Metode Pengumpulan Data Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

19 Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi literatur seperti sumber - sumber pustaka, Undang - Undang, Dokumentasi, maupun literatur yang berhubungan dengan PKLM.

5. Analisis Data dan Evaluasi

Yaitu kegiatan studi yang dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan dan kendala yang dihadapi dan mencari tahu atau menanyakan solusijalan keluar yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut peda pegawai Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai.

1.6. Metode Pengumpulan Data

Adapun jenis-jenis data yang dikumpulkan berupa data tertulis dalam bentuk dokumen, tabel, bagan, dan grafik dimana metodenya terdiri dari : 1. Metode Wawancara Interview Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan secara langsung dengan Kepala Seksi dan Pegawai Instansi yang berkompenen dan menambah objektif yang berkaitan dengan kebutuhan untuk melengkapi laporan penelitian. 2. Metode Pengamatan Observation Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung maupun tidak terjun langsung kelapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati, mendengar, dan bila perlu membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh pihak instansi Universitas Sumatera Utara 20 dengan memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada instansi dan tidak boleh melakukan pekerjaan yang menjadi dan memiliki resiko yang tinggi. 3. Studi Dokumentasi Yaitu dengan mengumpulkan catatan - catatan, data - data mengenai pemeriksaan pajak yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Binjai. Penulis juga melakukan pengamatan yang dilakukan berdasarkan bahan bacaan diperpustakaan, Undang - Undang Pajak, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktorat Jenderal Pajak, Surat Edaran, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi penulis, untuk memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan dalam tugas akhir.

1.7. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan penelitian adalah untuk mempermudah pemahaman dan penulisan laporan penelitian. Sistematika penulisan laporan penelitian dibuat dalam 5 bab dan dilengkapi dengan sub bab sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Uraian Teoritis, Ruang Lingkup Universitas Sumatera Utara 21 Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

BAB II : Gambaran Umum ObjekLokasi Praktik Kerja Lapangan

Mandiri Bab ini terdiri dari Sejarah Singkat berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Binjai, metode pengumpulan data serta gambaran petugas pegawai Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai.

BAB III : Gambaran Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Dalam bab ini penulis menguraikan bagaimana tata cara penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai.

BAB IV : Analisis dan Evaluasi Data

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai penganalisaan masalah yang timbul dan alternatif pemecahan masalah juga evakuasi terhadap alternatif pemecahan masalah. Universitas Sumatera Utara 22

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan mengenai masalah yang timbul pada saat melaksanaan penelitian dan juga kesimpulan bab - bab terdahulu serta saran - saran terhadap pelaksanaan agar lebih baik dimasa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 23 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

A. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar - besarnya untuk kemakmuran rakyat. Direktorat Jenderal Pajak merupakan sarana yang memberi pelayanan kepada masyarakat di bidang Perpajakan. Visi Direktorat Jenderal Pajak Visi Direktorat Jendral Pajak adalah “Menjadi Institusi Pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efesien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi” Visi tersebut menjelaskan bahwa Direktora Jendral Pajak ingin menjadi institusi pemerintah yang menjalankan sistem administrasi perpajakan modern, efektif, efesien, dan dipercaya masyarakat, efektif dan efesien artinya bahwa Direktora Jendral Pajak melakukan pengukuran dan pertanggungjawaban terhadap sistem modern yang dijalankan tersebut, dipercaya masyarakat artinya Direktora Jendral Pajak memastikan masyarakat yakin bahwa sistem administrasi perpajakan memberikan manfaat yang sebesarnya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Universitas Sumatera Utara 24 Misi Direktorat Jenderal Pajak Misi Direktorat Jenderal Pajak adalah “ Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang - Undang perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efesien” Misi tersebut menjelaskan bahwa keberadaan Direktorat Jenderal Pajak DJP adalah untuk menghimpun pajak dari masyarakat guna menunjang pembiayaan pemerintah. Peran Direktorat Jenderal Pajak DJP tersebut dijalankan melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efesien. Sistem administrasi tersebut dapat diukur dan dipertanggungjawabkan dalam rangka melayani masyarakat secara optimal untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya. Nilai Direktorat Jenderal Pajak Integritas “Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral, yang diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten, dan menepati janji.” Profesionalisme “Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma - norma profesi, etika dan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma - norma profesi, etika dan sosial.” Universitas Sumatera Utara 25 Sinergi “Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas. Dari pengertian ini terlihat dua dimensi sinergi yang selayaknya terjalin, yaitu dimensi interna l dan dimensi ekternal.” Pelayanan “Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat, dan aman.” Kesempurnaan “Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik.

2.2. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai