dengan mencari informasi yang mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai tinggi atau menghindari informasi yang
mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai rendah. 8. Penggunaan dan Pembuangan Sesudah Pembelian
Para pemasar juga harus mengontrol bagaimana pembeli menggunakan dan membuang suatu produk. Bila konsumen menemukan
cara pemakaian pengguanaan baru, ini haruslah menarik minat pemasar karena penggunaan baru tersebut dapat diiklankan.
2.1.4 Jenis-jenis Tingkah laku Pembelian Konsumen
Menurut Kotler 2005:160 mengatakan ada beberapa tingkah laku
pembelian konsumen, yaitu :
1. Tingkah Laku membeli yang kompleks Konsumen mengalami tingkah laku pembelian yang kompleks kalau
mereka terlibat dalam pembelian dan memiliki perbedaan pandangan yang berarti diantara merek. Konsumen mungkin akan terlibat bila produknya
mahal, berisiko, jarang dibeli dan amat mencerminkan citra diri, pada umumnya banyak yang harus dipelajari konsumen mengenai kategori produk.
2. Tingkah Laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan
Tingkah laku ini terjadi saat konsumenterlibat dlam pembelian produk mahal, jarang dibeli dan berisiko tetapi konsumen dapat melihat sedikit
perbedaan diantara merek. 3. Tingkah Laku membeli yang merupakan kebiasaan
Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi dibawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang
dirasakan besar. Dalam hal ini tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urutan keyakinan sikap tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak membentuk
sikap yang kuat terhadap suatu merek, mereka memilih merek karena sudah dikenal.
4. Tingkah Laku membeli yang mencari variasi Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasi
dalam situasi yang ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi perbedaan merek dianggap berarti. Dalam keadaan seperti ini konsumen
sering kali mengganti merek.
2.1.5 Langkah-langkah Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut sumarwan 2004:294 , keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh
langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengenalan kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan
keadaan yang sebenarnya terjadi. b. Waktu
Berlalunya waktu akan menyebabkan teraktifkannya kebutuhan psikologi seseorang. Waktu juga akan mendorong pengenalan kebutuhan lain yang diinginkan
oleh seseorang konsumen. Usia konsumen yang semangkin tua akan menyebabkan ia memiliki aspirasi dan nilai yang berbeda. Konsumen yang lebih tua mungkin akan
lebih memperhatikan kesehatannya,sehingga ia banyak membutuhkan makanan yang sangat selektif agar terhindar dari berbagai penyakit.
c. Perubahan situasi Perubahan situasi akan mengaktifkan kebutuhan. Konsumen yang masih
bujangan mungkin akan lebih banyak menghabiskan pengeluaranya untuk hiburan. Jika konsumen tersebut menikah maka ia akan mengenali banyak kebutuhan yang
lain. d. Pemilikan produk
Memiliki sebuah produk seringkali mengaktifkan kebutuhan yang lain. Seseorang konsumen yang membeli sebuah mobil baru, maka ia akan menyadari
perlunya produk lain. Ia memerlukan sampo mobil,lap kanebo, peralatan membersihkan mobil, dan sebagainya.
e. Konsumsi produk Jika buah-buahan yang tersedia dikulkas sudah habis, maka konsumen akan
membeli lagi buah-buahan untuk kebutuhan konsumsinya. Habisnya persediaan makanan yang ada dirumah seringkali mendorong konsumen menyadari kebutuhanya
untuk segera membeli makanan lagi sehingga bisa tersedia untuk konsumsi berikutnya.
f. Perbedaan individu g. Pengaruh pemasaran
Produk baru muncul hamper setiap hari, dan diiklankan atau di komunikasikan melalui berbagai media oleh perusahan pembuatnya. Program
pemasaran tersebut akan mempengaruhi konsumen untuk menyadari akan kebutuhanya. Produk yang dikomunikasikan dengan menarik akan memicu seseorang
konsumen untuk menyadari akan kebutuhanya dan merasakan bahwa produk tersebutlah yang bisa memenuhi kebutuhanya tersebut.
h. Pencarian informasi Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa
kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan didalam ingatanya pencarian
internal dan mencari informasi dari luar pencarian eksternal.
2.2 Teori Tentang Kepercayaan
2.2.1 Pengertian Kepercayaan
Mangkunegara 2009, menyatakan bahwa kepercayaan dan sikap sangat berpengaruh, sikap sangat mempengaruhi kepercayaan begitu pula
sebaliknya, kepercayaan menentukan sikap.Dalam hubunganya dengan perilaku konsumen, sikap dan kepercayaan sangat berpengaruh dalam menentukan suatu
produk, merek, dan pelayanan.Sikap dan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah melalui komunikasi yang persuasive dan
pemberian informasi yang efektif kepada konsumen. Kepercayaan merupakan pondasi dari bisnis. Kepercayaan ini tidak
begitu saja dapat diakui oleh pihak lain mitra bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan. Menurut Prasaranphanich
2007:23, ketika konsumen mempercayai sebuah perusahaan, mereka akan lebih suka melakukan pembelian ulang dan membagi informasi pribadi yang
berharga kepada perusahaan tersebut.
Moorman et al., 1993 seperti yang dikutip oleh darsono 2008:11 mendefinisikan kepercayaan trust sebagai kesediaan willingness individu
untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran
karena I ndividu mempunyai keyakinan confidence kepada pihak lain.