pendidikan yang baik yang didapatkan dari suasana dan kondisi psikologis sang ibu yang menjalani masa kehamilannya dengan rajin beribadah dan
riang gembira hidup bersama dengan masyarakat. Karena kondisi psikologis wanita hamil akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
jiwa sang bayi nantinya. Menurut Nasution peranan adalah
”konsekuensi atau akibat kedudukan ata
u status seseorang.”
9
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia akan menjalankan
suatu peranan. Pentingnya peranan adalah karena peranan mengatur perilaku seseorang pada batas-batas tertentu dan dapat menentukan
perbuatan-perbuatan orang lain. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia orang tua adalah
“ayah dan ibu kandung, atau orang yang dianggap orang tua atau dituakan, atau
orang-orang yang dihormati dan disegani. ”
10
Sedangkan menurut Hery Noer Aly, yang disebut orang tua adalah
”ibu dan ayah yang masing- masing mempunyai tanggung jawab yang sama dalam pendidikan anak.
”
11
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang disebut orang tua adalah ayah dan ibu kandung, atau orang yang
dianggap tua atau dituakan yang masing-masing mempunyai tanggung jawab yang sama dalam pendidikan anak.
b. Peranan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak
Pendidikan orang tua terhadap anak-anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang terhadap anak-anak. Orang tua
adalah pendidik sejati. Oleh karena itu, kasih sayang orang tua terhadap anaknya hendaklah kasih sayang sejati pula, yang berarti pendidik atau
9
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan…, h.73
10
Tim Penyusun Kamus Pusat Pmebinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, h. 629
11
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, cet. ke- 1, hal. 88
orang tua mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anak-anak dengan mengesampingkan keinginan dan kesenangan sendiri.
Maka, menurut M. Ngalim Purwanto menyatakan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai:
1. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang,
2. Pengasuh dan pemelihara,
3. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga,
4. Pembimbing hubungan pribadi,
5. Pendidik dalam segi-segi emosional.
12
Sedangkan peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai:
1. Sumber kekuasaan di dalam keluarga,
2. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar,
3. Pemberi perasaan aman bagi seluruh amggota keluarga,
4. Pelindung terhadap ancaman dari luar,
5. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan,
6. Pendidik dalam segi rasional.
13
Orang tua mempunyai posisi sebagai pemimpin keluarga atau rumah tangga. Orang tua sebagai pembentuk pribadi utama dalam kehidupan
anak. Menurut Zakiah Darajat “Kepribadian orang tua, sikap dan tata cara
hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang
tumbuh”.
14
Peranan orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan anak, sebab orang tua adalah unsur pertama dan utama dalam pendidikan
anak-anaknya. Orang tua harus membina dan membimbing mereka. Karena orang tua akan menjadi pembimbing yang sangat dibutuhkan oleh
anak.
12
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007, cet. ke-18, hal. 82
13
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, …, hal. 83
14
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1996, cet ke-2, h. 67
Keluarga –termasuk di dalamnya orang tua- sebagai lingkungan
pertama bagi individu memperoleh unsur dan ciri-ciri dasar kepribadiannya. Dari sana juga ia akan memperoleh akhlak, nilai-nilai,
kebiasaan-kebiassaan dan dengan itu pula ia merubah banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesediannya
menjadi kenyataan yang hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi, keluarga itu menurut pandangan individu merupakan simbol bagi ciri-ciri
yang mulia sepertikeimanan kepada Allah, cinta kepada kebaikan. Setiap individu memerlukan keluarga bukan hanya pada tingkat awal hidupnya
dan pada masa kanak-kanak, tetapi ia memerlukan sepanjang hidupnya.
3. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Jika dilihat dari segi bahasa, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi
berarti “dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
”
15
Menurut Alisuf Sabri, motivasi interest berarti “segala sesuatu
yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah laku”.
16
Sedangkan menurut Abudin Nata dan Fuzan menyatakan bahwa motivasi secara etimologi adalah “dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Sedangkan secara terminologi motivasi adalah
“dorongan dengan sokongan moral, dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan tujuan tertentu”.
17
15
Tim Penyusun Kamus; Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., h. 593
16
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, cet. Ke-3, hal. 85
17
Abuddin Nata dan Fuzan, Pendidikan Dalam Perspektif Hadis, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005, cet. Ke-1, hal. 159-160