BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei dengan tipe explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-
variabel dengan pengujian hipotesa Singarimbun, 1995. Dalam penelitian ini menjelaskan pengaruh karakteristik meliputi: umur, pendidikan, dan pendapatan
dan persepsi Kepala Keluarga tentang program Pemberantasan Filariasis meliputi: persepsi pengobatan massal, survei darah jari, dan penyuluhan terhadap tindakan
Pencegahan Filariasis di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak tahun 2010.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak. Penentuan lokasi ini berdasarkan pertimbangan hasil survei mikrofilaria pada tahun 2005 didapat
hasil Mf-rate ≥1 dan masyarakat di daerah ini paling rendah angka cakupan dalam
pengobatan massal dibanding dengan desa lainnya di Kecamatan Patumbak pada tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2010.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah Kepala Keluarga di desa Sigara-gara. Berdasarkan data dari Puskesmas Patumbak Tahun 2009, jumlah Kepala Keluarga di
desa Sigara-gara 1.822 KK. Pertimbangan memilih kepala keluarga sebagai populasi
Universitas Sumatera Utara
karena diasumsikan bahwa kepala keluarga memengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk berperilaku aktif dalam bidang kesehatan.
3.3.2. Sampel
Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti baik berupa tenaga, waktu, maupun biaya maka peneliti menetapkan sampel dengan
menggunakan rumus Slovin yang dikutip dari buku Riduwan 2007: N
n = 1 + N d
2
Keterangan: n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi d = Derajat ketepatan yang diinginkan sebesar = 0,1
maka: 1822
n = 1 + 1822 0,1
2
n = 94,79
n = 95 orang
Berdasarkan perhitungan diatas, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 95 KK. Pengambilan sampel menggunakan cara stratified proportional random
sampling di desa Sigara-gara. Pengambilan sampel dari populasi secara acak dan
berstrata berdasarkan jumlah dusun di Desa Sigara-gara secara proporsional. Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah Kepala Keluarga sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan Dusun yang ada di Desa Sigara-gara Riduwan, 2007. Dalam kenyataan di lapangan, peneliti mewawancarai 100 orang Kepala Keluarga.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder, yaitu: 1.
Data primer diperolah dari wawancara langsung dengan responden yang berpedoman pada kuesioner.
2. Data sekunder dengan cara melihat catatan yang berkaitan dengan penelitian di
Puskesmas Patumbak, Kantor Camat Patumbak, dan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
3.5. Definisi Operasional
Untuk menyamakan persepsi terhadap penelitian, maka definisi operasional penelitian ini adalah:
1. Kepala keluarga adalah kepala rumah tangga dalam suatu rumah tangga.
2. Umur adalah jumlah tahun hidup yang dimiliki responden berdasarkan ulang
tahun terakhir. Umur dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan Badan Pusat Statistik, yaitu Orang Muda umur 15-24 tahun, Dewasa umur 25-49 tahun dan
Orang Tua umur ≥ 50 tahun.
3. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh
oleh responden, yang dinyatakan dengan tingkat kelulusan seperti: Tidak sekolahtidak lulus SD, SD, SLTP, SLTA, Diploma Sarjana.
4. Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh responden dalam nilai
rupiah dalam satu bulan. Pendapatan diukur memakai skala ordinal dan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara tahun 2009 Upah Minimum Regional Kabupaten Deli Serdang tahun 2009 yaitu sebesar Rp.
980.000,- per bulan. Pendapatan dibagi atas dua kategori yaitu: 1. UMR Rp. 980.000,-
2. ≥UMR ≥Rp. 980.000,-
5. Persepsi adalah pandangan responden tentang program pemberantasan filariasis
meliputi: pengobatan massal, survei darah jari, dan penyuluhan Dinas Kesehatan KabupatenPuskesmas di Kecamatan Patumbak.
a Baik, diartikan sebagai pandangan responden tentang program pemberantasan
filariasis yang ada dapat memenuhi kebutuhan responden untuk melindungi diri dari filariasis.
b Sedang, diartikan sebagai pandangan responden tentang program
pemberantasan filariasis yang ada memenuhi sebagian kebutuhan responden untuk melindungi diri dari filariasis.
c Buruk, diartikan sebagai pandangan responden tentang program
pemberantasan yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan responden untuk melindungi diri dari filarisis.
6. Tindakan Kepala Keluarga adalah gambaran keikutsertaan kepala keluarga dalam
melaksanakan program pemberantasan filariasis meliputi pengobatan massal, survei darah jari, penyuluhan, dan perilaku hidup bersih dan sehat.
a Baik, apabila responden melakukan minimal sepuluh tindakan pencegahan
dan pemberantasan filariasis.
Universitas Sumatera Utara
b Sedang, apabila renponden melakukan maksimal sembilan tindakan
pencegahan dan pemberantasan filariasis. c
Kurang, apabila responden melakukan maksimal enam tindakan pencegahan dan pemberantasan filariasis.
3.6. Aspek Pengukuran 3.6.1. Variabel Bebas