbol status yang penting. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan status sosial ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan kekayaan yang dimiliki.

2. Peranan Orang Tua

a. Pengertian Peranan Orang Tua

Islam sangat menganjurkan atau bahkan mewajibkan kepada pemeluknya agar proses pendidikan diberikan kepada anak-anaknya semenjak dalam buaian. Bahkan ketika masih dalam kandungan sang ibupun dianjurkan untuk banyak melakukan ibadah-ibadah sunnah, mendekatkan diri kepada Allah dan berperilaku yang baik terhadap sesama. Hal ini dianjurkan agar si bayi dalam kandungan mendapatkan 8 S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1995, cet.1, h. 27 pendidikan yang baik yang didapatkan dari suasana dan kondisi psikologis sang ibu yang menjalani masa kehamilannya dengan rajin beribadah dan riang gembira hidup bersama dengan masyarakat. Karena kondisi psikologis wanita hamil akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa sang bayi nantinya. Menurut Nasution peranan adalah ”konsekuensi atau akibat kedudukan ata u status seseorang.” 9 Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia akan menjalankan suatu peranan. Pentingnya peranan adalah karena peranan mengatur perilaku seseorang pada batas-batas tertentu dan dapat menentukan perbuatan-perbuatan orang lain. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia orang tua adalah “ayah dan ibu kandung, atau orang yang dianggap orang tua atau dituakan, atau orang-orang yang dihormati dan disegani. ” 10 Sedangkan menurut Hery Noer Aly, yang disebut orang tua adalah ”ibu dan ayah yang masing- masing mempunyai tanggung jawab yang sama dalam pendidikan anak. ” 11 Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang disebut orang tua adalah ayah dan ibu kandung, atau orang yang dianggap tua atau dituakan yang masing-masing mempunyai tanggung jawab yang sama dalam pendidikan anak.

b. Peranan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

Pendidikan orang tua terhadap anak-anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang terhadap anak-anak. Orang tua adalah pendidik sejati. Oleh karena itu, kasih sayang orang tua terhadap anaknya hendaklah kasih sayang sejati pula, yang berarti pendidik atau 9 S. Nasution, Sosiologi Pendidikan…, h.73 10 Tim Penyusun Kamus Pusat Pmebinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, h. 629 11 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, cet. ke- 1, hal. 88