55
4.1.1 Tatacara Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi
Penyetoran pajak terhutang untuk Pajak Penghasilan pasal 25 dibayar ketempat pembayaran selambat
– lambatnya tanggal 15 lima belas bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
Adapun cara pembayarannya sebagai berikut : 1.
Wajib pajak setelah mengisi Surat Setoran Pajak SSP dengan lengkap dan benar, kemudian membayar pajak tersebut ke Bank, Kantor Pos dan Giro
Persepsi 2.
Petugas penerima pembayaran menerima SSP, meneliti, memberi paraf dan tanggal pembayaran serta cap instansinya.
3. Petugas memberikn SSP kepada Wajib Pajak yaitu lembar ke-1 dan lembar
ke-3, sedang lembar ke-2 dikirim ke KPKN. Apabila Wajib Pajak terlambat untuk membayar pajaknya dikenakan sanksi
administrasi bunga 2 dari jumlah pembayaran dan apabila angsuran yang dibayar masih kurang bayar juga dikenakan sanksi administrasi bunga 2 dari kekurangan
pembayarannya.
4.1.2 Tatacara Pelaporan SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi
Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa SPT Pajak Penghasilan pasal 25 orang pribadi yang dalam hal ini SSP lembar ke-3 dilaporkan ke Kantor Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
56 Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikirim melalui Pos dengan tanda terima
pengiriman selambat – lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya. Pada saat pelaporan
Wajib Pajak menyerahkan SSP lembar ke-1 dan lembar ke-3 kemudian oleh petugas KPP tersebut diterima dan direkam serta memberikan tanda terima pelaporan setelah
dicap dan ditandatangani oleh petugas KPP. Apabila SPT masa Pajak Penghasilan pasal 25 orang pribadi tidak disampaikan atau disampaikan tetapi setelah lewat batas
waktu yang telah ditetapkan maka dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp 200.000,-.
Untuk menagih sanksi administrasi berupa denda dan bunga tersebut diatas kantor pelayanan pajak pratama dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak STP.
4.2 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap SPT Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
Dalam laporan ini yang akan menjadi pembahasan terhadap pengawasan Wajib Pajak adalah data yang berasal dari intern Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Binjai. Berikut ini penulis menyajikan laporan penyampaian SPT masa PPh pasal 25 orang pribadi tahun 2011 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 3 Laporan Penyampaian SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi
Tahun 2011 Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
Sumber KPP Pratama Binjai Dari tabel diatas diketahui bahwa Wajib Pajak terdaftar tahun 2011 dengan
rata – rata setiap bulannya sekitar 1127 orang tetapi yang menyampaikan SPT masa
PPh pasal 25 orang pribadi rata – rata setiap bulannya hanya sekitar 780 orang saja.
Itu berarti ada 69,2 Wajib Pajak terdaftar yang sadar akan kewajiban perpajakannya. Dengan kata lain, tidak semua Wajib Pajak yang terdaftar
melaksanakan kewajibannya dalam menyampaikan SPT. hal ini disebabkan karena sebagian Wajib Pajak yang terdaftar seharusnya memiliki kewajiban untuk
Bulan WP yang
menyampaikan spt masa
WP terdaftar
Januari 813
1113 Februari
813 1165
Maret 795
1108 April
779 1250
Mei 783
1060 Juni
764 987
Juli 798
1177 Agustus
733 1035
September 784
1237 Oktober
791 1121
November 761
1089 Desember
749 1198
Total 9363
13540
Universitas Sumatera Utara
58 menyampaikan pajaknya tetapi tidak menjalankan. Hal ini dapat terjadi karena
sebagian Wajib Pajak yang terdaftar hanya ingin mendapatkan kemudahan –
kemudahan dalam kepentingan pribadinya dengan memperoleh NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak tanpa menjalankan kewajibannya sebagai Wajib Pajak.
Dari keterangan diatas dapat dikatakan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak menyampaikan SPT masa Pajak Penghasilan pasal 25 pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Binjai cukup terbilang rendah, ini dapat dilihat dari sedikitnya Wajib Pajak yang menyampaikan SPT masa Pajak Penghasilan pasal 25 orang pribadi.
Telah diketahuai pada bab sebelumnya bahwa pelaksanaan pembayaran masa PPh pasal 25 orang pribadi sangat penting dalam penerimaan negara disektor pajak.
Direktorat Jendral Pajak telah banyak menerapkan kemudahan – kemudahan dalam
dalam prosedur administrasinya. Tetapi masih banyak masyarakat yang tidak patuh akan kewajibannya tersebut. Apabila penyetoran serta pelaporan SPT masa Pajak
Penghasilan pasal 25 orang pribadi yang telah dilaksanakan oleh Wajib Pajak diadministrasikan dengn cermat dan bijak akan dapat meningkatkan pendapatan
negara sampai dengan batas atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun dalam kenyataan yang keinginan tersebut masih merupakan hal yang
sangat langka ataupun belum bisa terjadi karena dilihat dari data – data yang telah
diberikan diatas yaitu yang terdapat pada tabel 3 tentang tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan Pajak Penghasilan orang pribadi dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
59 bahwa kepatuhan dan kesadaran harus dapat ditingkatkan lagi, mengingat masih
banyak Wajib Pajak yang tidak melaporkan atau menyampaikan kewajibannya untuk membayar Pajak Penghasilan pasal 25. Besarnya persentase Wajib Pajak tidak
melapor tentunya akan sangat mempengaruhi penerimaan pajak. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Binjai bahwa terdapat beberapa faktor yang mmpengaruhi tingkat kesadaran Wajib Pajak dalam menyetorkan serta melaporkan SPT masa Pajak Penghasilan pasal 25
orang pribadi. Faktor – faktor tersebut meliputi :
1. Kondisi perekonomian yang semakin rendah.
2. Wajib Pajak yang bersangkutan meninggal dunia
3. Wajib Pajak yang bersangkutan pindah alamat dan tidak memberitahukan
kepada petugas kantor pelayanan pajak. 4.
Wajib Pajak menunda – nunda dalam menyampaikan SPT masa PPh pasal 25 5.
Kesibukan Wajib Pajak yang mengakibatkan Wajib Pajak lupa atau terlambat menjalankan kewajiban perpajakannya.
6. Usaha yang dijalankan mengalami kebangkrutan atau tidak berjalan lagi.
7. Kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban
perpajaknnya. 8.
Penyuluhan Wajib Pajak yang kurang memadai. 9.
Petugas pajak yang kurang tegas terhadap Wajib Pajak yang tidak atau terlambat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Universitas Sumatera Utara
60
4.3 Upaya – Upaya Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk