Pengertian Jihad Menurut Pendapat Para Tokoh-Tokoh Islam

Secara bahasa, secara garis besarnya, jihad dapat pula diartikan sebagai: penyeruan ad-dakwah , menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah kemungkaran amar ma’ruf nahi munkar, penyerangan ghazwah, pembunuhan qital, peperangan harb, penaklukan siyar, menahan hawa nafsu jihad an-nafs dan lain yang semakna dengannya ataupun mendekati. 3 Berdasarkan pengertian tersebut, jihad adalah kata Islami yang mengandung pengertian luas, dapat diartikan sebagai perang, dakwah dan sejenisnya dan tidak tepat jika hanya diartikan dengan salah satu pengertian saja. Dalam bahasa Indonesiamelayu, perkataan yang hampir menyamai perkataan jihad adalah kata perjuangan karena sifatnya yang umum dan mengandung pengertian luas, seluas pengertian dan keumuman makna jihad. 4

2. Pengertian Jihad Menurut Pendapat Para Tokoh-Tokoh Islam

Al- Hafidz Ibn Hajar, berkata : ” Keutamaan tidak bisa didekati dengan qiyas, Jihad adalah seutama-utama amal perbuatan secara mutlak. 5 Moenawar Khalil merumuskan pengertian jihad ini sebagai berikut” kata-kata jihad itu diambil dari bahasa arab, dari asal kata ”jahd” yang artinya usaha atau”juhd” yang artinya kekuatan. Dan arti menurut aslinya yaitu” bersungguh-sungguh mencurahkan segenap tenaga untuk melawan musuh. 6 Taufiq Ali Wahbah mengajukan pengertian itu adalah sebagai berikut” ”jihad adalah pengerahan segala kemampuan dan potensi dalam memerangi musuh. Jihad diwajibkan atas kaum muslimin demi membela 3 Abdul Baqi Ramadhan, al-Jihad Sabiluna Tabuk: Muthobi‟ al-Shamal al-Qubra, 1986, hal. 13 4 Hilmi Bakar Al-Mascaty, Panduan Jihad untuk Aktivis Gerakan Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, cet.1, hal. 4 5 Al-Hafidz Ibnu Hajar, Fath Al-Bariy, juz 6. hal. 5 6 Abdul Qadir Djaelani, jihad fi sabilillah dan tantangan-tantangannya,Jakarta:CV. Pedoman Ilmu Jaya cet.pertama. hal 3 agama Allah, dan jihad baru dilakukan setelah timbulnya gangguan- gangguan yang dilakukan musuh terhadap kaum muslimin. 7 Dr. Mohammad Khair Al-Haekal, di dalam Al-Jihad Wa Al-Qitaal, berpendapat bahwa “ Jihad adalah amal yang paling utama dibandingkan amal-amal yang lain ”. Sebab, Nash-nash Qath’I jelas melebihkan jihad di atas amal perbuatan yang lain. 8 Hukum asal Jihad adalah fardhu Kifayah. Pendapat ini dianut oleh mayoritas Fuqaha. Ibn Rusyd dalam kitab Bidayaatul Mujtahid, menyatakan: Para Ulama telah sepakat bahwa hukum Jihad adalah fardhu kifayah, bukan fardhu a’in. 9 “Jihad merupakan kewajiban yang termasuk dalam kategori fardhu kifayah. Ini adalah pendapat mayoritas ahli ilmu. Namun, pernah dituturkan bahwa Ibn Musayyab menyatakan bahwa hukum jihad adalah fardhu a’in”. 10 Ibn Hazm dalam kitab Al- Muhalla berpendapat, “ Jihad merupakan kewajiban fardhu bagi kaum muslim. Jika sudah ada orang yang menyerang musuh, memerangi musuh di negeri-negeri mereka dan menjaga benteng-benteng kaum muslim, maka gugurlah kewajiban ini bagi kaum muslim yang lain. Namun jika belum dilaksanakan, maka kew ajiban ini tidak gugur”. Imam Syaukaniy dalam kitab Al-Sail Al-Jaraar mengatakan, “Dalil-dalil yang menunjukan kewajiban jihad, baik Al-Qur’an maupun sunnah, kebanyakannya telah mewajibkan aktifitasnya ini. Hanya saja, kewajiban tersebut hanyalah sekedar fardu kifayah. Jika sebagian kaum muslim telah melaksanakan kewajiban ini, maka gugurlah bagi yang lain. Dan sebelum dilaksanakan oleh sebagian kaum muslim, hukumnya adalah fardhu a’in atas seluruh mukallaf.” 11 7 Taufiq Ali Wahbah, aljihad fil islam, Saudi: dar allawa. hal 21 8 Mohammad Khair Haekal, Al-Jihaad wa Al-Qitaal, juz 2. hal. 852 9 Syamsudin Ramadhan Al- Nawiy, “Hukum Islam Seputar Jihad dan Mati Syahid”, hal. 67 10 Ibnu Al-Qudamah, Al-Mughniy juz 10. hal. 364 11 Syamsudin Al- Nawiy, “Hukum Islam Seputar Jihad dan Mati Syahid”..., hal. 69 Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jihad dengan artinya yang khusus yaitu pengerahan segala kemampuan dalam memerangi musuh ketika mendapat gangguan- gangguan yang dilakukan musuh terhadap kaum muslimin. Dan hukum jihad ini adalah fardhu kifayah artinya apabila sebagian kaum muslim telah melaksanakan kewajiban ini, maka gugurlah bagi yang lain. Dan sebelum dilaksanakan oleh sebagian kaum muslim, hukumnya adalah fardhu a‟in atas seluruh mukallaf.

B. Dasar Hukum Jihad