2. Dalil-dalil dari As-Sunnah
Rasulullah SAW dalam hadis-hadisnya, juga menggunakan beberapa pengertian terhadap jihad, diantaranya sebagai berikut:
a. Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah bin Mas‟ud RA,
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Tiada seorang Nabi pun yang diutus Allah pada umat sebelumku kecuali ada pada
mereka di antara umatnya orang-orang hawari pengikut setia dan sahabat- sahabat yang mengambil sunnahnya dan berpegang teguh pada perintahnya,
kemudian datanglah sesudah mereka beberapa generasi yang mengatakan apa yang mereka tidak lakukan dan melakukan apa yang mereka tidak perintahkan. Barang
siapa yang berjihad atas mereka dengan tangannya, ia adalah orang mukmin dan barang siapa yang berjihad atas mereka dengan lisannya, ia adalah orang mukmin
dan barang siapa yang berjihad atas mereka dengan hatinya, ia adalah orang mukmin. Tidak ada selain itu daripada iman sebesar biji sawi pun. HR. Muslim
Jihad menggunakan tangan adalah peperangan menggunakan senjata, jihad menggunakan lisan adalah seruan dan peringatan
dakwah, sedangkan hati adalah berdiam diri karena tidak mampu mengubahnya. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi SAW
Barang siapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya kekuasaan, maka apabila tidak bisa rubahlah dengan lisannya maka
apabila tidak bisa dengan hati. Itulah selemah-lemahnya iman HR.Imam Muslim
14
Imam Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, Amman: Al-Maktab al- Islāmī, 2000
cet.1, hal. 16
b. Hadis yang diriwayatkan Muslim dari Ibnu Abbas RA,
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada kewajiban hijrah setelah pembukaan kota Mekah. Yang ada adalah
kewajiban jihad dan niat. Jika kamu diseru untuk keluar ke medan jihad, maka berangkatlah. HR. Muslim
Jihad dalam hadis ini berarti peperangan melawan musuh-musuh. c.
Hadis yang diriwayatkan at-Tarmidzi dari Abu Sa‟id al-Khudri RA,
Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri RA berkata, bahwa Nabi SAW pernah bersabda: sesungguhnya di antara jihad yang paling utama
adalah mengatakan keadilan perkataan yang benar di hadapan penguasa yang zalim. HR. at-Tirmidzi
Jihad dalam hadis ini mengandung pengertian seruan dan peringatan dengan ajaran Islam agar mereka kembali kepada Islam
dan meninggalkan kemungkaran. d.
Hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dari Abdullah bin ‟Amr RA,
Diriwayatkan dari Abdullah bin ’Amr RA berkata: Telah datang seorang pemuda kepada Rasulullah SAW untuk meminta izin agar diperbolehkan ikut
berjihad. Rasulullah bertanya kepadanya, ”Apakah kedua orang tuamu masih
hidup?”, Pemuda tadi menjawab, ”Iya”, Maka Rasulullah SAW bersabda, ”Tetaplah kamu kepada keduanya dan berjihadlah pada mereka.
HR. al-Bukhari
15
Imam Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, Amman: Al-Maktab al- Islāmī, 2000
cet.1, hal. 386
16
Imam at-Tirmidzi, Jami’ at-Tirmidzi, Riyadh: Dar al-Salam, 1999, cet.1, hal. 499
17
Imam Bukhari, Mukhtasar Shahih Bukhari, Damsyiq, Dar al- „Ulum, 1999, hal. 406
e. Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah dari Aisyah RA,
Diriwayatkan dari Aisyah bahwa beliau bertanya kepada Rasulullah SAW, “Adakah kewajiban atas wanita untuk berjihad?” Rasulullah
SAW menjawab, “Ya, jihad untuk wanita bukannya peperangan menghadapi musuh, tetapi haji dan umrah HR. Ibnu Majah
f. Hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dari Jabir RA,
Diriwayatkan dari Jabir RA bahwa Nabi SAW pernah bersabda: Sebaik-baik orang yang mati syahid ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan laki-laki yang
berdiri di hadapan pemimpin yang zalim, ia memerintahnya berbuat yang ma’ruf dan melarangnya berbuat yang mungkar karena Allah, kemudian
pemimpin yang zalim itu membunuhnya. HR. al-Bukhari
Jihad di sini diartikan sebagai amar ma‟ruf nahi munkar, yaitu menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
Beberapa hadis tersebut jelas menunjukan bahwa jihad tidak selamanya tepat diartikan sebatas satu pengertian seperti peperangan
bersenjata saja, namun meliputi segala bentuk kebajikan yang diridhai Allah SWT.
C. Macam-Macam Jihad