Hambatan Dalam Organisasi PEMBAHASAN

Logistik sehingga tidak menangani atau mencampuri urusan peranan Kabag setingkat. Pada PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera yang menjadi tujuan organisasinya adalah untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan karyawan melalui pertumbuhan dan profittabilitas juga sebagai pedoman kegiatan pengarahan dan penyaluran usaha dan kegiatan para anggota organisasi. Pelaksanaan organisasi pada PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera dilaksanakan dengan mengelompokkan tugas-tugas atau pekerjaan yang bertujuan untuk memudahkan adanya pengarahan dan pengawasa pada setiap individu yang terlibat dalam aktivitas perusahaan. PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera ini menjalankan azas-azas organisasinya dengan baik pada azas perumusan tujuan telah ditetapkan melalui RUPS target sasaran yang akan dicapai. Pada azas departementasi telah dikelompokan aktivitas berdasarkan bidang SDM dan unit bagian keuangan juga bagian operasional dan masing- masing bagian dipimpin oleh Kepala Bagian dan membawahi Kasubag., pada azas pembagian kerja terdapatnya keseimbangan antara tugas yang dibebankan, tanggung jawab dan kekuasaan, sehingga luas dan berat tanggung jawab yang

C. Hambatan Dalam Organisasi

Hambatan merupakan suatu keadaan yang dapat memperlambat jalannya suatu organisasi. Di dalam organisasi sering timbul masalah atau konflik yang menyebabkan munculnya hambatan, masalah-masalah tersebut yakni dapat kita lihat pada saat ini hampir setiap organisasi apapun bentuk, tujuan serta kedudukannya tentu menghadapi berbagai masalah administrasi. Masalah administrasi ini apabila tidak segera memperoleh pemecahan pasti akan menghambat kelancaran aktivitas dalam organisasi sehingga tujuan organisasi tidak dapat tercapai dengan efisien. Menurut Rivai Veithzal 2003 : 22 berbagai masalah administrasi yang pada umumnya dihadapi antara lain adalah sebagai berikut: a Dalam Bidang Organisasi antara lain : terdapat masalah para pegawainya banyak yang tidak mengetahui apalagi meyakini tujuan organisasi tempatnya bekerja, adanya pembentukan satuan-satuan organisasi yang didasarkan atas faktor-faktor di luar administrasi, seperti faktor politik, sosial dan lain-lain, para pegawai tidak merniliki rincian tugas yang jelas yang dapat dijadikan pegangan untuk mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab pokok sebagai petugas instansi itu sehingga banyak yang bekerja hanya menunggu perintah atasan, adanya pelayanan kepada masyarakat yang terhenti karena petugasnya sedang berhalangan, adanya kekembaran pengerjaan atau sebaliknya kekosongan pengerjaan atas suatu aktivitas karena adanya satuan-satuan organisasi atau jabatan-jabatan kembar, kurang menyadari bahwa setiap pejabat apapun kedudukannya seharusnya memiliki wewenang tertentu demikian bidang tugasuya sehingga dapat melaksanakan tugas tanpa harus menunggu perintah atasannya, masih adanya seorang atasan yang harus memimpin bahwa langsung yang berjumlah terlalu banyak, adanya pejabat bawahan yang merasa bingung serta ragu-ragu dalam melaksanakan perintah karena yang bersangkutan mempunyai atasan ganda, adanya penempatan satuan organisasi yang belum tepat, adanya pengembangan struktur organisasi yang ruwet. b Dalam Bidang Manajemen antara lain : terdapat masalah pembuatan keputusan yang lambat, tidak memiliki perencanaan yang jelas, adanya pejabat yang tidak berani membuat keputusan sehingga selalu bergantung kepada pejabat atasannya, masih sering adanya pejabat yang menggunakan ancaman dalam menggerakkan bawahannya, lebih banyak celaan daripada penghargaan atau pujian. adanya disiplin kerja yang sangat lemah, adanya keengganan, keseganan, bahkan ketidakberanian dalam melakukan pengontrolan, menegur, memperingatkan terhadap penyimpangan, masih belumm tertanamnya pada para pejabat adanya pedoman kerja bawahan selalu ada tatakerja yang lebih baik. c Dalam Bidang Komunikasi Administrasi antara lain : terdapat masalah pemberian perintah yang terlalu cepat, kurang jelas, diberikan secara serampangan, menganggap adalah wajar bagi pekerja uutuk memahami perintah, pemberian perintah pada saat yang tidak tepat, ingin nampak berkuasa, membebani terlalu banyak perintah sekaligus. memberikan perintah-perintah yang saling bertentangan, mengambil keuntungan dari para pekerja yang patuh, menyatakan perintah secara negatif, tidak adanya tata pelaporan yang baik, tata penyelenggaraan rapat yang tidak efisien. d Dalam Bidang Tata Kepegawaian antara lain : dijumpai masalah-masalah penempatan yang tidak tepat, tata aliran pengangkatan pegawai yang lambat, tata aliran promosi yang lambat, pengembangan pegawai yang belum terarah, tatapensiun yang belum lancar. e Dalam Bidang Tata Keuangan antara lain : dijumpai masalah-masalah belum dilakukan standarisasi unsur-unsur biaya bagi pengeluaran- pengeuaran rutin maupun pembangunan, masih perlu dilakukan perbaikanpenyempurnaan, di bidang penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban, pengawasan keuangan, cara pembelian barang, penjualan-penjualan pemborongan-pemborongan. f Dalam Bidang Tata Perbekalan antara lain : masih ada masalah penyusunan kebutuhan yang belum sesuai dengan kebutuhan yang senjatanya melainkan asal banyak saja, pemberian barang dari instansi atasan yang tak sesuai dengan kebutuhan instansi bawahan, tidak adanya daftar investaris yang benar-benar cocok dengan kenyataan kekayaan, tidak adanya kemauan baik untuk memelihara segala barang milik instansi, tata ruang yang tidak memenuhi syarat, kotor serta tidak terurus seolah- olah bukan menjadi tugas pejabat di situ untuk menjaga kebersihan serta keindahan tempat kerja, adanya penumpukan barang tak terpakai di sudut-sudut kantor tanpa dipikirkan cara-cara penyingkiran yang baik. g Dalam Bidang Tata warkat antara lain: terdapat masalah bentuk serta isi surat dinas yang tidak efisien, jawaban surat yang lama, tata kearsipan yang kuno sehingga surat-surat memakan waktu yang lama dalam pencatatanya pencariannya kembali bahkan sering bilang, masih banyak 29 instansi menyimpan berbagai warkat asal ditumpuk di atas lemari saja tanpa memakai sistem apapun. Pada PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera juga terdapat masalah atau konflik yang menghambat organisasi, sehingga memunculkan adanya berbagai masalah yang dapat menghambat organisasi seperti : 1. Komunikasi semakin rumit yaitu adanya masalah-masalah komunikasi yang disebabkan adanya tekanan kerja di dalam perusahaan. 2. Jarak antara pimpinan dengan bawahan semakin jauh yaitu terlihat dalam pelaksanaan kerjanya yang tidak luput dan kesalahan-kesalahan informasi baik antara Kepala cabang dan juga antara sesama pegawai. Tetapi walaupun demikian PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera dapat segera mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut dengan cara mengadakan rapat untuk membahas berbagai masalah dan konflik yang dapat menghambat organisasi dan kelancaran kerja serta masalah program-program yang lain pada masing-masing bagian sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik. 30

D. Efektivitas Kerja Pada PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera.